Berapa fidyah yg harus dibayar ibu menyusui

Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban setiap umat Islam. Momen puasa di bulan Ramadan selalu dinantikan karena semua umat Islam akan berlomba-lomba berbuat kebaikan, menahan hawa nafsu, dan menjadi salah satu cara untuk mengatur pola makan. 

Namun, ada sejumlah orang yang diperbolehkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Mereka adalah orang-orang yang menderita sakit, musafir, ibu hamil, dan ibu menyusui. Golongan tersebut diperbolehkan tidak berpuasa karena dikhawatirkan membahayakan kesehatannya. 

Meski tak berpuasa, golongan tersebut wajib qadha puasa yang artinya mengganti puasa di luar bulan Ramadan atau membayar fidyah.

Lantas, apa ketentuan mengganti puasa bagi ibu menyusui?

Apakah mereka harus membayar fidyah atau qadha puasa? Berikut penjelasannya yang dirangkum Popmama.com

Alasan Ibu Menyusui Tidak Puasa

Berapa fidyah yg harus dibayar ibu menyusui

Freepik

Telah disinggung sebelumnya bahwa Allah memperbolehkan sejumlah golongan untuk tidak berpuasa karena takut mengganggu kesehatan mereka. Contohnya adalah ibu menyusui. Ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa apabila puasa bisa mengganggu kesehatan dirinya. 

Kemudian, ibu menyusui diperbolehkan tidak berpuasa apabila khawatir akan kesehatan bayinya. Terakhir, ibu menyusui diperbolehkan tidak berpuasa apabila khawatir terhadap kesehatan dirinya dan bayinya. 

Kapan Ibu Menyusui Boleh Qadha Puasa?

Berapa fidyah yg harus dibayar ibu menyusui

Freepik

Dalam Al Quran surat Al Baqarah Ayat 184 disebutkan bahwa orang sakit yang tidak berpuasa di bulan Ramadan boleh qadha puasa. Artinya, mereka diperbolehkan mengganti puasa sesuai hari yang ditinggalkannya di luar bulan Ramadan. 

Misalnya, Mama tidak berpuasa selama tujuh hari selama bulan Ramadan, maka Mama harus mengganti utang tujuh hari puasa itu di luar bulan Ramadan. 

”(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain,” bunyi surat Al Baqarah Ayat 184.

Kapan Ibu Menyusui Boleh Membayar Fidyah?

Berapa fidyah yg harus dibayar ibu menyusui

Pixabay/SpencerWing

Fidyah berasal dari kata “fadaa” yang artinya mengganti atau menebus. Ibu menyusui yang tidak berpuasa di bulan Ramadan boleh mengganti puasanya dengan membayar fidyah atau memberi makan makan orang miskin. 

Ketentuan membayar fidyah juga tercantum dalam Al Quran surat Al Baqarah Ayat 184. Dalam ayat tersebut disebutkan, ibu menyusui diperbolehkan membayar fidyah apabila tidak kuat untuk mengganti puasa di luar bulan Ramadan karena khawatir membahayakan kesehatan dirinya dan/atau bayinya. 

Indikator tentang puasa yang membahayakan ibu menyusui dan/atau bayi harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter. 

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,” lanjutan surat Al Baqarah Ayat 184.

Jumlah Fidyah yang Harus Dibayar

Berapa fidyah yg harus dibayar ibu menyusui

Pixabay/ImageParty

Dilansir dari Badan Amil Zakat Nasional, menurut Imam Malik dan Imam AS-Syafií, besaran fidyah yang harus dibayarkan oleh ibu menyusui adalah satu mud gandum atau sekitar 0,75 kg. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah, besaran fidyah yang harus dibayarkan adalah dua mud gandum atau sekitar 1,5 kg. 

Aturan yang ditetapkan oleh ulama Hanafiyah biasanya digunakan untuk membayar fidyah berupa beras. Misalnya, Mama tidak puasa 30 hari selama Ramadan, maka Mama harus membayar fidyah berupa beras sebanyak 30 takaran dengan masing-masing beratnya 1,5 kg. 

Fidyah Boleh Dibayarkan dalam Bentuk Uang

Berapa fidyah yg harus dibayar ibu menyusui

Freepik/wirestock

Ulama Hanafiyah juga memperbolehkan untuk membayar fidyah dalam bentuk uang. Jumlah uang yang dibayarkan harus sesuai dengan takaran yang berlaku untuk 1,5 kg beras yang telah dikonversi menjadi rupiah. 

Itulah aturan mengganti puasa bagi ibu menyusui. Sebelum memutuskan untuk qadha puasa atau membayar fidyah, Mama sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kondisi kesehatan diri sendiri dan bayi kepada dokter. 

Baca juga:

  • 7 Buah Ini Harus Tetap Dikonsumsi selama Bulan Puasa
  • Selain Dapat Pahala, Ini 5 Manfaat Puasa bagi Ibu Menyusui
  • Cara Mengatur Menu Makanan Ibu Hamil saat Puasa

Berapa kg membayar fidyah ibu menyusui?

Misalnya Mama-Mama yang sedang hamil dan menyusui tidak berpuasa selama 30 hari. Maka, kamu perlu menyediakan fidyah dengan takaran masing-masing 1,5 kg yang akan dibayarkan kepada 30 orang fakir miskin.

Berapa Bayar fidyah 30 hari?

Cara membayar fidyah dengan beras Misal, ia tidak puasa 30 hari, maka ia harus menyediakan fidyah 30 takar di mana masing-masing 1,5 kg. Fidyah boleh dibayarkan kepada 30 orang fakir miskin atau beberapa orang saja (misal 2 orang, berarti masing-masing dapat 15 takar).

Bagaimana Cara Membayar fidyah Bagi ibu menyusui?

Prosedur pembayaran fidyah berupa uang:.
Menghitung jumlah hari tak puasa..
Diniatkan untuk membayar fidyah..
Mendatangi pengelola zakat setempat..
Menyampaikan maksud untuk membayar fidyah ke panitia zakat..
Panitia zakat akan membaca doa sebagai tanda fidyah telah dibayarkan..

Apakah ibu menyusui boleh membayar fidyah saja?

1. Hanya membayar qadha atau utang puasa. Menurut Isfah, ibu hamil atau menyusui yang tidak berpuasa karena khawatir terhadap dirinya sendiri dan bayinya maka hanya wajib mengganti puasanya setelah bulan Ramadan (qadha) dan tidak ada kewajiban membayar fidyah.