Berikan contoh penerapan nilai Pancasila dalam bidang ekonomi dan sosial budaya

dibaca normal 2 menit

Penulis: Cicik Novita
20 Juli 2021

View non-AMP version at tirto.id

Nilai-nilai Pancasila harus terus diwujudkan baik dalam bidang politik dan hukum, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan maupun kehidupan keluarga.

tirto.id - Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pegangan warga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila Pancasila tidak dapat dilepaskan penerapannya dalam semua lini baik lingkungan sekitar maupun dalam keluarga.

Tak hanya itu, dalam bidang politik dan hukum, ekonomi, juga sosial budaya pun nilai-nilai Pancasila tak bisa ditinggalkan. Nilai-nilai ini bahkan harus terus diwujudkan sebab Pancasila sendiri dirumuskan dari nilai-nilai budaya bangsa yang luhur.

Advertising

Advertising

Bidang Politik dan Hukum

Merujuk pada laman Belajar.kemdikbud.go.id perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik serta hukum ada pada lembaga-lembaga negara yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah.

Dalam hal hak asasi manusia, demokrasi dan penerapan hukum di Indonesia, Pancasila adalah standar yang harus jadi patokan dalam melaksanakannya. Semua demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan beradab serta tidak berat sebelah dalam menerapkan aturan-aturan hukum yang ada di UU.

Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, juga sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, bahkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang menjunjung hak asasi manusia.

Baca juga: Siapa Saja Tokoh dalam Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945?

Bidang Ekonomi

Untuk menjalankan perekonomian negara, sistem yang digunakan diambil dari nilai-nilai Pancasila. Landasan operasional diambil dari UUD 1945 pasal 33, yang menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.

Selain itu, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bahkan bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Bidang Sosial Budaya

Perubahan dalam sistem nilai dan budaya pasti terus terjadi di sebuah negara. Namun agar dapat terarah pada terwujudnya masyarakat yang Pancasilais, perubahan itu harus dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada Pancasila.

Jadi walau sudah maju dan modern, tetapi nilai-nilai kesopanan, musyawarah, gotong royong dan nilai luhur lainnya masih terus dipegang oleh warga negara Indonesia. Sehingga derasnya budaya barat atau westernisasi tidak membuat orang Indonesia lupa pada Pancasila.

Infografik SC Perwujudan Nilai Pancasila di Berbagai Bidang. tirto.id/Fuad

Bidang Pertahanan dan Keamanan

Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 menegaskan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Senada, Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 juga menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Dalam upaya bela negara serta usaha pertahanan dan keamanan negara, seluruh rakyat punya hak yang sama, tidak dibedakan miskin kaya, pejabat atau bukan. Misalnya, saat menjaga keamanan bersama dengan ronda serta siskamling, semua warga sebaiknya ikut partisipasi.

Lembaga adat ada pula yang turut andil seperti Pecalang di Bali. Pecalang merupakan warga dari adat yang bertugas mengamankan lingkungan masyarakat Bali.

Baca juga: Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila

Kehidupan keluarga

Penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai moral Pancasila pada anak-anak agar dapat bersosial dengan baik di kehidupan masyarakat sekitarnya. Pancasila sendiri memiliki enam karakteristik yakni bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinekaan global.

Misalnya, seperti dilansir laman Bpip.go.id dalam sila pertama, orang tua bisa mengajak anak beribadah bersama serta menghargai agama lain yang berbeda dengan agamanya.

Sila kedua diterapkan dengan saling interaksi bersama saudara, teman, tetangga sehingga muncul rasa empati dan simpati atas kemalangan yang dirasakan orang lain. Anak bisa diedukasi untuk menghibur temannya yang sedih dengan kata-kata baik atau menolong orang lain yang sedang kesulitan.

Sila ketiga dapat dilihat penerapannya saat anak-anak berhadapan dengan lingkungan sekolah yang terdapat banyak perbedaan suku, bahasa, agama, dan lainnya, sehingga anak belajar bertoleransi dan menghargai.

Sila keempat diwujudkan dengan saling menghargai perbedaan pendapat saat berdiskusi bersama keluarga, teman, atau orang lain yang mempunyai pendapat berbeda. Karena semua manusia punya hak dan kebebasan untuk mengutarakan pendapat serta menentukan keinginannya.

Orang tua bisa menanyakan pendapat anak, untuk melatihnya memiliki pendapat dan keinginan sendiri, serta menghargai pendapat orang lain.

Sedangkan sila kelima adalah dengan berbagi pada sesama, baik itu orang yang dikenal maupun tidak dikenal yang sedang membutuhkan. Hal itu akan mempertebal rasa keadilan sosial serta tak membeda-bedakan siapa pun.

Baca juga: Pengamalan Sila 1-5 Pancasila di Lingkungan Masyarakat & Contohnya

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/ibn)

Penulis: Cicik Novita Editor: Ibnu Azis Kontributor: Cicik Novita

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Anak-anak melihat lambang burung Garuda Pancasila di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). Kegiatan tersebut antara lain seperti gotong royong membersihkan kampung dan sosialisasi penanaman nilai Pancasila kepada warga . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bola.com, Jakarta - Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila membentuk Indonesia menjadi negara yang memiliki konstitusi dan diakui negara lain.

Pancasila hadir sebagai pemersatu pandangan hidup warga Indonesia yang bertujuan untuk menjaga dinamika di dalam masyarakat.

Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima pedoman penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kelima sila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kelima sila tersebut mempunyai nilai-nilai yang harus ditanamkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat?

Berikut ini rangkuman tentang contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, seperti dilansir dari laman rumusrumus.com, Senin (26/7/2021).

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan patung Garuda Pancasila di industri rumahan di Jalan Bali Raya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). Selama pandemi, perajin mengaku hanya dapat membuat hingga 15 buah patung Garuda Pancasila dalam sehari sesuai pesanan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

 1. Percaya serta Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama serta kepercayaan masing-masing.

2. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan para penganut kepercayaan, walau berbeda-beda.

3. Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama serta kepercayaan masing-masing.

4. Jangan memaksakan suatu agama atau kepercayaan terhadap orang lain.

5. Mempunyai sikap toleransi antarumat beragama lain.

6. Tidak bersikap rasis terhadap pemeluk agama yang berbeda kepercayaan.

7. Menyayangi binatang, merawat tumbuh-tumbuhan, serta selalu menjaga kebersihan, dan lainnya.

Pengendara melintas di depan mural bertemakan Pancasila di Kampung Pancasila kawasan Galur, Johar Baru, Jakarta, Selasa (1/6/2021). Mural di Kampung Pancasila ini juga untuk mempercantik lingkungan.tersebut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

1. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di dalam berbagai kondisi.

2. Mengadakan gerakan penghijauan di lingkungan tertentu khususnya tempat tinggal dan lainnya.

3. Mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antarsesama manusia.

4. Saling mencintai, menghargai, dan menghormati sesama manusia.

5. Tidak bertindak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

7. Berani dalam membela kebenaran serta keadilan.

Perajin menyelesaikan pembuatan patung Garuda Pancasila di industri rumahan kawasan Bali Raya, Kalimalang, Jakarta Timur, Selasa (1/7/2021). Usaha ini kembali bangkit di masa pandemi Covid-19 seiring datangnya pesanan dari sejumlah wilayah di Indonesia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

1. Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.

2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara menjadi lebih maju.

3. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.

4. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa atau negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

5. Rela berkorban demi kepentingan bangsa.

6. Cinta tanah air dan bangsa atau negara.

7. Bangga sebagai persatuan Bangsa Indonesia dan bertanah air di Indonesia.

8. Memajukan sosialisasi dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika.

9. Bangga menggunakan bahasa persatuan dalam kehidupan sehari-hari yaitu bahasa Indonesia.

Danramil 04 Ciledug Kodim 0506 Tangerang, Kapten Infanteri Tarsan tengah memberikan pemahaman Pancasila kepada anak-anak di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat dilaksanakan bersifat kekeluargaan.

2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab para pengambil keputusan di dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut.

3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran akan hak serta tanggung jawab masyarakat di dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut.

4. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kemitraan usaha.

5. Tidak memaksakan kehendak orang lain

6. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita katakan atau lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada kita.

7. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.

Warga memasang lambang burung Garuda Pancasila di sebuah tembok di di Kampung Pancasila, Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (1/6/2021). Sejumlah kegiatan diadakan warga, Komunitas Taman Potret dan TNI ini untuk memperingati Hari kelahiran Pancasila. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1. Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.

2. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa pun orang yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapa pun.

3. Tidak mengganggu orang lain dengan apa pun yang kita lakukan dan menegur siapa pun yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.

4. Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan sendiri.

5. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

Sumber: Rumusrumus

Lanjutkan Membaca ↓

Dapatkan berita terkini setiap hari

Success! email berhasil dikirim

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA