Jakarta -
Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia memiliki banyak pulau. Di beberapa wilayah juga berbatasan dengan negara lain. Mana saja ya batas wilayah Indonesia sebelah Timur, Barat hingga Selatan.
Indonesia memiliki perairan yang luas sehingga disebut dengan negara maritim. Wilayah perairan yang dimiliki Indonesia bahkan luasnya 2/3 lebih luas daripada daratan.
Tentunya perbatasan wilayah menjadi hal yang sangat penting. Batas laut negara Indonesia bersinggungan langsung dengan beberapa negara.
Letak astronomis wilayah dapat dilihat melalui garis bujur dan lintang. Secara astronomis, Indonesia terletak di antara 6 derajat lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan serta di antara 95 derajat bujur timur sampai 141 derajat bujur timur (6˚LU - 11˚LS serta 95˚BT - 141˚BT).
Sedangkan secara geografis Indonesia terletak di antara benua Asia dan Australia. Dan berada di antara dua samudera yakni Samudera Hindia dan Pasifik.
Berikut batas wilayah Indonesia sebelah Timur dan Barat serta Utara dan Selatan:
1. Batas Wilayah Indonesia Sebelah Barat
Batas wilayah Indonesia sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Perairan Negara India. Pulau yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan Laut Andaman adalah Pulau Ronde (Indonesia) dan Nicobar (India).
2. Batas Wilayah Indonesia Sebelah Timur
Batas wilayah Indonesia sebelah timur berbatasan langsung dengan Papua Nugini dan perairan Samudera Pasifik.
3. Batas wilayah Indonesia Sebelah Utara
Di bagian utara Indonesia ada pulau Kalimantan. Pulau ini berbatasan langsung dengan Malaysia di bagian timur. Dan di bagian utaranya berbatasan langsung dengan beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand.
4. Batas wilayah Indonesia Sebelah Selatan
Di bagian Selatan, Indonesia berbatasan langsung dengan Timor Leste. Pada tahun 1999, Timor Leste memisahkan diri dan menjadi negara sendiri tidak lagi menjadi bagian dari Indonesia.
Itulah batas wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur serta Utara dan Selatan.
Simak Video "Tawaran Vaksin Covid-19 dari Korsel Masih Dicuekin Korut"
(lus/erd)
Jawa Barat (disingkat Jabar, bahasa Sunda: ᮏᮝ ᮊᮥᮜᮧᮔ᮪, Pegon: ڤرَوفينسي جاوا كولَون, Cacarakan: ꦗꦮꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀) adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di kota Bandung. Pada tahun 2021 penduduk provinsi Jawa Barat berjumlah 48.782.408 jiwa, dengan kepadatan 1.379 jiwa/km2.[3] Jawa Barat Provinsi
Dari pojok kiri atas searah jarum jam: Gedung Sate, Cukang Taneuh, Gunung Tangkubanparahu, Puncak, Kawah Putih, Keraton Kasepuhan dan Palabuhanratu.
Lambang
Julukan:Tatar Sunda
Motto:Gemah, ripah, répéh rapih
(Sunda) Makmur, sentosa, sederhana, rapi[1]
Peta
Negara
Daftar
- Kabupaten: 18
- Kota: 9
- Kecamatan: 627
- Kelurahan: 645
- Desa: 5.957
(2021)[3]
• Total48.782.408 • Peringkat1 • Kepadatan1.379,00/km2 (3,571,6/sq mi)Demografi • AgamaIslam (97,22%)Kristen (2,45%)
— Protestan (1,83%)
— Katolik (0,65%)
Buddha (0,22%)
Hindu (0,04%)
Konghucu (0,03%)
Kepercayaan (0,01%)[4] • Bahasa
Daftar
- Indonesia (resmi)
Sunda (resmi)
Cirebon
Jawa
Betawi
Tinggi[5]Zona waktuUTC+07:00 (WIB)Kode pos
16xxx-17xxx, 40xxx-41xxx, dan 43xxx-46xxx
Kode area telepon
Daftar
- 021 — Kota Depok — Kota Bekasi — Kabupaten Bekasi — Cibinong (Kabupaten Bogor)
- 022 — Kota Bandung — Kota Cimahi — Soreang (Kabupaten Bandung) — Lembang - Ngamprah (Kabupaten Bandung Barat)
- 0231 — Kota Cirebon — Sumber - Losari (Kabupaten Cirebon)
- 0232 — Kabupaten Kuningan
- 0233 — Kabupaten Majalengka
- 0234 — Kabupaten Indramayu
- 0251 — Kabupaten Bogor — Kota Bogor — Bojongsari - Sawangan (Kota Depok)
- 0260 — Kabupaten Subang
- 0261 — Kabupaten Sumedang
- 0262 — Kabupaten Garut
- 0263 — Kabupaten Cianjur
- 0264 — Kabupaten Purwakarta — Cikampek (Kabupaten Karawang)
- 0265 — Kota Tasikmalaya — Kadipaten - Singaparna (Kabupaten Tasikmalaya) — Kota Banjar — Kabupaten Ciamis — Kabupaten Pangandaran
- 0266 — Kota Sukabumi — Palabuhanratu (Kabupaten Sukabumi) — Kabupaten Cianjur
- 0267 — Kabupaten Karawang
Daftar
- B (Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kota Depok)
- D (eks-Keresidenan Priangan bagian barat (Bandung Raya))
- E (eks-Keresidenan Cirebon)
- F (eks-Keresidenan Bogor)
- T (eks-Keresidenan Karawang)
- Z (eks-Keresidenan Priangan bagian timur)
- "Manuk Dadali"
- "Bubuy Bulan"
- "Tokecang"
- Rumah Kasepuhan
- Julang Ngapak
Jawa Barat merupakan jantung budaya Sunda atau biasa disebut sebagai Tatar Sunda/Pasundan bersama dengan provinsi Banten meskipun banyak pendatang yang menetap dan tinggal dari berbagai suku bangsa lainnya di Indonesia terutama di wilayah metropolitan Jakarta dan migrasi di Cirebon sejak berabad abad lama.
Temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman buni (Bekasi kuno) bisa ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon.[butuh rujukan]
Wilayah Jawa Barat pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara.[butuh rujukan] Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.[butuh rujukan]
Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Serayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda[butuh rujukan]. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan Sunda beribu kota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).[butuh rujukan]
Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi saingan ekonomi dan politik Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cerbon (kelak menjadi Kota Cirebon) lepas dari Kerajaan Sunda karena pengaruh Kesultanan Demak. Pelabuhan ini kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Banten.
Untuk menghadapi ancaman ini, Sri Baduga Maharaja, raja Sunda saat itu, meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan orang Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa (sekarang Jakarta) kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, dibuatlah perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang ditandai dengan Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut padrão di tepi Ci Liwung.
Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.
Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran (ibu kota Kerajaan Sunda), dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (Jawa Barat bagian tenggara) jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.
Jawa Barat sebagai provinsi otonom ditetapkakn pada tahun 1926 ketika pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Penetapannya dalam rangka pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi pemerintahan. Status ini secara resmi ditetapkan pada tanggal 1 Januari 1926 melalui staatsblad (lembar negara) nomor 326 pada tahun 1926. Kemudian ditetapkan lagi dalam staatsblad nomor 27, 28 dan 438 pada tahun 1928, dan staatsblad nomor 507 pada tahun 1932.[9]
Pembentukan provinsi Jawa Barat merupakan pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.
Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia. Tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB. Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.
Kawah gunung Tangkuban Parahu di wilayah selatan kabupaten Subang[10].
Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Laut Jawa di sebelah utara, Laut Jawa dan Provinsi Jawa Tengah di sebelah timur, Samudera Hindia di sebelah selatan, serta Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta di sebelah barat.
Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
Iklim
Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9 °C di Puncak Gunung Pangrango dan 34 °C di Pantai Utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun.
Topografi
Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatra hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0 . 10 m dpl, dan wilayah aliran sungai.
Piramida penduduk Provinsi Jawa Barat berdasarkan hasil sensus 2010. Legenda:
Laki-laki
Perempuan
Peta kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat berdasarkan tingkat kepadatan penduduk hasil sensus 2010. Legenda:
< 2.000
2.000 - 3.999
4.000 - 8.999
9.000 - 10.999
≥ 11.000
Kota dan Kabupaten di Jawa Barat menurut Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2019
80.01 ke atas
75.01 - 80.00
70.01 - 75.00
65.01 - 70.00
Jawa Barat merupakan wilayah berkaraktaristik kontras dengan dua identitas: masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah Jabodetabek (sekitar Jakarta) serta Bandung Raya; dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun.
Tahun 2010, jumlah penduduk provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 43.053.732 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 28.282.915 jiwa (65,69 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 14.770.817 jiwa (34,31 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,41 persen di Kota Banjar hingga yang tertinggi sebesar 11,08 persen di Kabupaten Bogor.
Penduduk laki-laki Provinsi Jawa Barat sebanyak 21.907.040 jiwa dan perempuan sebanyak 21.146.692 jiwa. Seks Rasio adalah 104, berarti terdapat 104 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Seks rasio menurut kabupaten/kota yang terendah adalah Kabupaten Ciamis sebesar 98 dan tertinggi adalah Kabupaten Cianjur sebesar 107. Seks Rasio pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, kelompok umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 97 sampai dengan 113, dan dan kelompok umur 65-69 sebesar 96.
Median umur penduduk Provinsi Jawa Barat tahun 2010 adalah 26,86 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Jawa Barat termasuk kategori menengah. Penduduk suatu wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur < 20, penduduk menengah jika median umur 20-30, dan penduduk tua jika median umur > 30 tahun.
Rasio ketergantungan penduduk Provinsi Jawa Barat adalah 51,20. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah 48,84 sementara di daerah perdesaan 55,92.[11]
Suku bangsa
Penduduk asli provinsi Jawa Barat adalah Suku Sunda. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku bangsa Jawa Barat sangat beragam. Adapun jumlah penduduk provinsi Jawa Barat berdasarkan suku bangsa tahun 2010 dari 42.982.865 jiwa adalah suku Sunda sebanyak 30.889.910 jiwa (71,87%), kemudian suku Jawa 5.710.652 jiwa (13,29%), Betawi 2.664.143 (6,20%), Cirebon 1.812.842 jiwa (4,22%).[12] Suku di luar pulau Jawa terbesar adalah suku Batak sebanyak 467.438 jiwa (1,09%), kemudian suku Minangkabau 272.018 jiwa (0,63%), Tionghoa 254.920 jiwa (0,59%) dan Melayu 190.224 jiwa (0,44%). Suku asal Sumatra Selatan sebanyak 95.502 jiwa (0,22%), asal Lampung 92.862 jiwa (0,22%), asal Banten 60.948 jiwa (0,14%), Madura 0,10% dan suku lainnya 0,99%.[12]
Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2000 dan Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Jawa Barat:[13]
1 | Sunda | 26.297.124 73,73% 30.889.910 71,87%||||
2 | Jawa | 3.939.465 | 11,05% | 5.710.652 | 13,29% |
3 | Betawi | 1.901.930 | 5,33% | 2.664.143 | 6,20% |
4 | Cirebon | 1.890.102 | 5,30% | 1.812.842 | 4,22% |
5 | Batak | 275.230 | 0,77% | 467.438 | 1,09% |
6 | Minangkabau | 168.999 | 0,47% | 272.018 | 0,63% |
7 | Tionghoa | 163.255 | 0,46% | 254.920 | 0,59% |
8 | Melayu | - | - | 190.224 | 0,44% |
9 | Asal Sumatra Selatan | - | - | 95.502 | 0,22% |
10 | Lampung | - | - | 92.862 | 0,22% |
11 | Banten | 64.487 | 0,18% | 60.948 | 0,14% |
12 | Madura | - | - | 43.001 | 0,10% |
13 | Suku Lainnya | 967.782 | 2,71% | 428.914 | 0,99% |
Bahasa
Artikel utama: Bahasa di Jawa Barat
Selain bahasa resmi yakni bahasa Indonesia, mayoritas masyarakat Jawa Barat umumnya bertutur menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa asli mereka. Sementara di sebagian besar wilayah timur laut provinsi Jawa Barat seperti kabupaten dan kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, serta sebagian utara Kabupaten Subang dan sebagian utara Kabupaten Karawang (khususnya di kecamatan Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan) dituturkan bahasa Jawa Dialek Cirebon. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Kota Bekasi, Kecamatan Tarumajaya dan Babelan (Kabupaten Bekasi), kecamatan Parung dan Bojonggede serta sebagian utara Gunung Sindur (Kabupaten Bogor) dan Kota Depok bagian utara dituturkan bahasa Betawi oleh pendatang etnis Betawi.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali karena banyak pendatang yang sudah menggeser bahasa dan budaya Sunda. Sejumlah stasiun televisi dan radio lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya Bandung TV memiliki program berita menggunakan Bahasa Sunda serta Cirebon Radio yang menggunakan ragam Bahasa Jawa Cirebon. Begitu pula dengan media massa cetak yang menggunakan bahasa sunda, seperti majalah Manglé dan majalah Bina Da'wah yang diterbitkan oleh Dewan Da'wah Jawa Barat.
Jawa Barat selama lebih dari tiga dekade telah mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Saat ini peningkatan ekonomi modern ditandai dengan peningkatan pada sektor manufaktur dan jasa. Disamping perkembangan sosial dan infrastruktur, sektor manufaktur terhitung terbesar dalam memberikan kontribusinya melalui investasi, hampir tigaperempat dari industri-industri manufaktur non minyak berpusat di sekitar Jawa Barat.PDRB Jawa Barat pada tahun 2003 mencapai Rp231.764 miliar (US$ 27.26 Billion) menyumbang 14-15 persen dari total PDB nasional, angka tertinggi bagi sebuah Provinsi. Bagaimanapun juga karena jumlah penduduk yang besar, PDB per kapita Jawa Barat adalah Rp 5.476.034 (US$644.24) termasuk minyak dan gas, ini menggambarkan 82,4 persen dan 86,1 persen dari rata-rata nasional. Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 adalah 4,21 persen termasuk minyak dan gas 4,91 persen termasuk minyak dan gas, lebih baik dari Indonesia secara keseluruhan. (US$1 = Rp14.200,00).
Manufaktur
Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi untuk manufaktur termasuk di antaranya elektronik, industri kulit, pengolahan makanan, tekstil, furnitur dan industri pesawat. Juga panas bumi, minyak dan gas, serta industri petrokimia menjadi andalan Jawa Barat. Penyumbang terbesar terhadap GRDP Jawa Barat adalah sektor manufaktur (36,72%), hotel, perdagangan dan pertanian (14,45%), totalnya sebesar 51,17%. Terlepas dari adanya krisis, Jawa Barat masih menjadi pusat dari industri tekstil modern dan garmen nasional, berbeda dengan daerah lain yang menjadi pusat dari industri tekstil tradisional. Jawa Barat menymbangkan hampir seperempat dari nilai total hasil produksi Indonesia di sektor non Migas. Ekspor utama tekstil, sekitar 55,45% dari total ekspor Jawa Barat, yang lainnya adalah besi baja, alas kaki, furnitur, rotan, elektronika, komponen pesawat dan lainnya.
Pertanian: Lahan dan perairan
Dikenal sebagai salah satu 'lumbung padi' nasional, hampir 23 persen dari total luas 29,3 ribu kilometer persegi dialokasikan untuk produksi beras. Tidak dimungkiri lagi, Jawa Barat merupakan 'Rumah Produksi' bagi ekonomi Indonesia, hasil pertanian Provinsi Jawa Barat menyumbangkan 15 persen dari nilai total pertanian Indonesia.Hasil tanaman pangan Jawa Barat meliputi beras, kentang manis, jagung, buah-buahan dan sayuran, disamping itu juga terdapat komoditas seperti teh, kelapa, minyak sawit, karet alam, gula, coklat dan kopi. Perternakannya menghasilkan 120.000 ekor sapi ternak, 34% dari total nasional.
Kelautan dan perikanan
Jawa Barat berhadapan dengan dua sisi lautan Jawa pada bagian utara dan samudera Hindia di bagian selatan dengan panjang pantai sekitar 1000 km. Berdasarkan letak inilah Provinsi Jawa Barat memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Suatu perencanaan terpadu tengah dilaksanakan untuk pengembangan Pelabuhan Cirebon, baik sebagai pelabuhan Pembantu Tanjung Priok Jakarta, maupun sebagai pelabuhan perikanan Jawa Barat yang dilengkapi dengan industri perikanan.Untuk potensi perairan darat, tidak hanya dari sejumlah sungai yang mengalir di Jawa Barat, Tetapi potensi ini juga diperoleh dari penampungan air / DAM saguling di Cirata dan DAM Jatiluhur yang selain menghasilkan tenaga listrik juga berguna untuk mengairi area pertanian dan industri perikanan air tawar.
Jumlah penduduk dan tenaga kerja
Dengan jumlah penduduk sekitar 37 juta manusia pada tahun 2003, 16 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Pertumbuhan urbanisasi di Provinsi tumbuh sangat cepat, khususnya disekitar JABODETABEK (sekitar Jakarta). Jawa Barat memiliki tenaga pekerja berpendididkan berjumlah 15,7 juta orang pada tahun 2001 atau 18 persen dari total nasional tenaga pekerja berpendidikan. Sebagian besar bekerja pada bidang pertanian, kehutanan dan perikanan (31%), pada industri manufaktur (17%), perdagangan, hotel dan restoran (22,5%) dan sektor pelayanan (29%).
Minyak-Mineral dan geothermal
Minyak dapat ditemukan di sepanjang Laut Jawa, utara Jawa Barat, sementara cadangan geothermal (panas bumi) terdapat di beberapa derah di Jawa Barat. Tambang lain sepert Batu gamping, andesit, marmer, tanah liat merupakan pertambangan mineral yang dapat ditemukan, termasuk mineral lain yang cadangan depositnya sangat potensial, Emas yang dikelola PT. Aneka Tambang, potensinya sebesar 5,5 million ton, dan menghasilkan 12,1 gram emas per ton.
Pembagian wilayah Geobudaya di Jawa Barat
Bodebek Purwasuka Ciayumajakuning Priangan Barat Priangan Tengah Priangan Timur |
Pagelaran Wayang kulit Cirebon pada Mei 2015 yang diabadikan oleh Arie Nugraha (budayawan Cirebon) dengan lakon "Rit Madenda" di desa Mekar Asih, kecamatan Banyu Sari, kabupaten Karawang yang dipimpin oleh Ki Dalang Enang Sutriya
Perlindungan dan proses pengembangan Budaya dan Bahasa yang ada di Jawa Barat secara kongrit dimulai dengan adanya Kongres Jawa Barat, kongres Jawa Barat merupakan sebuah wadah berkumpulnya para tokoh masyarakat Jawa Barat untuk membicarakan berbagai persoalan sosial-kemasyarakatan yang ada di Jawa Barat.
Pendidikan Bahasa Sunda
Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Jawa Barat, terutama di wilayah Parahyangan atau wilayah kebudayaan Priangan yang merupakan wilayah tempat tinggal tradisional Suku Sunda.
Berdasarkan Pergub Jabar No.69 tahun 2013, Bahasa Sunda ditetapkan sebagai salah-satu mata pelajaran bahasa dan sastra daerah di Jawa Barat, bersama dengan bahasa Cirebon. Bahasa Sunda diajarkan di dua tingkat jenjang pendidikan, yaitu jenjang pendidikan dasar (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah lalu Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah) dan jenjang pendidikan menengah (Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah).[14]
Dalam membantu keberlangsungan pendidikan Bahasa Sunda di Jawa Barat, pemerintah daerah Jawa Barat bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran dan Yayasan Kebudayaan Rancage menerbitkan Kamus Utama, yaitu kamus bahasa Sunda terlengkap yang terdiri dari 6 jilid, 10.000 halaman dan memuat 150.000 entri.[15][16] Saat ini kamus tersebut sudah dikirim ke perpustakaan di Eropa seperti perpustakaan KITLV di Belanda.[17]
Pendidikan Bahasa Cirebon
Pada sensus penduduk 2010 jumlah penduduk provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 46.497.175 jiwa[18] sementara jumlah suku Cirebon pada sensus penduduk 2010 dengan survei awal pada wilayah inti suku Cirebon yaitu di kabupaten Cirebon, kota Cirebon dan kabupaten Indramayu adalah sebesar 1.812.842 jiwa, data tersebut menjelaskan bahwa jumlah suku Cirebon ada sekitar 4-5% dari total provinsi Jawa Barat. Secara budaya dan bahasa, suku Cirebon masih mewarisi kedekatan-kesekatan tersebut dengan suku Sunda.
Perguruan tinggi negeri
- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon
- Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran (PKPP) , Pangandaran
- Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, Karawang
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sumedang
- Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor
- Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan lokasi kampus di Bandung, Sumedang, dan Cirebon
- Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung
- Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung (Poltekkes),Bandung
- Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN), d/h Politeknik Mekanik Swis-ITB Bandung, Bandung
- Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), d/h Politeknik ITB Bandung, Bandung
- Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) , d/h Politeknik UI, Kota Depok
- Politeknik Negeri Sukabumi (Polsu), Sukabumi
- Politeknik Negeri Indramayu, Indramayu
- Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS Bandung), Bandung
- Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB), d/h National Hotel Institute (NHI), Bandung
- Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung (STSI Bandung), d/h ASTI Bandung, Bandung
- Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT), d/h Institut Teknologi Tekstil (ITT), Bandung
- Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Bekasi
- Universitas Indonesia (UI), Kota Depok
- Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Kota Depok
- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN Bandung), Bandung
- Universitas Padjadjaran (Unpad), dengan lokasi kampus di,Bandung dan Sumedang
- Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (Kampus Limo, UPNVJ), Depok
- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), d/h IKIP Bandung, dengan lokasi kampus pusat di Bandung, dan kampus daerah di Kabupaten Bandung, Purwakarta, Sumedang, dan Tasikmalaya
- Universitas Siliwangi (UNSIL), Tasikmalaya
- Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), Karawang
Perguruan tinggi swasta
- Institut Teknologi Nasional (Itenas), di Bandung
- Institut Agama Islam Cipasung (IAIC), di Tasikmalaya
- Institut Agama Islam Darussalam Ciamis (IAID) di Ciamis
- Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), di Bandung
- Universitas Telkom, di Bandung
- Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), di Bandung
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gici (STIE GICI), di Kota Depok
- Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani),di Bandung
- Universitas Langlangbuana (Unla), di Bandung
- Universitas Kristen Maranatha, di Bandung
- Universitas Islam Bandung (Unisba), di Bandung
- Universitas Pasundan (Unpas), di Bandung
- Universitas Widyatama (Utama), di Bandung
- Universitas Garut (Uniga), di Garut
- Universitas Islam Nusantara (Uninus), di Bandung
- Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), di Cirebon
- Universitas Perjuangan (Unper), di Tasikmalaya
- Universitas Galuh (Unigal), di Ciamis
- Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), di Bogor
- Universitas Pakuan (Unpak), di Bogor
- Universitas Komputer Indonesia (Unikom), di Bandung
- Universitas Winaya Mukti (Unwim), di Jatinangor Sumedang
- Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), di Jatinangor Sumedang
- Universitas Sebelas April (Unsap), di Sumedang
- Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi), di Bandung
- Universitas Majalengka (Unma), di Majalengka
- Universitas Kuningan (Uniku), di Kuningan
- Sekolah Tinggi Kesehatan Kuningan (STIKKU), di Kuningan
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ihya (STAI Al-Ihya), di Kuningan
- Sekolah Tinggi Agama Islam At-Taqwa (STAIA), di Bekasi
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ipwija Jakarta (STIE Ipwija), di Gunung Putri, dan Cileungsi, Kabupaten Bogor
- Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB), di Bandung
- Universitas Bale Bandung (Unibba), di Bandung
- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Al-Ishlah (STEI Al-Ishlah), di Cirebon
- Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra (STT NUSA PUTRA), di Sukabumi [19]
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Amin (STAI Al-Amin), di Sukabumi
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer Tasikmalaya (STMIK Tasikmalaya), di Kota Tasikmalaya
- Universitas Wiralodra (Unwir), di Indramayu
- Universitas Subang (Unsub), di Subang
- Universitas Gunadarma (UG), di Kota Depok
- Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), di Sukabumi
- Universitas Sukabumi (Unsu), di Sukabumi
- Universitas Presiden (PresUniv), di Bekasi
- Universitas Purwakarta (Unpur), di Purwakarta
- Universitas Sutan Mahesa (Unsuma), di Sukabumi Utara
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muttaqien (STAI Al-Muttaqien) di Purwakarta
- Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana (STT Wastukancana), di Purwakarta
- Politeknik Pos Indonesia (Polposindo), di Bandung
- Universitas Muhammadiyah Bandung (Unimba), di Bandung
- Universitas Suryakancana (Unsur), di Cianjur
- Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), di Cirebon
- Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), di Cirebon
- Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon (UNTAG) di Cirebon
- Universitas Perjuangan Tasikmalaya (UNPERTAS) di Tasikmalaya
- Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) di Tasikmalaya
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Prima Indonesia di Babelan, Bekasi
- Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi (IKIP Siliwangi) di Bandung
- Institut Pendidikan Indonesia (IPI), di Garut
Artikel utama: Daftar kabupaten dan kota di Jawa Barat
1 | Kabupaten Bandung | Soreang | Dadang Supriatna | 1.767,96 | 3.623.790 | 31 | 10/270 |
|
|
2 | Kabupaten Bandung Barat | Ngamprah | Hengky Kurniawan (Plt.) |
1.305,77 | 1.788.336 | 16 | -/165 |
|
|
3 | Kabupaten Bekasi | Cikarang Pusat | Dani Ramdan (Pj.) | 1.224,88 | 3.113.071 | 23 | 7/180 |
|
|
4 | Kabupaten Bogor | Cibinong | Iwan Setiawan (Plt.) | 2.710,62 | 5.427.068 | 40 | 19/416 |
|
|
5 | Kabupaten Ciamis | Ciamis | Herdiat Sunarya | 1.414,71 | 1.229.069 | 27 | 7/258 |
|
|
6 | Kabupaten Cianjur | Cianjur | Herman Suherman | 3.840,16 | 2.477.560 | 32 | 6/354 |
|
|
7 | Kabupaten Cirebon | Sumber | Imron Rosyadi | 984,52 | 2.270.621 | 40 | 12/412 |
|
|
8 | Kabupaten Garut | Tarogong Kidul | Rudi Gunawan | 3.074,07 | 2.585.607 | 42 | 21/421 |
|
|
9 | Kabupaten Indramayu | Indramayu | Nina Agustina | 2.040,11 | 1.834.434 | 31 | 8/309 |
|
|
10 | Kabupaten Karawang | Karawang Barat | Cellica Nurrachadiana | 1.652,20 | 2.439.085 | 30 | 12/297 |
|
|
11 | Kabupaten Kuningan | Kuningan | Acep Purnama | 1.110,56 | 1.167.686 | 32 | 15/361 |
|
|
12 | Kabupaten Majalengka | Majalengka | Karna Sobahi | 1.204,24 | 1.305.476 | 26 | 13/330 |
|
|
13 | Kabupaten Pangandaran | Parigi | Jeje Wiradinata | 1.010,00 | 423.667 | 10 | -/93 |
|
|
14 | Kabupaten Purwakarta | Purwakarta | Anne Ratna Mustika | 825,74 | 997.869 | 17 | 9/183 |
|
|
15 | Kabupaten Subang | Subang | Ruhimat | 1.893,95 | 1.595.320 | 30 | 8/245 |
|
|
16 | Kabupaten Sukabumi | Palabuhanratu | Marwan Hamami | 4.145,70 | 2.725.450 | 47 | 5/381 |
|
|
17 | Kabupaten Sumedang | Sumedang Utara | Dony Ahmad Munir | 1.518,33 | 1.152.507 | 26 | 7/270 |
|
|
18 | Kabupaten Tasikmalaya | Singaparna | Ade Sugianto | 2.551,19 | 1.865.203 | 39 | -/351 |
|
|
19 | Kota Bandung | - | Yana Mulyana | 167,67 | 2.444.160 | 30 | 151/- |
|
|
20 | Kota Banjar | - | Ade Uu Sukaesih | 113,49 | 200.973 | 4 | 9/16 |
|
|
21 | Kota Bekasi | - | Tri Adhianto Tjahyono (Plt.) | 206,61 | 2.543.676 | 12 | 56/- |
|
|
22 | Kota Bogor | - | Bima Arya Sugiarto | 118,50 | 1.043.070 | 6 | 68/- |
|
|
23 | Kota Cimahi | - | Ngatiyana (Plt.) | 39,27 | 568.700 | 3 | 15/- |
|
|
24 | Kota Cirebon | - | Nasrudin Azis | 37,36 | 333.303 | 5 | 22/- |
|
|
25 | Kota Depok | - | Idris Abdul Shomad | 200,29 | 2.056.335 | 11 | 63/- |
|
|
26 | Kota Sukabumi | - | Achmad Fahmi | 48,25 | 336.325 | 7 | 33/- |
|
|
27 | Kota Tasikmalaya | - | M. Yusuf | 171,61 | 716.155 | 10 | 69/- |
|
Jawa Barat terdiri atas 18 kabupaten dan 9 kota. Kota-kota hasil pemekaran sejak tahun 1996 adalah:
- Kota Bekasi, dimekarkan dari Kabupaten Bekasi pada tahun 1996
- Kota Depok, dimekarkan dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999
- Kota Cimahi, dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2001
- Kota Tasikmalaya, dimekarkan dari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2001
- Kota Banjar, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis pada tahun 2002
- Kabupaten Bandung Barat, dimekarkan dari Kabupaten Bandung tahun 2007
- Kabupaten Pangandaran, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis tahun 2012
Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Peta Administratif Provinsi Jawa Barat yang Menunjukkan Batas-Batas Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan
Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat terdiri dari 18 kabupaten, 9 kotamadya, 627 kecamatan, 645 kelurahan dan 5.312 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 44.039.313 jiwa dengan total luas wilayah 35.377,76 km².[22][23]
1 | 32.04 | Kab. Bandung | 1.767,96 | 3.522.724 | 31 | 10 | 270 |
2 | 32.17 | Kab. Bandung Barat | 1.305,77 | 1.616.203 | 16 | - | 165 |
3 | 32.16 | Kab. Bekasi | 1.224,88 | 2.554.376 | 23 | 7 | 180 |
4 | 32.01 | Kab. Bogor | 2.710,62 | 4.246.307 | 40 | 19 | 416 |
5 | 32.07 | Kab. Ciamis | 1.414,71 | 1.228.294 | 27 | 7 | 258 |
6 | 32.03 | Kab. Cianjur | 3.840,16 | 2.246.663 | 32 | 6 | 354 |
7 | 32.09 | Kab. Cirebon | 984,52 | 2.099.089 | 40 | 12 | 412 |
8 | 32.05 | Kab. Garut | 3.074,07 | 2.210.017 | 42 | 21 | 421 |
9 | 32.12 | Kab. Indramayu | 2.040,11 | 1.845.205 | 31 | 8 | 309 |
10 | 32.15 | Kab. Karawang | 1.652,20 | 2.110.476 | 30 | 12 | 297 |
11 | 32.08 | Kab. Kuningan | 1.110,56 | 1.132.610 | 32 | 15 | 361 |
12 | 32.10 | Kab. Majalengka | 1.204,24 | 1.266.981 | 26 | 13 | 330 |
13 | 32.18 | Kab. Pangandaran | 1.010,00 | 406.898 | 10 | - | 93 |
14 | 32.14 | Kab. Purwakarta | 825,74 | 912.708 | 17 | 9 | 183 |
15 | 32.13 | Kab. Subang | 1.893,95 | 1.552.925 | 30 | 8 | 245 |
16 | 32.02 | Kab. Sukabumi | 4.145,70 | 2.523.992 | 47 | 5 | 381 |
17 | 32.11 | Kab. Sumedang | 1.518,33 | 1.135.818 | 26 | 7 | 270 |
18 | 32.06 | Kab. Tasikmalaya | 2.551,19 | 1.713.677 | 39 | - | 351 |
19 | 32.73 | Kota Bandung | 167,67 | 2.404.589 | 30 | 151 | - |
20 | 32.79 | Kota Banjar | 113,49 | 201.191 | 4 | 9 | 16 |
21 | 32.75 | Kota Bekasi | 206,61 | 2.409.083 | 12 | 56 | - |
22 | 32.71 | Kota Bogor | 118,50 | 1.005.012 | 6 | 68 | - |
23 | 32.77 | Kota Cimahi | 39,27 | 532.988 | 3 | 15 | - |
24 | 32.74 | Kota Cirebon | 37,36 | 325.767 | 5 | 22 | - |
25 | 32.76 | Kota Depok | 200,29 | 1.809.120 | 11 | 63 | - |
26 | 32.72 | Kota Sukabumi | 48,25 | 334.033 | 7 | 33 | - |
27 | 32.78 | Kota Tasikmalaya | 171,61 | 692.567 | 10 | 69 | - |
Daftar Gubernur
Artikel utama: Daftar gubernur Jawa Barat
Berikut merupakan daftar Gubernur Jawa Barat:[24]
Sutardjo Kartohadikusumo (1892–1976) |
19 Agustus 1945 | Desember 1945 | Partai Indonesia Raya | Jusuf Adiwinata (1945–1949) | 1 | [25][26] | ||
Mohammad Djamin (1903–1957) |
Desember 1945 | Juni 1946 | Non Partai | 2 | ||||
Murdjani (1905–1956) |
Juni 1946 | 1 April 1947 | Partai Indonesia Raya | 3 | ||||
Sewaka (1895–tidak diketahui) |
1 April 1947 | 25 April 1951 | Partai Indonesia Raya | 4 | [ket. 1][27][28][29] | |||
Ipik Gandamana (1949–1952) | ||||||||
25 April 1951 | 10 September 1951[a] | 5 | [30][31] | |||||
Sanusi Hardjadinata (1914–1995) |
1 Juli 1951 | 9 April 1957 | Partai Nasional Indonesia | 6 | [ket. 2][32] | |||
Lowong | 9 April 1957 | 1 Juli 1957 | — | N/A | ||||
Ipik Gandamana (1906–1979) |
1 Juli 1957 | 6 Februari 1960[b] | Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia | 7 | ||||
Oja Somantri (1914–tidak diketahui) |
Januari 1958 | 6 Februari 1960 | Majelis Syuro Muslimin Indonesia | [33] | ||||
Mashudi (1921–2005) |
6 Februari 1960 | 25 April 1967 | Militer | Astrawinata (1960–1963) | 8 | [ket. 3][ket. 4] | ||
E. Dachjar Sudiwijaya (1963–1967) | ||||||||
25 April 1967 | 14 Februari 1970 | 9 | [34] | |||||
Raden Sabri Gandanegara (1966–1974) | ||||||||
Raden Ahmad Nashuhi (1967–1973) | ||||||||
Solihin G. P. (lahir 1926) |
14 Februari 1970 | 14 Februari 1975 | Militer | 10 | [ket. 5][35][36] | |||
Aang Kunaefi (1922–1999) |
14 Februari 1975 | 19 Mei 1980 | Militer | Soehoed Warnaen (1978–1980) | 11 | |||
19 Mei 1980 | 22 Mei 1985 |
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Ekonomi dan Pembangunan
|
12 | [ket. 6][37] | ||||
Yogie Suardi Memet (1929–2007) |
22 Mei 1985 | 19 Mei 1990 | Militer | 13 (1985) |
[38] | |||
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Ekonomi dan Pembangunan
| ||||||||
19 Mei 1990 | 29 Mei 1993[c] | 14 (1990) |
[39][40] | |||||
Nana Nuriana (lahir 1938) |
29 Mei 1993 | 19 Mei 1990 | Militer |
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Ekonomi dan Pembangunan
|
15 (1993) |
[41] | ||
13 Juni 1998 | 13 Juni 2003 | Partai Golongan Karya |
Pemerintahan
Kesejahteraan rakyat
Ekonomi dan Pembangunan
|
16 (1998) |
||||
Danny Setiawan (lahir 1945) |
13 Juni 2003 | 13 Juni 2008 | Partai Golongan Karya | Nu'man Abdul Hakim | 17 (2003) |
[42][43][44] | ||
Ahmad Heryawan (lahir 1966) |
13 Juni 2008 | 13 Juni 2013 | Partai Keadilan Sejahtera | Dede Yusuf | 18 (2008) |
[45][46][47] | ||
13 Juni 2013 | 13 Juni 2018 | Deddy Mizwar | 19 (2013) |
[48][49][50] | ||||
Ridwan Kamil (lahir 1971) |
5 September 2018 | petahana | Non Partai | Uu Ruzhanul Ulum | 20 (2018) |
[51] |
Non Partai
Partai Indonesia Raya
Partai Nasional Indonesia
Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
Militer
Partai Komunis Indonesia
Nahdlatul Ulama
Partai Golongan Karya
Partai Persatuan Pembangunan
Partai Amanat Nasional
Partai Demokrat
Partai Keadilan Sejahtera
Pengganti sementara Gubernur
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Jawa Barat.
Potret | Pelaksana tugas Gubernur | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Masa | Ket. | Gubernur definitif | |
Ukar Bratakusumah (Komisaris Republik Indonesia di Jawa Barat) |
22 Desember 1948 | 1 September 1950 | 4 | [ket. 7] | Raden Mas Sewaka | ||
Lex Laksamana (Pelaksana Harian) |
27 Maret 2008 | 9 April 2008 | 17 (2003) |
[ket. 8][52] | Danny Setiawan | ||
Perry Suparman (Pelaksana Harian) |
7 Februari 2013 | 20 Februari 2013 | 18 (2008) |
[ket. 9][53] | Ahmad Heryawan | ||
Deddy Mizwar (Pelaksana Harian) |
16 Maret 2014 | 26 Maret 2014 | 19 (2013) |
[ket. 10][54] | |||
4 April 2014 | 24 April 2014 | [55] | |||||
13, 20, 25 Juni dan 1 Juli 2014 | [56] | ||||||
Iwa Karniwa (Pelaksana Harian) |
13 Juni 2018 | 18 Juni 2018 | — | [57] | Transisi | ||
Mochamad Iriawan (Penjabat) |
18 Juni 2018 | 5 September 2018 | — | [58] | Transisi | ||
Uu Ruzhanul Ulum (Pelaksana Harian) |
18 Mei 2022 | 28 Mei 2022 | 20 (2018) |
[ket. 11] | Ridwan Kamil | ||
29 Mei 2022 | 3 Juni 2022 | ||||||
9 Juni 2022 | 19 Juni 2022 | [ket. 12] |
- ^ Sewaka ditangkap oleh serdadu Belanda pada 22 September 1948 dan dibebaskan pada Mei 1949. Pada bulan Maret 1950, ia kembali bertugas.
- ^ Dilantik berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 112 Tahun 1951, kemudian diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Indonesia.
- ^ Perwira Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pertama yang menjadi gubernur atau kepala daerah di Indonesia.
- ^ Terdapat reaksi spontan terhadap penunjukan Mashudi sebagai gubernur dan Astrawinata sebagai wakil gubernur. Meski Astrawinata orang terdekat Partai Komunis Indonesia, namun fraksi dari partainya tersebut menyesalkan atas penetapan mereka.
- ^ Solihin tidak ingin melanjutkan kembali menjadi gubernur dikarenakan kebijakannya tidak disetujui Menteri Dalam Negeri Amir Machmud
- ^ Sesuai dengan Keputusan Nomor 67/M Tahun 1980 tertanggal 7 Mei 1980 menetapkan Aang Kunaefi sebagai Gubernur Jawa Barat untuk masa jabatan kedua. Dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Amir Machmud pada 19 Mei 1980.
- ^ Menjadi Gubernur pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
- ^ Danny Setiawan dan Nu'man Abdul Hakim mengajukan cuti untuk kampanye dalam Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2008
- ^ Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf mengajukan cuti untuk kampanye dalam Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2013
- ^ Ahmad Heryawan mengajukan cuti untuk menjadi Juru Kampanye PKS dalam Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014
- ^ Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum diangkat sebagai Pelaksana Harian Gubernur selama Gubernur petahana Ridwan Kamil melakukan kunjungan kerja ke Britania Raya. Ridwan mengajukan perpanjangan cuti setelah anak sulungnya hilang dan kemudian ditemukan tenggelam di Swiss.
- ^ Gubernur petahana Ridwan Kamil kembali mengajukan cuti untuk memulangkan jenazah anak sulungnya di Rumah Sakit Insel, Swiss.
- ^ Sewaka dibebaskan dari jabatannya pada tanggal 9 Mei 1951 setelah diangkat menjadi Menteri Pertahanan Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 1951. Pensiun dari jabatan Gubernur Jawa Barat pada 10 September 1951.
- ^ Ipik Gandamana diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia pada tanggal 10 Juli 1959.
- ^ Yogie diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia pada 27 Maret 1993.
Perwakilan Daerah
Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat
DPRD Jawa Barat beranggotakan 120 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Jawa Barat terdiri dari 1 Ketua dan 5 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Jawa Barat yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 2 September 2019 oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, Arif Supratman, di Gedung Merdeka. Komposisi anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024 terdiri dari 10 partai politik di mana Partai Gerindra adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 25 kursi.[59][60][61] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Jawa Barat dalam tiga periode terakhir.[62][63][64][65]
PKB | 2 | 7 | 12 |
Gerindra | 8 | 11 | 25 |
PDI-P | 17 | 20 | 20 |
Golkar | 16 | 17 | 16 |
PKS | 13 | 12 | 21 |
PPP | 8 | 9 | 3 |
PAN | 5 | 4 | 7 |
Hanura | 3 | 3 | 0 |
Demokrat | 28 | 12 | 11 |
NasDem | (baru) 5 | 4 | |
Perindo | (baru) 1 | ||
Jawa Barat memiliki 91 wakil di DPR RI dari 11 daerah pemilihan dan empat wakil di DPD.
Artikel utama: Daftar tempat wisata di Jawa Barat
Objek-objek wisata yang menarik dan banyak dikunjungi di daerah Jawa Barat:
1. Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung
2. Taman Wiladatika, Cimanggis, Kota Depok
3. Saung Talaga, Pancoran Mas, Kota Depok
4. Situ Cikabuyutan, Cilebak, Kabupaten Kuningan
5. Situ Patenggang, Rancabali, Kabupaten Bandung
6. Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
7. Taman Hutan Raya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
8. Situ Buleud, Kabupaten Purwakarta
9. Kebun Raya Bogor, Kota Bogor
10. Talaga Warna, Puncak, Kabupaten Bogor
11. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor
12. Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Kabupaten Bogor
13. Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran
14. Curug Cibeureum, Cipanas, Kabupaten Cianjur
15. Puncak, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur
16. Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur
17. Taman Bunga Nusantara, Kabupaten Cianjur
18. Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Kabupaten Cianjur
19. Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur
20. Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon
21. Keraton Kanoman, Kota Cirebon
22. Keraton Kacirebonan, Kota Cirebon
23. Keraton Kaprabonan, Kota Cirebon
24. Taman Air Sunyaragi, Kota Cirebon
25. Plangon, Kabupaten Cirebon
26. Belawa, Kabupaten Cirebon
27. Trusmi, Kabupaten Cirebon
28. Wanawisata Ciwaringin, Kabupaten Cirebon
29. Cikalahang, Kabupaten Cirebon
30. Cipanas, Kabupaten Garut
31. Bendungan Walahar, Klari, Kabupaten Karawang
32. Curug Bandung, Tegalwaru, Kabupaten Karawang
33. Curug Cigeuntis, Tegalwaru, Kabupaten Karawang
34. Curug Cipanundaan, Tegalwaru, Kabupaten Karawang
35. Pantai Muara Baru, Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang
36. Pantai Pakis Jaya, Pakis Jaya, Kabupaten Karawang
37. Pantai Samudera Baru, Pedes, Kabupaten Karawang
38. Pantai Tanjung Baru, Tempuran, Kabupaten Karawang
39. Pantai Tirtamaya, Juntinyuat, Kabupaten Indramayu
40. Linggarjati, Kabupaten Kuningan
41. Candi Jiwa, Batujaya, Kabupaten Karawang
42. Candi Blandongan, Batujaya, Kabupaten Karawang
43. Waduk Darma, Kabupaten Kuningan
44. Curug Putri, Kabupaten Kuningan
45. Lembah Cilengkrang, Kabupaten Kuningan
46. Liang Panas, Kabupaten Kuningan
47. Air Terjun Sidomba, Kabupaten Kuningan
48. Curug Landung, Kabupaten Kuningan
49. Situ Cicerem, Kabupaten Kuningan
50. Paseban, Kabupaten Kuningan
51. Cigugur, Kabupaten Kuningan
52. Hutan Kota, Kabupaten Kuningan
53. Kebun Raya Kuningan, Kabupaten Kuningan
54. Palutungan, Kabupaten Kuningan
55. Curug Muara Jaya, Kabupaten Majalengka
56. Situ Sangiang, Kabupaten Majalengka
57. Taman Buana Marga, Kabupaten Majalengka
58. Tirta Indah, Kabupaten Majalengka
59. Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta
60. Ciater, Kabupaten Subang
61. Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Subang
62. Pantai Blanakan, Blanakan, Kabupaten Subang
63. Pantai Pondok Bali, Legon Kulon, Kabupaten Subang
64. Penangkaran Buaya, Blanakan, Kabupaten Subang
65. Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi
66. Pantai Ujung Genteng, Ciracap, Kabupaten Sukabumi
67. Kampung Toga, Kabupaten Sumedang
68. Museum Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang
69. Situ Gede, Kota Tasikmalaya
70. Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya
71. Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya
72. Godong Ijo, Bojongsari, Kota Depok
73. Situ Bagendit, Kabupaten Garut
74. Pantai Santolo, Kabupaten Garut
75. Situ Cilodong, Cilodong, Kota Depok
76. Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut
77. Kampung 99 Pepohonan, Limo, Kota Depok
78. Curug Cimahi, Kabupaten Bandung Barat
79. D’Kandang Amazing Farm, Sawangan, Kota Depok
80. Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat
81. Masjid Dian Al-Mahri, Limo, Kota Depok
82. Situ Pengasinan, Sawangan, Kota Depok
83. Situ Pengarengan, Sukmajaya, Kota Depok
84. Situ Lengkong, Panjalu, Kabupaten Ciamis.
85. Museum Sejarah Nabi Muhammad, Sukmajaya, Kota Depok
86. Alun-Alun Kota Depok, Cilodong, Kota Depok
87. Rumah Keramik F Widayanto, Beji, Kota Depok
88. Studio Alam TVRI, Sukmajaya, Kota Depok
89. Air Terjun Curug Nangka Indah, Tamansari, Kabupaten Bogor
90. Taman Hutan Raya Pancoran Mas, Pancoran Mas, Kota Depok
91. TWM Park, Cisarua, Kabupaten Bogor
92. Hutan Kota Universitas Indonesia (UI), Beji, Kota Depok
93. Devoyage Bogor, Bogor Selatan, Kota Bogor
94. Museum Zoologi Bogor, Bogor Tengah, Kota Bogor
95. Curug Cisurian, Jalaksana, Kabupaten Kuningan
96. Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu
97. Gunung Munara, Rumpin, Kabupaten Bogor
Kesenian
Bangunan Mande Karesmen pada kompleks keraton Kasepuhan terlihat para Wiyaga (penabuh gamelan) sedang berdiskusi disela-sela prosesi penabuhan gong Sekati pada Idul Fitri 2014, dari jajaran Wiyaga terlihat Ki Waryo (anak dari Ki Empek) duduk paling kanan, Ki Adnani dan kemudian Ki Encu
Artikel utama: Daftar kesenian daerah Jawa Barat
- Pencak silat
- Jaipong
- Gamelan
- Wayang Golek
- Wayang kulit Cirebon
- Kuda Renggong
- Sisingaan
- Kuda Lumping
- Angklung
- Tari Topeng
- Tari Topeng Cirebon
- Tarling
- Degung
- Calung
- Tayub
- Cianjuran
- Kiliningan
- Tari Ketuk Tilu
- Rampak Kendang
- Yanuar Wita
- Lagu Manuk Dadali
- Lagu Cing Cang Keling
- Badud
- Ronggeng Gunung
Makanan
Artikel utama: Daftar makanan khas Jawa Barat
- Batagor
- Cireng
- Comro
- Misro
- Tape singkong (Peuyeum)
- Oncom
- Ubi Cilembu
- Mochi
- Dodol Garut
- Empal Gentong
- Sega Jamblang
- Kecap Majalengka
- Kalua Jeruk
- Opak
- Tahu Sumedang
- Tahu Gejrot
- Gula Cakar
- Wajit
- Rengginang
- Combro
- Sate Maranggi
- Gehu
- Cimol
- Bala-Bala
- Gulali
- Sele Pisang
- Asinan Bogor
- Tutug Oncom atau biasa disingkat T.O.
- Manisan Cianjur
- Cireng
- Angling
- Hucap Kuningan
- Adas
- Papais Ada berbagai varian diantaranya Papais Biasa (Papais Pocong), Papais Ten, dsb.
- Galendro Ampas Kelapa
- Apeum
- Ranginang
- Gerejek atau Regejek
- Opak
- Simpring atau Kicimpring
- Saroja
- Sambel Beledak
- Rujak
- Mie kocok
- Mi koclok
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi termaju di Indonesia. Jika dilihat dari Indeks Pembangunan Manusianya (IPM), Jawa Barat merupakan provinsi paling maju ke-10 di Nusantara.[66] Kini IPM Jawa Barat adalah 70,05 (0,700) dan menempati status tinggi.[67] Daerah subprovinsi termaju ialah Kota Bandung dengan IPM sebesar 80,13 (0,801) yang berstatus sangat tinggi, sedangkan yang paling tertinggal ialah Kabupaten Cianjur dengan IPM sebesar 62,92 (0,629) yang berstatus sedang.[68]
Artikel yang berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia kota dan kabupaten di Jawa Barat:
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2016
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2015
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2014
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2013
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2012
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2011
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2010
- ^ Sigar, Edi (1996). Buku Pintar Indonesia. Jakarta: Pustaka Delaprasta.
- ^ Tempo.com: Hari Jadi Jawa Barat Ditetapkan Tanggal 19 Agustus 1945
- ^ a b "Provinsi Jawa Barat Dalam Angka 2022" (pdf). www.jabarprov.go.id. hlm. 9, 104. Diakses tanggal 20 Juni 2022.
- ^ "Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Kepercayaan dan Jenis Kelamin di Provinsi Jawa Barat". www.data.jabarprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-04. Diakses tanggal 4 Februari 2020.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 26 November 2021.
- ^ APBD Perubahan Jawa Barat 2015
- ^ PAD Jawa Barat 2014
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 26 Januari 2021. Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
- ^ BPS Provinsi Banten (2019). Pariwisata Banten dalam Angka Tahun 2019 (PDF). Dinas Pariwisata Provinsi Banten. hlm. 50. Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
- ^ Pemerintah Kabupaten Subang - Kawah Tangkuban Parahu
- ^ Sensus Penduduk 2010 - Provinsi Jawa Barat. Badan Pusat Statistik Indonesia. Diakses 30 Juli 2013
- ^ a b "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 36–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 17 Oktober 2021.
- ^ "Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000" (pdf). www.jabar.bps.go.id. 1 November 2001. hlm. 72. Diakses tanggal 20 Juni 2022.
- ^ "Pergub 69 Tahun 2013" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-09-17. Diakses tanggal 2016-09-04.
- ^ Kamus Utama, Kamus Bahasa Sunda Terlengkap - Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- ^ Unpad dan Yayasan Kebudayaan Rancage Luncurkan Kamus Utama Basa Sunda - Universitas Padjadjaran
- ^ Kamus Tebal Bahasa Sunda Dikenalkan di Eropa | nusa | tempo.co
- ^ Staf Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. 2011. Penduduk. Bandung : Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- ^ //nusaputra.ac.id/ diakses 14 November
- ^ "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-10.
- ^ "Potret Sensus Penduduk 2020 Provinsi Jawa Barat Menuju Satu Data Kependudukan Indonesia". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 22 Februari 2021. hlm. 24. Diakses tanggal 1 April 2021.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Jabar dalam Grafis: Sejarah Pemimpin". Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2014. Diakses tanggal 12 Mei 2018.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama jawatulen
- ^ "Gubernur Jawa Barat Menolak Beras Belanda". Historia.id. 25 Agustus 2019. Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ "Keputusan Presiden No. 60 Tahun 1951 tentang Pengangkatan Saudara Sewaka sebagai Gubernur Kepala Daerah Propinsi Otonom Jawa Barat" (PDF). Sekretariat Kabinet RI. 25 April 1951. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-06-09. Diakses tanggal 18 November 2019.
- ^ "Raden Mas Sewaka: Gubernur Jawa Barat Masa Kritis". Koransulindo. 5 Juni 2018. Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ Kronik Revolusi Indonesia Jilid V Books.google.co.id. Diakses tanggal 19 Juni 2020
- ^ "Arsip Keputusan Presiden". Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum. Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ "Keppres No. 177 tahun 1951 tentang Perberhentian Kepala Daerah Jawa Barat" (PDF). Sistem Informasi Perundangan-undangan Sekretariat Kabinet RI. Sekretariat Kabinet RI. 10 September 1951. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 12 Mei 2018.
- ^ "Kiprah Gubernur Jawa Barat Sanusi Hardjadinata dan Pangdam Siliwangi Kolonel Kawilarang 1951-1953 : Suatu Catatan Awal". Kompasiana. 14 September 2012. Diakses tanggal 9 Juni 2020.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama oja
- ^ Malam Bencana 1965 Dalam Belitan Krisis Nasional Books.google.co.id
- ^ Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Books.google.co.id
- ^ "Solihin GP, gubernur merakyat ajak Soeharto mandi di sungai". Merdeka.com. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum. 24 Februari 2013. Diakses tanggal 6 Juni 2020.
- ^ Mimbar Departemen Dalam Negeri Books.google.co.id
- ^ "Presiden Kepada Gubernur Jabar: Jangan Sampai Tergoda Takhta, Harta, Wanita". Soeharto.co. 22 Mei 1985. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-09. Diakses tanggal 28 Mei 2020.
- ^ "Pelantikan". Tempo.co. 19 Mei 1980. Diakses tanggal 29 April 2022.
- ^ "Pelantikan Wakil Gubernur". Tempo.co. 7 November 1992. Diakses tanggal 29 April 2022.
- ^ "Pelantikan". Tempo.co. 29 Mei 1993. Diakses tanggal 18 Juni 2020.
- ^ ORS; Hidayat, Patria (22 Mei 2003). "Dani Setiawan-Nu`man Abdul, Gubernur dan Wagub Jabar". Liputan6. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ Ridho, Poernomo Gontha (25 September 2003). "Honda Resmikan Pabrik Transmisi Otomatis". Tempo. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ Ade Afriandi, Mochamad (4 September 2003). "Thesis UGM: Konformitas Kebijakan Pemerintah Kota Bandung Terhadap Karakteristik Sp Asial Pedagang Kaki Lima" (PDF). Universitas Gadjah Mada & Badan Pembangunan Nasional. Diakses tanggal 13 Juni 2018. [pranala nonaktif permanen]
- ^ Januar, TB Ardi (13 Juni 2008). "Inilah Janji Hade Saat Kampanye". Okezone. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ KPL; RIF, ed. (22 April 2008). "Hade Resmi Jadi Gubernur dan Wagub Jabar Terpilih". Merdeka. Diakses tanggal 3 Juni 2018. [pranala nonaktif permanen]
- ^ A15; MHF; BAY (23 April 2008). "Heryawan Terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat". Kompas. Diakses tanggal 3 Juni 2018.
- ^ Kuswandi, Rio (13 Juni 2013). "Heryawan Resmi Dilantik sebagai Gubernur Jabar". Kompas. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ Pemkot Depok (13 Juni 2013). "Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar Resmi Dilantik Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat". Berita Depok, Pemerintah Kota Depok. Diakses tanggal 13 Juni 2018. [pranala nonaktif permanen]
- ^ TYA; AVI (13 Juni 2013). "Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar Resmi Jadi Gubernur dan Wagub Jabar". Detik News. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ Bebey, Aksara. "Ridwan Kamil jadi gubernur Jabar besok, Oded pimpin Kota Bandung". Merdeka. Diakses tanggal 2018-09-04.
- ^ Danny setiawan Cuti dari Gubernur Jabar[pranala nonaktif permanen] Detik (26/3/2008). Diakses tanggal 29 Mei 2020
- ^ Gubernur Jabar Dapat Cuti Kompas.com (4/2/2013). Diakses tanggal 29 Mei 2020
- ^ Jadi Juru Kampanye Ahmad Heryawan Cuti 10 Hari Republika (13/3/2014). Diakses tanggal 29 Mei 2020
- ^ Jadi Jurkam, Aher Cuti Jadi Gubernur Selama 20 Hari[pranala nonaktif permanen] Detik (4/4/2014). Diakses tanggal 29 Mei 2020
- ^ Heryawan: Cuti Saya Tidak Ganggu Pemerintahan Kompas (12/6/2014)
- ^ Bebey, Aksara (11 Juni 2018). "Tugas Aher selesai, Iwa Karniwa jadi Plh Gubernur Jawa Barat". Merdeka. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ "M Iriawan Resmi Jadi Pj Gubernur Jabar | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-06-18.
- ^ Dendi Ramdhani (02-09-2019). Khairina, ed. "120 Anggota DPRD Jabar Resmi Dilantik di Gedung Merdeka". kompas.com. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ Endah Asih Lestari (02-09-2019). "Sebanyak 120 Anggota DPRD Jabar Periode 2019-2024 Resmi Dilantik". PIKIRAN RAKYAT. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ Fabiola Febrinastri (02-09-2019). "120 Anggota DPRD Jabar 2019 - 2024 Resmi Dilantik". suara.com. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ (Indonesia) "Rapat Pleno KPU Tetapkan Gerindra Dapat Kursi Paling Banyak di DPRD Jabar". Kompas. 13 Aug 2019. Diakses tanggal 14 Aug 2019.
- ^ (Indonesia) "Sejarah DPRD Jawa Barat". dprd jabar. 12 Feb 2014. Diakses tanggal 12 Feb 2015.
- ^ "Ini Bakal Anggota DPRD Jabar Hasil Pemilu 2019". JUARA NEWS. 17-05-2019. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ Oris Riswan (01-09-2014). "Resmi Dilantik, 100 Anggota DPRD Jabar Siap Bekerja". okezone.com. okenews. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ "Daftar provinsi Indonesia menurut IPM tahun 2016". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2017-06-01.
- ^ //www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1211 Indeks Pembangunan Manusia menurut Provinsi, 2010-2016 (Metode Baru)
- ^ "Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat". jabar.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-28. Diakses tanggal 2017-08-28.
- Daftar provinsi Indonesia
- Daftar Sesar di Jawa Barat
- Daftar Gunung di Jawa Barat
- (Indonesia) Situs web resmi pemerintah provinsi Jawa Barat
- (Indonesia) Situs web resmi panduan wisata Jawa Barat
Koordinat: 6°52′S 107°36′E / 6.867°S 107.600°E / -6.867; 107.600
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jawa_Barat&oldid=21296141"
Page 2
19 Agustus adalah hari ke-231 (hari ke-232 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.
18 Agustus - 19 Agustus - 20 Agustus
<<
Agustus
>>
M
S
S
R
K
J
S
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2022
Wikimedia Commons memiliki media mengenai 19 August.
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=19_Agustus&oldid=18532004"