Ilustrasi Mengapa Dunia IPA Menggunakan Satuan-Satuan Pengukuran yang Baku, Foto Pexels Pixabay Salah satu pelajaran yang dipelajari di sekolah adalah dunia IPA. Di sekolah, IPA berisi tentang sains, yang mana kita mempelajari berbagai benda alam beserta hukum yang menyertainya. Salah satu materi yang ada di dalam pelajaran IPA adalah pengukuran. Kita belajar mengukur benda-benda yang ada di sekitar kita dalam materi tersebut. Di samping itu, kita akan menggunakan satuan pengukuran yang baku untuk menyatakan hasilnya. Lalu, mengapa dunia IPA menggunakan satuan-satuan pengukuran yang baku dalam menyatakan ukuran dari sebuah benda? Simak jawabannya dalam artikel berikut ini. Di paragraf pertama telah disinggung bahwa di dalam pelajaran IPA, kita mempelajari berbagai benda alam beserta hukum yang menyertainya. Pernyataan ini didukung oleh buku Konsep Dasar IPA oleh Arief Rahman Hakim, dkk (2022:2) yang menyatakan bahwa IPA adalah suatu ilmu yang mengkaji segala sesuatu tentang gejala yang ada di alam baik benda hidup maupun benda mati. Di dalam IPA, kita akan mempelajari semua yang berkaitan dengan alam. Salah satu dari materi IPA adalah pengukuran. Dalam mengukur benda di pelajaran tersebut, kita bisa menggunakan berbagai alat seperti penggaris, jangka sorong, timbangan, dan lain sebagainya. Saat mengukur sebuah benda, kamu akan diminta untuk menyatakan hasilnya dalam satuan pengukuran baku. Contohnya, panjang dari sebuah benda adalah 1 meter. Apa alasan dibalik IPA yang selalu menggunakan satuan-satuan pengukuran yang baku? Ilustrasi Mengapa Dunia IPA Menggunakan Satuan-Satuan Pengukuran yang Baku, Foto Pexels PixabayJawaban dari pertanyaan di atas ialah satuan baku itu sifatnya seragam. Hal ini berarti siapapun dan di mana pun sebuah benda diukur, hasilnya akan tetap sama. Semisal sebuah benda dengan panjang 1 meter, hasil pengukuran temanmu tentu akan tetap 1 meter selama benda tersebut tetap. Berbeda bila kita mengukur suatu benda dengan satuan tidak baku seperti menggunakan tangan kita. Tentu hasilnya akan berbeda karena besar tangan masing-masing orang berbeda. Selain itu, satuan baku juga mudah untuk diubah ke satuan yang lain. Demikian jawaban mengapa dunia IPA menggunakan satuan-satuan pengukuran yang baku. Semoga dapat dipahami. (LOV)
Dunia IPA menggunakan satuan-satuan pengukuran yang baku karena:
Pembahasan: Dalam pengukuran untuk mendapatkan nilai ukuran dari suatu benda, kita dapat menggunakan satuan ukur baku atau tidak baku. Satuan ukur baku ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara ilmiah, berdasarkan suatu standar internasional, dan menggunakan alat ukur yang seragam, sehingga menghasilkan hasil yang sama meski pengukuran dilakukan lagi. Contohnya adalah pengukuran dengan satuan meter untuk mengukur panjang dan jarak. Sementara, satuan ukur tidak baku adalah satuan ukur yang tidak ditetapkan secara secara ilmiah, digunakan secara tradisional atau berdasarkan kebiasaan saja. Contohnya adalah kaki, depa, hela dan sebagainya untuk mengukur jarak atau panjang. Satuan ukur baku menghasilkan pengukuran yang sama meski dilakukan oleh orang yang berbeda atau pada waktu yang berbeda. Sebaliknya satuan ukur tidak baku menghasilkan pengukuran yang berbeda-beda pada orang berbeda, sehingga dapat menyebabkan konflik akibat hasil pengukuran beda ini. Misalnya bila dua orang menggunakan satuan meter, untuk mengukur lebar rumah, maka hasilnya akan sama. Tapi bila mengukur lebar rumah dengan jengkal, hasta dan depa hasilnya akan beda-beda. Keunggulan lain satuan baku adalah satuan baku mudah digunakan dan diubah ke satuan lain. Misalnya, nilai massa dalam kilogram mudah dipecah menjadi satuan gram, karena 1 kilogram setara dengan 1000 gram. Sehingga perhitungan menggunakan satuan akan lebih mudah. Pelajari lebih lanjut contoh alat ukur baku dan tak baku di: brainly.co.id/tugas/388081 Pelajari lebih lanjut alat yang tepat untuk mengukur diameter sebuah pipa di: brainly.co.id/tugas/3140179 Pelajari lebih lanjut macam macam satuan tidak baku beserta besaran yang diukur di: brainly.co.id/tugas/11401453 ---------------------------------------------------------------------------- Detail Jawaban Mata pelajaran: Fisika Kode: 7.6.1 Kelas: VII Materi: Besaran dan Pengukuran
Dunia IPA menggunakan satuan-satuan pengukuran yang baku karena:
Pembahasan: Dalam pengukuran untuk mendapatkan nilai ukuran dari suatu benda, kita dapat menggunakan satuan ukur baku atau tidak baku. Satuan ukur baku ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara ilmiah, berdasarkan suatu standar internasional, dan menggunakan alat ukur yang seragam, sehingga menghasilkan hasil yang sama meski pengukuran dilakukan lagi. Contohnya adalah pengukuran dengan satuan meter untuk mengukur panjang dan jarak. Sementara, satuan ukur tidak baku adalah satuan ukur yang tidak ditetapkan secara secara ilmiah, digunakan secara tradisional atau berdasarkan kebiasaan saja. Contohnya adalah kaki, depa, hela dan sebagainya untuk mengukur jarak atau panjang. Satuan ukur baku menghasilkan pengukuran yang sama meski dilakukan oleh orang yang berbeda atau pada waktu yang berbeda. Sebaliknya satuan ukur tidak baku menghasilkan pengukuran yang berbeda-beda pada orang berbeda, sehingga dapat menyebabkan konflik akibat hasil pengukuran beda ini. Misalnya bila dua orang menggunakan satuan meter, untuk mengukur lebar rumah, maka hasilnya akan sama. Tapi bila mengukur lebar rumah dengan jengkal, hasta dan depa hasilnya akan beda-beda. Keunggulan lain satuan baku adalah satuan baku mudah digunakan dan diubah ke satuan lain. Misalnya, nilai massa dalam kilogram mudah dipecah menjadi satuan gram, karena 1 kilogram setara dengan 1000 gram. Sehingga perhitungan menggunakan satuan akan lebih mudah. Pelajari lebih lanjut contoh alat ukur baku dan tak baku di: brainly.co.id/tugas/388081 Pelajari lebih lanjut alat yang tepat untuk mengukur diameter sebuah pipa di: brainly.co.id/tugas/3140179 Pelajari lebih lanjut macam macam satuan tidak baku beserta besaran yang diukur di: brainly.co.id/tugas/11401453 ---------------------------------------------------------------------------- Detail Jawaban Mata pelajaran: Fisika Kode: 7.6.1 Kelas: VII Materi: Besaran dan Pengukuran |