Tak jarang, bayi yang sudah diposisikan telentang justru berubah posisi menyamping ketika sedang tidur.
Sebagian orang tua mungkin berpikir bahwa posisi menyamping baik untuk mencegah terjadinya muntah dan refluks, tetapi hal itu tidaklah benar. Posisi tidur bayi yang dapat menghindarinya dari tersedak adalah telentang.
AAP juga mengatakan bahwa tidur pada posisi menyamping tidak memberikan manfaat bagi bayi, bahkan tidak aman bagi mereka.
Oleh karena itu, posisikanlah kembali bayi ke posisi telentang ketika mereka berubah menyamping.
4. Hindari Tidur Bersampingan dengan Bayi
Tidur bersampingan dengan bayi mungkin akan memberikan rasa aman bagi bayi dan orang tuanya. Tetapi, kebiasaan itu sebenarnya cukup berbahaya bagi keselamatan si bayi. Mengapa? Karena bayi berisiko terjepit dan tertekan jalan napasnya.
Dampaknya, bayi akan kesulitan bernapas dan bisa berakhir dengan kematian. Bayi masih terlalu lemah untuk dapat berteriak dalam keadaan terjepit dan menahan badan orang tuanya.
Jika ingin tidur di kasur yang sama, buatlah penghalang seperti bantal di antara orang tua dan bayi.
Artikel Lainnya: Bayi Lebih Baik Tidur Tanpa Bantal, Benarkah?
5. Singkirkan Mainan atau Benda Lainnya di Area Tidur Bayi
Saat tertidur, banyak gerakan yang mungkin dilakukan oleh bayi. Misalnya, menggerakkan tangan dan kaki.
Karena itu, jauhkan benda-benda seperti bantal, selimut, dan mainan dari area tidur bayi untuk mencegah benda-benda tersebut menutupi wajah mereka dan mengganggu pernapasannya.
Posisi telentang telah terbukti sebagai posisi tidur bayi yang benar dan terbaik. Karena dapat mencegah SIDS atau ketidaknyamanan pada leher, seperti tortikolis.
Sementara tidur miring biasanya aman setelah bayi berusia lebih dari 4 hingga 6 bulan, dan bisa berguling sendiri setelah diletakkan telentang.
Jadi, selalu posisikan bayi untuk tidur telentang sampai usia 1 tahun, demi keamanan mereka.
Apabila memiliki pertanyaan seputar posisi tidur bayi yang aman, orang tua dapat bertanya langsung kepada dokter melalui Tanya Dokter. Jangan lupa download aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!
[RS]
Ilustrasi usia berapa bayi bisa miring sendiri? Foto: Shutterstock
Mama-Mama sudah tahu belum, usia berapa bayi bisa miring sendiri? Bayi yang bisa miring biasanya menunjukkan kalau dia akan segera bisa untuk tengkurap, Ma.
Saat baru lahir, bayi menghabiskan sebagian besar waktunya hanya untuk tidur dan menyusu. Nah, seiring bertambahnya usia anak, dia akan mulai belajar banyak hal.
Salah satu fase yang akan dilewati anak adalah saat tengkurap. Tetapi biasanya sih sebelum bisa tengkurap, anak akan mencoba untuk memiringkan badannya, walau kadang gagal dan jadi telentang lagi deh.
Sedikit cerita, anak Mama waktu usianya 3 bulan juga sudah menunjukkan tanda-tanda kalau dia pengin segera tengkurap. Dari yang Mama lihat, dia mulai menggeliat dan ingin memiringkan tubuhnya.
Mungkin karena dia masih kecil, akhirnya dia butuh bantuan Mama untuk menopang badannya dan bisa miring. Lalu, usia berapa bayi bisa miring sendiri? Yuk, simak terus penjelasan di bawah ini.
Usia Berapa Bayi Bisa Miring Sendiri?
Ilustrasi usia berapa bayi bisa miring sendiri? Foto: Shutterstock
Biasanya, bayi sudah bisa miring sendiri di umur 4 bulan. Di usia ini, kekuatan dan otot tubuh bagian atas si kecil sudah berkembang. Sehingga sudah bisa menggunakan lengannya untuk mendorong dirinya ke posisi tengkurap, Ma.
Tetapi enggak semua bayi bisa mulai miring sendiri di usia 4 bulan, Ma. Kamu perlu ingat kalau perkembangan bayi bisa berbeda-beda.
Bahkan salah satu anaknya teman Mama, baru bisa berguling dari posisi berbaring ke posisi tengkurap saat dia berumur 5-6 bulan. Ada juga bayi yang baru bisa miring dan tengkurap sendiri saat 7 bulan.
Meskipun beda-beda, enggak berarti kalau pertumbuhan anak jadi terhambat. Kamu enggak perlu khawatir, karena ini masalah waktu saja.
Jadi, kamu enggak perlu ya membanding-bandingkan si kecil dengan bayi tetangga atau kerabat kalau sampai usia 4 bulan anakmu belum bisa tengkurap secara mandiri. Tiap bayi berbeda, unik, dan punya waktu tumbuh kembangnya sendiri kok, Ma. Pastikan saja, kamu memberikan stimulasi yang tepat sesuai usianya, Ma.
Ilustrasi usia berapa bayi bisa miring sendiri? Foto: Shutterstock
Daripada membandingkan si kecil, lebih baik kamu melatih anak supaya bisa miring sendiri dan akhirnya bisa tengkurap deh. Dari yang Mama baca di laman Parents, ada lho beberapa cara yang bisa kamu coba di rumah.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), Mama-Mama sebenarnya sudah bisa melatih bayi untuk miring sendiri dan tengkurap sejak baru lahir. Jadi, seiring berjalannya waktu, bayi akan bisa miring dan tengkurap sendiri, Ma.
Lalu, bagaimana melatihnya? Yuk, simak beberapa cara melatih anak agar bisa miring dan tengkurap sendiri seperti berikut ini.
Berbaringlah telentang dengan posisi bayi berada di dadamu dan kepalanya menghadap ke arahmu. Kemudian ajak dia mengobrol atau menyanyi. Si kecil pun akan mengangkat kepalanya perlahan untuk melihat wajahmu.
Siapkan alas tidur atau selimut yang lembut agar bayi nyaman ketika melakukan tummy time. Jika ia menggeliat atau menangis karena tidak nyaman, ini normal karena tummy time memang bisa melelahkan, Ma. Pastikan saja alasnya sudah cukup hangat, karena bisa jadi si kecil rewel karena dingin.
Berbaringlah di lantai yang telah dialasi karpet bersama si kecil dan buatlah suara dengan ekspresi lucu atau nyanyikan lagu untuknya. Dengan cara ini, harapannya si kecil akan mencoba meniru.
Tempatkan boneka kesukaan atau mainan berwarna cerah di sekitar bayi yang sudah kamu posisikan tengkurap. Itu akan membantunya meraih dan bermain dengan mainannya.
Itu dia beberapa cara yang bisa kamu coba agar si kecil bisa miring sendiri dan tengkurap. Semoga bermanfaat ya, Ma!