Benang yang merupakan jalannya kromatid menuju ke kutub berlawanan disebut

Halo, semuanya! Kali ini kita akan belajar tentang pembelahan meiosis. Sebelumnya, apakah kalian sudah tahu apa itu pembelahan meiosis? Bagaimanakah tahapannya? Yuk, kita belajar bersama-sama!

Sel adalah kumpulan materi paling sederhana sebagai unit penyusun semua makhluk hidup. Sel ini dapat hidup dan berkembang biak dengan cara membelah diri. Pada sel ini, pembelahan diri dilakukan dengan 3 cara, yakni amitosis, mitosis, dan meiosis.

Akan tetapi, artikel kali ini akan membahas tentang tahapan pembelahan meiosis, yang dilansir dari Suara.com. Yuk, simak penjelasan definisi dan tahapan pembelahan meiosis berikut ini!

Definisi Pembelahan Meiosis

Biasa disebut sebagai pembelahan reduki, pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan. Tiap-tiap sel memiliki setengah dari jumlah kromosom sel induk diploid (2n). Lalu, jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n, yang disebut sebagai haploid.

Selain itu, pembelahan meiosis terjadi pada sel kelamin (gamet). Di dalam pembelahan ini, terdapat dua tahap pembelahan, yakni Meiosis I dan Meiosis II. Namun, sebelum sel melakukan pembelahan meiosis, terdapat proses persiapan pembelahan atau interfase yang dilalui terlebih dahulu.

Nah, setelah proses interfase selesai, tahapan dapat berlanjut ke proses Meiosis I dan Meiosis II. Berikut penjelasan selengkapnya. Yuk, catat!

Meiosis I

Tahapan Pembelahan Meiosis I dan II (Ruswanti)

1. Profase I

  • Pada tahap profase I, membran inti mulai rusak dan menjadi bagian-bagian kecil (fragmen), kemudian terbentuklah gelendong pembelahan.
  • Selanjutnya, benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom dan kromosom homolog berpasangan.
  • Setelah itu, terjadilah pindah silang atau pertukaran segmen molekul DNA yang sesuai di antara kromatid nonsaudara.

2. Metafase I

  • Pada tahap metafase I, kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian ekuator, yang tersusun di atas lempeng metafase.
  • Setelah itu, serat spindel menempel pada dua sentromer di setiap kromosom homolog.

3. Anafase I

  • Pada tahap anafase I, kromosom homolog akan berpisah menuju kutub yang saling berlawanan.
  • Hal itu diakibatkan oleh tarikan dari benang gelendong.
  • Selain itu, pada tahap anafase I juga akan terjadi reduksi kromosom.

4. Telofase I

  • Pada tahap telofase I, membran inti mulai terbentuk kembali.
  • Hal itu disebut juga dengan proses sitokinesis.
  • Sitokinesis adalah kondisi saat sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak.

Meiosis II

Baca Juga: Penjelasan Tentang Tahapan Mitosis

1. Profase II

  • Pada tahapan profase II, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol.
  • Sentriol itu akan bergerak ke kutub sel yang berlawanan.
  • Selanjutnya, kromatid pun akan mulai bergerak ke bidang pembelahan.

2. Metafase II

  • Dalam tahapan metafase II, kromosom berjejer rapi pada bidang pembelahan atau ekuator.
  • Setelah itu, akan tersusun benang-benang spindel.
  • Salah satu ujung benang spindel melekat pada sentromer, sedangkan ujung lainnya ke arah yang berlawanan.

3. Anafase II

  • Pada tahapan anafase II, kromatid terpisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan.
  • Kromatid yang sudah berpisah ini pun resmi disebut sebagai kromosom.

4. Telofase II

  • Telofase II merupakan tahap akhir dari semua proses yang terjadi.
  • Pada tahap telofase II, nukleus mulai terbentuk, membran inti mulai terlihat.
  • Di samping itu, benang-benang spindel akan menghilang serta kembali terjadi proses sitokinesis.
  • Normalnya, di proses akhir ini akan ada 4 sel anak yang terbentuk.

Nah, bagaimana teman-teman? Sudah mengerti, kan, apa itu pembelahan meiosis dan bagaimana tahapannya. Kalian dapat menggunakan ulasan di atas sebagai referensi ketika belajar. Selamat belajar dan semoga bermanfaat, ya!

Page 2

Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya

Rabu, 6 Juli 2022 | 19:28 WIB

Jenis-Jenis Daun Beserta Contoh Tanamannya

Selasa, 5 Juli 2022 | 20:41 WIB

Cara Kerja Tuas dan Rumus Hitungnya

Selasa, 5 Juli 2022 | 19:19 WIB

Page 3

Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya

Rabu, 6 Juli 2022 | 19:28 WIB

Jenis-Jenis Daun Beserta Contoh Tanamannya

Selasa, 5 Juli 2022 | 20:41 WIB

Cara Kerja Tuas dan Rumus Hitungnya

Selasa, 5 Juli 2022 | 19:19 WIB

Page 4

Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya

Rabu, 6 Juli 2022 | 19:28 WIB

Jenis-Jenis Daun Beserta Contoh Tanamannya

Selasa, 5 Juli 2022 | 20:41 WIB

Cara Kerja Tuas dan Rumus Hitungnya

Selasa, 5 Juli 2022 | 19:19 WIB

Tahapan mitosis atau pembelahan sel diawali dengan interfase dan pembelahan mitotik. Interfase mencakup 90% siklus sel. Fase ini berguna untuk membuat salingan kromosom sebagai persiapan dalam pembelahan mitotik. Untuk mengetahui secara lengkap, berikut penjelasan tahapan mitosis.

Baca Juga: Pengertian, Contoh, dan Ciri-Ciri dari Mitosis

Interfase

Pada interfase, terjadi proses persiapan dan penimbunan energi oleh sel untuk melakukan pembelahan. Selama interfase, inti sel (nukleus) dan anak inti sel (nukleolus) tampak terlihat jelas. Tapi, kromosom pada sel malah tidak terlihat karena masih dalam bentuk kromatin. Kromatin yaitu benang-benang halus yang tersusun atas molekul DNA, RNA, dan protein.

Di bagian luar inti sel terdapat sentrosom. Sentrosom adalah organel sel yang memiliki fungsi untuk mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar tetap sama selama pembelahan sel. Jika pada sel hewan, setiap sentrosom akan mengandung sepasang sentriol yang berbentuk seperti badan silindris kecil

Tahap interfase dikelompokkan  menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis), dan fase G2 (gap kedua).

Fase G1 dinamakan juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Fase  ini ditandai dengan berkembangnya sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta sintesis bahan-bahan yang akan dipakai. Subfase G-1 merupakan proses paling lama pada interfase, yaitu sekitar 12 – 24 jam.

Pada tahapan ini, sel bertumbuh menjadi lebih besar. Beberapa pertumbuhan bagian sel, diantaranya:

  1. Ada pembesaran ukuran nukleus.
  2. Penambahan volume sitoplasma.
  3. Pembentukan DNA.
  4. Pembentukan enzim untuk replikasi DNA.
  5. Pembentukan protein melalui proses sintesis protein (transkripsi dan translasi) untuk memacu pembelahan nukleus.
  6. Pembentukan benang spindle.

Pada fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang akan diturunkan kepada sel anak, sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan DNA. Di tahap sintesis, terjadi replikasi DNA beserta protein histon yang untaiannya disebut sebagai benang kromatin. Proses replikasi benang kromatin ini membentuk kembaran yang bernama kromatid. Kedua kromatid kembar ini terikat pada satu sentromer. Proses sintesis pada tahap ini membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 8 jam.

Fase ketiga, yaitu fase G2, replikasi DNA telah rampung. Ada peningkatan sintesis protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan pembelahan. Pada tahap pertumbuhan sekunder, organel-organel sel dan juga RNA terbentuk. Tahapan ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam dan merupakan proses terakhir sebelum sel benar-benar siap untuk membelah.

Kromatin pada fase-fase siklus sel:

  1. DNA rantai ganda.
  2. Kromatin (untaian DNA rantai tunggal beserta protein histon).
  3. Kromatin pada interfase (biru) beserta sentromer (merah).
  4. Kromatin padat selama profase.
  5. Kromosom pada metaphase.

Pada akhir interfase, satu sel telah memiliki satu nukleus dengan dua nukleolus (anak inti). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di dalam nukleus telah terdapat kromatid, yaitu benang-benang kromatin yang telah terduplikasi. Sementara itu di luar nukleus, sentrosom turut terduplikasi dan nantinya akan membantu proses pemisahan sel pada fase mitosis. Selanjutnya setelah semua persiapan selesai, sel akan masuk ke dalam fase mitosis yang terdiri dari empat tahapan.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Mengenai Organel pada Sel-Sel Tumbuhan

Pembelahan Mitotik pada Hewan

Proses mitosis menghasilkan 2 anak sel dari 1 sel asal. Karena semua sel dalam tubuh berasal dari mitosis sebuah sel telur yang telah dibuahi maka setiap sel memiliki macam dan jumlah kromosom yang sama, dan dengan  jumlah dan macam gen yang sama pula.

Kecepatan dan frekuensi pembelahan sel sangat berbeda-beda pada berbagai macam jaringan dan pada berbagai spesies hewan. Pada tahap perkembangan embrio jarak antara pembelahan sel mungkin hanya sekitar 30 menit. Pada jaringan dewasa tertentu, terutama sel saraf, pembelahan sel sangat jarang terjadi.

Pada jaringan dewasa lainnya seperti sumsum tulang belakang yang merupakan tempat sel darah merah dihasilkan, pembelahan sel harus sering terjadi untuk menyediakan 10.000.000 sel darah merah yang dihasilkan setiap detik siang malam oleh manusia.

Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi, sehingga menghasilkan dua sentrosom. Lalu, setiap sentrosom akan bergerak menuju kutub-kutub inti sel yang letaknya berlawanan. Di saat yang nyaris bersamaan, mikrotubulus mulai tampak di antara dua sentrosom. Mikrotubulus ini adalah serat protein panjang yang memanjang dari sentriol menuju ke segala arah.

Semakin lama, mikrotubulus akan membentuk serupa gulungan benang yang dapat kita sebut dengan benang-benang spindel.  Di tahap ini juga, benang-benang kromatin mulai menebal yang lalu membentuk kromosom. Kromosom memiliki dua kromatid identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap sentromer itu mempunyai dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan pada akhirnya menjadi tempat melekatnya benang-benang spindel. Pada akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai lenyap. Selain itu, sentrosom sudah tiba di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel pun akan membentang dari kutub satu ke kutub yang lain. Benang spindel ini memiliki peranan untuk menarik kromosom ke bagian tengah inti sel di tahap selanjutnya. Kromosom sudah mengganda alias sudah jadi 2, lalu kemudian memadat. Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen)

Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel menjadi tidak terlihat. Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-benang spindel. Pasangan kromatid akan bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan terbentuklah lempeng metafase.

Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel ini memproduksi  jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom juga bisa diamati jelas. Pada fase ini, kromosom sudah mengganda, kemudian memadat. Membran inti mulai rusak menjadi bagian bagian kecil (fragmen)

Tahap ini ditandai dengan pemisahan kromatid. Mulai dari bagian sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel bergerak menuju kutub yang berbeda arah. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan sama persis dengan jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang lain.

Jadi, pada tahap akhir anafase, kromosom nyaris tiba ke kutubnya masing-masing. Selain itu, mulai terjadi juga sitokinesis. Apa itu sitokinesis? Sitokinesis adalah fase pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran seluler. Pembelahan ini diawali dari pinggir sel (membran sel) bergerak menuju ke bagian tengah sel, sehingga akan membuahkan hasil dua sel yang disebut sel anak. Kesimpulan dari tahap anafase, yaitu kromosom bergerak menuju kutub yang berlawanan dan akhir anafase kedua kutub sel memiliki kromosom yang jumlahnya sama.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tentang Organel pada Sel-Sel Hewan

Tahap ini adalah tahap akhir pembelahan mitotic. Pada tahap ini  kita sudah masuk ke tahap akhir dari pembelahan mitosis.  Kromosom telah tiba di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel mulai lenyap dan membran inti sel juga mulai ada di antara dua kelompok kromosom yang terpisah. Pada fase ini terjadi beberapa hal, antara lain:

  1. Kromosom makin lama akan menipis dan berubah bentuk menjadi benang-benang kromatin kembali.
  2. Membran inti mulai kembali bergabung.
  3. Terbentuk dua sel anakan yang bersifat diploid.

Page 2

Fase ketiga, yaitu fase G2, replikasi DNA telah rampung. Ada peningkatan sintesis protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan pembelahan. Pada tahap pertumbuhan sekunder, organel-organel sel dan juga RNA terbentuk. Tahapan ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam dan merupakan proses terakhir sebelum sel benar-benar siap untuk membelah.

Kromatin pada fase-fase siklus sel:

  1. DNA rantai ganda.
  2. Kromatin (untaian DNA rantai tunggal beserta protein histon).
  3. Kromatin pada interfase (biru) beserta sentromer (merah).
  4. Kromatin padat selama profase.
  5. Kromosom pada metaphase.

Pada akhir interfase, satu sel telah memiliki satu nukleus dengan dua nukleolus (anak inti). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di dalam nukleus telah terdapat kromatid, yaitu benang-benang kromatin yang telah terduplikasi. Sementara itu di luar nukleus, sentrosom turut terduplikasi dan nantinya akan membantu proses pemisahan sel pada fase mitosis. Selanjutnya setelah semua persiapan selesai, sel akan masuk ke dalam fase mitosis yang terdiri dari empat tahapan.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Mengenai Organel pada Sel-Sel Tumbuhan

Pembelahan Mitotik pada Hewan

Pembelahan sel mitosis

Proses mitosis menghasilkan 2 anak sel dari 1 sel asal. Karena semua sel dalam tubuh berasal dari mitosis sebuah sel telur yang telah dibuahi maka setiap sel memiliki macam dan jumlah kromosom yang sama, dan dengan  jumlah dan macam gen yang sama pula.

Kecepatan dan frekuensi pembelahan sel sangat berbeda-beda pada berbagai macam jaringan dan pada berbagai spesies hewan. Pada tahap perkembangan embrio jarak antara pembelahan sel mungkin hanya sekitar 30 menit. Pada jaringan dewasa tertentu, terutama sel saraf, pembelahan sel sangat jarang terjadi.

Pada jaringan dewasa lainnya seperti sumsum tulang belakang yang merupakan tempat sel darah merah dihasilkan, pembelahan sel harus sering terjadi untuk menyediakan 10.000.000 sel darah merah yang dihasilkan setiap detik siang malam oleh manusia.

Page 3

Pada awal profase, sentrosom mengalami replikasi, sehingga menghasilkan dua sentrosom. Lalu, setiap sentrosom akan bergerak menuju kutub-kutub inti sel yang letaknya berlawanan. Di saat yang nyaris bersamaan, mikrotubulus mulai tampak di antara dua sentrosom. Mikrotubulus ini adalah serat protein panjang yang memanjang dari sentriol menuju ke segala arah.

Semakin lama, mikrotubulus akan membentuk serupa gulungan benang yang dapat kita sebut dengan benang-benang spindel.  Di tahap ini juga, benang-benang kromatin mulai menebal yang lalu membentuk kromosom. Kromosom memiliki dua kromatid identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap sentromer itu mempunyai dua kinetokor yang merupakan formasi protein dan pada akhirnya menjadi tempat melekatnya benang-benang spindel. Pada akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai lenyap. Selain itu, sentrosom sudah tiba di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel pun akan membentang dari kutub satu ke kutub yang lain. Benang spindel ini memiliki peranan untuk menarik kromosom ke bagian tengah inti sel di tahap selanjutnya. Kromosom sudah mengganda alias sudah jadi 2, lalu kemudian memadat. Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen)

Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel menjadi tidak terlihat. Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-benang spindel. Pasangan kromatid akan bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan terbentuklah lempeng metafase.

Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel ini memproduksi  jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom juga bisa diamati jelas. Pada fase ini, kromosom sudah mengganda, kemudian memadat. Membran inti mulai rusak menjadi bagian bagian kecil (fragmen)

Tahap ini ditandai dengan pemisahan kromatid. Mulai dari bagian sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel bergerak menuju kutub yang berbeda arah. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan sama persis dengan jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang lain.

Jadi, pada tahap akhir anafase, kromosom nyaris tiba ke kutubnya masing-masing. Selain itu, mulai terjadi juga sitokinesis. Apa itu sitokinesis? Sitokinesis adalah fase pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran seluler. Pembelahan ini diawali dari pinggir sel (membran sel) bergerak menuju ke bagian tengah sel, sehingga akan membuahkan hasil dua sel yang disebut sel anak. Kesimpulan dari tahap anafase, yaitu kromosom bergerak menuju kutub yang berlawanan dan akhir anafase kedua kutub sel memiliki kromosom yang jumlahnya sama.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tentang Organel pada Sel-Sel Hewan

Tahap ini adalah tahap akhir pembelahan mitotic. Pada tahap ini  kita sudah masuk ke tahap akhir dari pembelahan mitosis.  Kromosom telah tiba di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel mulai lenyap dan membran inti sel juga mulai ada di antara dua kelompok kromosom yang terpisah. Pada fase ini terjadi beberapa hal, antara lain:

  1. Kromosom makin lama akan menipis dan berubah bentuk menjadi benang-benang kromatin kembali.
  2. Membran inti mulai kembali bergabung.
  3. Terbentuk dua sel anakan yang bersifat diploid.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA