Benang apa yang digunakan untuk membuat telepon kaleng

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Tali/benang yang digunakan dalam membuat telepon kaleng adalah ...

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. tali kenur
  2. tali rafia
  3. benang jahit
  4. benang nylon

Jawaban terbaik adalah A. tali kenur.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Tali/benang yang digunakan dalam membuat telepon kaleng adalah ...❞ Adalah A. tali kenur.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Bahan dasar untuk membuat telepon kaleng adalah ... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu cp.dhafi.link??

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Telepon kaleng adalah transmisi suara jenis akustik (suara tanpa listrik). Yang dibutuhkan untuk komunikasi sederhana ini adalah dua kaleng yang terhubung dengan benang atau kawat dan media semacamnya. Prinsip kerjanya sederhana, yakni suara merambat melalui udara dengan perantaraan benang. Telepon kaleng inilah yang menjadi inspirasi akan terciptanya telegraf dan telepon yang kita kenal sekarang.

1.2  Tujuan

Tujuan dari proyek ini adalah agar kami dapat mendaur ulang kaleng bekas yang sudah tidak

digunakan menjadi barang yang bermanfaat dan juga sebagai pembuktian bahwa bunyi dapat

merambat melalui benda/zat padat.

CARA KERJA

2.1 Bahan-bahan yang diperlukan

Berikut ini adalah bahan-bahan yang kami gunakan dalam membuat proyek ini :

I. Perlengkapan/Bahan Utama

  1. Kaleng (2 buah)
  2. Benang wol (±10 meter)
  3. Pembuka kaleng (Untuk membuka bagian atas kaleng)
  4. Pinset (Untuk mempermudah memasukkan benang ke dalam kaleng)
  5. Palu (Untuk memukul paku)
  6. Paku (Untuk melubangi kaleng)
  7. Kertas hias (Untuk menghias kaleng)

II. Perlengkapan Sekunder

  1. Tangan dan alat gerak lainnya (Tanpa tangan dan alat gerak lainnya, kami tidak dapat membuat telepon kaleng, karena dalam memotong dan melubangi kaleng, menggunting benang, dan menghias kaleng, diperlukan tangan untuk melakukan segala aktivitas tersebut sehingga hasilnya baik dan benar.)
  2. Energi (Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa kami memerlukan tangan, kami juga membutuhkan energi. Tanpa adanya energi, kami akan sangat kesulitan dalam beraktivitas terutama dalam membuat telepon kaleng ini. Energi yang kami gunakan selama membuat proyek ini antara lain energi listrik (Menghidupkan lampu, untuk penerangan di dalam rumah agar kami tidak salah dalam melakukan aktivitas yang telah disebutkan sebelumnya), energi kimia (Untuk membantu kerja organ-organ tubuh dalam membuat telepon kaleng, juga menghidupkan baterai laptop dan peralatan gadget lainnya guna membuat makalah ini), serta energi-energi lainnya.)

2.2 Cara kami mengerjakan

Dalam mengerjakan proyek ini, pertama, kami membuka bagian atas kaleng dengan pembuka kaleng, kemudian kami melubangi bagian bawah kaleng dengan paku yang dipukul dengan palu, lalu kami memotong benang wol kurang lebih sepanjang 10 meter. Setelah itu, kami memasukkan ujung benang pada lubang di kedua kaleng dengan bantuan pinset dan mengikat ujung benang agar benang tidak lepas dari kaleng saat ditegangkan. Terakhir, kami menghias kaleng dengan menggunakan kertas hias.

PENERAPAN TEORI FISIKA DALAM TELEPON KALENG

Kita dapat mendengar suara karena adanya gelombang suara yang merambat di udara. Pada telepon kaleng ini, gelombang suara merambat melalui benang yang ditegangkan. Sedangkan pada benang yang direnggangkan (dikendurkan), kita tidak akan dapat mendengar suara, karena tidak ada gelombang suara dari sumber suara yang merambat melalui benang ke penerima suara (pendengar). Semakin kencang benang kita tegangkan, maka gelombang suara dari sumber suara yang merambat melalui benang ke penerima suara (pendengar) akan semakin jelas.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami capai dalam proyek ini adalah bunyi dapat merambat melalui benda/zat padat (dalam proyek ini adalah melalui benang). Gelombang suara merambat melalui benang yang ditegangkan, sementara gelombang suara tidak dapat merambat melalui benang yang kendur/renggang. Semakin kencang benang ditegangkan pada telepon kaleng, semakin jelas suara yang dapat didengarkan.

Alat dan Bahan yang digunakan

Hasil proyek

Related Posts :

Page 2

Home telepon%20kaleng

No posts with label telepon%20kaleng. Show all posts

Februari 07, 2018

Proyek ini bermula ketika putri pertama kami, Ara, menonton acara televisi kesayangannya, Upin-Ipin. Di salah satu episodenya, Upin dkk. bermain telepon-teleponan menggunakan kaleng bekas dan kabelnya berupa benang.


Ara yang penasaran lalu menanyai kami, "Apa bisa begitu?"

Tentu saja bisa! Telepon kaleng semacam ini adalah mainan kami juga sewaktu kanak-kanak dulu. Prinsip telepon sederhana ini juga yang mengawali teknologi komunikasi bernama telepon, seperti yang lazim kita gunakan saat ini.

Gelombang suara merambat melalui medium atau perantara. Jadi ketika seseorang berbicara, lawan bicaranya dapat mendengar karena adanya medium. Biasanya, medium tersebut adalah udara. Namun medium pegantar suara yang terbaik justru bukan gas atau udara, melainkan benda padat. Bahkan mediun benda cair masih lebih baik sebagai pengantar suara ketimbang medium udara. Oleh sebab itu, suara yang dihasilkan ketika kita bercakap-cakap seperti biasa (medium udara) masih kalah jelas dengan ketika kita membisiki lawan bicara dengan corong yang merupakan benda padat. Prinsip kerja telepon kaleng pun demikian. Suara pembicara akan merambat dari kaleng satu ke kaleng satunya melalui perantara benda padat, yaitu benang. Setelah dijawab "bisa", Ara terus merajuk untuk mencoba sensasi bertelepon kaleng. Namanya juga anak kecil. Maka kami pun terpaksa melirik-lirik di sekitar, mencari bahan yang sekiranya diperlukan untuk membuat telepon kaleng. Antara lain:
  1. Dua kaleng logam atau kaleng susu sebagai pesawat telepon
  2. Benang bol atau tali kasur sebagai kabel (panjangnya minimal 5 meter, supaya sensasi bertelepon jarak jauhnya kena)
  3. Pisau, paku, dan ulekan untuk melubangi kaleng
  4. Lidi sebagai penahan benang di kaleng
  5. Gunting untuk memotong benang
Setelah mengorek-ngorek di gudang, alat dan bahan dinyatakan tersedia semua! Kami pun meluluskan permintaan Ara untuk menggarap proyek sains sederhana ini. Hitung-hitung, kami juga bernostalgia ke zaman kecil dulu.


Membuat telepon kaleng sangatlah mudah. Pekerjaan ini bisa selesai kurang-lebih dalam lima menit, asalkan bahannya sudah siap. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Hilangkan atap atau alas kaleng susu menggunakan pisau dan ulekan (atau pembuka kaleng lebih praktis)
  2. Buat satu lubang kecil di tengah-tengah atap/alas yang tersisa dengan paku
  3. Potong benang bol dengan panjang minimal lima meter
  4. Masukkan benang melalui lubang kecil tadi, untuk menghubungkan kaleng satu dengan lainnya
  5. Ikatlah dengan patahan lidi, lalu buatlah simpul sehingga benang tidak lepas
Untuk jelasnya, bisa ditonton langsung di videonya. Percobaan pertama kami lakukan dengan benang kendur alias kurang tegang. Karena Ara rupanya belum mengerti bahwa benang harus tegang supaya bisa mengantarkan suara dengan baik. Setiap kali Bunda menarik (agar benangnya tegang), dia malah maju, sehingga benang itu melengkung ke bawah lagi. Hasilnya, suara Ara tidak terdengar di kaleng penerima.

Maka, kami ulangi percobaannya. Pada percobaan kedua, kami beri pengertian Ara terlebih dahulu agar tidak ikut maju ketika Bunda menarik benangnya. Percobaan kedua ini berjalan sukses. Suara Ara terdengar jernih, meskipun agak mendengung.

Ara girang bukan kepalang! Fantasinya bisa seperti Upin-Ipin terwujud juga. Bunda dan Ara pun telepon-teleponan. Mereka bergantian berbicara dan mendengar. Di sambungan telepon itu, Ara mengoceh apa saja. Saking semangatnya, suaranya lama-lama kencang. “Kalau suaranya gitu, nggak perlu pakai telepon kaleng juga semua orang sudah dengar,” sindir Yayah. Ara pun cengengesan. Eksperimen dinyatakan berhasil, muncullah gagasan dari Yayah untuk mengaplikasikan telepon kaleng ini supaya bermanfaat secara praktis. Ide awalnya, telepon kaleng diletakkan di pagar, dengan benang yang terentang tegang, terhubung ke ruang tamu. Jadi, tamu tinggal mengetuk-ngetuk kaleng untuk memberi tahu kedatangannya. Berikutnya, dia bisa bicara dengan orang di dalam rumah melalui telepon kaleng yang tersedia. Kami antusias untuk menguji ide penerapan telepon kaleng ini, meskipun banyak keraguan terkait ide ini. Keraguan paling mendasar, apakah telepon kaleng dapat berjalan ketika benangnya menekuk? Karena pasti benang tertekuk jika ide ini diaplikasikan. Tertekuk setidaknya dua kali: di pagar dan di jendela ruang tamu.

Kami pun melakukan percobaan ketiga. Benang untuk telepon kaleng kami ganti dengan yang lebih panjang. Setelah itu, benang tersebut kami belokkan ke pohon yang terletak di antara pembicara (Ara) dan pendengar (Bunda).

Hasilnya, Bunda ternyata tidak mendengar apa-apa. Percobaan pertama gagal, kemungkinan karena benangnya kurang tegang. Terbukti, ketika benangnya diluruskan dan ditegangkan pada percobaan kedua, suara pembicara terdengar jelas. Sedangkan percobaan ketiga, kami mengalami kegagalan lagi kemungkinan karena benangnya membelok, meskipun benangnya sama tegangnya dengan percobaan kedua. Secara garis besar, proses yang terjadi di telepon kaleng kurang-lebih seperti ini. Ketika Ara berbicara, gelombang suaranya menggetarkan kaleng pembicara, lalu menggetarkan benang. Jika benangnya tegang dan lurus, gelombang suara itu akan terus merambat, hingga menggetarkan kaleng pendengar. Bunda pun bisa mendengar kata-kata dari Ara. Namun, bila benangnya kendur (percobaan 1) atau membelok (percobaan 3), getaran dari gelombang suara akan teredam, bahkan berhenti merambat. Akibatnya, suara Ara tidak terdengar di kaleng pendengar. Berikut video yang merangkum keseluruhan Proyek Telepon Kaleng ini:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA