beda tiket bundling dan reguler seaworld

Melihat kehidupan bawah laut tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, datang saja ke tempat wisata di Jakarta yaitu Seaworld Ancol. Wisata Jakarta ini menawarkan indahnya kehidupan bawah laut dengan akuarium raksasa. Anda bisa bertemu dengan ragam jenis biota laut melalui 28 area display, yakni 19 akuarium, 9 akuarium air tawar, dan 9 kolam terbuka. 

Tempat wisata di Jakarta yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol ini berdiri di atas lahan seluas 3 hektare. Seaworld Ancol memiliki tiga zona yang akan mengajak Anda belajar tentang biota laut dan merasakan pengalaman konservasi. Ketiga zona tersebut antara lain zona perairan tawar, zona pesisir, dan zona perairan laut.  Menariknya, ada 7.300 biota air tawar dengan 48 jenis ikan dan 1 jenis reptil serta 11.500 biota dengan 138 jenis ikan dan avertebrata hingga 3 jenis reptil yang hidup di Seaworld Ancol.

Wahana dan Atraksi Wisata di Seaworld Ancol

Tempat wisata di Jakarta ini punya ragam wahana dan atraksi yang menarik untuk Anda. Tak hanya melihat biota laut melalui akuarium, tetapi Anda juga bisa berinteraksi langsung. Simak wahana dan atraksi wisata seru di Seaworld Ancol berikut ini:

Terowongan Antasena

Salah satu wahana ikonik yang ada di Seaworld Ancol adalah Terowongan Antasena atau terowongan bawah air. Memasuki Seaworld Ancol, Anda akan disuguhkan terowongan bawah air yang menjadi tempat tinggal ribuan biota laut. Antasena yang terbuat dari kaca dengan panjang 80 meter ini juga menyediakan informasi mengenai biota laut di papan informasi. Jadi, Anda bisa mempelajari jenis biota laut tersebut. 

Akuarium Utama

Inilah wahana yang juga digemari banyak wisatawan. Wahana Akuarium Utama atau Main Aquarium yang merupakan akuarium terbesar berukuran 38×24 meter ini menjadi tempat tinggal  35.000 ikan laut dari 35 spesies. Anda juga bisa melihat salah satu ikan terbesar dan terganas, hiu perawat raksasa dengan panjang sekitar 3,5 meter. 

Perairan Amazon

Pasti Anda pernah mendengar ikan piranha yang dikenal sebagai ikan terganas di dunia? Kini Anda bisa bertemu langsung ikan piranha di Seaworld Ancol, tepatnya di wahana Perairan Amazon. Selain ikan piranha, ada juga ikan araipama yang merupakan ikan air tawar terbesar dunia. Bobot ikan yang habitat aslinya di Sungai Amazon ini bisa mencapai 200 kilogram dengan panjang 3 meter. 

Jellyfish Exhibit

Usai melihat ikan ganas, langkahkan kaki Anda ke Jellyfish Exhibit untuk melihat ubur-ubur. Anda bisa melihat jenis ubur-ubur Upside Down dan Blubber Jellyfish yang memancarkan cahaya ketika berenang di kegelapan. Wahana ini dilengkapi dengan 5 akuarium, 2 akuarium cylinder, dan 3 akuarium kriesel. Jangan lupa berfoto di sini ya!

Touch Pool

Tak hanya melihat keindahan alam bawah laut, tempat wisata di Jakarta ini juga mengajak Anda berinteraksi langsung dengan ragam biota laut. Aktivitas seru ini bisa Anda lakukan di Touch Pool atau Kolam Sentuh yang tersedia di tiga area. Anda bisa menyentuh bintang laut, penyu laut, serta ikan hiu dan pari kecil. Namun hati-hati saat memegang biota laut agar mereka tidak terluka. 

Live Feeding Show

Apakah Anda penasaran bagaimana aksi ikan-ikan di laut berburu makanan? Seaworld Ancol turut menghadirkan atraksi wisata Live Feeding Show. Pertunjukan ini menampilkan dua penyelam yang memberi makan penghuni akuarium. Salah satu pertunjukan yang ditunggu-tunggu banyak wisawatan adalah Feeding Show Piranha. Sekitar 2.000 ekor piranha akan menyantap empat ekor ikan kembung yang bisa dilahap hanya dalam hitungan 30 detik.  Seru!

Museum Seaworld

Jangan lewatkan keseruan Museum Seaworld. Ada jenis biota perairan laut dalam yang tidak bisa hidup di akuarium yang dipamerkan di sini. Museum ini menampilkan ragam ikan hewan laut yang diawetkan. Salah satunya adalah coelacanth atau ikan raja laut yang termasuk ikan purba. Ikan yang sempat populer setelah ditemukan di Pulau Manado Tua pada tahun 1997 ini disebut fosil hidup karena bentuknya tidak berubah sejak 400 juta tahun lalu.

Glow Theater

Makin seru, Anda bisa mengenal ragam biota laut dengan menonton film edukasi di Glow Theater. Salah satu film yang diputar di teater ini adalah Sea Turtle Story. Uniknya, teater ini akan menampilkan lampu warna-warni indah yang mengelilingi Anda saat film diputar. Wahana ini sangat cocok untuk anak-anak yang ingin mempelajari biota laut dengan cara yang seru.

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Seaworld Ancol

Tempat wisata di Jakarta ini beroperasi setiap hari pukul 09.00-18.00 WIB. Untuk menjelajahi keindahan alam bawah laut, Anda perlu membayar harga tiket Seaworld Ancol mulai dari Rp110.000. Demi liburan yang nyaman dan lancar, Anda bisa memesan tiket Seaworld Ancol di Traveloka. Dengan begitu, Anda tak perlu membuang waktu dan tenaga untuk antre. Cukup tunjukkan e-ticket di pintu masuk. Praktis!

Lokasi dan Akses ke Seaworld Ancol

Seaworld Ancol terletak di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, tepatnya di Jl. Lodan Timur No.7, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Untuk menuju ke Seaworld Ancol, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Untuk Anda yang memilih naik kendaraan umum bisa menggunakan bus Trans Jakarta dengan rute Blok-M atau Koridor 5 dan turun di Halte Ancol. 

Anda juga bisa menggunakan bus umum jalur Blok-M menuju Ancol atau PPD P38 tujuan Terminal Tanjung Priok. Sedangkan untuk Anda yang tinggal di luar Jakarta bisa menggunakan KRL Commuter Line. Dari Bekasi, naik Commuter Line ke Stasiun Jakarta Kota, selanjutnya naik mikrolet M15 atau M15A. Jika dari arah Serpong atau Bogor, naik Commuter Line ke Kampung Bandan dan lanjutkan dengan Mikrolet M15 atau M15A. Untuk Anda yang menggunakan kendaraan umum bisa mengakses pintu utama Ancol Jakarta Baycity dan melanjutkan perjalanan ke Seaworld Ancol dengan shuttle bus.

Yuk, jelajahi keindahan alam bawah laut di Seaworld Ancol! Langsung saja pesan tiket tempat wisata di Jakarta ini melalui Traveloka!

Tanpa terasa sudah kurang dari 100 hari menuju 2021. Sepertinya tahun 2020 ini gue sama sekali nggak menginjak bandara Soekarno-Hatta buat travelling. Meskipun sudah bisa berpergian menggunakan pesawat, tetap saja gue masih takut. Tapi jujur sih, hasrat buat menyegarkan otak ini tetap ada. Alhasil gue memutuskan untuk ke Seaworld saja. Hitung-hitung sekaligus mengobati rindu dengan teman laut. Kira-kira gimana nih ke Seaworld pas lagi pandemic gini? Aman nggak, ya?

Tepat dua hari sebelum PSBB jilid dua dimulai, gue dan dua teman memutuskan untuk ke Ancol. Tiket masuk Seaworld dan Ocean Dream Samudera sudah kami reservasi sehari sebelum kedatangan. Oh iya, sekarang pengunjung memang nggak bisa main langsung datang saja. Kalau untuk Ancolnya sendiri, setahu gue masih boleh. Tapi untuk masuk ke Seaworld, Dufan, dan Ocean Dream Samudera, harus beli tiket online dan reservasi kedatangan sebelum ke sana.


Di antara kami bertiga, hanya Ikhwan yang KTP-nya domisili DKI Jakarta. Sementara gue KTP domisili Bogor, dan Wenny berdomisili di Tangerang. Lah kok, bisa? Entahlah genks. Tapi dari sepengamatan gue selama berada di sana, memang jumlah pengunjung jauhhhhhhhh banget dari normal. Jadi mungkin itulah mengapa diberi kelonggaran. Mungkin lho, ya.

Gue dan Wenny juga Cuma bekal nekat saja. Pikir gue, masa sih sudah punya tiket masuk Seaworld dan sudah reservasi pula, untuk masuk Ancol nya saja ditolak. Alhamdulillah kenekatan kita berbuah manis. Tapi setelah PSBB jilid dua berakhir, Ancol sudah membebaskan pegunjung masuk meskipun bukan non KTP DKI Jakarta.


Meskipun begitu, menurut gue juga nggak bakal sepenuh dulu lagi. Karena adanya pembatasan jumlah pengunjung. Maksimal 25% dari jumlah pengunjung yang normal (sebelum pandemi). Misalkan dulu jumlah pengunjung bisa 1,000 orang per hari, sekarang hanya bisa 250 orang per hari. Itulah sebabnya kita diwajibkan untuk reservasi. Karena tanpa barcode reservasi ini, kita nggak bisa masuk. Untuk masuk ke dalam wajib scan barcode, genks.

Karena berbekal informasi mengenai pembatasan jumlah pengunjung ini, gue yakin bisa mengunjungi Seaworld dan Ocean Dream Samudera dalam waktu sehari. Lah iya donk, nggak perlu rebutan spot foto sama hiu, nggak perlu antri foto sama lumba-lumba. Pasti alurnya bakal lebih cepat.

Seaworld

Boleh dbilang Seaworld itu miniatur laut gitu . Dengan luas sekitar 3 hektar, ada banyak aquarium yang menampilkan berbagai jenis satwa laut yang jarang kita temui. Seaworld mulai beroperasi pada tahun 1994. Sejak saat itu pula Seaworld digemari banyak orang dan sering dijadikan tujuan wisata edukasi.


Saat SD dulu, gue pun sudah suka dengan tempat ini. Biasalah ya, study tour anak SD di Jabodetabek pasti langganan ke Seaworld. Ada banyak spesies ikan yang dipamerkan di Seaworld. Tapi favorit gue selalu ikan pari dan ikan hiu meskipun takut.


Nah, area favorit gue selalu lorong Antasena yang tersohor itu. Tiap ke sana gue selalu terpana melihat ke atas kepala. Tiba-tiba ada ikan pari lewat atau dari samping ada penyu raksasa lah. Selalu senang tiap masuk lorong itu.    


Setelah 20 tahun lebih nggak ke Seaworld akhirnya bisa merasakan lagi betapa indahnya kehidupan di dasar laut meskipun belum bisa diving ke laut yang sesungguhnya. Dengan mengunjungi Seaworld, sudah mengobati kerinduan gue untuk mengunjungi laut. Aaaaah… rasanya sudah lama banget gue nggak main di laut. Damn you, corona!


Ada jadwal pemberian satwa di Seaworld. Sebelum kalian masuk, sebaiknya cek jadwalnya terlebih dahulu di pusat informasi yang berada tepat di sebelah pintu masuk. Kalian kebayang nggak sih betapa hebohnya ikan piranha pas dikasih makan? Nah, jangan sampai kelewatan.

Karena jumlah pegunjung yang dibatasi selama pandemi, suasana di Seaworld jadi kian nyaman. Setidaknya ini menurut gue. Tahun 2017 gue pernah ke Seaworld di hari biasa, untuk foto-foto di lorong Antasena ini sangat susah. Saking banyaknya orang lalu lalang. Pas gue ke sana beberapa minggu lalu, malah bebas foto sampai tiga kali bolak-balik, lho.


Penerapan protokol kesehatannya sudah cukup baik. Di lorong Antasena saja sudah ada garis pembatas untuk orang-orang agar tertib berdiri sesuai garis pembatas. Jadi nggak ada tuh yang berdempetan. Kalau ada pengunjung yang melanggar, para stafnya nggak segan juga untuk menegur. Tapi sepanjang penglihatan mata, Alhamdulillah pengunjung yang datang juga sudah sadar akan pentingnya mematuhi peraturan ini.


Kaca-kaca aquarium juga nggak boleh kita sentuh. Sudah ada sticker tandanya juga supaya kita nggak menyentuh kaca. Selain memang agar akacanya tetap jernih, hal ini juga berguna untuk menghindari penularan covid-19 lewat sentuhan. Alhasil gue cuma dadah-dadah saja ke satwa lautnya. Meskipun begitu, satwa laut mengerti kok kalau kita ajak interaksi. Kadang ada beberapa ikan yang malah mengikuti arahan tangan kita.

Ocean Dream Samudera

Lokasinya bersebelahan dengan Seaworld. Nggak heran jika banyak orang yang sengaja beli tiket bundling Seaworld plus Ocean Dream Samudera. Selain hemat, ternyata kalau datangnya lebih pagi, masih bisa kekejar menikmati semua pertunjukannya kok.


Kalau di Seaworld kita hanya bisa memandangi satwa laut di dalam aquarium, di Ocean Dream Samudera satwa lautnya lebih beragam. Ada singa laut, lumba-lumba, berang-berang, penguin, bahkan bisa lihat putri duyung menari di dalam air.


Teman gue yang ikut ke sana girang bukan main. Dia suka banget sama hewan, begitu tiba di sana langsung nggak sabar cek jadwal pertunjukkan. Jarak antara satu pertunjukan ke pertunjukan lain cukup lama, jadi seharusnya sih bisa kebagian semuanya.

Selama pandemi ini memang nggak semua pertunjukan buka, seperti sinema 5D. Ya wajar sih, bioskop aja masih ditutup kan. Sinema 5D ini bentuknya seperti bioskop. Demi keamanan pengunjung, memang sebaiknya ditutup dulu.

Meskipun begitu, masih banyak pertunjukan lain yang nggak kalah menarik. Di Ocean Dream Samudera ada empat pertunjukan utama yang beroperasi, yaitu Dolphin Adventure, Mermaid Show, Sealion and Friends, Penguin and Touchpool. Sementara untuk wahana permainannya tutup semua.


Kalau disuruh memilih favorit pertunjukan yang mana, pasti bingung deh. Dolphin Adventure merupakan pertunjukan klasik khas Ocean Dream Samudera. Pertunjukan ini sudah ada sejak namanya masih Gelanggang Samudera. Adegan lumba-lumba melompati ring, berenang bersama coachnya, sampai menghitung angka sudah pasti ada di dalam pertunjukan ini. Hati-hati, lumba-lumbanya iseng banget. Cobain deh duduk paling depan biar seru. Untungnya karena kursi penonton hanya terisi kurang dari setengah kapasitasnya, jadi bebas pilih kursi meskipun datang telat. Duduknya juga nggak boleh bersebelahan, karena penerapan social distancing.


Setelah seru-seruan nonton lumba-lumba maupun berang-berang, paling enak memang ngadem di dalam arena Mermaid Show. Area ini merupakan indoor, sudah pasti ada ACnya. Sambil menunggu Mermaid Show dimulai, gue dan Wenny main bareng penguin. Meskipun mereka di dalam kaca, surprisingly mereka mau banget diajak main, lho. Wenny lari ke arah kanan, rombongan penguin ini ikutan berenang mengikuti arahan Wenny. Seru banget asli! Cobain deh kalau kalian main ke sana.


Buat lihat secara jelas kayak apa serunya main ke Seaworld dan Ocean Dream Samudera, tonton aja videonya di bawah ini, ya.


Jadi genks, gue sarankan untuk beli tiket bundling Seaworld plus Ocean Dream Samudera, karena pasti keburu deh menikmati semua pertunjukan yang ada. Harganya juga jauh lebih hemat jika beli tiket bundling. Mumpung lagi sering promo juga, sih.

F.A.Q tentang Seaworld dan Ocean Dream Samudera di Masa Pandemi

Q: Bisa beli tiket langsung di Ancol nggak?

A: Nggak bisa, zheyeng. Sekarang wajib beli tiket secara online, setelah itu langsung reservasi untuk jadwal kedatangan. Kalau datang tanpa tiket, nanti ujung-ujungnya juga disuruh beli sendiri di website. Loket penjualan tiket di sana tutup soalnya.

Q: Kalau sudah beli tiket online, terus lupa reservasi, bisa nggak reservasi pas sudah sampai sana atau pas lagi on the way ke Ancol?

A: Bisa, kok. Kalau baru ingat untuk reservasi pas hari , segera reservasi aja. Selama kuota masih mencukupi, pasti bisa. Tapi kalau kuotanya sudah habis, ya mon map.

Q: Beli tiket onlinenya di mana, kak?

A: Di website Ancolnya langsung bisa, di website-website e-commerce juga bisa seperti traveloka, tokopedia, JD.ID, Shopee, tiket.com, blibli, dan Gotix.

Q: Penerapan protocol kesehatannya gimana?

A: Menurut gue sudah oke dan cukup disiplin. Sebelum masuk melewati gerbang pengecekan tiket, ada foot bath untuk mensterilkan alas kaki. Wastafel portable juga sudah tersedia di berbagai titik. Garis pembatas untuk social distancing juga sudah ada. Stafnya sudah dibekali masker, face shield, dan sarung tangan. Dari gerbang masuk Ancol, pengunjung sudah wajib mengenakan masker. Suhu tubuh dicek di gerbang masuk Ancol dan di pintu masuk Seaworld, Ocean Dream Samudera, dan Ancol.


Q: Boleh ajak balita dan ibu hamil?

A: Mohon maaf, zheyeng, selama pandemi ini wahana rekreasi (Dufan, Faunaland, Gondola, Seaworld, dan Ocean Dream Samudera) hanya diperbolehkan minimal anak-anak berusia 9 tahun dan maksimal 60 tahun. Tapi untuk berekreasi di kawasan Ancol seperti berolahraga di Allianz Eco Park, masih bisa dikunjungi di usia berapapun.

Q: Boleh bawa makanan dan minuman?

A: Kalau untuk disantap di dalam kawasan Ancol seperti di Pantai Karnival, masih boleh. Tapi kalau untuk dibawa ke dalam Seaworld, Ocean Dream Samudera, dan Dufan, belum bisa. Tapi tenang kok, di dalam wahana rekreasi tersebut ada yang menjual makanan dan minuman meskipun nggak semua toko buka. Vending machine juga ada banyak tersebar di dalam. Tapi saran gue, sebaiknya bawa peralatan makan sendiri juga dan jangan lupa bawa hand sanitizer atau disinfektan spray.

Untuk peraturan SSBB (Selamat Senang Bareng-bareng), bisa kalian cek lebih lengkapnya di www.ancol.com/ssbb. Dibaca dulu saja sebelum berkunjung ke sana supaya jalan-jalannya tetap tenang, aman, dan nyaman. So far, selama pandemi ini gue sudah ke Seaworld, Ocean Dream Samudera, dan Dufan merasa salut banget sama pihak manajemen Ancol yang sudah memikirkan kenyamanan pengunjung sedemikian rupa.


Lumayan deh buat meredam hasrat jalan-jalan ke luar kota. Semoga kita semua selalu sehat ya, genks. Jangan lupa minum vitamin setiap hari supaya imun kita strong. Selamat berlibur!


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA