MENGENAL HARDWARE DAN
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
2.1 Hardware Jaringan
Membangun suatu jaringan, baik itu bersifat LAN (Local Area Network) maupun
WAN (Wide Area Network), kita membutuhkan media baik hardware maupun
software. Beberapa media hardware yang penting didalam membangun suatu jaringan, seperti: kabel atau perangkat Wi-Fi, ethernet card, hub atau switch, repeater, bridge atau router, dll.
2.1.1 Kabel
Ada beberapa tipe (jenis) kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Kabel-
kabel ini sebelumnya harus lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan
digunakan.
Perlu diingat bahwa hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan
komputer disebabkan karena adanya kesalahan pada media komunikasi yang
digunakan termasuk kabel dan konektor serta kualitas pemasangannya. Kegagalan lainnya bisa disebabkan faktor teknis dan kondisi sekitar.
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda,
oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang
dikenal secara umum dan sering dipakai untuk LAN, yaitu coaxial dan twisted
pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) .
2.1.1.1
Coaxial Cable
Dikenal dua jenis tipe kabel koaksial yang dipergunakan buat jaringan komputer, yaitu:
– thick coax (mempunyai diameter lumayan besar) dan
– thin coax (mempunyai diameter lebih kecil).
2.1.1.1.1 Thick coaxial cable (kabel koaksial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 –
10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm. Kabel
jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick ethernet, atau
hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuma disebut sebagai yellow cable
karena warnanya yang kuning.
Kabel Coaxial ini jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut::
o
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50 ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
o
Maksimum 3 segment dengan tambahan peralatan (attached devices,
seperti repeater) atau berupa populated segments (seperti bridge).
o
Setiap kartu jaringan mempunyai kemampuan penguat sinyal (external
transceiver).
o
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk
dalam hal ini repeaters.
o
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (sekitar 500m).
o
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter) dan setiap segment harus diberi ground.
o
Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke
perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
o Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
2.1.1.1.2 Thin coaxial cable (kabel koaksial “kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang
besar. Jenis yang banyak digunakan RG-8 atau RG-59 dengan impedansi 75 ohm. Jenis kabel untuk televisi juga termasuk jenis coaxial dengan impedansi 75 ohm.
Namun untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipergunakan
adalah (RG-58) yang telah memenuhi standar IEEE 802.3 – 10BASE2,
dimana diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna hitam.
Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis
ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika di-
implementasikan dengan T-connector dan terminator dalam sebuah jaringan,
harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Pada topologi bus, setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 606.8 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices)
Kartu jaringan sudah menggunakan transceiver yang onboard, tidak
perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segment) dengan pengubung repeater 185 x 3 = 555 meter.
Setiap segment sebaiknya dilengkapi 1 ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Gambar Kabel koaxial yang telah dipasang konektor, terminator dan BNC T
2.1.1.2
Twisted Pair Cable
Selain kabel koaksial, Ethernet juga dapat menggunakan jenis kabel lain
yakni UTP (Unshielded Twisted Pair) dan Shielded Twisted Pair (STP). Kabel
UTP atau STP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin.
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet).
Perangkat-perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan jenis kabel
ini adalah konektor RJ-45 dan HUB.
Gambar Kabel UTP (katagori 5) dan konektor RJ-45
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk
masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan
seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga
untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga
untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel
tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi
antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa.
Gambar Konektor RJ-45 dan cara membedakannya
Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan lokal, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yakni:
Straight Through Cable Cross Over Cable dan
Roll Over Cable.
2.1.1.2.1 Straight Through Cable
Untuk pemasangan jenis ini, biasanya digunakan untuk menghubungkan
beberapa unit komputer melalui perantara HUB / Switch yang berfungsi
sebagai konsentrator maupun repeater.
Gambar Straight Through Cable T568B
Penggunaan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal
biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan
HUB/switch sebagai pusatnya. Jika sebuah HUB/switch tidak berfungsi,
maka seluruh komputer yang terhubung dengan HUB tersebut tidak dapat
saling berhubungan.
Penggunaan HUB harus sesuai dengan kecepatan dari Ethernet card yang digunakan pada masing-masing komputer. Karena perbedaan kecepatan pada NIC dan HUB berarti kedua perangkat tersebut tidak dapat saling
berkomunikasi secara maksimal.
Gambar Pemasangan Straight Through Cable dengan HUB
Penggunaan Straight Through Cable
PC à Hub
PC à Switch
Hub à Hub
Switch à Router
Roll-Over Cable
Pada sistem CISCO, ada satu cara lain pemasangan kabel UTP, yang digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal (PC) dan modem ke console Cisco Router atau console switch managible, cara ini disebut
dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya terkoneksi dengan
DB-25 atau DB-9 Adapter sebelum ke terminal (PC).
Anda dapat mengenali sebuah kabel roll-over dengan melihat ke dua ujung kabel. Dimana warna kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel di ujung yang lain. Misalnya kabel putih orange yang berada pada pin 1 ujung kabel A, akan berada pada pin 8 ujung kabel B.
Gambar RollOver Cable dari console switch ke
Gambar Cara melihat Roll-Over Cable
Gambar Koneksi Console Terminal
Gambar RJ-45 to DB-25 Adapter
Fiber Optic Cable
Kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal, sering dipakai sebagai saluran BACKBONE karena kehandalannya yang tinggi dibandingkan dengan coaxial cable atau kabel UTP. Karakteristik dari kabel ini tidak terpengaruh oleh adanya cuaca dan panas.
Gambar Konektor dan kabel Fiber Optic
Gambar Lapisan kabel fiber optic
Gambar contoh kebocoran cahaya akibat kesalahan pemasangan dan penyambungan kabel FO
Berikut ini merupakan tabel standarisasi kabel dari IEEE untuk kabel jenis coaxial, UTP/STP maupun Fiber Optic
Tabel Tipe Standarisasi Kabel 1
Tabel Tipe Standarisasi Kabel 2
2.1.2 Ethernet Card /Network Interface Card (Network Adapter)
Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu
node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat sepanjang 48 bit yang
dikenal sebagai Ethernet address (MAC Address).
Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap rangkaian kartu jaringan (NIC)
yang dikenali sebagai „Media Access Control’ (MAC) atau lebih dikenali dengan
istilah „hardware address‟. 24 bit atau 3 byte awal merupakan kode yang telah ditentukan oleh IEEE.
Gambar Pembagian bit pada MAC Address.
Kode Pabrik
yang ditetapkan
IEEE
Gambar Cara melihat MAC Address, dengan mengetik winipcfg pada menu RUN di Windows 98.
Gambar Cara melihat MAC Address, dari shell DOS dengan mengetik
ipconfig /all pada SO Windows.
Kartu jaringan Ethernet biasanya dibeli terpisah dengan komputer, kecuali
network adapter yang sudah onboard. Komputer Macintosh juga sudah
mengikutkan kartu jaringan ethernet didalamnya. Kartu Jaringan ethernet
model 10Base umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel coaxial
ataupun kabel twisted pair, jika didesain untuk kabel coaxial konektornya adalah BNC, dan bila didesain untuk kabel twisted pair maka akan punya port konektor RJ-45.
Beberapa kartu jaringan ethernet kadang juga punya konektor AUI. Semua itu dikoneksikan dengan coaxial, twisted pair, ataupun dengan kabel fiber optik.
Gambar Network Interface card (dari atas ke bawah konektor RJ-45, konektor AUI, dan konektor BNC
2.1.3 Hub dan Switch (Konsentrator)
Sebuah konsentrator (Hub atau switch) adalah sebuah perangkat yang
menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat
lain. Dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub atau switch.
Hub dan switch mempunyai banyak lubang port RJ-45 yang dapat dipasang konektor RJ-45 dan terhubung ke sejumlah komputer. Beberapa jenis hub
dapat dipasang bertingkat (stackable) hingga 4 susun. Biasanya hub maupun
switch memiliki jumlah lubang sebanyak 4 bh, 8 bh, 16 bh, hingga 24 bh.
segmen kabel Ethernet 10BASE2. |
Gambar Beberapa komputer yang terhubung melalui sebuah hub
Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafic
data lebih baik bila dibandingkan hub. Saat ini telah terdapat banyak tipe
switch yang managible, selain dapat mengatur traffic data, juga dapat diberi IP Address.
2.1.4 Repeater
Fungsi utama repeater yaitu untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan cara ini jarak antara kabel dapat diperjauh.
Penggunaan repeater antara dua segmen atau lebih segmen kabel LAN
mengharuskan penggunaan protocol physical layer yang sama antara segmen-
segmen kebel tersebut misalnya repeater dapat menghubungkan dua buah
Gambar Penggunaan repeater antara dua segmen
2.1.5 Bridge
Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel
dan lebih cerdas dari pada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan
yang menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband.
Bridge mampu memisahkan sebagian dari trafik karena mengimplementasikan mekanisme frame filtering. Mekanisme yang digunakan di bridge ini umum
disebut sebagai store and forward. Walaupun demikian broadcast traffic yang
dibangkitkan dalam LAN tidak dapat difilter oleh bridge.
Terkadang pertumbuhan network sangat cepat makanya di perlukan jembatan untuk itu. Kebanyakan Bridges dapat mengetahui masing-masing alamat dari
tiap-tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan
yang lain di sebelahnya pula. Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi
lalulintas yang mengatur dipersimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia
mengatur agar informasi di antara kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur.
Bridges juga dapat digunakan untuk mengkoneksi network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan.
Gambar Bridges yang digunakan untuk mengkoneksi 2 segmen
2.1.6 Router
Sebuah Router mampu mengirimkan data/informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda, router hampir sama dengan bridge, meski tidak lebih pintar dibandingkan bridge, namun pengembangan perangkat router dewasa ini sudah mulai mencapai bahkan melampaui batas tuntutan teknologi yang diharapkan.
Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang
berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui alamat
masing-masing komputer dilingkungan jaringan lokalnya, mengetahui alamat bridges dan router lainnya.
Gambar Cisco Router persfektif dari belakang
Router juga dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana
yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi
tersebut bersih/clean.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke internet, maka mereka sebaiknya membeli dan menggunakan router, mengapa ?
Karena kemampuan yang dimiliki router, diantaranya:
1. router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan internet
2. router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet
3. mengatur jalur sinyal secara effisien dan dapat mengatur data yang mengalir diantara dua buah protocol
4. dapat mengatur aliran data diantara topologi jaringan linear Bus dan Star
5. dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel koaksial atau kabel twisted pair.
Gambar Simbol Network Device
2.2 Topologi Jaringan
Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antar komputer dalam Local Area Network, yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmisi), dengan konektor, ethernet card dan perangkat pendukung lainnya.
Ada beberapa jenis topologi yang sering terdapat pada hubungan komputer pada jaringan local area, seperti:
2.2.1 Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi.
Keuntungan
murah, karena tidak memakai banyak media, kabel yang dipakai sudah umum (banyak tersedia dipasaran)
setiap komputer dapat saling berhubungan langsung.
Kerugian
Sering terjadi hang / crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang
memakai jalur diwaktu yang sama, harus bergantian atau ditambah
relay.
2.2.2 Topologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal
mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision,
sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.
Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran (seperti bus tetapi
ujung-ujung bus disambung). Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga
dapat menuju komputer yang dituju. Tiap stasiun (komputer) dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:
o Listen State
Tiap bit dikirim kembali dengan mengalami delay waktu.
o Transmit State
Bila bit yang berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater akan mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali.
o
Bypass State
Berfungsi untuk menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.
:
Kegagalan koneksi akibat gangguan media, dapat diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung.
Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil
:
Data yang dikirim bila melalui banyak komputer, transfer data menjadi lambat.
2.2.3 Topologi Star
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi
langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data
mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.
Keuntungan:
Akses ke station lain (client atau server) cepat
Dapat menerima workstation baru selama port di centralnode (hub/switch) tersedia.
sebagai konsentrator.
Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan.
User
dapat lebih banyak dibanding topologi bus, maupun ring.
Kerugian:
Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua
komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan/dipersilahkan
dengan cara random, apabila hub/switch mendetect tidak ada jalur yang sedang dipergunakan oleh node lain.
2.2.4 Topologi Tree / Hierarchical (Hirarki)
Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun dibawahnya, sehingga jaringan
sangat tergantung dengan stasiun yang kedudukannya lebih tinggi (hierachical
topology) dan kedudukan stasiun yang sama disebut peer topology.
2.2.5 Topologi Mesh dan Full Connected
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.
Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah
jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan
jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Topologi mesh ini merupakan teknologi khusus (ad hock) yang tidak dapat
dibuat dengan pengkabelan, karena sistemnya yang rumit, namun dengan
teknologi wireless topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan (karena dapat dipastikan tidak akan ada kabel yang berseliweran).
Biasanya untuk memperkuat sinyal transmisi data yang dikirimkan, ditengah- tengah (area) antar komputer yang kosong di tempatkan perangkat radio (air point) yang berfungsi seperti repeater untuk memperkuat sinyal sekaligus bisa
mengatur arah komunikasi data yang terjadi.
2.2.6 Topologi Hybrid
Topologi ini merupakan topologi gabungan dari beberapa topologi yang ada,
yang bisa memadukan kinerja dari beberapa topologi yang berbeda, baik
berbeda sistem maupun berbeda media transmisinya.
Gambar Beberapa jenis topologi
2.3 Teknik Penyaluran Sinyal
Komunikasi data antar komputer dalam topologi jaringan memerlukan teknik
penyaluran sinyal agar data yang terkirim sesuai keadaan yang sebenarnya
atau sesuai keinginan. Secara detail tentang bagaimana sinyal-sinyal tersebut
terkirim, tidak kita bahas pada buku ini, karena memerlukan referensi
tersendiri dan pengetahuan mendalam tentang teknologi analog maupun digital.
Namun secara singkat dapat diuraikan bahwa teknik penyaluran sinyal
menunjukkan cara penyaluran sinyal dalam saluran media transmisi, dengan
menggunakan teknik:
Baseband
Menggunakan sinyal digital. Transmisi yang digunakan bersifat bidirectional
dan dipakai hanya untuk topologi bus yang jangkauannya pendek. Media yang
digunakan kabel coaxial (50 ohm), dengan spesifikasi IEEE 802.3 (Ethernet),
bila inti kabel coaxial berdiameter 0.4 inch dan data rate 10 Mbps, maka
dengan perangkat ini kita dapat menjangkau jarak 500 m (dikenal dengan
sebutan 10BASE5). Untuk jarak yang lebih jauh dapat digunakan repeater.
Broadband
Menggunakan sinyal analog dengan Frequency Division Multiplexing
(FDM). Spektrum media transmisi dapat dibagi sesuai keperluan, jarak yang
dijangkau lebih jauh dibanding baseband dan mendukung topologi tree.
yang
mengharuskan ada dua saluran data. Semua stasiun mengirim sinyal melalui
inbound dan menerima sinyal dari saluran outbound dengan cara :
kabel terpisah (dual cable), atau |
q Memakai satu kabel dengan frekuensi modulasi berbeda (split) |
q Memakai media transmisi kabel coaxial |
selalu dimodulasi
terlebih dahulu, lebih baik dari baseband karena dapat mengirimkan voice
dan video secara bersamaan.
2.4 Prinsif Penyaluran Sinyal
Transmisi pada Local Area Network hingga Wide Area network dapat dibagi ke
dalam tiga kategori utama, yaitu : unicast, multicast dan broadcast yang
masing-masing akan kita bahas berikut ini :
2.4.1 Unicast
Unicast merupakan transmisi jaringan point to point (one to one). Ketika
digunakan, satu sistem tunggal hanya mencoba berkomunikasi dengan satu
sistem lainnya. Jaringan point to point biasanya digunakan pada jaringan yang besar, dengan menghubungkan jaringan lokal ke jaringan lain melalui satu titik akses point.
Gambar Koneksi jaringan point to point menggunakan teknologi wireless (microwave 15 GHz)
Bila satu paket data akan dikirimkan ke mesin (node) lain dijaringan yang lain,
maka paket tersebut harus melewati satu atau lebih node yang lain yang
berfungsi sebagai perantara. Node perantara ini dapat juga merupakan
komputer gateway yang berfungsi sebagai gerbang keluar masuknya paket
data dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Pada jaringan Ethernet, penggunaan unicast dapat diketahui dengan melihat
MAC Address asal dan tujuan yang merupakan alamat host yang unik. Pada
jaringan yang menggunakan IP, alamat IP asal dan tujuan merupakan alamat yang unik (tidak akan sama satu dengan yang lain).
Ketika sistem berhubungan dengan frame jaringan, ia akan selalu memeriksa
MAC Address miliknya untuk melihat apakah frame tersebut ditujukan untuk
dirinya, Jika MAC Address-nya cocok dengan sistem tujuan, maka ia akan memprosesnya. Jika tidak, frame tersebut akan diabaikan.
Gambar Pengiriman Packet data ke Unicast Address
Ingat…!!!, ketika dihubungkan ke hub, semua sistem dapat melihat semua
frame yang dikirimkan melalui jaringan, karena mereka semua bagian dari
collision domain yang sama.
2.4.2 Multicast
Multicast merupakan transmisi yang dimaksudkan untuk banyak tujuan,
tetapi tidak harus semua host. Oleh karena itu, multicast dikenal sebagai
metode tranmisi one to many (satu kebanyak) atau jaringan point to
multipoint.
Gambar Koneksi jaringan point to multipoint menggunakan teknologi wireless (wi-fi 2,4 GHz)
Multicast digunakan dalam kasus-kasus tertentu, misalnya ketika sekelompok
komputer perlu menerima transmisi tertentu. Salah satu contohnya adalah
streaming audio atau video. Misalkan banyak komputer ingin menerima
transmisi video pada waktu yang bersamaan. Jika data tersebut dikirimkan ke
setiap komputer secara individu, maka diperlukan beberapa aliran data. Jika
data tersebut dikirimkan sebagai broadcast, maka tidak perlu lagi proses untuk
semua system. Dengan multicast data tersebut hanya dikirim sekali, tetapi diterima oleh banyak system.
untuk
multicast. Sebagai contoh, alamat IP dalam kelas D telah direservasi untuk
keperluan multicast. Jika semua host perlu menerima data video, mereka akan
menggunakan alamat IP multicast yang sama. Ketika mereka menerima paket
yang ditujukan ke alamat tersebut, mereka akan memprosesnya.
Jenis transmisi jaringan yang terakhir adalah broadcast, yang juga dikenal sebagai metode transmisi one to all (satu kesemua). Sistem broadcast juga |
Gambar Pengiriman packet data ke alamat multicast
Ingat…!!!, bahwa setiap NIC selain memiliki MAC Address (dari vendor
pembuat ethernet card atau network adapter), ia juga memiliki alamat IP
sendiri-sendiri, selain itu mereka juga mendengarkan alamat multicast mereka. Dalam teknologi pengiriman data SMS (Short Message Service) antar pengguna
menjelaskan
bagaimana sebuah pesan yang dikirimkan dari satu ponsel dapat diterima oleh
banyak ponsel lain (dari satu operator atau berbeda operator), atau juga sebuah pesan yang dikirimkan oleh operator selular yang biasanya berupa info layanan, berita, iklan dll, akan diterima oleh banyak ponsel lain dalam satu jaringan atau area layanan operator selular tersebut.
2.4.3 Broadcast
yang dikirimkan dari satu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya dalam satu jaringan atau subnet jaringan lainnya. Pada jaringan Ethernet, broadcast dikirim ke alamat tujuan khusus, yaitu, FF-FF-FF-FF-FF-FF-FF atau dengan
oktet terakhir berisi bit 11111111. Broadcast ini harus diproses oleh semua
host yang berada dalam broadcast domain yang ditentukan.
Gambar Pengiriman packet data ke alamat broadcast
Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket
itu dialamatkan. Saat menerima sebuah paket, mesin akan men-cek field
alamat, bila alamat tersebut ditujukan untuk dirinya, maka paket tersebut akan diterima, namun bila alamat tersebut bukan ditujukan buat dirinya,
cenderung membuang resource, beberapa protokol seperti ARP, sangat bergantung kepadanya, dengan demikian, terjadinya beberapa traffic broadcast tidak dapat dihindari.
2.4.4 Broadcast ICMP
Cara termudah untuk mengetahui host yang hidup pada sebuah target jaringan adalah dengan mengirimkan ICMP echo request ke broadcast address
pada target jaringan tersebut. Sebuah permintaan (request) akan dikirim
secara broadcast kesemua host pada target network. Host yang hidup akan mengirimkan ICMP echo reply.
Gambar Broadcast ICMP
2.5 Rangkuman
Tipe kabel yang sering digunakan untuk keperluan jaringan komputer adalah coaxial, UTP/STP dan Fiber Optic. Jaringan komputer tanpa kabel (wireless) menggunakan teknologi W-Fi, Microwave, dan WiMAX.
Tiga model pemasangan kabel UTP: Straight Through Cable, Cross Over Cable dan Roll Over Cable. Alat untuk menguji kualitas kabel dan hasil crimping konektor RJ-45 digunakan LAN cable tester atau Fluke.
Penggunaan kabel coaxial pada jaringan local biasanya akan membentuk topologi bus atau ring, sedangkan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan HUB/switch sebagai pusatnya. Jika sebuah HUB/switch tidak berfungsi, maka seluruh komputer yang terhubung dengan HUB tersebut tidak dapat saling berhubungan.
Kabel UTP model straight trough digunakan untuk menghubungkan PC dengan switch atau hub, hub ke hub atau switch ke router. Model crossover digunakan untuk menghubungkan PC ke PC, switch ke switch, switch ke hub.
Model rollover digunakan untuk menghubungkan terminal (PC) dan modem ke
console Cisco Router atau console switch managible.
Topologi jaringan : Bus, Ring, Star, Tree, Mesh, Hibryd.
Setiap NIC selain memiliki MAC Address (dari vendor pembuat ethernet card), ketika ia diberi alamat IP dan netmask, maka ia juga akan memiliki IP Broadcast dan mendengarkan alamat multicast mereka.
Kekurangan hub dibandingkan switch adalah penggunaan hub sebagai
konsentrator membuat semua sistem dapat melihat semua frame yang
dikirimkan melalui jaringan, karena mereka semua bagian dari collision domain yang sama.
Sistem broadcast digunakan untuk menjelaskan bila ada paket-paket data
yang dikirimkan dari satu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya
dalam satu jaringan atau subnet jaringan lainnya.
Soal Latihan :
1. Ada beberapa tipe kabel koaksial (coax). serta nilai impedansinya, sebutkan juga pada topologi apa kabel jenis ini digunakan.
2. Jelaskan beberapa cara pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45, pada topologi apa kabel jenis ini dipergunakan.
3. Apa yang dimaksud dengan MAC Address, dan jelaskan cara kerja Ethernet card secara singkat.
4. Gambarkan beberapa bentuk topologi yang kamu ketahui (minimal 5), jelaskan keuntungan dan kerugian masing-masing topologi tersebut (minimal 3)
5. Jelaskan pengertian dari baseband dan broadband
Pengantar Jaringan Komputer, Melwin Syafrizal, Andi Offset, Jogja, 2005