Bagian tubuh ayam yang digunakan untuk mencari makan

Ilustrasi ayam yang dapat dikenali ciri-cirinya berdasarkan bentuk fisik maupun habitatnya. Foto: Pixabay

Pada dasarnya, ciri-ciri ayam dapat dikenali berdasarkan bentuk fisiknya. Ayam merupakan hewan jenis Aves atau unggas yang bernapas menggunakan paru-paru. Perkembangbiakannya sendiri dengan cara bertelur.

Meski termasuk jenis Aves dan memiliki bentuk fisik yang sama dengan burung, tetapi ayam tidak dapat terbang tinggi. Ayam adalah jenis burung yang bisa dimanfaatkan bagian telur, bulu, dan dagingnya.

Ayam kerap dijadikan sebagai hewan ternak maupun peliharaan. Hewan ini sangat mudah dijumpai dan biasanya dapat ditemukan di daerah permukiman warga, peternakan, kebun, hutan dan lain sebagainya.

Berdasarkan jenis kelaminnya, ayam terdiri dari ayam jantan dan betina. Ayam jantan tentunya memiliki ciri yang berbeda dengan ayam betina. Selain mudah dikenali berdasarkan ciri fisiknya, ciri-ciri ayam dapat ditentukan menurut habitatnya.

Lebih jelasnya, berikut ciri-ciri ayam, struktur tubuh, hingga jenis-jenisnya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Ilustrasi ayam yang habitat awalnya berada di hutan. Foto: Pixabay

Berdasarkan buku Olahan Ayam Kampung yang Lezat dan Sehat milik Triyanto, ciri-ciri ayam berdasarkan jenis kelaminnya ialah sebagai berikut:

  1. Memiliki jalu yang lebih panjang.

  2. Mempunyai ukuran yang lebih besar.

  3. Mempunyai bulu ekor yang lebih panjang dan menjuntai.

  4. Mempunyai jengger yang lebih besar.

  5. Secara fisik ayam jantan lebih tinggi.

  6. Berkokok lebih keras dan nyaring.

  1. Memiliki jalu lebih pendek dan bahkan ada yang tidak memiliki jalu sama sekali.

  2. Ukuran fisik lebih kecil atau lebih pendek.

  3. Memiliki bulu ekor yang lebih pendek.

  4. Mempunyai jengger yang lebih kecil.

Habitat ayam awalnya adalah hutan. Namun, dengan kebutuhan manusia akan daging dan telur ayam, kemudian dikembangkan jenis-jenis ayam yang diternakkan dalam kandang.

Dalam buku Mencetak Ayam Aduan Unggul terbitan Agromedia, ditambahkan ciri-ciri ayam berdasarkan habitatnya, ialah sebagai berikut:

Daging ayam yang hidup secara liar cenderung keras, karena mereka mencari makan sendiri, sehingga membuat otot ayam bekerja keras. Sementara daging ayam ternak lebih lembut, karena otot-otot ayam tidak bekerja keras saat mencari makan.

Ayam yang hidup liar menetaskan sedikit telur, karena mengikuti siklus kawin ayam. Selama satu tahun, ayam liar bereproduksi sebanyak tiga kali dan menghasilkan telur sebanyak 45 butir. Sementara ayam ternak terutama ayam petelur, dalam satu tahun dapat menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir.

Ayam liar dapat terbang rendah untuk mencari makan dan menghindari dari sergapan mangsanya. Namun, ayam ternak tidak bisa terbang karena selama hidupnya makanan selalu disediakan dan tidak ada mangsa yang menyerangnya.

Kekuatan kaki ayam liar sangatlah kuat, bahkan ayam berjenis Dong Tao memiliki kaki sangat besar, sehingga sering disebut ayam kaki gajah.

Sementara ayam ternak terutama ayam broiler, memiliki kaki yang berbanding terbalik dengan ukuran tubuh. Bahkan, sering kali didapati ayam broiler yang tidak bisa jalan karena pertumbuhan kaki ayam broiler tidak secepat tubuhnya.

Ayam liar memiliki ketahanan tubuh yang sangat tinggi, karena kehidupan yang mengharuskannya mencari makan, bertarung untuk mencari indukan, dan bertahan dari sergapan predator. Sementara ayam ternak memiliki ketahanan tubuh yang cukup rendah. Oleh sebab itu, ayam ternak memerlukan zat anti bodi.

Ilustrasi ayam yang memiliki struktur tubuh tertentu. Foto: Pixabay

Seperti yang telah diketahui, ayam merupakan jenis hewan unggas. Berikut struktur atau susunan tubuh ayam yang diringkas dari buku Anatomi Unggas karya Wisnu Wardhana.

  • Kerangka dan tengkorak unggas kecil dan ringan, tetapi hubungan antartulangnya kuat.

  • Tulang pinggang dan punggungnya saling berhubungan erat. Tulang ini merupakan tempat melekatnya otot-otot untuk terbang dan menahan tekanan.

  • Ujung posterior tulang pubis dan ujung posterior sternum digunakan untuk memperkirakan daya bertelur pada kegiatan culling (usaha memilih unggas-unggas yang tidak memenuhi kriteria).

  • Tutang-tulang yang bersifat pneumatik berhubungan dengan sistem pernafasan terdapat pada humeras, tulang-tulang kepala kiavicula as sternum, vertebrae lumbales, dan as sacrum.

  • Unggas memiliki tulang-tulang meduler untuk menimbun kalsium yang terdapat pada tibia, femur, pubis, tulang-tulang rusuk, tulang-tulang telapak kulit, dan scapula.

  • Sistem pencernaan unggas lebih sederhana dibanding ruminansi (hewan pemamah biak). Hanya sedikit tempat yang tersedia bagi kehidupan mikrorganisme yang membantu pencernaan makanan. Sebab unggas tidak bergigi, pengunyahan makanan tidak terjadi di mulut, makanan dilunakkan dan mulai dicerna di tembolok.

  • Di perut unggas, makanan dipecah dan digiling. Makanan terutama dicerna dan diserap oleh usus halus. Berbeda dengan vertebrata lain, unggas memiliki kloaka, yaitu ruang pertemuan tiga saluran seperti pencernaan, urinaria, dan reproduksi.

  • Sistem reproduksi unggas jantan berupa testes, ductus (vas) deferens, dan organ kopulasi yang bentuknya rudimenter. Unggas tidak mempunyai penis. Sperma diproduksi di dalam testis, disalurkan ke luar tubuh melalui ductus deferensm, dan bermuara pada papilla.

  • Perkawinan unggas jantan dengan betina pada hakikatnya mempersatukan dua kloaka untuk memungkinkan pemancaran sistem mengandung sperma.

  • Sistem reproduksi unggas betina terdiri atas ovarium dan oviduk. Ovarium mengandung sekitar 1.000-3.000 folikel. Dalam folikel terdapat kuning telur (yolk).

Ilustrasi ayam dengan jenis yang berbeda-beda. Foto: Pixabay

Jenis-jenis ayam secara umum dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Menyadur dalam buku Ayam Jawa Super tulisan Purnomo Raharjo, berikut jenis-jenisnya:

Ayam pedaging merupakan jenis ayam ras unggul hasil persilangan dari ayam yang memiliki produktivitas yang tinggi. Habitat ayam ini bisa dijumpai di peternakan atau pekarangan rumah. Ayam pedaging memiliki ukuran tubuh yang besar, volume berat badannya yang berat, dan umumnya memiliki bulu berwarna putih.

Ayam petelur ini umunya dipelihara banyak orang untuk dijadikan sebagai sumber keuntungan, tepatnya pada saat ayam ini memproduksi telur. Habitat ayam petelur sama dengan ayam pedaging, yaitu di peternakan dan pekarangan rumah.

Ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam yang paling banyak dijumpai. Ayam ini biasa dipelihara oleh masyarakat. Habitat ayam kampung, yakni berada di kebun, hutan, dan pekarangan rumah. Ciri-ciri ayam kampung yaitu memiliki pertumbuhan yang sangat pesat dan tubuhnya tegak.

Ayam hias memiliki fungsi yang berbeda dengan ketiga jenis ayam di atas. Ayam hias umumnya dipelihara dengan tujuan hiasan karena hobi. Habitat ayam hias bisa dijumpai di hutan dan peternakan. Ciri khas ayam hias yang paling utama adalah bulunya berwarna eksotis.