اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya: "(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa:"Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." (QS Al-Kahfi ayat 10)
Tujuh pemuda tersebut bersama seekor anjingnya diselamatkan Allah dari kejaran Raja yang zalim bernama Diqyanus. Gua tempat para pemuda mengungsi itu diyakini berada di Kota Aman, Yordania.
Kaum Raja Diqyanus merupakan penyembah berhala dan taghut, yang selalu mengadakan penyembelihan hewan untuk diberikan pada berhala. Sang raja sendiri merupakan diktator yang menyerukan rakyatnya untuk melakukan hal tersebut.
Mereka bertujuh tahu betul bahwa bersujud hanya dilakukan kepada Allah saja. Karena itu mereka meloloskan diri dari kaumnya.
Pada mulanya mereka sama-sama sebagai pemuda yang berteduh di bawah pohon tanpa mengetahui satu sama lain karena masing-masing dari mereka menutup diri tentang keyakinannya lantaran takut diketahui.
Akhirnya setelah beberapa saat membisu, salah satu dari mereka memberanikan diri untuk mengatakan tujuannya. Kemudian pemikiran tersebut didukung oleh pemuda lainnya.
Namun hal tersebut sempat diketahui oleh beberapa kaum Raja Diqyanus dan melaporkannya. Sang raja murka dan memerintahkan pengawalnya untuk membunuh mereka.
Selama berada di gua tempat persembunyian mereka, ketujuh pemuda itu ditidurkan selama 309 tahun atas izin Allah. Setelah itu, mereka keluar dari gua dan mencari makan ke kota. Ketujuh pemuda itu kaget karena keadaan kota sudah berubah dan banyak orang yang sudah beriman kepada Allah.
Baca Juga: Letak Gua Ashabul Kahfi yang Ada di Surat Al Kahfi
(rhs)
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 25-26: Berapa Lama Ashabul Kahfi Tinggal di Gua?Miftah H. YusufpatiJum'at, 24 Juni 2022 - 15:54 WIBloading...
Dalam Surat Al-Kahfi ayat 25 diinformasikan berapa lama Ashabul Kahfi tinggal di gua. Mereka tidur dalam gua itu selama tiga ratus tahun menurut perhitungan ahli kitab berdasarkan tahun matahari (syamsiah) atau tiga ratus tahun lebih sembilan tahun menurut perhitungan orang Arab berdasar bilangan tahun bulan (qamariah).
Allah Taala berfirman:
وَلَبِثُوۡا فِىۡ كَهۡفِهِمۡ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيۡنَ وَازۡدَادُوۡا تِسۡعًا
Wa labisuu fii kahfihim salaasa mi'atin siniina wazdaaduu tis'aa
Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun. ( QS Al-Kahf : 25)
Baca juga: Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 9 dan Kisah Israiliyat tentang Ashabul Kahfi
Menurut Tafsir Kementerian Agama , setelah memberikan tuntunan kepada Nabi Muhammad , ayat ini meneruskan kembali kisah penghuni gua. Dan mereka tinggal dalam gua dalam keadaan tertidur di dalamnya selama tiga ratus tahun menurut perhitungan tahun Syamsiah yang digunakan kaum Yahudi dan Nasrani dan ditambah sembilan tahun jika dihitung menurut perhitungan tahun Qamariah yang digunakan oleh penduduk negeri Mekkah saat itu.
Penjelasan Allah tentang berapa lama Ashhabul Kahf tidur di dalam gua merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad. Beliau tidak belajar ilmu falak tapi mengetahui selisih hitungan sembilan tahun antara perhitungan dengan sistem matahari selama 300 tahun dengan sistem perhitungan tahun bulan.
Setiap 100 tahun matahari, tiga tahun selisih hitungannya dengan tahun bulan. Setiap 30 tahun matahari, selisih hitungannya satu tahun dengan tahun bulan dan setiap satu tahun matahari berselisih sebelas hari dengan tahun bulan.
Pengetahuan di atas tentu datang dari Allah. Allah pula yang mengalihkan perhatian manusia kepada keindahan yang terdapat di permukaan bumi seperti matahari, cahaya bulan, dan segala keindahan yang ditimbulkan oleh sinar matahari itu.
Pertukaran musim melahirkan berbagai keindahan, dan pertukaran musim itu sendiri disebabkan perubahan letak matahari.
Baca juga: Surat Al-Kahfi Ayat 16: Kisah Uzlah Para Pemuda
Demikian pula tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang, yang beraneka ragam dalam hidupnya, tergantung kepada sinar matahari yang dipancarkan ke bumi.
Nabi Muhammad SAW diutus kepada umat manusia agar menerangkan bahwa mempelajari segala keindahan yang ada di bumi ini lebih mendekatkan diri kepada kebenaran dan keesaan Allah. Penciptaan alam raya ini lebih rumit daripada penciptaan manusia itu sendiri.
Allah berfirman: "Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". ( QS Gafir/40 : 57)
Sementara itu, pada ayat selanjutnya Allah Taala berfirman:
قُلِ اللّٰهُ اَعۡلَمُ بِمَا لَبِثُوۡا ۚ لَهٗ غَيۡبُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ؕ اَبۡصِرۡ بِهٖ وَاَسۡمِعۡ ؕ مَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا يُشۡرِكُ فِىۡ حُكۡمِهٖۤ اَحَدًا
Qulil laahu a'lamu bimaa labisuu lahuu ghaibus samaawaati wal ardi absir bihii wa asmi'; maa lahum min duunihii minw waliyyinw wa laa yushriku fii hukmihii ahadaa
Katakanlah, "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain Dia; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan." ( QS Al-Kahfi : 26)
Baca juga: Surat Al-Kahfi Ayat 19-20: Kisah Ashabul Kahfi Terbangun dari Tidur Panjang
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan Rasul SAW agar menyatakan kepada mereka yang masih berselisih tentang berapa lama Ashhabul Kahf tidur di dalam gua, bahwa Tuhan lebih mengetahui lamanya mereka tidur dalam gua itu.
Apa yang diterangkan Allah itu pasti benar, tidak ada keraguan padanya. Para ahli kitab berselisih tentang lamanya waktu mereka tidur seperti halnya mereka berselisih tentang jumlahnya.
halaman ke-1
- 1
- 2
show all