Bagaimana keunikan gerak tari tradisional di Kalimantan Utara?

Tarian Adat Kalimantan Utara merupakan salah satu bentuk kekayaan adat dan budaya yang ada di Pulau Kalimantan serta Indonesia secara keseluruhan. Keberadaan seni tari memang lekat dengan kehidupan keseharaian masyarakat Kalimantan.

Tarian di daerah tersebut memang identik dengan budaya khas Suku Dayak yang menjadi ikonik di Kalimantan Utara. Provinsi Kalimantan Utara sendri merupakan provinsi termuda termuda yang diresmikan pada tahun 2012.

Terdapat beberapa suku yang mendiami Kalimantan Utara mulai dari Suku Dayak, Suku Tidung, Suku Bulungan, Suku Banjar, Suku Bugis, dan Suku Jawa, serta suku pendatang lainnya. Suku Dayak sendiri terdiri dari sub entis Suku Dayak Kenyah, Dayak Lun Bawang, dan Dayak Murut.

Dengan luas wilayah yang besar dan beragam suku yang mendiami wilayahnya menjadikan nilai budaya dan adat di Kalimantan Utara juga berbeda-beda dan unik serta memiliki ciri khasnya masing-masing.

Hal ini juga yang membuat beragamnya Tarian Adat Kalimantan Utara karena adanya ciri khas tiap-tiap suku yang memberikan warna dan corak tariannya masing-masing. Berikut daftar Tarian Adat Kalimantan Utara yang kental akan budaya Dayak:

Daftar Isi

  • 1 1. Tari Magunatip/Lalatip
  • 2 2. Tari Jugit
  • 3 3. Tari Blunde/Bludik
  • 4 4. Tari Jepen

1. Tari Magunatip/Lalatip

Penampilan Tari Magunatip | Foto: Dictio.id

Tarian Magunatip sering disebut juga dengan nama Tari Lalatip yang merupakan tarian tradisional khas Suku Dayak Tahol di daerah Tarakan dan Malinau, Kalimantan Utara. Nama Lalatip berasal dari kata Lalati yang berarti menjepit.

Tari Lalatip merupakan bentuk tari ketangkasan kaki untuk melompat dan menghindari berbagai rintangan. Pada zaman dahulu tarian ini sebagai bentuk latihan ketangkasan dan keterampilan pemuda pemudi Suku Dayak Tahol dalam persiapan perang antar suku.

Tarian ini dirasa sangat menghibur dan mendebarkan dalam atraksinya karena saat melakukan tarian para penari Tari Mangunatip bisa saja kaki mereka terjepit oleh batang kayu yang dimainkan secara berirama dengan kondisi mata tertutup.

Para penari akan menghindari jepitan batang kayu dengan diiringi musik tradisional Suku Dayak Tahol yaitu kendang dan gong. Dalam tarian ini para penari dan pemain akan terbagi menjadi 3 kelompok inti yaitu para penari, pemain musi, dan pemain batang kayu.

2. Tari Jugit

Penampilan Anggun Penari Tari Jugit | Foto: Harnas.co

Tarian Jugit ialah bentuk tari tradisional Suku Bulungan yang berasal dari daerah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Pada mulanya tarian ini merupakan sebuah tarian khusus yang ditampilkan di kalangan istana Kesultanan Bulungan saja.

Tari Jugit sendiri pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu Jugit Paman dan Jugit Demaring. Kedua jenis Tari Jugit ini memang berasal dari lingkungan istana dan jika dilihat secara sekilas memang terlihat agak mirip.

Akan tetapi, kedua jenis Tarian Jugit ini memiliki perbedaan yang cukup banyak dan detail dari segi warna baju, jenis kain, alat musik, syair lagu, gerakan tangan penari saat memegang kipas, jenis selendang penari, serta kepada siapa dipertunjukan dan untuk tujuan apa.

Dalam hal pementasan Tari Jugit Paman dikhususkan untuk hiburan Sultan dan ditarikan di dalam istana. Sedangkan Tari Jugit Demaring boleh dipentaskan untuk dilihat oleh rakyat dan dilakukan diluar istana kerajaan.

3. Tari Blunde/Bludik

Penampilan Tari Blunde | Foto: Dictio.id

Tarian Blunde atau bisa disebut dengan nama Tari Bludik merupakan salah satu jenis tarian yang berasal dari budaya masayarakat Bulungan, Kalimantan Utara. Tarian ini sudah jarang ditampilkan dan ditemui saat ini.

Tari Blunde juga disebut memiliki kemiripan dengan Tari Enggang dari Suku dayak namun tidak menggunakan bulu enggang sebagai properti dan hanya menggunakan tangan saja dengan ciri khas kostum dengan ikat kepala, baju kebaya, tapih, dan kain sarung yang menutupi hingga lutut penari.

Sejarah tarian dikatakan bahwa dibuat oleh seorang Datuk bernama Datuk Perdana. Alat musik yang dipakai untuk mengiringi tarian ini memakai musik tradisional Suku Dayak dengan syair nyanyian berbahasa Kayan Pimping. Setelah itu musik dan syair dibuat dan dikreasi ulang oleh tokoh bernama Datuk Abdul Aziz dengan judul syair Pinang Sendawar yang menggunakan bahasa Melayu didalamnya.

4. Tari Jepen

Penampilan para penari Tari Jepen | Foto: Indonesiakaya.com
Pages: 1 2

Share this:

  • Facebook
  • Tweet
  • WhatsApp

Related posts:

Sejarah Tari Kataga, Tari Khas Sumba yang Terkenal

5 Tarian Tradisional Nusa Tenggara Barat (NTB)

6 Tarian Tradisional Sulawesi Utara, Terkenal dan Khas!

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA