Bangsa bangsa Eropa yang pernah melakukan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia kecuali

Pengertian Imperialisme dan Kolonialisme – Sekitar ratusan hingga ribuan tahun yang lalu, ada banyak negara yang menjajah terhadap negara-negara lain. Tujuan dari negara negara tersebut menjajah sudah sangat jelas, yaitu ingin menguasai bahkan memperluas wilayah kekuasaan. Banyak negara jajahan yang terus direbut sumber dayanya, baik pada alam maupun sumber daya manusianya. Sehingga, negara penjajah semakin kuat dengan menguasai tempat-tempat strategis dari sebuah wilayah.

Awal munculnya dari keinginan untuk menguasai daerah lain di saat ketika jatuhnya Konstantinopel. Konstantinopel adalah sebuah lokasi strategis untuk berdagang dan Turki Usmani ingin dapat menaklukkannya. Pada akhirnya, para pedagang serta pembeli tidak bisa lagi masuk ke kota tersebut. Turki Usmani merupakan sebuah sebutan nama untuk para penguasa juga militer kesultanan Turki, sedangkan untuk Konstantinopel adalah ibu kota dari Kekaisaran Romawi dan merupakan sebuah kota terbesar bahkan termakmur di Eropa.

Setelah tumbangnya Konstantinopel, bangsa Eropa menjadi tidak ada lagi tempat untuk dapat memenuhi komoditas rempah-rempah, padahal pada saat itu harga rempah-rempahnya sangat tinggi di Eropa. Kemudian bangsa Eropa pun melihat Indonesia, karena dengan keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara penghasil rempah-rempah terbaik, terdengar oleh bangsa Eropa. Sehingga, negara Indonesia menjadi sebuah tempat orang-orang Eropa untuk membeli rempah-rempah serta untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Selain dengan negara Indonesia memiliki banyak rempah-rempah terbaik serta melimpah, masyarakatnya juga ramah juga baik sekali untuk menyambut orang-orang Eropa yang berdatangan. Karena pada hal itu, mulai banyak sekali armada-armada milik bangsa Eropa yang menepi di Indonesia. Kejadian ini akan sangat erat sekali kaitannya dengan penjelasan pengertian kolonialisme serta imperialisme.

Kamu bisa mempelajari tentang Why? The Age Of Military Force – Birth Of The Imperialism

karya Shin Kyoung Ae

Bangsa bangsa Eropa yang pernah melakukan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia kecuali
Bangsa bangsa Eropa yang pernah melakukan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia kecuali

Why? The Age Of Military Force – Birth Of The Imperialism

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa Barat

1. Pengertian kolonialisme

Kolonialisme merupakan berasal dari kata Koloni, koloni menurut bahasa latin adalah pemukiman. Sebuah upaya yang dilakukan oleh para negara penguasa dalam rangka menguasai sebuah suatu daerah maupun wilayah untuk bisa mendapatkan sumber daya disebut dengan kolonialisme.

Kolonialisme secara umum dilakukan oleh negara yang memiliki kekuatan militer yang kuat. Contohnya seperti Belanda, Spanyol, Portugis, serta Inggris. Para negara-negara tersebut telah berhasil menguasai negara lainnya yang mana termasuk Indonesia.

2. Pengertian Imperialisme

Selanjutnya, untuk Imperialisme sendiri adalah sebuah istilah yang berasal dari kata “imperator” artinya memerintah. Sehingga, Imperialisme itu adalah sebuah sistem dalam dunia politik yang memiliki bertujuan menguasai negara lain saat memperoleh kekuasaan maupun keuntungan dari negara yang dikuasainya. Imperialisme sendiri sudah ada dari abad ke 19, pada awalnya yang dicetuskan oleh Benjamin Disraeli yang adalah seorang Perdana Menteri Inggris saat itu.

Imperialisme sendiri sebenarnya dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan waktu serta tujuannya, yaitu:

Imperialisme berdasarkan waktunya :

  • Imperialisme kuno, yang telah muncul sebelum dari revolusi industri di Inggris yang termotivasi dari 3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel .
  • Imperialisme modern, muncul setelah terjadinya revolusi industri. Terjadi karena adanya faktor ekonomi serta kebutuhan industri pada saat itu.

Imperialisme berdasarkan tujuan :

  • Imperialisme politik, untuk bisa menguasai seluruh dari kehidupan politik dari sebuah negara
  • Imperialisme ekonomi, untuk menguasai dari sektor perekonomian dari negara lain
  • Imperialisme budaya, untuk bisa menguasai nilai-nilai dari sebuah kebudayaan suatu negara
  • Imperialisme militer, untuk menguasai negara lain karena dianggap memiliki wilayah strategis serta kuat yang dapat memperkuat sebuah pertahanan

Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

Kolonialisme serta imperialisme telah lama dilakukan oleh bangsa Eropa bahkan sejak abad ke-15 di seluruh dunia, hingga pada akhirnya masuk ke nusantara. Pada saat itu, latar belakang bangsa Eropa masuk ke nusantara memiliki beberapa sebab, seperti jatuhnya Konstantinopel di bagian Laut Tengah oleh kekuasaan Turki Usmani tahun 1453, merosotnya perekonomian dan bahkan perdagangan bangsa Eropa hingga terjadinya revolusi industri.

Perlu diketahui bahwa kolonialisme serta imperialisme modern ini muncul setelah terjadinya revolusi industri dengan tujuan untuk dapat mengembangkan perekonomian bangsa Eropa. Revolusi industri yang membuat bangsa Eropa membuat sebuah kapal laut yang digunakan nya untuk menjelajah samudra demi mencari sumber daya di negara bagian lain. Disamping itu pun, misi tersebut ternyata juga dilakukan untuk menjalani semangat Perang Salib.

Sehingga dalam upaya tersebut, bangsa Eropa yang mulai menyebar ke seluruh dunia, pada akhirnya kolonialisme serta imperialisme di Indonesia pun terjadi. Di sisi lain, kejatuhan Konstantinopel ke bagian tangan Turki Usmani tahun 1453, yang menyebabkan akses bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah di Laut Tengah menjadi tertutup dan sehingga membuat harga rempah di Eropa meningkat tajam. Bangsa Eropa yang kemudian terdorong untuk mencari dan akhirnya menemukan wilayah-wilayah penghasil rempah-rempah ke wilayah baru yang berada di timur Eropa.

Sehingga pada akhirnya mereka semakin berambisi untuk menguasai berbagai negara untuk merenggut keuntungan ekonomi serta kejayaan akan politik mereka, terutama pada wilayah-wilayah seperti di lingkungan Indonesia yang menjadi lokasi penghasil rempah-rempah, seperti pala, cengkih, lada, dan lain-lain. Rempah-rempah yang dihasilkan di negara Indonesia akhirnya mendorong mereka untuk bisa melakukan kolonialisme serta imperialisme karena rempah-rempah pada saat itu menjadi sebuah komoditas yang sangat laris di Eropa. Bangsa Eropa yang kemudian menyebut nusantara sebagai sebutan Hindia.

Daftar Negara yang Menerapkan Kolonialisme dan Imperialisme Zaman Dahulu

Daftar Negara yang Menerapkan Imperialisme

1. Spanyol

Dapat disebutkan bahwa negara Spanyol menjadi sebuah bangsa Eropa pertama bersama Portugis yang membuka jalur perdagangan ke negara India. Negara Spanyol akan menguasai wilayah Filipina, Meksiko, Karibia, Florida, serta masih banyak lagi.

2. Inggris

Fokus dari kekuasaan negara Inggris berada pada negara India serta pantai timur Amerika Utara. Setelah tahun 1800, negara Inggris sudah mulai menguasai banyak negara sehingga menjadi sebuah imperium terbesar di dunia. Sebut saja Australia, Malaya, Mesir, dan lainnya.

3. Belanda

Dibandingkan dengan wilayah negara Eropa lainnya, negara Belanda menjadi sebuah negara yang memiliki sumber kekuatan militer yang relatif kecil. Meski negara Belanda tidak ingin memecah pemerintahannya dengan masyarakat lokal, namun kedudukannya sangat kuat. Hingga kini Belanda menguasai Hindia Timur, Afrika Selatan, Suriname, serta Guyana.

Daftar Negara yang Menerapkan Imperialisme

1. Uni Soviet

Banyak diantara negara di Eropa Timur yang telah berhasil dikuasai mereka setelah kemenangan Perang Dunia II. Negara ini juga membentuk negara bawahan untuk menjadi melawan blok barat serta bergabung dalam Pakta Warsawa.

2. Kekaisaran Jepang

Melihat dari banyaknya wilayah yang telah berhasil ditaklukkan oleh Kekaisaran Jepang pada Perang Dunia II memberikan bukti bahwa kekuatan Jepang sangat besar. Negara ini pun menciptakan sebuah boneka Manchukuo sehingga mengklaim bahwa dataran Cina sebagai miliknya.

Pada masa revolusi, negara Perancis mengobarkan perang pada negara monarki Eropa. Negara ini pun berhasil menaklukkan Belanda. Selain itu pun, wilayah Dataran Rhine serta Spanyol mempunyai sebuah negara boneka yang ada berada di bawah pemerintahan kekaisaran Perancis.

Kamu bisa mempelajari tentang Kolonialisme / Pascakolonialisme

karya Ania Loomba

Bangsa bangsa Eropa yang pernah melakukan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia kecuali
Bangsa bangsa Eropa yang pernah melakukan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia kecuali

Kolonialisme / Pascakolonialisme

Dampak Perkembangan kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

Kedatangan dari bangsa Barat ke negara Indonesia telah memberikan banyak perubahan pada kehidupan masyarakatnya. Banyak sekali peninggalan Bangsa Barat yang ada hingga saat ini, sebagai contoh pendidikan.

Perkembangnya pendidikan di Indonesia sendiri sudah ada semenjak Bangsa Barat masuk. Selain pendidikan pun, masih ada banyak pengaruh lain dari kedatangan bangsa barat ke dalam Indonesia dari segi politik, sosial, ekonomi, bahkan budaya.

1. Bidang Politik-Pemerintahan

Kedatangan dari Bangsa Barat sendiri memberikan perubahan sistem politik pemerintahan. Dengan sistem pemerintahan yang pada awalnya sistem kerajaan perlahan diubah menjadi seperti sistem barat. Hal tersebut bisa terlihat dari masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels yang membagi kekuasaan Belanda di Jawa yang menjadi 9 provinsi serta 30 Kabupaten.

Kepala pemerintahan dari tiap provinsi disebut dengan nama prefek. Setiap kabupaten maupun regentschap ini dipimpin oleh seorang Bupati yang diangkat dari kalangan pribumi. Bupati ini sendiri masih ada hingga masa kini.

Pada pemerintahan Kabupaten sendiri, selain Bupati juga dibantu oleh seorang patih. Setiap wilayah Kabupatennya dibagi menjadi distrik-distrik, yang dipimpin oleh seorang Wedana.

Kemudian distrik ini dibagi lagi menjadi Onderdistrik yang dipimpin oleh asisten wedana, yang hingga pada masa ini disebut dengan Camat. Kemudian barulah ada desa-desa.

Melanjutkan Daendels selanjutnya diangkat Gubernur yang bernama Jenderal Raffles. Pada masa pemerintahannya, Jawa dibagi menjadi 16 Karesidenan, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Residen serta dibantu asisten Residen. Sebuah sistem yang sudah dibawa sejak zaman Daendels ini terus akan mengalami perkembangan serta perbaikan. Pada masa kolonial Belanda, sistem Raffles ini diperbaiki kembali, yang menyatukan seluruh kekuasaan Belanda pada tahun 1905 yang disebut dengan Pax Neerlandica.

2. Bidang Ekonomi

Selain dengan melakukan reformasi pada bidang politik pemerintahan, belanda juga melakukan perubahan pada sistem ekonomi tradisional. Tanah-tanah yang pada awalnya milik para raja yang kemudian dialihkan menjadi milik pemerintahan. Hal tersebut tentunya sangat sesuai dengan prinsip awal Belanda yang mana ingin mengumpulkan kekayaan.

Pemerintah yang menerapkan sistem pajak dan harga dari penjualan hasil bumi petani juga telah ditentukan oleh para pemerintah kolonial. Dengan menjalankan perpindahan kepemilikan tanah, maka para pemerintah bebas menjalankan apapun dengan tanah tersebut termasuk dengan menyewakan kepada swasta. Sehingga para pemerintah dapat mendapatkan pajak tambahan dari pihak swasta untuk dapat terus mengisi kas pemerintahan.

Pada tahun 1828, dari dalam sistem perbankan yang sudah mulai masuk Indonesia. Bank pertama adalah De Javasche Bank. Sehingga pada sistem ekonomi uang juga akan semakin berkembang. Pemerintahan Belanda pun membangun pusat-pusat pelabuhan untuk kepentingan perdagangan.

Selain itu pun, perkebunan juga akan semakin berkembang, yang mana untuk hasil tanamnya juga sangat melimpah. Untuk bisa mempermudah pengangkutan hasil tanam, Belanda menciptakan jalur kereta api. Jalur kereta api ini juga dibuat untuk bisa mengembangkan sistem transportasi, serta menghubungkannya ke pelabuhan.

Maka dengan adanya sarana dan prasarana yang bisa sangat membantu, perekonomian Belanda di Indonesia pun juga berkembang dengan cepat. Penghasilan yang bisa diraih pemerintahan pun semakin memenuhi kas Belanda.

Namun dari perubahan sistem yang terjadi, juga bisa didapatkan manfaatnya bagi bangsa Indonesia. Hasil dari pengembangan tersebut bahkan dapat dilihat serta dipakai hingga kini, seperti kereta api, jalan-jalan besar, pelabuhan, sistem bank, serta sistem uangnya.

3. Bidang Sosial-Budaya

Kedatangan untuk Bangsa Eropa sendiri ke Indonesia juga akan berpengaruh pada bidang kebudayaan. Beberapa pengaruh tersebut seperti misalnya dalam arsitektur, cara berpakaian, musik, dan bahkan lainnya. Akan tetapi, dari pengaruh Bangsa Barat ini tentunya tidak diterima langsung secara mudah oleh para masyarakat, disesuaikan kembali dengan kultur lokal. Sehingga pada akhirnya memunculkan kebudayaan yang baru.

Dalam sosial masyarakat pribumi sendiri, pada masa penguasaan Bangsa Barat ini selalu menjadi sebuah golongan yang berada di bawah. Sehingga, pribumi wajib tunduk serta patuh pada Bangsa Barat.

Bangsa Barat sendiri memandang para orang-orang berkulit putih adalah sebuah golongan tertinggi dalam kasta sosial tersebut. Orang-orang Timur Asing adalah golongan kedua. Sedangkan pribumi merupakan sebuah golongan ketiga maupun yang terendah. Hal tersebut dilakukan kembali untuk menanamkan sebuah pemikiran orang-orang pribumi, bahwa mereka tidak merupakan lebih baik dari Orang Barat.

Sehingga pada akhirnya mereka harus tunduk, tidak boleh melawan pada Bangsa Barat. Pemikiran tersebut sengaja di doktrin pada diri masyarakat, sehingga mereka tidak akan memberontak. Selain dampak negatif tersebut, Bangsa Barat juga membawa masuk agama kristen masuk dalam ke Indonesia. Sehingga menambah keberagaman agama di Indonesia.

Dalam kebudayaan masyarakat sendiri, gaya hidup mereka pula semakin bergeser, khususnya para pribumi golongan atas. Gaya barat sudah mulai mempengaruhi pola hidup masyarakat, contohnya dalam gaya berpakaian. Perubahan gaya berpakaian itu tidak hanya untuk meningkatkan strata sosial pada masyarakat saja, namun dilakukan untuk kepentingan pekerjaan.

Para wanita pribumi mulai mengenal dengan penggunaan dress dalam sebuah pesta-pesta, pakaian berenda, serta pakaian tidur. Sedangkan untuk para pria sendiri mulai terbiasa dengan menggunakan jas pada acara-acara pesta maupun dalam melakukan pekerjaanya.

Kamu bisa mempelajari tentang Why? World War I & Ii That Shook Up The World

karya Park Gyeong-eun

Bangsa bangsa Eropa yang pernah melakukan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia kecuali
Bangsa bangsa Eropa yang pernah melakukan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia kecuali

Why? World War I & Ii That Shook Up The World

4. Bidang Pendidikan

Dengan masuknya bangsa barat ke Indonesia, pendidikan pun semakin berkembang ke arah yang lebih maju. Tidak terlepas dengan adanya politik balas budi atau Politik Etis yang dilakukan oleh Bangsa Barat, khususnya dengan Pemerintahan Kolonial Belanda. Sistem ini pun muncul sebagai sebuah bentuk protes dari para kaum liberal Belanda yang ingin mengecam Pemerintahan Kolonial Belanda yang sudah dinilai menindas para rakyat.

Dengan tersebarnya keadaan Rakyat Indonesia yang tertindas itu tidak akan lepas dari para tokoh yang salah satunya bernama Multatuli yang telah menciptakan buku tentang keadaan masyarakat saat itu yang berjudul Max Havelaar. Selain itu juga ada tulisan yang mengenai “Utang Kehormatan” dengan Van Deventer yang telah terbit di majalah Belanda, de Gids. Pada tulisan tersebut dituliskan bahwa Belanda berhutang pada Bangsa Indonesia atas seluruh kekayaan yang telah mereka dapatkan, maka perlu dibayar kembali atas kesejahteraan pribumi.

Pemikiran dari Van Deventer itu pada akhirnya dikenal dengan ethische politiek atau dengan sebutan Politik Etis, yang berfokus pada tiga hal yaitu Perpindahan penduduk, pendidikan, serta irigasi. Maka pada tahun 1901, Ratu Wilhelmina memberitahukan tentang penyelidikan kesejahteraan pada Jawa dan politik itupun disahkan.

Pendidikan dalam Politik Etis

Semenjak politik etis yang diterapkan di Indonesia, yang menjadi sangat besar pengaruhnya adalah pada bidang pendidikan. Pada awalnya pendidikan ini difungsikan untuk menghasilkan tenaga kerja pemerintahan serta hanya untuk kalangan warga Belanda serta priyayi, namun akhirnya sekolah-sekolah rakyat juga semakin berkembang.

Sekolah-sekolah tersebut diantaranya yaitu bernama Europese Lagere School (ELS), Hoogere Burgerlijk School (HBS), STOVIA atau sekolah kedokteran, dan lain sebagainya. Untuk para pribumi disediakan sekolah Kelas Satu yang diperuntukan para kalangan atas. Sedangkan untuk para rakyat disediakan sekolah Kelas Dua (Sekolah Ongko Loro).

Dengan berkembangnya bidang pendidikan di kalangan pribumi juga menggugah dengan munculnya rasa kesadaran nasional untuk bisa menjalankan memerdekakan negara. Muncullah golongan terdidik di kalangan pemuda.

Kebanyakan dari golongan aktivis ini merupakan dari sekolah di STOVIA atau Sekolah Dokter Jawa. Dengan meluasnya pendidikan serta munculnya juga golongan pemuda terpelajar semakin tersebar pula rasa nasionalisme mereka dikalangan Bangsa Indonesia.

Sehingga pada akhirnya muncul juga kesadaran nasional yang bertumbuh dengan diadakannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Dengan munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional tersebut. Mulai sejak saat itu, dalam perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia tidak hanya untuk ditempuh dengan melalui jalur fisik, namun dapat melalui perjuangan organisasi serta diplomasi dalam lingkup internasional.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien