Berdasarkan cerita tersebut apa yang terjadi setelah La Moelu mendapatkan ikan kecil tersebut

Dahulu kala, di daerah Sulawesi Tenggara hidup seorang anak yatim bernama La Moelu.

Ibunya meninggal saat ia masih bayi.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia memancing ikan di sungai dekat rumahnya sementara ayahnya sudah tua jadi tidak mampu untuk bekerja lagi.

Suatu hari, seperti biasanya, La Moelu pergi memancing ke sungai.

Berharap mendapat banyak ikan, iapun membawa banyak umpan.

Setelah menunggu selama berjam-jam, tidak ada satupun ikan memakan umpannya.

Saat sudah hampir putus asa, tiba-tiba pancingnya bergerak-gerak.

Ia sangat senang kemudian langsung menarik pancingnya dengan hati-hati.

Ketika ia mengangkat pancingnya, ia sedikit kecewa karena hanya mendapat ikan kecil.

Namun ia merasa heran karena bentuk ikan kecil tersebut aneh.

Ia bergegas pulang untuk menunjukkan ikan aneh itu pada ayahnya.

“Ayah, barusan aku mendapat ikan kecil tapi bentuknya aneh. Coba Ayah lihat mungkin Ayah mengetahui ikan apa ini.” ia bertanya pada ayahnya.

“Ikan apa ya?” Aku belum pernah melihat ikan seperti ini sebelumnya.” jawab ayahnya kebingungan. “Sebaiknya kau pelihara saja ikan itu.” Ayahnya menyarankan.

La Moelu menuruti perintah ayahnya & kemudian menyimpan si ikan kecil ke dalam segelas air.

La Moelu Mendapat Ikan Aneh

Keesokan paginya, La Moelu kaget karena si ikan sudah berukuran sebesar gelas.

Ia kemudian memindahkan ikan tersebut ke dalam guci.

Selang sehari kemudian, kembali terjadi keanehan, si ikan kembali bertambah besar menjadi sebesar guci.

Hal tersebut terus terjadi hingga sudah tidak ada lagi wadah mampu menampung si ikan.

Ayahnya kemudian menyarankan agar anaknya mengembalikan si ikan ke laut.

La Moelu segera pergi ke pantai untuk melepas ikan tersebut.

Sebelum melepas ikan ke laut, Ia memberi nama ikannya dengan nama Jinnade.

Ia berpesan kepada si ikan agar datang ke tepi laut jika ia memanggilnya.

Jinnade menggoyang-goyangkan ekornya sebagai tanda setuju.

Kemudian La Moelu melepaskan si ikan ke laut.

Sejak saat itu, ia sering berkunjung ke laut, kemudian memanggil Jinnade untuk memberinya makan.

Setiap dipanggil namanya, Jinnade muncul menemui La Moelu.

Hingga pada suatu hari, ada tiga orang tetangga La Moelu mengetahui kebiasaannya.

Muncullah niat buruk dari ketiganya.

Mereka hendak menangkap Jinnade & memakannya.
Jinnade Tewas Dibunuh

Suatu pagi, ketiga orang tersebut pergi ke laut.

Mereka kemudian memanggil-manggil Jinnade.

Mendengar namanya dipanggil, Jinnade segera muncul ke permukaan laut.

Namun Jinnade kaget karena yang memanggil ternyata bukan La Moelu.

Ketiga orang tersebut melempar Jinnade dengan tombak hingga tewas.

Kemudian mereka mengambilnya untuk dimasak.

Siang harinya, seperti biasa La Moelu pergi ke laut & memanggil-manggil Jinnade, namun Jinnade tidak muncul ke permukaan.

Ia merasa heran.

Ia akhirnya pulang ke rumah & menceritakan hal itu pada ayahnya.

“Tenanglah, mungkin Jinnade sudah menemukan teman-temannya di laut sana.” ayahnya berusaha menenangkannya.

Sore harinya, La Moelu berjalan-jalan ke perkampungan bertemu teman-temannya.

Ia mendapati teman-temannya tengah memasak ikan besar.

Ia merasa curiga, kemudian bertanya pada teman-temannya, dari mana mereka mendapatkan ikan itu.

Awalnya teman-temannya itu mengarang cerita bahwa ikan tersebut diambil di sungai, namun setelah didesak akhirnya mereka mengakui bahwa itu adalah Jinnade.

Tumbuh Pohon Ajaib Di Atas Kuburan Jinnade

La Moelu merasa marah & sedih dengan kelakuan teman-temannya namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Ia kemudian mengambil tulang-belulang Jinnade untuk dikuburkan di halaman rumahnya.

Ayahnya berusaha menabahkan hati anaknya.

Keesokan paginya, saat ia hendak pergi memancing, ia kaget mendapati sebuah pohon tumbuh di atas kuburan Jinnade.

Anehnya lagi, pohon itu berbatang emas, berdaun perak, berbunga intan dan berbuah berlian.

Semakin hari tanaman tersebut semakin besar.

La Moelu & ayahnya mulai menjual ranting, buah, daun dan bunga pohon itu sehingga mereka menjadi kaya raya.

Meskipun sudah menjadi orang kaya raya, namun mereka tetap bersikap rendah hati.

Mereka senang menolong tetangga-tetangganya.

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang anak tangguh bernama La Moelu di daerah Sulawesi Tenggara. Sejak kecil ia sudah ditinggal ibunya. Sedangkan sang ayah sudah cukup berumur. Tenaganya telah jauh berkurang. La Moelu kini menggantikan posisi ayahnya dalam mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia memancing di sungai hampir setiap hari. Hasilnya digunakan untuk lauk makan. Sisanya di jual ke pasar untuk membeli beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya. La Moelu tidak pernah mengeluh. Ia bekerja keras sejak kecil. Ia tahu tidak punya pilihan lain dalam hidupnya.

Suatu hari, La Moelu memancing ikan di sungai. Sial baginya hanya mendapat seekor ikan kecil namun aneh bentuknya. Ikan itu  dibawa pulang dan ditunjukkan kepada ayahnya.

“Ayah tidak tahu ikan jenis apa ini? Seumur hidup baru melihat ikan seperti ini. Sebaiknya tidak usah di goreng. Kau pelihara saja di dalam gelas,” jelas ayahnya takjub sambil memperhatikan ikan aneh yang dibawa putranya itu. La Moelu setuju dengan ayahnya. Ikan kecil berbentuk aneh itu lalu dipelihara di dalam gelas.

Keanehan terjadi keesokan harinya. Betapa kagetnya La Moelu menyaksikan ikan kecil aneh tangkapannya kini sudah tumbuh memenuhi gelas tempatnya tinggal.  Ia lalu memindahkan ikan itu ke dalam sebuah guci.

Untuk sementara La Moelu bisa bernafas lega. Namun hari berikutnya ia dibuat takjub dan keheranan karena si ikan kecil kini telah membesar seukuran guci tempat tinggalnya. Maka ikan itupun dipindahkan ke tempat yang lebih besar lagi. Hari berikutnya ia tumbuh semakin besar dan besar hingga tidak ada lagi tempat yang dapat menampungnya.

“ Lepaskan saja dia ke laut. Di sana ia bisa tumbuh sebesar apapun dan laut pasti akan sanggup menampungnya,”perintah ayah kepada La Moelu. Anak itu menurut saja. Ia bawa ikan itu ke tepi pantai.

“Kau kuberi nama Jinnade. Aku sengaja lepas karena sudah tak sanggup lagi merawatmu. Mudah-mudahan kau bahagia hidup di sini. Jika aku kangen. Aku akan datang dan memanggilmu,”jelas La Moelu. Ikan itu mengangguk-angguk seolah paham dengan ucapan La Moelu.

Sejak saat itu, La Moelu sering datang ke pantai dan memanggil-manggil ikan kesayangannya itu. Tidak lupa ia selalu membawakan makanan untuknya sebagai hadiah. Lama-kelamaan kebiasaannya itu diketahui oleh tiga orang tetangganya. Ukuran tubuh Jinnade yang besar membuat mereka tertarik menangkapnya. Mereka lalu mempelajari cara La Moelu memanggil ikan tersebut. Setelah tahu mereka lalu menangkap Jinnade dengan tombak dan memakannya.

La Moelu mengetahui pelakunya adalah tetangganya setelah melihat sendiri mereka tengah menyantap ikan besar. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Dalam marahnya, ia kumpulkan tulang-tulang milik Jinnade lalu menguburnya di halaman rumah.

Keesokan harinya ketika hendak pergi memancing, La Moelu menyaksikan sebuah pohon berbatang emas. Berdaun dan berbunga intan. Buahnya adalah berlian mahal yang berkilauan . Pohon itu tumbuh diatas kuburan Jinnade. Rupanya ikan malang itu ingin membalas jasa baik La Moelu yang telah merawatnya setulus hati.

Berkat pohon ajaibnya yang baru, La Moelu dan ayahnya hidup berkecukupan. Namun mereka tetap rendah hati dan tidak pernah lupa untuk membantu mereka yang hidupnya kurang beruntung.


Wih soal aku dihapus ? awokaowk nantang banget ​

Dari pernyataan diatas yang bukan merupakan ciri perjuangan rakyat di indonesia dalam melawan penjajah sebelum lahir kesadaran nasional adalah nomor..

Berikut ini upaya melestarikan budaya bangsa adalah

Secara astronomi Negara Indonesia berasa diantara... Tolong yang tau kasih tau.. ya ☺​

Quizzzzsebutkan 3 cara membuat logam beserta cara pembuatan nya Yok jawab........ note :ngasal? reportno copas googlekalo copas? reportyg tercepat aka … n diberi jawaban tercedasjangan lupa follow biar ga ketinggalan quizz★​

Quizzz lagi nihASEAN berdiri pada tanggal?note :ngasal? reportno copas googlekalo copas? reportyg tercepat akan diberi jawaban tercedasjangan lupa fol … low biar ga ketinggalan quizz★​

berikut ini yang bukan faktor penyebab penjajahan bangsa asing terhadap indonesia adalah....a. mereka tertarik dengan rempah-rempah yang berasal dari … indonesiab. menguasai jalur perdagangan karena indonesia terletak di jalur yang strategisc. memanfaatkan sumber daya manusia untuk kepentingan penjajah karena bangsa indonesia masih jauh dari pendidikand. persatuan dan kesatuan bangsa indonesia yang kuat​

Quizz malamApa yg di maksud (AFTA)note :ngasal? reportno copas googlekalo copas? reportyg tercepat akan diberi jawaban tercedasjangan lupa follow biar … ga ketinggalan quizz★​

Dewasa ini para seniman di Indonesia mulai menggemakan budaya budaya yang ada di Indonesia dengan melakukan beberapa pertunjukan,salah satunya dengan … mengadakan festival pertunjukan tarian tradisional. Tuliskan 3 pengaruh interaksi sosial yang mereka lakukan terhadap pembangunan sosial budaya masyarakat Indonesia?Tolong dibantu saya gk paham sama soalnya :")​

KD 3.4 4. Benda diam akan bergerak jika mendapatkan .... a. energi b. gaya c. tekanan d. tenaga​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA