Berikan tiga contoh tanaman buah-buahan yang berasal dari kubu raya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Buah adalah hasil reproduksi antara putik dan serbuk sari pada tumbuhan.[1] Buah termasuk organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).

Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.

Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan.

Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain.

Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Buah sering kali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid.

• APA Keistimewaan Buah Zaitun? Ini Manfaat Luar Biasa Buah Zaitun untuk Kesehatan

(UPDATE berita tentang kesehatan DISINI)

Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.

Buah-buahan musiman yang ada di Indonesia sebagian besar merupakan jenis buah tropis.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Pontianak

  • Tanaman yang dipanen sekaligus/habis/dibongkar adalah tanaman yang sehabis panen langsung dibongkar/dicabut, terdiri dari bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, kol/kubis, kembang kol, petsai/sawi, wortel, lobak dan kacang merah.

  • Tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari satu kali)/belum habis adalah tanaman yang pemanenannya lebih dari satu kali dan biasanya dibongkar apabila panenan terakhir sudah tidak memadai lagi, terdiri dari : kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, jamur, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, melon, semangka dan blewah.

  • Agroinfo

    Pontianak - Kalbar memiliki potensi buah - buah lokal yang melimpah dan untuk itu perlunya industri buah lokal tersebut agar kekayaan yang ada mendapat nilai tambah yang luas bagi petani.

    "Kita berharap Kalbar bisa ada industri buah lokal atau olahan buah musiman. Sehingga ketika tidak musim kita tetap bisa menikmatinya melalui olahannya. Terpenting lagi keberadaan industri dinilai akan menjadikan produk-prpduk berbahan dasar buah lokal Kalbar ini memiliki nilai jual lebih," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikulturan (TPH) Kalbar, Heronimus Hero di Pontianak.

    Heru menyebutkan terkait buah lokal pemerintah tidak bisa melakukan intervensi pasar. Namun pihaknya mengupayakan arah pengembangan buah lokal, melalui sejumlah program pemerintah.

    "Bagaimana pun kita tetap perlu untuk mendorong dibangunnya industri khusus untuk buah-buahan lokal, baik itu pengolahan maupun pengemasan. Selain dari pemerintah, masyarakat pun sebetulnya dapat menginisiasi hal ini," papar dia.

    Dalam beberapa bulan terakhir Kalbar dibanjiri dengan buah-buah lokal yang hadir secara musiman. Sebut saja, buah durian, pekawai, langsat, rambutan dan manggis. Buah-buah lokal ini hadir pada musim-musim tertentu, karena itu, pada prisnispnya secara komersil buah ini sangat tergantung dengan pasar.

    Buah durian misalnya, kata Hero, cenderung lebih mudah untuk meghasilkan produk turunan lainnya, karena itu prospek pengembangan buah ini cukup bersinar.

    “Durian baik dalam bentuk yang masih segar maupun olahannya bisa dinikmati oleh masyarakat. Keduanya masih ada pangsa pasarnya. Sehingga potensial untuk dikembangkan,” sebut Hero

    Berbeda dengan langsat, lanjut dia, kendati harganya sangat murah, namun untuk mengolahnya menjadi produk turunan lain, memiliki tantangan tersendiri. Berbeda dengan durian, langsat kebanyakan dijual dalam bentuk buah. Sementara durian, bisa dalam bentuk dodol, tempoyak, dan lan sebagainya.

    “Tantangan berat untuk mengolah buah langsat ini, sebab di dalamnya ada biji, jadi rumit, kecuali rambutan bisa diolah, seperti koktail, rujak, dan lain-lain,” katanya.

    Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya Suharjo mengatakan, pihaknya telah mematenkan tiga jenis buah sebagai produk unggulan dari kabupaten itu.

    "Tiga jenis buah-buahan yang sudah kita rilis sebagai hak paten dari Kubu Raya adalah buah nanas dengan nama `Queen Raya`, pisang nipah kuning dengan nama `Kepok Pontia` dan buah langsat dengan nama `Langsat Punggur`," kata Suharjo, Minggu.

    Pematenan nama tiga buah unggulan Kubu Raya ini sudah didaftarkan di Hak Kekayan Intelektual (HKI), Departemen Hukum dan HAM. Bahkan hak paten ini sudah terdaftar di sana.

    Ia menjelaskan, upaya pematenan produk lokal merupakan salah satu wujud pelestarian dan pengembangan potensi daerah. Upaya pematenan juga berfungsi menjaga keunikan yang berdampak pada tingginya harga dari beraneka produk tanaman lokal tersebut.

    Dengan dipatenkannya tiga farian buah tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya menyatakan akan meningkatkan produk holtikultura di Kubu Raya.

    Suharjo mengatakan, 3.000 hektare lahan di Kecamatan Rasau Jaya telah disiapkan untuk pengembangan Queen Raya. Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya merasa tertarik untuk mengembangkan pisang nipah kuning yang dipatenkan dengan nama `Kepok Pontia` karena varian ini sangat mudah di kembangkan di Kubu Raya.

    Terlebih, potensi pasar pisang itu juga sangat menjanjikan, sehingga akan menguntungkan masyarakat, jika dimaksimalkan. Umumnya, pisang nipah kuning ini bisa di dapatkan di Kecamatan Rasau Jaya dan Sungai Kakap.

    Dia mengakui, saat ini Kubu Raya belum bisa memenuhi permintaan pasar karena keterbatasan pisang ini sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut para pemasok juga mengambilnya dari Kabupaten Pontianak.

    Melihat potensi itu, katanya, memuat ia terrtarik untuk mengembangkan varian ini.

    "Ini sudah kita lakukan, pengembangan pisang ini juga sudah dilakukan masyarakat, khususnya pada beberapa desa di Kecamatan Sungai Kakap," tuturnya.

    Demikian halnya dengan langsat punggur yang tentunya sudah di kenal luas oleh masyarakat Kalbar, bahkan Indoensia. Rasanya yang manis, tentu siapa saja sangat menyukainya.

    "Makanya kita mematenkan tiga produk buah ini sebagai labelnya Kubu Raya dengan harapan bisa menjadi membuat masyarakat semakin giat untuk mengembangkan produk holtikultura lainnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita sendiri," katanya. (ANT-171/K004)

    Editor: Kunto Wibisono
    COPYRIGHT © ANTARA 2010

    Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA