Berapa lama waktu memasak jamur enoki?

Jamur enoki belakangan menjadi perhatian karena mengandung bakteri. Mari ketahui cara membersihkan jamur ini sebelum disantap.

Table of Contents Show

  • 1. Cuci dengan Bersih
  • 2. Masak Sampai Matang
  • 3. Jangan Terlalu Lama Disimpan
  • 4. Pastikan Kulkas Dalam Keadaan Bersih
  • 5. Dinginkan dengan Suhu yang Tepat
  • 6. Cuci Tangan dan Peralatan Masak kamu
  • Peringatan
  • Tentang wikiHow ini
  • Apakah artikel ini membantu Anda?
  • Apakah jamur enoki bisa expired?
  • Apakah jamur bisa expired?
  • Apakah jamur enoki harus di kulkas?
  • Apakah jamur enoki layu bisa dimakan?

Jamur enoki alias Flammulina filiformis dapat diolah menjadi beragam makanan lezat. Meski begitu, kamu harus hati-hati ketika mengonsumsi jamur enoki. 

Soalnya, jamur enoki rentan terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat menyerang permukaan dinding usus dan masuk ke dalam darah. Bakteri ini biasa ditemukan di tanah, tanaman, dan air. Bakteri Listeria dapat bertahan hidup dalam suhu dingin dan tetap bisa tumbuh maupun menyebar ke permukaan atau makanan lainnya. 

Listeria monocytogenes bisa menyebabkan penyakit infeksi usus bernama listeriosis. Penyakit listeriosis berbahaya bagi ibu hamil maupun orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, seperti lansia serta orang dengan komplikasi penyakit penyerta. 

Listeriosis dapat menyebabkan gejala, seperti demam, menggigil, diare, mual, dan nyeri otot. Pada ibu hamil, infeksi bakteri Listeria bisa memicu persalinan prematur, keguguran, ataupun kematian janin setelah melahirkan. 

Untuk menghindari bahaya bakteri Listeria, ada baiknya kamu mengetahui cara membersihkan jamur enoki sebelum kamu menyantapnya, berikut penjelasannya:

1 dari 6

1. Cuci dengan Bersih

Berapa lama waktu memasak jamur enoki?

Sebelum mengolah jamur enoki, pastikan kamu mencucinya dengan bersih. Cara mencuci jamur enoki adalah dengan menggunakan air mengalir yang bersih. Gunakan pula wadah bersih untuk mencuci jamur. 

Kamu juga bisa menggunakan air panas untuk mencuci jamur enoki. Air panas membantu menghilangkan bakteri Listeria pada jamur. 

Artikel Lainnya: Jamur Enoki Tengah Ramai Dibicarakan, Intip Manfaatnya untuk Kesehatan!

2 dari 6

2. Masak Sampai Matang

Cara memasak jamur enoki agar tidak beracun adalah dengan memasaknya hingga matang. Masak jamur dengan cara direbus hingga mendidih. Gunakan air bersih untuk merebus jamur ya! 

Jangan biarkan jamur enoki dimakan dalam kondisi yang tidak matang.

3 dari 6

3. Jangan Terlalu Lama Disimpan

Kelamaan menyimpan jamur enoki justru bisa membuat bakteri Listeria berkembang dengan mudah. Jadi, sebisa mungkin hindari menyimpan makanan satu ini terlalu lama. 

Ciri jamur enoki yang sudah tidak layak dikonsumsi, yaitu layu, warnanya berubah, dan berair. Buang jamur jika sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut.

Nah, jika kamu membeli jamur enoki yang dibekukan, konsumsilah sebelum mencapai tanggal kedaluwarsa di kemasan.

4 dari 6

4. Pastikan Kulkas Dalam Keadaan Bersih

5 dari 6

5. Dinginkan dengan Suhu yang Tepat

Selain menerapkan cara membersihkan jamur enoki yang tepat, perhatikan pula tempat penyimpanan jamur. Pastikan suhu tempat penyimpanan sesuai.

Idealnya, suhu lemari pendingin ada di angka 4 derajat Celsius atau lebih rendah. Sementara untuk freezer, atur suhunya di angka -18 derajat Celcius.

6 dari 6

6. Cuci Tangan dan Peralatan Masak kamu

Mencuci tangan sangat penting dilakukan ketika mengolah makanan, termasuk jamur enoki. Cuci tangan kamu sebelum dan setelah masak menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu membersihkan peralatan masak, seperti pisau, piring, sendok, dan talenan, setelah digunakan.

Jamur enoki bisa beracun bagi manusia jika tidak dibersihkan dan diolah dengan tepat. Karena itu, mengetahui cara membersihkan jamur enoki penting agar terhindar dari bahaya infeksi bakteri Listeria. #JagaSehatmu dengan menerapkan cara mencuci dan mengolah jamur enoki di atas, ya!

Apabila kamu mengalami sederet gejala listeriosis usai makan jamur enoki, konsultasikan langsung dengan dokter spesialis penyakit dalam. Kamu juga bisa konsultasi lebih mudah melalui fitur tanya dokter online di KlikDokter. 

Untuk mengikuti informasi kesehatan terbaru, download aplikasi KlikDokter!

(ADT/JKT)

Referensi : 

Institut Pertanian Bogor. Diakses Juli 2022. Prof. Ratih Dewanti, Food Microbiology Expert of IPB University Talks about Listeria in Enoki Mushrooms that are Being Talked About in the Community

jamur enoki

Unduh PDF

Unduh PDF

Jamur memang lezat, bergizi, serbaguna, dan bisa menambahkan rasa yang kuat bagi hampir semua hidangan. Namun, jamur bukan bahan makanan yang tahan lama. Hanya dalam beberapa hari, jamur bisa mulai mengerut, yang berarti akan mulai membusuk. Tanda-tanda yang jelas bahwa jamur sudah melewati masa puncaknya adalah adanya perubahan warna, muncul lapisan berlendir, dan tercium bau tidak sedap. Untuk memperpanjang umur simpan, beli jamur segar yang bagus dari toko dan masukkan ke kulkas dalam wadah yang terpapar udara.

  1. 1

    Periksa apakah ada bagian yang berkerut, kering, atau menyusut. Munculnya bagian yang berkerut dan kering adalah tanda pertama bahwa jamur akan membusuk. Kalau baru mulai mengering dan belum berubah warna, berlendir, dan berbau, masaklah jamur dengan segera.[1]

    • Kalau sudah menyusut, sebentar lagi jamur pasti akan membusuk. Tidak lama setelah menyusut, jamur sudah tidak lagi layak makan.
  2. 2

    Amati memar dan bintik-bintik cokelat. Jangan memakan jamur yang bernoda. Kalau sudah menyangkut keamanan makanan, adanya perubahan warna merupakan pertanda buruk. Memar dan bintik-bintik cokelat atau hitam adalah salah satu tanda pertama bahwa jamur akan membusuk.[2]

    • Untuk jamur dan hasil bumi lain yang sudah memar, tetapi tidak tampak tanda-tanda kebusukan lain, potong saja bagian yang memar dan olah sisa bagian yang masih bagus. Kalau jamur penuh dengan bintik-bintik hitam, buang langsung ke tempat sampah.
  3. 3

    Buang jamur yang berlendir. Lapisan berlendir adalah tanda nyata bahwa jamur tidak bisa dimakan. Lebih buruk lagi, kalau terlihat ada pertumbuhan fungi, itu artinya jamur sama sekali tidak boleh dikonsumsi. Buanglah daripada berisiko mengalami keracunan makanan.[3]

    • Pada titik ini, jamur telah kehilangan rasa dan nilai gizinya. Jadi, tidak ada manfaat untuk memakannya.

    Prosedur Keamanan: Jamur yang busuk bisa membuat Anda sakit. Jadi, sebaiknya jangan mengambil risiko. Lebih baik berhati-hati dan buang makanan kalau Anda pikir sudah busuk.[4]

  4. 4

    Buang jamur yang berbau asam atau amis. Bau adalah pertanda lain bahwa jamur sudah melewati masa laik konsumsi. Jamur segar harus wangi manis-samar dan berbau tanah, tetapi tidak berbau busuk. Kalau saat diendus tercium bau yang amis atau tajam, jamur sudah saatnya dibuang.[5]

    • Buang makanan yang sudah busuk untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran bakteri serta fungi ke makanan lain di dalam kulkas.[6]

    Iklan

  1. 1

    Simpan seluruh jamur segar maksimal 7-10 hari. Sebagai patokan, varietas umum seperti jamur putih, cremini, dan portabella bisa disimpan di dalam kulkas sampai satu minggu. Namun, waktu laik makan yang aman tergantung selama apa pula jamur sudah disimpan di toko. Jamur yang sudah dipajang di toko selama beberapa hari mungkin akan mulai membusuk dalam 1-2 hari setelah dibawa pulang ke rumah.[7]

    • Untuk mendapatkan kualitas terbaik, beli jamur yang paling segar dan olah dalam 3-4 hari setelahnya. Di toko, cari jamur yang tampak kembung, kukuh, dan tidak ada tanda-tanda kerusakan.
  2. 2

    Simpan jamur yang sudah diiris maksimal 5-7 hari. Meski memudahkan, jamur segar yang sudah dipotong-potong akan membusuk dua kali lebih cepat dibandingkan jamur utuh. Kalau Anda ingin lebih tahan lama, pilih jamur yang utuh dan jangan yang sudah dipotong-potong.[8]

    Tip: Saat membeli bahan makanan, pilih jamur utuh dengan tudung yang masih menempel pada batangnya. Jamur yang sudah patah atau memar memiliki umur simpan yang lebih pendek daripada yang masih mulus.

  3. 3

    Buang sisa jamur yang sudah dimasak setelah 3-4 hari. Sebagian besar makanan yang sudah dimasak, termasuk jamur, daging, boga bahari, dan sayuran, bisa disimpan di dalam kulkas sampai maksimal 4 hari. Setelah itu, buang atau bekukan. Jamur matang yang sudah dibekukan bisa disimpan maksimal 8-12 bulan.[9]

    • Masukkan seluruh sisa makanan ke dalam kulkas paling lambat dua jam setelah dimasak untuk mencegah pertumbuhan fungi dan bakteri. Makanan yang sudah dimasak harus dipanaskan kembali ke suhu 75 °C untuk mencegah keracunan makanan.[10]
    • Ingat, lama waktu 3-4 hari ini hanya menyangkut soal keamanan makanan, bukan kualitasnya. Brokoli dan asparagus yang sudah dimasak misalnya, akan menjadi lembek dan layu dalam 1-2 hari. Jamur dalam tumisan bisa bertahan sampai 3-4 hari, tetapi sayuran lain akan jadi benyai kalau sudah disimpan selama itu.
  4. 4

    Masaklah sebagian besar jamur adiboga pada hari dibelinya. Sebagian jamur adiboga, seperti chanterelle dan jamur tiram, hanya bisa disimpan selama 12-24 jam. Karena harga chanterelle lebih mahal dibandingkan jamur kancing atau baby bella, gunakan varietas jamur adiboga sesegera mungkin dalam kondisi terbaiknya.[11]

    • Beberapa varietas jamur adiboga, seperti jamur morel dan shitake, bisa disimpan 1-2 minggu. Namun, untuk mendapatkan kualitas terbaik, olahlah segera.[12]

    Iklan

  1. 1

    Pastikan suhu kulkas berada di bawah 4 °C. Jamur dan bahan makanan lain yang mudah rusak harus disimpan di bawah suhu 4 °C. Simpan saja jamur di atas rak kulkas. Anda tidak perlu menyimpannya di dalam laci sayuran.[13]

    • Selalu masukkan jamur ke dalam kulkas dan jangan menyimpannya di suhu kamar.
    • Kalau barang-barang di dalam kulkas Anda tidak tahan lama seperti seharusnya, belilah termometer kulkas. Periksa suhu dan sesuaikan pengaturan kulkas.
  2. 2

    Biarkan jamur dalam wadah orisinalnya. Kalau Anda hanya menggunakan sebagian jamur, buat saja lubang kecil di ujung wadah. Ambil yang dibutuhkan, lalu tutup lubang dengan plastik pembungkus.[14]

    • Wadah dan plastik kemasan orisinal akan memberi ruang bagi jamur untuk bernapas dan membantu mengurangi retensi kelembapan.
  3. 3

    Simpan jamur tanpa kemasan di dalam kantong plastik yang sedikit terbuka. Kalau Anda membeli jamur tanpa kemasan, simpan saja di dalam kantong yang dibuka sebagian untuk memaksimalkan sirkulasi udara. Kelembapan akan terbentuk di dalam wadah tertutup dan ini akan membuat jamur berkeringat dan lebih cepat rusak.[15]

    Perlu diperhatikan: Trik yang umum diketahui untuk menyimpan jamur adalah memasukkannya ke dalam kantong kertas atau menutupnya dengan tisu basah. Namun, ini bukan cara terbaik. Jamur yang disimpan di dalam kantong kertas akan segera mengerut dan kenyal, sementara tisu basah akan mempercepat pembusukan.

  4. 4

    Pisahkan jamur dari daging mentah, telur, dan boga bahari. Mulai dari toko sampai ke dalam kulkas, jauhkan selalu hasil bumi dari bahan makanan mentah. Selama persiapan memasak, gunakan satu set talenan dan pisau khusus untuk daging mentah dan satu set lain untuk hasil bumi dan bahan-bahan yang siap dimakan.[16]

    Berapa lama jamur enoki harus dimasak?

    Rebus jamur enoki dalam air mendidih selama satu menit, saring, tiriskan.

    Apakah jamur enoki harus direbus dulu?

    Cara memasak jamur enoki agar tidak beracun adalah dengan memasaknya hingga matang. Masak jamur dengan cara direbus hingga mendidih. Gunakan air bersih untuk merebus jamur ya! Jangan biarkan jamur enoki dimakan dalam kondisi yang tidak matang.

    Berapa lama waktu memasak jamur?

    Menutup rapat saat memasak jamur tiram akan membantu jamur untuk memproduksi cairan yang bisa membantu mereka untuk tidak gosong. Saat memasak, waktu maksimal yang bisa digunakan adalah 7 hingga 10 menit.

    Apa efek samping dari jamur enoki?

    Jamur Enoki yang Tercemar Bakteri, Apa Bahayanya? Pemerintah Indonesia sempat memberi instruksi untuk memusnahkan jamur enoki karena mengandung bakteri berbahaya bagi tubuh manusia. Jamur enoki terbukti terkontaminasi Listeria monocytogenes yang menyebabkan penyakit Listeriosis.