Bagaimana kebangkitan nasional mampu merubah pola perjuangan dari fisik ke diplomasi

Lihat Foto

ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA

Pelajar mengamati diorama sejarah di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gedung Stovia), Jakarta, Sabtu (19/5/2018). Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati pada tanggal 20 Mei merupakan refleksi mengenang masa dimana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan.

KOMPAS.com - Setiap tanggal 20 Mei, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkinas). Penetapan tersebut sekaligus menandai peristiwa berdirinya Organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. 

Hari Kebangkitan Nasional merupakan peritiwa bangkitnya semangat dan rasa persatuan, kesatuan, nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. 

Lahirnya Organisasi Budi Utomo menjadi tonggak dalam menumbuhkan semangat perjuangan, khususnya dikalangan pemuda. 

Perjuangan bersifat nasional

Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), adanya Budi Utomo
membuat perjuangan melawan penjajah tidak lagi bersifat daerah dan menggunakan senjata.

Tapi perjuangan yang bersifat nasional dengan memanfaatkan pemikiran bukan kekerasan dan
dilakukan oleh kaum-kaum intelektual. Bahkan persatuan dan kesatuan sudah mulai tumbuh.

Berdirinya Budi Utomo tidak lepas diterapkannya politik etis oleh Pemerintah Belanda. BudiUtomo merupakan organisasi modern pertama kali di Indonesia yang didirikan pada 20 Mei

1908.

Budi Utomo didirikan oleh siswa STOVIA (School tot Opleiding voor Inlandsche Arsten).
Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, serta tidak bersifat politik.

Baca juga: Tokoh Kebangkitan Nasional

Peran golongan terdidik

Faktor intern yang membantu bertambah suburnya rasa dan paham kebangsaan Indonesia adalah munculnya golongan cendekiawan di kalangan rakyat Indonesia.

Pada awal abad ke-20, golongan intelektual terdidik memiliki pandangan luas tentang
perlunya meningkatkan kedudukan dan martabat rakyat.

Pada masa pergerakan awal abad ke-20, para kaum muda menemukan kesadaran tentang
kepemudaannya dan muncul dalam kesadaran berorganisasi.

Lihat Foto

Wikimedia Commons

Tentara Jepang saat mendarat di Pulau Kalimantan.

KOMPAS.com - Bangsa Eropa berdatangan dan menerapkan kolonialisme serta imperialisme untuk mendapatkan kekayaan alam di Indonesia sejak abad ke-17.

Sejak itu, bangsa Indonesia tidak henti melakukan perlawanan guna meraih kemerdekaan dan mengusir penjajah dari Tanah Air.

Rakyat Indonesia menggunakan berbagai cara untuk mengusir penjajah. Namun, hingga 1908, usaha yang dilakukan masih terus menemui kegagalan.

Akhirnya, setelah tahun 1908, rakyat Indonesia melakukan perubahan dalam perjuangannya dan perlahan meraih keberhasilan.

Hal ini karena perbedaan perjuangan Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908, yang dapat dilihat dari pemimpinnya, sifatnya, serta bentuk perlawanannya.

Baca juga: Perjuangan Indonesia Sesudah 1908

Berikut ini ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908.

  • Sifat perjuangan yang diutamakan sebelum tahun 1908 adalah kedaerahan
  • Menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing, golok, dan senjata tradisional lainnya
  • Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 dipimpin oleh orang-orang yang dianggap berpengaruh, seperti tokoh agama atau bangsawan
  • Masih bersifat sporadis atau musiman
  • Bentuk perlawanan masih menggunakan fisik atau peperangan saja, belum lewat diplomasi
  • Bertujuan mengusir penjajah bukan untuk memerdekakan Indonesia

Bentuk perlawanan tersebut masih belum memberikan hasil yang baik. Bahkan, karena kualitas pendidikan dan kesehatan rakyat Indonesia masih terbilang rendah, mereka jadi mudah dikelabui oleh penjajah.

Menjelang akhir abad ke-19, kehidupan rakyat pribumi justru semakin menderita, terutama setelah Belanda menerapkan kebijakan sistem tanam paksa.

Baca juga: Perjuangan Indonesia Sebelum 1908

Sesudah tahun 1908

Pada 1908, mulai muncul berbagai organisasi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu, masa ini dikenal sebagai masa pergerakan nasional.

Rakyat Indonesia tidak lagi melawan penjajah menggunakan cara tradisional, melainkan lewat organisasi yang sudah jauh lebih modern.

Jakarta -

Hari Kebangkitan Nasional merupakan pertanda bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk menggabungkan diri melalui sebuah gerakan organisasi. Sebelumnya, semangat ini tidak pernah muncul.

Setiap tahunnya hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei. Tanggal tersebut diambil dari lahirnya organisasi Budi Utomo pada 1908. Hari Kebangkitan Nasional ini pertama kali diperingati oleh Presiden Sukarno pada 20 Mei 1948 di Yogyakarta, lho.

Seperti yang dikutip dari laman Kemdikbud, pada tanggal tersebut Sukarno menugaskan Ki Hajar Dewantara untuk merayakan hari lahir organisasi Budi Utomo sebagai Hari Kebangunan Nasional yang kemudian dikenal dengan HariKebangkitan Nasional.

Kemudian, Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan secara resmi oleh Presiden Soekarno pada 16 Desember 1959 melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Kenapa Organisasi Budi Utomo dipilih?

Hari Kebangkitan Nasional juga merupakan titik awal munculnya semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk menuju kemerdekaan. Kemdikbud dalam halaman webnya yang berjudul STOVIA, Boedi Oetomo, dan Kebangkitan Pergerakan Nasional menuliskan, organisasi Budi Utomo telah membangkitkan semangat tersebut.

Budi Utomo telah mengubah metode perjuangan masyarakat Indonesia. Sebelumnya mengandalkan perlawanan secara fisik. Namun kemudian memasukkan cara diplomasi. Selain itu, Budi Utomo juga telah mengubah perjuangan yang masih bersifat kedaerahan menjadi nasional.

Tidak hanya itu, semangat organisasi Budi Utomo telah menjadi pemicu munculnya organisasi-organisasi yang juga berjuang di bidang politik secara diplomatis. Setelah Budi Utomo, organisasi yang serupa tumbuh dengan subur di Tanah Air.

Organisasi yang muncul setelah Budi Utomo adalah Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, Indische Partij, Muhammadiyah, dan lainnya.

Sejarah dan Tokoh Penggerak Budi Utomo

Dalam buku dr. Soetomo Dokter Penggerak Kebangkitan Nasional yang ditulis oleh Rohmat Kurnia, Budi Utomo didirikan oleh dr.Sutomo bersama pelajar STOVIA lainnya, yaitu Douwes Dekker dan Dr. Tjipto Mangunkusumo pada 20 Mei 1908. Budi Utomo menjadi organisasi modern pertama di Indonesia.

Nama Budi Utomo berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu bodhi atau budhi yang berarti keterbukaan jiwa, pikiran, kesadaran, akal, atau pengadilan. Sementara itu, utomo berasal dari perkataan Jawa, yaitu utama yang dalam bahasa Sansekerta berarti tingkat pertama atau sangat baik.

Dengan begitu, Budi Utomo memiliki visi dan misi mulia, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui pendidikan dan kebudayaan.Namun, dikutip dari Modul Mata Pelajaran Sejarah SMA (2016) oleh Kemdikbud, pada perkembangannya Budi Utomo mengalami kemunduran.

Hal ini dikarenakan aktivitasnya hanya terbatas pada penerbitan majalah Goeroe Desa dan beberapa petisi untuk meningkatkan mutu pendidikan kepada pemerintah Hindia Belanda.

Kelambanan aktivitas Budi Utomo ini juga disebabkan karena banyak pengurus dan pemimpin mereka yang berstatus sebagai pegawai atau bekas pegawai pemerintah. Akibatnya, mereka takut bertindak atau lemah dalam gerakan kebangsaan.

Tidak hanya itu, Budi Utomo juga kekurangan dana dan memiliki susunan pemimpin yang terus berubah. Kemudian, peran Budi Utomo semakin meredup seiring berdirinya organisasi yang lebih aktif. Kebanyakan organisasi tersebut bersifat keagamaan, kebudayaan dan pendidikan, serta organisasi yang bersifat politik.

Terlepas dari hal-hal tersebut, Budi Utomo tetap diakui sebagai munculnya kebangkitan nasional yang merupakan titik awal perjuangan secara diplomasi untuk lepas dari penjajahan.

Simak Video "Hari Kebangkitan Nasional, Addie MS: Bangkit untuk Bersatu "



(pal/pal)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Ayat 2, menyebutkan bahwa Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela n … egara diselenggarakan melalui beberapa program, kecuali … a. pengabdian sesuai dengan profesi b. pendidikan Kewarganegaraan c. pelatihan dasar kemiliteran d. pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib e. Sistem pertahananan dan keamanan rakyat semesta

bagaimana pelaksanaan perpajakan di Indonesia saat ini​

kebudayaan indonesia dapat memberikan pendapatan negara berupa​

tenang dan tidak tergesa-gesa merupakan arti sifat......​

urutan presiden dan wakil presiden Indonesia sampai sekarang (nama lengkap) ​

2). Contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan adalah a membaca buku di perpustakaan B kerja bakti membersihkan lingkungan C belanja di … pasar D memperbaiki sepeda​

Hal-hal apa yang bisa membuat karang taruna dibubarkan​

apa yang dimaksud dengan pajak​

pada masa lalu bangsa portugis, belanda, inggris ,cina, india dan arab telah datang ke indonesia bangsa bangsa tersebut berniat untuk berdagang dan me … netap mereka membawa kebiasaan dan cara hidup yang berbeda dengan bangsa indonesia pernyataan tersebut merupakan penyebab indonesia memiliki keragaman budaya dipandang dari faktor.....a.letak indonesia b.politik indonesiac. sejarah indonesia d. bentuk negara indonesia e. sistem budaya indonesia ​

Sekarang, coba tuliskan kegiatanmu pada tabelberikut!Tuliskan sesuai dengan ajaran agamamu!No.AgamaKegiatan1.2.3.4.5.6.:​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA