Bagaimana cara pembuatan pencampuran resin dan serat fiber sebagai penguat rangka kendaraan

ANALISA MAMPU REDAM KOMPOSIT POLYESTER DIPERKUAT SERAT BATANG PISANG

Studi Awal Pembuatan Komposit Papan Serat Berbahan Dasar Ampas Sagu

EVALUASI MUTU DAN KANDUNGAN SERAT NUGGETS BERBAHAN DASAR AMPOK JAGUNG

PEMBUATAN ABON BERBAHAN DASAR DAGING BEKICOT

Pembuatan Surfaktan Berbahan Dasar Jerami Padi

Panduan dan Laporan Kegiatan Pembuatan Furnitur Berbahan Dasar Rotan

2. Konstruksi Menyatu Monocoque Body Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan di mana bodi dan rangka tersusun menjadi satu kesatuan. Konstruksi ini menggunakan prinsip kulit telur, yaitu merupakan merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga semua beban terbagi merata pada semua bagian kulit. Pertautan antara bodi dan rangka mengunakan las. Karena bodi dan rangka menyatu, maka bentuknya dapat menjadi lebih rendah dibanding dengan tipe composite body sehingga titik berat gravitasi lebih rendah menyebabkan kendaraan akan lebih stabil. Konstruksi ini digunakan pada sedan, bahkan beberapa kendaraan MPV Multi Purpose Vehicle mulai menerapkan konstruksi monocoque body. Gambar 5. Kontruksi Bodi Integral Monocoque Body Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Perkembangan Bodi Kendaraan

D. Bahan Membuat Bodi Kendaraan

Bahan membuat bodi kendaraan secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Gambar 6. Klasifikasi bahan untuk kendaraan Tim Fakultas Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Membuat fabrikasi Komponen FiberglassBahan Komposit. 1. Bahan Logam Bahan logam mempunyai beberapa keistimewaan disbandingkan dengan bahan lain. Beberapa keistimewaan bahan tersebut adalah: a. Bahan logam mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada bahan non logam. b. Bahan logam mempunyai daya hantar listrik dan panas yang lebih tinggi. Secara garis besar bahan logam diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu bahan logam ferro dan non ferro. a. Bahan Logam Ferro Bahan logam ferro adalah bahan logam yang mengandung unsur besi. Besi merupakan bahan yang paling banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, dan kadang- kadan digunakan sebagai besi murni. Besi dapat dicampurkan dengan bahan logam lainnya untuk menjadi campuran alloy untuk memperbaiki karakteristik kegunaannya, antara lain: agar tahan karat, tahan panas, dan tahan aus. 1 Baja Karbon Baja karbon adalah campuran antara besibaja dan karbon. Sifat dari besi akan berubah sesuai dengan kadar kandungan karbonnya. Tipe-tipe baja karbon antara lain baja steel dan besi tuang. a Baja steel Baja adalah campuran besi dan karbon dengan kandungan karbon kurang dari 2. Bahan ini sering digunakan untuk membuat panel bodi kendaraan. b Besi Tuang Besi tuang adalah campuran besi dan karbon dengan kandungan karbon 2 atau lebih. Besi tuang biasanya dicetak ke dalam bentuk yang diinginkan. 2 Baja Campuran Khusus Special Alloy Steel Baja campuran khusus adalah sebuah campuran yang dihasilkan dengan mencampur baja karbon dengan logam lainnya untuk memperbaiki kegunaannya, antara lain: agar tahan karat, tahan panas, dan tahan aus. Bila besi tuang, sebagai pengganti baja karbon, dicampur dengan logam lainnya maka produk yang dihasilkan disebut besi tuang campuran alloy cast iron. b. Bahan Logam Non-Ferro Non-Ferrous Metal Logam Non-Ferro Non-Ferrous Metal ialah jenis logam yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro Fe, oleh karena itu logam jenis ini disebut sebagai logam bukan Besi non Ferro. Walaupun bodi kendaraan pada umumnya terbuat dari besi atau baja, akan tetapi beberapa komponen kendaraan dapat dibuat dari bahan non-ferro ini. Bahan yang tergolong logam non-ferro ini antara lain: kuningan, alumunium, tembaga, seng, dan lain sebagainya. 2. Bahan Non Logam Bahan non logam ternyata juga banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat bodi kendaraan. Salah satu bahhan non logam tersebut adalah fiberglass. Fiberglass merupakan bahan paduan atau campuran beberapa bahan kimia bahan komposit yang bereaksi dan mengeras dalam waktu tertentu. Bahan ini mempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan bahan logam, diantaranya: lebih ringan, lebih mudah dibentuk, dan lebih murah. a. Definisi Material Komposit Material Komposit merupakan material teknik yang tersusun atas dua atau lebih bahan yang memiliki fasa yang berbeda menjadi suatu material baru dengan sifat yang berbeda dan lebih baik dari keduanya. Definisi lain menyatakan bahwa komposit adalah perpaduan dari bahan yang dipilih berdasarkan sifat masing-masing bahan penyusun untuk menghasilkan material baru dengan sifat yang unik dibandingkan sifat material dasar sebelum dicampur dan terjadi ikatan permukaan masing-masing material penyusun. Berdasarkan definisi tersebut maka kondisi ikatan permukaan sangat berpengaruh terhadap kekuatan komposit. Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan dan kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung. Kekuatan tarik dari komposit serat karbon lebih tinggi daripada semua paduan logam. Semua itu menghasilkan berat kendaraan yang lebih ringan, daya angkut yang lebih besar, hemat bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih jauh. b. Klasifikasi Bahan Komposit 1 Klasifikasi Komposit Berdasarkan Matrik a Metal matrix composites MMCs, yaitu komposit yang memiliki matrik berupa logam. b Ceramic Matrix Composites CMCs, yaitu komposit dengan matrik dari bahan keramik. c Polymer Matrix Composites PMCs, yaitu jenis komposit dengan matrik dari bahan polimer. 2 Klasifikasi Komposit Berdasarkan Penguat reinforcement Gambar 7. Pembagian komposit berdasarkan penguatnya Pramono, Agus,ST.,MT. Komposit Sebagai Trend Teknologi Masa Depan a Particulate Composite, yaitu komposit dengan bahan penguat berupa pertikel. b Fiber Composite, yaitu komposit dengan bahan penguatnya berupa serat. c Structural Composite, yaitu komposit berdasarkan cara penggabungannya. c. Bahan Komposit yang Digunakan Fiberglass atau serat kaca telah dikenal sejak lama, dan bahkan peralatan-peralatan yang terbuat dari kaca mulai dibuat sejak awal abad ke-18. Mulai akhir tahun 1930-an, fiberglass termasuk dalam Fiber Composite dikembangkan melalui proses filament berkelanjutan continuous filament process sehingga mempunyai sifat-sifat yang memenuhi syarat untuk bahan industri, seperti kekuatannya tinggi, elastis, dan tahan terhadap temperature tinggi. Pemanfaatan fiberglass untuk produk otomotif sudah sangat luas, tidak hanya untuk membuat bodi kendaraan akan tetapi juga untuk beberapa komponen kendaraan yang lain. Penggunaan yang paling popular memang untuk membuat komponen bodi kendaraan. Selain tahan karat, juga lebih tahan benturan, mudah dibentuk, bila rusak akan lebih mudah diperbaiki, dan lebih ringan. Menggunakan bahan fiberglass, kendaraan dimungkinkan akan lebih hemat konsumsi bahan bakar. Pada Gambar 8. ini memperlihatkan salah satu pemanfaatan fiberglass untuk pembuatan komponen bodi kendaraan. Gambar 8. Komponen bodi yang terbuat dari fiberglass Tim Fakultas Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Membuat fabrikasi Komponen FiberglassBahan Komposit Bahan membuat komponen dengan bahan komposit pada umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6 macam bahan utama dan 5 macam bahan finishing. Enam bahan-bahan utama membuat komponen dengan bahan komposit, diantaranya: 1 Erosil Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna putih. Berfungsi sebagai pengikat mat serat fiber agar fiberglass menjadi kuat dan tidak mudah patahpecah. Gambar 9. Erosil 2 Resin Bahan ini berwujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening. Berfungsi untuk mengencerkan semua bahan yang akan dicampur. Resin mempunyai beberapa tipe dari yang keruh, hingga yang berwarna bening dengan berbagai kelebihannya seperti kekerasan, lentur, kekuatan dan lain-lain. Selain itu harganya-pun bervariasi. Gambar 10. Resin Tim Fakultas Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Membuat fabrikasi Komponen FiberglassBahan Komposit. 3 Katalis Katalis berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat. Fungsinya sebagai katalisator agar resin cepat mengeras. Penambahan katalis ini cukup sedikit saja tergantung pada jenis resin yang digunakan. Selain itu umur resin juga mempengaruhi jumlah katalis yang digunakan. Artinya resin yang sudah lama dan mengental akan membutuhkan katalis lebih sedikit bila dibandingkan dengan resin baru yang masih encer. Zat kimia ini biasanya dijual bersamaan dengan resin. Perbandingannya adalah resin 1 liter dan katalisnya 140 liter. Gambar 11. Katalis Tim Fakultas Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Membuat fabrikasi Komponen FiberglassBahan Komposit 4 Pigment Pigment adalah zat pewarna saat bahan fiberglass dicampurkan. Piihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnnya. Pada umumnya pemilihan warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan. Gambar 12. Pigment 5 Mat Serat Fiber Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model anyaman halus sampai anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuranadonan dasar benda kerja sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya, sehingga benda kerja menjadi kuat dan tidak getas . Gambar 13. Mat model jarang-jarang dan model kasar. Tim Fakultas Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Membuat fabrikasi Komponen FiberglassBahan Komposit. 6 Talk Sesuai dengan namanya, bahan ini berupa bubuk putih seperti sagu. Berfungsi sebagai campuran adonan fiberglass agar keras agak lentur. Gambar 14. Talk Berikut bahan untuk penyelesaianfinishing pembuatan fiberglass: 1 Aseton Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya yaitu untuk mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila resin terlalu kental yang akan mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya. 2 Cobalt Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan berfungsi sebagai bahan aktif pencampur resin agar cepat kering, terutama apabila kualitas resinnya kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini dikategorikan sebagai penyempurna, sebab tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3 liter resin. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat menimbulkan api. 3 PVA Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spirtus. Berfungsi untuk melapisi antara master malcetakan dengan bahan fiberglass. Tujuannya adalah agar kedua bahan tersebut tidak menempel, sehingga fiberglass hasil catakan dapat dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya. 4 Mirror Sesuai namanya, manfaatnya hamper sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam-macam. Apabila PVA dan mirror tidak tersedia, perajinpembuat fiberglass dapat memanfaatkan pembersih lantai yang dijual bebas di malltoserba. 5 Dempul Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaaan yang tidak rata dan berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengecatan.

E. Desain Bodi Kendaraan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA