Bagaimana cara mewujudkan persatuan dan kesatuan diatas keberagaman Indonesia

Bagaimana cara mewujudkan persatuan dan kesatuan diatas keberagaman Indonesia

Mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat. (PIXABAY/Bob_Dmyt)

Bobo.id - Menjaga kerukunan, baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat sudah menjadi kewajiban kita, lo.

Dalam kehidupan sehari-hari, sebaiknya membiasakan rasa persatuan dan kesatuan. 

Namun, apakah teman-teman sudah melakukannya?

Pada materi kelas 5 SD Tema 9 ini, teman-teman akan belajar tentang persatuan dan kesatuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persatuan adalah gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) yang sudah bersatu.

Sementara kesatuan ialah perihal satu atau bersifat tunggal.

Persatuan dan kesatuan diartikan sebagai bersatunya semua wilayah Indonesia sehingga tercipta kehidupan yang damai dan tentram.

Persatuan ini sangat bermanfaat bagi kita untuk dapat berinteraksi dengan tetangga kita dan untuk kerukunan bangsa dan negara. 

Ketika kita menjaga kesatuan dan persatuan di lingkungan masyarakat berarti kita telah berkontribusi terhadap kerukunan, terciptanya keharmonisan dalam kehidupan, kelestarian budaya Indonesia, dan kesejahteraan masyarakat. 

Baca Juga: Zat Tunggal, Zat Campuran Homogen, dan Zat Campuran Heterogen, Materi Kelas 5 Tema 9

Bagaimana, ya, caranya? Yuk, kita cari tahu bersama. 

Contoh Sikap yang Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Keluarga


Page 2

Fransiska Viola Gina Sabtu, 23 April 2022 | 09:00 WIB

Bagaimana cara mewujudkan persatuan dan kesatuan diatas keberagaman Indonesia

Mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat. (PIXABAY/Bob_Dmyt)

1. Tidak membedakan anggota masyarakat

Meskipun terdapat perbedaan, kita sebaiknya memperlakukan semua anggota masyarakat dengan sama. 

2. Saling menghormati

3. Membina kerukunan dengan warga sekitar

Sebagai makhluk sosial yang hidup di tengah masyarakat, kita hendaknya saling berinteraksi dengan tetangga kita. Membangun silahturahmi. 

4. Saling tolong-menolong

5. Bekerja sama dalam gotong royong menjaga keamanan lingkungan

Baca Juga: Industri Kecil: Pengertian, Jenis, dan Contohnya, Materi Kelas 5 SD Tema 9

6. Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti, ronda, dan acara lainnya

7. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi

8. Bersikap ramah kepada semua orang

Ketika kita bertemu dengan orang yang kita kenal di suatu tempat, kita bisa menyapanya. 


Page 3

Bagaimana cara mewujudkan persatuan dan kesatuan diatas keberagaman Indonesia

PIXABAY/Madhana_gopal

Contoh sikap persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga

Bobo.id - Menjaga kerukunan, baik di keluarga, sekolah, maupun masyarakat sudah menjadi kewajiban kita, lo.

Dalam kehidupan sehari-hari, sebaiknya membiasakan rasa persatuan dan kesatuan.

Namun, apakah teman-teman sudah melakukannya?

Pada materi kelas 5 SD Tema 9 ini, teman-teman akan belajar tentang persatuan dan kesatuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persatuan adalah gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) yang sudah bersatu.

Sementara kesatuan ialah perihal satu atau bersifat tunggal.

Persatuan dan kesatuan diartikan sebagai bersatunya semua wilayah Indonesia sehingga tercipta kehidupan yang damai dan tentram.

Tak hanya bagi bangsa, dalam kelompok paling dekat dan kecil seperti keluarga, kita harus senantiasa mewujudukan persatuan dan kesatuan, lo. 

Bagaimana caranya, ya? Yuk simak bersama. 

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD/MI Tema 9, Apa Pengaruh Persatuan dan Kesatuan pada Keutuhan Bangsa dan Negara?

Contoh Sikap yang Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Keluarga

1. Beribadah bersama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

VIVA – Persatuan Indonesia merupakan sila ke-3 dalam Pancasila. Sesuai sila tersebut, bangsa Indonesia adalah bangsa multikultural yang terdapat banyak kebudayaan, suku dan ras. Semua perbedaan itu membuat Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri.


Masyarakat menyadari dan berkeyakinan bahwa persatuan Indonesia bernapaskan semangat kebangsaan yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia yang senasib dan sepenanggungan dalam bingkai NKRI. 

Persatuan Indonesia adalah sikap kebangsaan yang saling menghormati keberagaman masyarakat dan bangsa Indonesia terlihat di dalam aspek kehidupan.

Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita semua karena masih ada sekelompok kecil elemen masyarakat yang ingin coba-coba merusak tatanan persatuan dan kesatuan Indonesia, perlu di ingat bahwa Negara Kebangsaan Indonesia bukan hidup karena persatuan perangai yang timbul karena persatuan nasib, tetapi lebih dari itu karena adanya persatuan antara orang dengan tanah air yang kita diami ini.


Menyikapi hal tersebut hendaknya segenap komponen bangsa selalu mengasah kemampuan, mengembangkan diri dan terus belajar dalam menerima segala perbedaan dan perdebatan yang ada serta mampu menjawab persoalan yang akan muncul dari sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.


Pengamalan Sila ke-3 di kehidupan sehari-hari. Sebagaimana bunyinya, Sila ke-3 yaitu “Persatuan Indonesia", merupakan landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ke-3 memuat 7 butir pengamalan, antara lain sebagai berikut:

  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.

Bagaimana bentuk sikap dan upaya pemerintah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan​? Sikap dan upaya pemerintah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan​ diantaranya adalah memasyarakatkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia? Arti pentingnya persatuan memang tidak lepas dari perjuangan kemerdekaan yang sudah dicapai bangsa Indonesia. Dengan hal itu, Indonesia tidak akan terombang-ambing dan memiliki keteguhan untuk hidup bersama.

Selain itu, arti pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia adalah untuk mengindari konflik serta perpecahan antar golongan masyarakat. Hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai macam kebudayaan.

Baca Juga:

Persatuan dan kesatuan terpatri jelas dalam sila ke-3 Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Persatuan Indonesia dalam Pancasila berarti bahwa Bangsa Indonesia tidak boleh terpecah dan harus terus bersatu.

Tiga contoh sikap dan upaya pemerintah memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat adalah

  • Toleransi terhadap sesama di lingkungan sekitar
  • Gotong royong di keluarga, sekolah dan masyarakat
  • Musyawarah untuk mufakat untuk menyelesaikan masalah

Semangat persatuan dan kesatuan, wajib dimiliki setiap warga negara untuk mewujukan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Indonesia 1945 alinea keempat yang berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan, Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan Mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Contoh sikap dan upaya pemerintah yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat adalah:

Mengembangkan sikap toleransi antar sesama

Toleransi dalam kebhinekaan adalah adalah hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai di antara keragaman suku bangsa, agama, adat istiadat dan bahasa.

Toleransi berasal dari bahasa latin tolerantia, berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Secara umum istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan kelembutan.

Badan dunia PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan (Unesco), mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter manusia.

Jadi, toleransi penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Musyawarah untuk mufakat

Musyawarah merupakan konsep diskusi yang asli Indonesia, dalam musyawarah yang dipikirkan adalah mencapai keputusan yang dianggap paling utama berdasarkan hati nurani, pertimbangan akal sehat, serta dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

​Contoh musyawarah untuk mencapai mufakat dalam kegiatan sehari-hari di masyarakat, misal saat pemilihan ketua kelas. Di masyarakat, dilakukan untuk memilih ketua RT atau RW.

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Negara, digunakan sebagai tolak ukur dalam berpikir dan bertingkah laku. Makna sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah adanya penerimaan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat dengan cara musyawarah dan mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

Jadi, musyawarah menjadi contoh sikap memperkuat persatuan dan kesatuan.

Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Bagaimana cara mewujudkan persatuan dan kesatuan diatas keberagaman Indonesia

Nilai-nilai Pancasila telah ada dan berasal dari adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai religi yang berkembang dari bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila telah melalui proses yang lama sepanjang sejarah bangsa Indonesia.

Kemudian nilai-nilai Pancasila digali dan diangkat serta dirumuskan kembali secara musyawarah dan mufakat oleh para pendiri negara sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia yang pada tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan sebagai landasan dasar negara Republik Indonesia dan tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dilambangkan dengan burung Garuda dengan membawa perisai berisi lima sila serta berbagai makna yang terkandung didalamnya.

Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kemajemukan bukan menjadi penghalang, namum sebagai pemerkaya jati diri bangsa.

Butir-Butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

• Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. • Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing

• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Baca Juga: Hak dan Kewajiban Kita Terhadap Lingkungan, Penjelasan dan Contohnya

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

• Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. • Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. • Berani membela kebenaran dan keadilan. • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

• Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

• Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

• Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

• Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. • Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

• Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

• Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. • Menghormati hak orang lain. • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. • Suka bekerja keras. • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

• Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Nilai-nilai dalam Pancasila tersebut diatas sebagai kajian ilmiah yang dilakukan dan diarahkan pada kegiatan sehari-hari yang dijiwai oleh nilai-nilai dalam Pancasila tersebut.