Bagaimana melakukan konfigurasi static routing di Linux pada 2 jaringan


Static Routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing static yang disetting secara manual oleh para administrator jaringan. Menggunakan routing statis dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entry dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.

Memang untuk konfigurasinya terbilang sedikit rumit, dikarenakan kita harus mendaftarkan semua jaringan (network) yang tidak dikenali oleh router atau tidak terhubung langsung dengan router. Routing static sendiri memiliki dua cara untuk konfigurasinya, yaitu bisa menggunakan IP Next Hope atau pun bisa juga dengan menggunakan Exit Interface.

Nah untuk konfigurasi routing static kali ini kami akan membuat konfigurasinya menggunakan Exit Interface, mengapa? Karena memang jika menggunakan Exit Interface sedikit lebih mudah dalam mendaftarkan jaringannya, dan pada tutorial ini kami menggunakan 2 buah router.

Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer

Pertama buatlah topologi seperti berikut

Sedikit saya jelaskan tentang topolgi di atas :

  • Router yang digunakan dengan seri 1841 yang memilih 2 buah ethernet f/0/0 dan f0/1
  • Switch yang digunakan dengan seri 2950 berjumlah 24 port
  • PC yang digunakan adalah generic
  • Kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan PC ke switch adalah Straight
  • Kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan Switch ke Router, atau Router ke router adalah jenis Crossover.
  • Hubungkan Fa0 dari PC ke Port nomor 1 dst.....
  • Hubungkan port akhir nomor 24 di switch ke fa0/1 di router 1 dan 2.
  • Hubungkan port fa0/0 router 1 ke fa0/0 router 2

Supaya mudah, buatlah Tabel Routing

Apa yang dimaksud dengan Tabel Routing ?

Tabel routing adalah tabel yang berisikan informasi secara fisik dan non-fisik dari beberapa perangkat yang ada di topologi yang dibuat. Yang berfungsi sebagai acuan dan sekaligus memudahkan dalam melakukan konfigurasi. Perhatikan tabel routing di bawah ini :

Nah, semoga dengan di buatkan topologi dan tabel routing seperti di atas, dapat memudahkan kita untuk melakukan pekerjaan konfigurasi jaringan, baik simulasi di Cisco Packet Tracer maupun pada kenyataan di lapangan.

Bagaimana cara membuat Static Routing di Cisco Packet Tracer ?

Perhatikan langkah-langkah di bawah ini :

(Ke-1) - Klik Router 0 Klik Tab CLI ketikan No lalu enter 2x


(Ke-2) - Ketikan sintak penulisan di bawah ini,  untuk konfigurasi FastEthernet 0/0 di Router 0 

Router>enable
Router#configure
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, Change state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)

Perintah int fa0/0 adalah memilih interface FastEthernet0/0 yang kemudian diketikan ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 adalah memasukan IP address dan subnetmask (antara IP address dan subnetmask di pisahkan dengan 1x spasi). No shutdown artinya mengaktifkan interface yang sudah dikonfigurasi.

(Ke-3) - Lanjutkan dengan sintak untuk FastEthernet 0/1 pada Router 0

Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.100.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, Change state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)

Selesai sudah konfigurasi interface untuk  fa0/0 dan fa0/1 pada Router 0

Catatan : perhatikan setiap memasukan IP address, subnetmask dll, dari table routing yang telah di buat sebelumnya, agar sobat tidak bingung.

(Ke-4) - Lakukan hal yang sama untuk Router 1 untuk memasukan IP Adress dan subnetmask yang telah di tentukan pada tabel routing. Klik Router 1, klik Tab CLI dan ketikan No enter 2x.

Router>enable
Router#configure
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, Change state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0 change state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.200.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, Change state to up

Router(config-if)#exit
Router(config)

Lihat kondisi perangkat saat ini, setelah 2 buah router di konfigurasi, terlihat titik pada kedua belah router sudah berwarna hijau, itu tandanya sudah adanya hubungan. Namun ke Klien di Router 1 dan Router 2 belum terhubung, karena belum diberikan perintah Routing.


(Ke-5) - Perhatikan sintak penulisan dan pemahaman untuk routing di bawah ini :

#ip route <destination><subnet mask><next hop address>

ip route (ip network tujuan) (netmask tujuan) (jalur ip yang menuju ip network tujuan)

Parameter pada sintag untuk ip route

  • ip route : perintah membuat routing static (manual)
  • destination : jaringan yang dituju
  • subnet mask : subnet mask yang dipakai pada jaringan tersebut
  • next hop address : ip router yang menuju ke router tujuan

Lihat pada gambar di bawah ini :

(Ke-6) - Selanjutnya kita routing untuk Router 0, silahkan masuk kembali ke CLI, sintak penulisan untuk ip route adalah sebagai berikut :

Posisi kita berada di Router 0, maka kita lakukan routing ke Router 1 :

  •     IP Network tujuan adalah : 192.168.200.0
  •     Netmask tujuan : 255.255.255.0
  •     Jalur IP melewati : 192.168.1.2
  •     Netmask IP jalur : 255.255.255.0

Perhatikan sintak routing di Router 0 di bawah ini :

Router>en
Router#conf t
Router(config)#ip route 192.168.200.0 255.255.255.0 192.168.1.2
Router(config-if)#^Z
Router(config)

(Ke-7) - Selanjutnya kita routing untuk Router 1, silahkan masuk kembali ke CLI, sintak penulisan untuk ip route adalah sebagai berikut :

Posisi kita berada di Router 1, maka kita lakukan routing ke Router 0 :

  •     IP Network tujuan adalah : 192.168.100.0
  •     Netmask tujuan : 255.255.255.0
  •     Jalur IP melewati : 192.168.1.1
  •     Netmask IP jalur : 255.255.255.0

Perhatikan sintak routing di Router 1 di bawah ini :

Router>en
Router#conf t
Router(config)#ip route 192.168.100.0 255.255.255.0 192.168.1.1
Router(config-if)#^Z
Router(config)

(Ke-8) - Tahapan selanjutnya adalah memberikan IP address, Netmask dan Gateway pada semua PC.

PC0

ip address : 192.168.100.10

netmask : 255.255.255.0

gateway : 192.168.100.1

PC1

ip address : 192.168.100.11

netmask : 255.255.255.0

gateway : 192.168.100.1

PC2

ip address : 192.168.200.10

netmask : 255.255.255.0

gateway : 192.168.200.1

PC3

ip address : 192.168.200.11

netmask : 255.255.255.0

gateway : 192.168.200.1

Lihat ada gambar di bawah ini :

Sampai disini seharunya sudah berhasil, semua sudah berwarna hijau pada tampilan di packet tracer. Untuk memastikan terhubung silahkan cek menggunakan perintah ping baik dari PC di Router 0 maupun sebaliknya.

Video Konfigurasi Static Routing Cisco Packet Tracer 


Demikian artikel pembahasan tentang Static Routing 2 Router Mode CLI di Cisco Packet Tracer, bila sobat kurang faham bisa langsung di tanyakan di kolom komentar, semoga bermanfaat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA