Bagaimana urutan tangga nada do f?

Tangga nada adalah yang mendasar bila kita ingin belajar alat musik. Akan saya mulai dengan tangga nada yang paling biasa kita temukan yaitu tangga nada Diatonis Mayor / Diatonic Major Scale. Karena saya bermain electone, saya akan memberikan penerapan tangga nada pada permainan keyboard dan electone. MENGENAL TANGGA NADA DIATONIS MAYOR Tangga nada Diatonis Mayor adalah tangga nada yang paling biasa kita temukan. Tangga nada ini dipergunakan pada lagu lagu pop dan biasanya bernuansa ceria.

7 tuts putih pada piano tersusun dari tangga nada ini. Karena terdiri dari 7 nada dalam 1 oktaf, sering pula tangga nada ini disebut heptatonik prima. Tangga nada diatonis mayor memiliki interval antar not bernilai: 1 1 1/2 1 1 1 1/2 Nilai nilai ini tertuang pada nada yang sesuai dengan notasi Do = C, yaitu C D E F G A B C, seperti gambar berikut.

Jadi, jarak antara nada C dan D bernilai 1 laras, D dan E 1 laras, sedangkan E dan F adalah 1/2 laras. Demikian pula dengan B dan C bernilai 1/2 laras. Bagaimana dengan tangga nada yang tidak dimulai dari C? Kita simak pembahasan berikut.

Do = G | tangga nadanya: G A B C D E F# G Mengapa not ke 7 bukan F tapi F#? Tanda kres/sharp/# (dibaca dgn akhiran -is) menandakan nada dinaikkan setengah laras. Ini bertujuan agar nilai antar not sesuai dengan nilai 1 1 1/2 1 1 1 1/2 di atas. Karena jarak antara E dan F adalah 1/2, sementara kita membutuhkan jarak nada ke 6 dan 7 bernilai 1, maka kita menaikkan F setengah laras menjadi F# atau dibaca Fis.

Do = F | tangga nadanya: F G A Bb C D E F Lain lagi dengan tangga nada Do = F, mengapa not ke 4 bukan B tapi Bb? Tanda mol/flat/b (dibaca dgn akhiran -es) menandakan nada diturunkan setengah laras. Tujuannya sama, agar nilai antar not sesuai pakem diatonis mayor. karena jarak A dan B adalah 1 sementara kita memerlukan jarak nada ke 3 dan 4 bernilai 1/2, kita menurunkan B setengah laras menjadi Bb atau dibaca Bes.

PROGRESI AKOR

Semoga tidak salah, yang saya pahami dengan akor adalah susunan nada nada yang ditekan secara bersamaan. Progresi akor adalah susunan nada tersebut dari akor pertama sampai terakhir (ke tujuh). Akor diperoleh dengan menekan not 1 3 5, mudahnya loncat 1 nada setelah nada sebelumnya. Pada tangga nada C progresi akornya adalah:

Akor C = C E G => Mayor disebut Tonika.

Akor D = D F A => minor disebut super-Tonika (= tepat di atas tonika)

Akor E = E G B => minor disebut Median (= nada tengah dari tonika)

Akor F = F A C => Mayor disebut sub-Dominan (= nada ke 5 di bawah tonika)

Akor G = G B D => Mayor disebut Dominan (= yang paling terdengar setelah tonika)

Akor A = A C E => minor disebut sub-Median (= nada tengah dari sub-dominan)

Akor B = B D F => half-diminished disebut leading tone (= nada menuju tonika)

Progresi akor lainnya kita temukan dengan mudah pula dengan formasi 1 3 5 ini. Ada pula macam macam akor seperti akor Mayor7, Dominan7, Minor, dll. Kita akan bahas secara khusus pada tulisan mengenai macam macam akor.

DIATONIS MAYOR DAN MINOR NATURAL

Tangga nada diatonis mayor memiliki tangga nada minor relatif yang disebut tangga nada minor natural. Ini kita bahas selengkapnya dalam tulisan mengenai tangga nada minor. Untuk sekilas, tangga nada minor natural dimulai dari not ke 6 dari tangga nada diatonis mayor.

Untuk Do = C, minor naturalnya adalah Do = Am, dengan urutan tangga nada :

A B C D E F G A

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA