Berapakah besar tekanan udara ketika mencapai ketinggian 800m?

Lihat Foto

ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.

KOMPAS.com - Diberitakan Kompas.com, Sabtu (24/4/2021) malam, setelah KRI Nanggala-402 hilang kontak selama tiga hari, pada Sabtu kapal selam tersebut dinyatakan tenggelam.

Kapal selam TNI AL itu terdeteksi terakhir berada di kedalaman 850 meter akibat retaan besar.

Terdapat bukti-bukti otentik yang menguatkan hingga status berubah dari submiss (kapal selam hilang) menjadi subsunk (kapal selam tenggelam).

"Dengan adanya bukti otentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).

Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang, Mengapa Sulit Melacaknya?

Bukti otentik yang ditemukan yakni alas yang biasa dipakai untuk shalat, spons atau busa sebagai penahan panas agar tidak terjadi kondensasi pada ruang bertekanan hingga komponen pelurus tabung torpedo.

Kemudian pembungkus pipa pendingin bertuliskan keterangan berbahasa Korea, cairan dalam botol oranye yang berisi oli pelumas periskop, serta bukti cairan solar.

Lantas, bagaimana keadaan laut di kedalaman 850 meter?

Kehidupan di laut dalam

Ketika kita menyelami lautan, cahaya mulai memudar dengan cepat.

Dilansir Ocean Find Your Blue, mulai dari kedalaman 200 meter, semua cahaya mulai hilang dan suhu turun drastis. Pada kondisi ini, laut benar-benar hitam. Cahaya mungkin hanya berasal dari bakteri dan hewan yang menghasilkan cahaya.

Diberitakan Our Planet, pada kedalaman 700 meter hidup hewan Coelacanth atau yang dijuluki fosil hidup. Hewan ini terkait dengan lungfishes dan tetrapoda yang diyakini telah punah sejak akhir zaman Kapur (dari 145 juta tahun yang lalu hingga awal zaman Paleogen, 66 juta tahun lalu).

CNN Indonesia

Minggu, 25 Apr 2021 20:45 WIB

Ilustrasi laut dalam. (MartinStr/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) di perairan Bali, terdeteksi berada di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.

Seluruh awak kapal selam itu sudah dinyatakan gugur. Kedalaman itu lantas membuat penyelamatan dan evakuasi cukup sulit dilakukan.

Beberapa bukti otentik ikut ditemukan, seperti tabung torpedo, tabung air minum, hingga alat salat di sekitar radius 10 kilometer dari titik pencarian. Dengan temuan itu, TNI telah menetapkan KRI Nanggala-402 dengan status subsunk atau tenggelam, usai ditemukan beberapa serpihan barang KRI Nanggala.


Sementara untuk mengetahui kondisi di ratusan meter kedalaman air laut, Laboratorium Lingkungan Kelautan Pasifik milik Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (PMEL NOAA) menyebutkan kedalaman laut rata-rata adalah 12.566 kaki atau sekitar 3.800 meter.

Sementara laut terdalam sejauh ini tercatat berada di kedalaman 36.200 kaki atau 11.000 meter.

Adapun kedalaman laut ini juga akan dipengaruhi tekanan hidrostatis yang dirasakan berbeda-beda oleh setiap makhluk. Tekanan hidrostatis akan meningkat seiring bertambahnya kedalaman yang diukur dari permukaan zat cair, akibat adanya gaya gravitasi.

Semakin dalam makhluk hidup menyelam dari permukaan air, semakin banyak pula volume air yang ada di atas kepala dengan permukaan air, sehingga tekanan yang diberikan air pada tubuh makhluk hidup akan semakin besar.

PMEL NOAA lantas mencoba membandingkan tekanan dalam istilah atmosfer (atm). 1 atm sama dengan berat atm bumi di permukaan laut atau sekitar 14,6 pon per inci persegi. Apabila manusia berada di permukaan laut, setiap inci persegi permukaan akan dibebankan gaya seberat 14,6 pon atau setara 6,6 kilogram.

Kemudian, tekanan meningkat sekitar satu atmosfer untuk setiap 10 meter kedalaman air. Jika tekanan dari permukaan laut adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 850 meter seperti yang dilaporkan posisi KRI Nanggala-402 adalah 85 atm.

Sementara pada kebanyakan manusia, paru-paru tanpa alat bantu maksimalnya mampu menahan tekanan hingga sekitar 4 atm. Jika manusia menyelam ke dalam lautan, tekanan yang ada di dasar lautan adalah kombinasi tekanan atmosfer ditambah dengan tekanan dari kedalaman lautan.

Karena atmosfer sudah punya tekanan sebesar 1 atm, sisa kemampuan paru-paru adalah sekitar 3 atm.

Lebih lanjut, pada kedalaman 332 meter disepakati sebagai batas terdalam para scuba menyelam, seperti yang berhasil dilakukan oleh Ahmed Gabr pada 2014. Batas itu juga sebagai penanda keadaan cahaya mulai benar-benar gelap.

Kondisi Manusia di Kedalaman laut 800 meter


BACA HALAMAN BERIKUTNYA

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

Ilustrasi rumus tekanan udara, sumber foto : //pixabay.com/

Kita pasti sering melihat pesawat terbang di udara kan? Saat pesawat landing, telinga kita berdengung. Pernah merasakan hal seperti itu? jika pernah ini dikarenakan tekanan udara. Menurut para ahli, tekanan udara sendiri adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu.

Pada prinsipnya tekanan udara sama saja seperti tekanan pada zat cair. Tekanan udara di puncak gunung akan berbeda dengan tekanan udara di pantai. Mengapa demikian? Kejadian ini dikarenakan Ketika kita berada di puncak gunung jumlah partikel udaranya lebih kecil dibandingkan dengan Ketika kita berada di pantai, sehingga tekanan udaranya semakin kecil. Lalu bagaimana untuk mengukur tekanan udara?

Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer, yang diciptakan oleh Toricelli pada tahun 1643 dari air raksa. Namun karena air raksa susah untuk dibawa ke mana-mana maka untuk mengukur tekanan udara juga dapat menggunakan barometer aneroid.

Dari buku Rumus Jitu Fisika SMP, Agromedia Pustaka (2012:139), untuk mengukur suatu tekanan udara kita bisa menggunakan rumus berikut ini :

Ph = Tekanan pada ketinggian H

Pu = Tekanan pada permukaan air laut

Sehingga jika kita ingin mencari ketinggan rumusnya adalah h = (Pu – Ph) x 100 m

contohnya suatu bukit memiliki ketinggian 900 m dari permukaan laut. Bila tekanan udara di atas permukaan air laut sebesar 76 cmHg, maka berapa tekanan udara pada bukit tersebut? Pertanyaan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus diatas.

Jadi tekanan udara pada bukit tersebut adalah 67 cmHg.

Tekanan udara sendiri dipengaruhi oleh faktor tinggi suatu tempat dan juga suhu udara pada tempat tersebut. Banyak sekali pengaplikasian tekanan udara pada kehidupan sehari-hari misalnya pada penerbangan pesawat, balon udara, dan penurunan paralayan. Demikian informasi mengenai tekanan udara semoga informasi ini bermanfaat.(WS)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA