Berikut ini adalah unsur-unsur cuaca dan iklim

Unsur unsur Cuaca dan Iklim - Berikut penjelasan mengenai Unsur unsur Cuaca dan Iklim, setelah sebelumnya telah dibahas mengenai Perbedaan Cuaca dan Iklim. terdapat beberapa Unsur unsur Cuaca dan Iklim diantaranya suhu udara, tekanan udara, angin, kelembapan, curah hujan, dan awan. Berikut uraiannya:

Berikut ini adalah unsur-unsur cuaca dan iklim
Unsur unsur Cuaca dan Iklim

Suhu udara adalah suatu keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut Termometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan semakin ke kutub, semakin dingin. Udara akan menjadi panas karena adanya penyinaran matahari. Akibat penyinaran matahari, permukaan bumi menerima panas. Udara akan menerima panas dari permukaan bumi yang dipancarkan kembali setelah diubah dalam bentuk gelombang panjang.

Unsur unsur Cuaca dan Iklim berikutnya yaitu tekanan udara. Tekanan udara adalah berat massa udara pada suatu wilayah. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerak kan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah jika semakin tinggi dari permukaan laut.


Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah. Di tempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.

Angin merupakan fenomena keseharian yang selalu dirasakan. Secara sederhana, angin diartikan sebagai massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Tiupan angin terjadi jika di suatu daerah terdapat perbedaan tekanan udara, yaitu tekanan udara maksimum dan minimum. Angin bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum ke minimum. Ada tiga hal penting yang berhubungan dengan sifat angin, yaitu kekuatan angin, arah angin, dan kecepatan angin. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer. Semakin cepat angin bertiup, semakin cepat mangkuk berputar.

Kelembapan udara dinamakan juga kelengasan udara, yaitu kandungan uap air dalam udara. Uap air yang berada di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air tanah, atau air yang berasal dari penguapan tumbuh-tumbuhan. Semakin tinggi suhu udara, semakin banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti semakin lembaplah udara tersebut. Alat untuk mengukur kelembapan udara dinamakan hygrometer atau psychrometer.

Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki curah hujan yang sama disebut isohyet.


Secara sederhana, proses hujan berasal dari penguapan air laut dan permukaan akibat penyinaran matahari. Kemudian, mengalami peng embunan (kondensasi) membentuk titik air yang berkumpul menjadi awan. Jika titik-titik air sudah berat, turunlah dalam bentuk hujan. Curah hujan diukur dengan menggunakan rain gouge (fluviometer).

Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.

Itulah penjelasan mengenai Unsur unsur Cuaca dan Iklim, semoga dapat memberikan manfaat bagi sahabat Geografi.

Baca juga: Gejala Optik yang Seringkali Muncul pada Atmosfer, Tenaga Pembentuk Muka Bumi, dan Konsep Geografi.

adjar.id – Ada tujuh unsur cuaca dan iklim.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cuaca adalah keadaan udara (mencakup suhu, cahaya matahari, kelembapan, dan sebagainya) pada suatu waktu dengan jangka waktu terbatas.

Sementara itu, masih dilansir dari sumber yang sama, iklim adalah keadaan hawa (suhu, kelembapan, dan sebagainya) dalam jangka waktu yang cukup lama (30 tahun) pada suatu daerah.

Apakah Adjarian memperhatikan kesamaan dari kedua definisi di atas?

Yap! Kita dapat mengidentifikasi adanya udara, suhu, dan kelembapan pada kedua definisi tersebut.

Ketiga unsur tersebut merupakan bagian dari tujuh unsur cuaca dan iklim, Adjarian.

Nah, masing-masing unsur tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap keadaan cuaca dan iklim yang kita alami dan rasakan.

Kali ini, kita akan membahas ketujuh unsur yang memengaruhi cuaca dan iklim tersebut. Langsung saja kita pelajari bersama, yuk!

“Terdapat tujuh unsur cuaca dan iklim, yaitu suhu udara, sinar matahari, elembaban udara, tekanan udara, angin, awan, dan curah hujan.”

Baca Juga: Apa Perbedaan Cuaca dan Iklim?

7 Unsur Cuaca dan Iklim

1. Suhu Udara

Suhu udara merupakan salah satu unsur yang memengaruhi cuaca dan iklim.

Suhu yang dimaksud adalah pengaruh temperatur yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya.

Hal ini disebabkan karena perbedaan tingkat panas matahari yang sampai di permukaan bumi.

Nah, wilayah permukaan bumi yang berada di lintang 1-23 derajat LU dan LS akan mengalami panas yang lebih banyak jika dibanding dengan wilayah lainnya.

Sementara itu, wilayah yang berada di lintang 23-40 derajat LU dan LS mengalami suhu sedang.

2. Sinar Matahari

Masih berkaitan dengan unsur sebelumnya, sinar matahari juga turut menjadi unsur cuaca dan iklim.

Baca Juga: Jenis-Jenis Iklim Tropis di Berbagai Negara di Dunia

Setiap wilayah memperoleh serapan dan pantulan sinar matahari yang berbeda-beda.

Nah, perolehan sinar matahari ini tentu diperngaruhi oleh sudut datangnya dinar, topografi wilayah, keadaan awan, dan lama waktu penyinaran.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap keadaan cuaca dan iklim pada suatu daerah. Misalnya, daerah di sekitar garis khatulistiwa akan lebih panas

“Wilayah-wilayah di bumi yang berada di lintang 1-23 derajat LU dan LS mendapatkan panas matahari yang lebih banyak.”

3. Kelembapan Udara

Adanya kelembapan udara juga turut berpengaruh pada cuaca dan iklim.

Kelembapan udara dipengaruhi oleh kandungan uap air di udara pada jangka waktu tertentu, bergantung pada suhu di suatu daerah

Terdapat dua jenis kelembapan udara, yakni mutlak dan nisbi.

Kelembapan umumnya diukur menggunakan higrometer.

Baca Juga: Mengapa Cuaca Berubah-ubah?

4. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah berat massa udara di suatu wilayah. Adanya tekanan udara dipengaruhi oleh berat lapisan udara.

Nah, unsur satu ini berkaitan dengan ketinggian wilayah, sebab, semakin tinggi suatu wilayah, maka tekanan udara akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya.

Oleh karenanya, jika berada di daerah dataran tinggi, kita akan merasakan tekanan udara yang semakin kecil.

Hal ini disebabkan mengecilnya gaya gravitasi yang menarik benda-benda yang ada di bumi.

“Semakin tinggi suatu wilayah, semakin rendah tekanan udaranya. Semakin rendah keberadaan suatu wilayah, semakin tinggi tekanan udaranya.”

5. Angin

Angin merupakan udara yang bergerak. Sementara udara akan bergerak dari daerah dengan tekanan udara tinggi menuju daerah dengan tekanan rendah untuk mengisi ruang.

Kecepatan angin umumnya dipengaruhi oleh relief permukaan bumi, tumbuhan, dan jarak permukaan dari tanah.

Baca Juga: 4 Manfaat Cuaca Hujan bagi Kehidupan di Bumi, Salah Satunya Suburkan Tanah

6. Awan

Awan terbentuk karena adanya proses kondensasi uap air yang terdapat di atmosfer bumi yang kemudian membentuk gumpalan-gumpalan.

Pada musim kemarau, kita akan sulit menjumpai awan karena hanya sedikit penguapan yang terjadi.

Berbeda dengan musim penghujan di mana kandungan uap air di udara melimpah, sehingga awan akan lebih mudah dijumpai.

7. Curah Hujan

Nah, ketika kandungan air pada awan semakin banyak dan sudah mencapai jumlah tertentu, maka titik-titik air pada awan akan jatuh ke permukaan bumi dan menghasilkan hujan.

Hujan merupakan faktor penting dalam keberlangsungan hidup makhluk di bumi.

Nah, Adjarian, itulah tujuh unsur cuaca dan iklim.

Untuk mengasah pemahaman, coba kerjakan soal di bawah ini, yuk!

Baca Juga: Klasifikasi Iklim Menurut Koppen

Pertanyaan
Bagaimana tekanan udara yang dirasakan jika kita berada di dataran tinggi?
Petunjuk: Cek halaman 4.

Simak video berikut, yuk!

Sebelum kita membahas mengenai unsur cuaca dan juga iklim yang menjadi topik pembicaraan utama, alangkah lebih baiknya kita membahas mengenai pengertian dari cuaca dan juga iklim itu sendiri. Barangkali kita sudah terlalu sering mendengar kata cuaca dan juga iklim dalam kehidupan sehari- hari bukan? jika kita akan melakukan aktivitas atau merencanakan sebuah kegiatan pasiti yang dipertimbangkan salah satunya adalah cuaca. Karena sangat pentingnya cuaca, hingga ada ramalan cuaca yang sangat dinanti- nantikan laporannya pada berita pagi maupun pada sekilas info dan juga running text yang ada di layar televisi kita.

Cuaca sendiri merupakan keadaan udara (baca: polusi udara)pada suatu tempat pada saat tertentu. Pada setiap waktu,  keadaan cuaca di setiap tempat berbeda- beda dan selalu berubah- ubah. Sementara iklim (baca: iklim di Malaysia) merupakan keadaan rata- rata cuaca udara dalam jangka waktu panjang mulai dari 10 hingga 30 tahun. Iklim biasanya juga meliputi wilayah yang lebih luas daripada cuaca. Itulah pengertian dari cuaca dan juga iklim. Pengamatan mengenai cuaca dan juga iklim di Indonesia dilakukan oleh Observatorium Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta. Badan Observatorium Meteorologi dan Geofisika ini mempunyai tugas menyelidiki dan mencatat keadaan cuaca yang meliputi suhu udara, tekanan udara, arah angina (baca: jenis angin) , kecepatan angin, kelembaban udara, tingkat keawanan (baca: jenis awan) dan juga keadaan curah hujan.

Unsur Cuaca dan Iklim

Setelah mengetahui pengertian mengenai cuaca dan juga iklim, kita akan membahas mengenai unsur- unsur dari cuaca dan juga iklim itu sendiri. Cuaca dan iklim mempunyai unsur yang sama. Mengapa kita perlu mempelajari mengenai unsur cuaca dan iklim? Apa keuntungan yang akan kita dapatkan dengan mempelajari unsur cuaca dan juga iklim? Mengetahui mengenai unsur cuaca dan juga iklim akan sangat bermanfaat bagi kita, seperti untuk kepentingan pertanian, penerbangan, pelayaran, serta untuk kepentingan peluncuran benda- benda ke luar angkasa.

Cuaca dan juga iklim terdiri atas unsur- unsur yang sama. Unsur- unsur dari cuaca dan juga iklim antara lain adalah sebagai berikut:

Unsur dari cuaca dan juga iklim yang pertama adalah penyinaran dan juga suhu. Penyinaran ini pastinya akan berhubungan dengan sinar matahari (baca: lapisan matahari) yang mencapai bumi. Proses matahari dalam menyinari Bumi disebut dengan insolasi. Sementara akibat penyinaran matahari terhadap Bumi, Bumi akan mengalami pemanasan yang disebut dengan radiasi. Sementara suhu akan berhubungan dengan tekanan udara yang ada di suatu tempat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sumber penyinaran terbesar bagi Bumi adalah matahari (baca: bagian matahari). Sinar matahari mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan di Bumi. Setiap belahan Bumi (baca: inti Bumi) mendapatkan sinar matahari yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan Bumi ditentukan oleh faktor- faktor berikut ini:

Keadaan awan menjadi faktor penentu yang sangat penting bagi sinar matahari yang akan mencapai Bumi. Keadaan awan akan menjadi penentu banyak sedikitnya sinar matahari yang akan diterima oleh permukaan Bumi. Apabila awan mendung atau berawan, sebagian dari panas matahari akan diserap oleh awan, sehingga permukaan Bumi (baca: bentuk permukaan Bumi) tidak akan memperoleh penyinaran maksimal, dan suhu di permukaan Bumi tersebut akan lebih rendah daripada daerah lain yang mendapat penyinaran matahari secara maksimal.

Kemudian faktor penentu banyak sedikitnya sinar matahari yang masuk ke permukaan Bumi adalah keadaan dari permukaan Bumi itu sendiri. bidang permukaan Bumi yang terdiri atas daratan (baca: ekosistem darat) dan juga lautan (baca: macam-macam laut) ini sangat mempengaruhi penyerapan sinar matahari. Daratan akan cepat menjadi panas apabila terkena penyinaran oleh matahari dibandingkan dengan lautan.

Selain keadaan awan dan juga keadaan permukaan Bumi, sudut datangnya matahari juga mempengaruhi banyak sedikitnya sinar matahari yang masuk ke permukaan Bumi. Apabila matahari dalam keadaan tegak, maka sudut datang matahari akan semakin kecil, sehingga panas yang diterima Bumi akan semakin banyak. Dan apabila matahari dalam keadaan miring, sudut datang matahari akan semakin besar, akibatnya panas matahari yang diterima Bumi pun akan semakin sedikit.

  • Lamanya penyinaran matahari.

Lamanya penyinaran dari matahari juga sangat mempengaruhi banyak sedikitnya panas yang akan ditransfer ke Bumi. Matahari yang bersinar semakin lama maka akan memberikan panas yang lebih banyak dibandingkan dengan matahari yang bersibar hanya sebentar. Dan apabila panas yang diterima Bumi ini semakin banyak, maka suhu udara di Bumi juga semakin meningkat atau semakin tinggi.

Itulah beberapa penyebab banyak sedikitnya panas yang diterima oleh Bumi. Penyinaran dan juga suhu merupakan dua hal yang sangat berkaitan. Mengapa? Karena penyinaran oleh matahari yang semakin banyak maka akan menyebabkan suhu di permukaan Bumi tersebut semakin meningkat. Lalu, adakah perbedaan antara penerimaan panas dari matahari oleh pemukaan Bumi daratan dan juga lautan?

Hal ini telah disebutkan sebelumnya bahwa dataran akan lebih cepat menyerap panas daripada lautan. Ketika siang hari, daratan akan cepat menjadi panas, namun ketika malam hari, daratanlah yang akan cepat menjadi dingin. Keadaan suhu yang berbeda- beda ini tentu dapat diukur menggunakan suatu alat yang disebut dengan termometar.

Unsur dari cuaca dan juga iklim yang selanjutnya adalah angin. Angin merupakan udara yang bergerak. Angin  merupakan gerakan dari udara yang disebabkan karena adanya perbedaan suhu, yang selanjutnya mengakibatkan perubahan pada tekanan udara hingga terjadilah angin. Tekanan udara akan naik apabila suhunya rendah, dan tekanan udara akan turun apabila suhunya tinggi. Angin akan bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.

Awan merupakan unsur dari cuaca dan juga iklim selanjutnya. Awan merupakan kumpulan besar dari titik- titik air atau kristal- kristal es yang halus di atmosfer (baca: lapisan atmosfer). Udara yang naik lama kelamaan akan menjadi dingin  sehingga kelembapan udaranya bertambah. Ketika sudah mencapai ketinggian tertentu, maka udara itu akan jenuh dengan air dan kemudian akan berubah menjadi awan. Ketika musim kemarau kita akan menjumpai awan yang jumlahnya hanya sedikit, hal ini terjadi karena penguapan yang terjadi hanya sedikit sekali. Namun ketika musim penghujan, awan yang kita jumpai ada banyak, hal ini katena penguapan yang terjadi juga banyak sekali,

Unsur selanjutnya dari cuaca dan juga iklim adalah kelembapan udara. Kelembapan udara merupakan banyak sedikitnya uap air yang ada di udara. Kelembapan udara ini akan mempengaruhi pengendapan air di udara dan dapat juga berupa awan, kabut, embun serta hujan. Kelembapan udara yang ada di suatu tempat dapat diukur dengan menggunakan suatu alat tertentu. alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kelembapan udara di sutu tempat disebut dengan hidrografi. Kelembapan udara sendiri terdiri atas dua macam, yakni kelembapan relatif dan juga kelembapan absolut.

Unsur yang terakhir menyusun cuaca dan juga iklim adalah curah hujan. Curah hujan sendiri merupakan tingkat hujan yang turun di suatu daerah. Peristiwa hujan sendiri ditandai dengan turunnya rintik- rintik air dari awan yang terbentuk akibat adanya penyinaran matahari kepada sumber- sumber air di Bumi seperti laut atau samudera, danau, sungai, waduk dan lain sebagainya. Air yang berada di sumber- sumber air tersebut akan menguap dan menjadi uap air. Ketika uap air tersebut semakin meninggi karena terbawa angin, maka pada ketinggian tertentu uap air tersebut akan berubah menjadi awan. Dan apabila awan semakin naik, maka awan tersebut akan jenuh kemudian melepaskan kandungan airnya sebagai hujan. Arah hujan di suatu daerah dapat diukur dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan obrometer.

Itulah beberapa unsur dari cuaca dan juga iklim yang terdapat di Bumi ini. unsur- unsur ini selalu dapat kita temui di Bumi ini dan akan mempengaruhi berbagai macam hal yang ada di Bumi ini hingga keadaan dari Bumi yang dapat dirasakan oleh manusia dan juga makhluk hidup lainnya.

Jenis- jenis Iklim

Setelah kita mengetahui tentang unsir- unsur dari cuaca dan juga iklim, ada baiknya kita juga mengetahui tentang jenis- jenis iklim yang ada di dunia ini. Geografis dan juga letak atronomis, fisiografi. Lingkungan dan kondisi atmosfer suatu wilayah mempengaruhi iklim yang dimiliki oleh suatu wilayah. Pada dasarnya iklim dibagi menjadi dua macam, yakni iklim matahari dan juga iiklim fisis. Kemudian iklim matahari dan juga iklim fisis akan dibagi menjadi beberapa lagi yang kita kenal sebagai jenis- jenis dari iklim. Beberapa jenis iklim di dunia adalah sebagai berikut:

Iklim matahari merupakan salah satu dari jenis iklim dasar. Dasar perhitungan dalam melakukan pembagian daerah iklim matahari adalah kedudukan dan pergeseran semu matahari yang mempengaruhi banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan Bumi. Karena matahari selalu bergeser di antara lintang, maka terjadilah perbedaan penyinaran di permukaan Bumi. Berikut ini merupakan pembagian daerah iklim berdasarkan letak garis lintangnya:

  • Iklim tropis, merupakan iklim yang paling panas, dimana iklim tropis mendapatkan sinar matahari terbanyak daripada jenis iklim yang lainnya. Iklim tropis merupakan iklim yang menyinari di daerah yang berada di wilayah 23,5° LU hingga 23,5° LS. Indonesia secara astronomis mempunyai letak astronomis yang berada di wilayah ini, sehingga Indonesia mengalami iklim tropis (baca: iklim di Indonesia). Ciri iklim tropis yang paling kental hanya mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan dan juga musim kemarau. Keduanya berlangsung masing- masing selama 6 bulan bergantian.
  • Iklim sub tropis, merupakan iklim yang berada di wilyaha yang mempunyai letak lintang antara 23,5° LU hingga 40° LU dan antara 23,5° LS hingga 40° LS. Tidak seperti iklim tropis, iklim sub tropis lebih sedikit mendapatkan panas matahari. Iklim sub tropis juga tidak hanya mempunyai dua musim saja seperti iklim tropis, namun mempunyai empat musim, yakni musim panas, musim gugur, musim dingin dan juga musim semi.
  • Iklim sedang, merupakan iklim yang dimiliki oleh wilayah yang berada di garis lintang antara 40° LU hingga 66,5° LU dan 40° LS hingga 66,5° LS. Iklim sedang menerima sinar matahari yang lebih sedikit daripada iklim tropis maupun sub tropis.
  • Iklim kutub, merupakan iklim yang dimiliki oleh daerah kutub dengan letak garis lintang antara 66,5° LU hingga 90° LU dan 66,5° LS hingga 90° LS. Iklim kutub ini hanya dimiliki oleh daerah kutub utara dan juga kutub selatan. Iklim kutub ini merupakan iklim es yang mana di sekitar daerahnya hanya terdapat es dan juga salju dimana- mana. Tidak banyak makhluk hidup yang dapat bertahan di iklim ini, hanya binatang dan tumbuhan tertentu saja.

Itulah beberapa jenis dari iklim matahari. Dari keempat jenis iklim di atas masing- masing mempunyai ciri khasnya sendiri.

Jenis kedua dari iklim selain iklim matahari adalah iklim fisis. Iklim fisis merupakan iklim yang pembagiannya di dasarkan pada kenyataan atau kondisi sebenarnya pada suatu daerah yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan alamnya. Iklim fisis dibagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

  • Iklim laut atau maritim, merupakan iklim yang dimiliki daerah- daerah yang berada di daerah sekitar laut atau memiliki banyak wilayah laut. Iklim laut sangat dipengruhi oleh keberadaan angin laut, sehingga suhu udara yang ada di daerah yang mempunyai iklim ini tergantung pada kondisi laut.
  • Iklim darat atau kontinental, kebalikan dari iklim laut adalah iklim darat atau iklim kontinental. Iklim ini dipunyai oleh daerah- daerah yang berada di wilayah jauh dari laut. Iklim ini juga dipengaruhi oleh keadaan yang ada di darat.
  • Iklim dataran tinggi

Selanjutnya ada iklim dataran tinggi. sesuai dengan namanya, iklim ini hanya dimiliki oleh daerah- daerah yang ada di daerah dataran tinggi. Daerah dataran tinggi mempunyai suhu udara yang lebih dingin dan juga tekanan udara yang lebih rendah. Iklim dataran tinggi mempunyai udara yang dingin, akibatnya tidak semua jenis tanaman dapat hidup di daerah ini. hanya tanaman yang habitatnya di daerah dingin saja yang dapat hidup, seperti tembakau, apel, strawberry dan lain sebagainya.

  • Iklim gunung atau pegunungan

Iklim gunung atau iklim pegunungan merupakan iklim yang dipunyai oleh daerah pegunungan. Sama seperti iklim dataran tinggi, iklim pegunungan juga mempunyai suhu yang dingin serta tekanan udara yang ebih rendah. Hanya saja iklim pegunungan ini berada di ketinggian yang lebih tinggi daripada dataran tinggi.

  • Iklim musim atau muson, iklim yang selanjutnya adalah iklim musim atau iklim muson. Iklim ini merupakan iklim yang sesuai dengan musim. Dan ini merupakan salah satu jenis iklim fisis.

Itulah beberapa jenis iklim yang dibagi menjadi dua macam, yakni iklim matahari dan juga iklim fisis. Jenis- jenis iklim ini perlu kita ketahui dan pelajari untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita.