Bagaimana cara mengkalibrasi alat ukur pembanding

berisi lapran kalibrasi untuk alat ukur

I. PENDAHULUANA.Latar BelakangKalibrasi adalah memastikan kebenaran nilai-nilai yang ditunjukkan oleh instrument ukur atausistem pengukuran atau nilai-nilai yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan cara membandingkan dengan nilai konvensional yang diwakili oleh standar ukur yang memiliki kemampuan telusur ke standar nasional atau internasional. Dengan kata lain: Kalibrasi adalah adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat inspeksi,alat pengukuran dan alat pengujian.Untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran, alat-alat yang akan digunakan perlu dilakukannya kalibrasi terlebih dahulu.Pengkalibrasian dapat dapat dilakukan dengan cara membandingkan dua data dengan menggunakan alat ukur yang berbeda. Pada percobaan tentang kalibrasi, alat ukur yang digunakan untuk membandingkan data adalah thermometer dan termokopel.Ada beberapa persyaratan kalibrasi,yaitu:1. Standar acuan yang mampu telusur ke standar nasional maupun internasional.2. Metode kalibrasi yang diakui secara nasional maupun internasional.3. Ruangan kalibrasi yang terkondisi.4. Personil kalibrasi yang terlatih.5. Alat yang akan dilakukan kalibrasi berfungsi dengan baik.

B.Tujuan Praktikum1. Melakukan kalibrasi terhadap beberapa termometer.

II. TINJAUAN PUSTAKAKalibrasi adalah memastikan kebenaran nilai-nilai yang ditunjukan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai-nilai yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan cara membandingkan dengan nilai konvensional yang diwakili oleh standar ukur yang memiliki kemampuan telusur ke standar Nasional atau Internasional. Dengan kata lain kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat inspeksi, alat pengukuran dan alat pengujian (Roth, 1988).Kalibrasi harus dilakukan dengan prosedur tertentu, karena pada hakekatnya mengkalibrasi sama dengan mengukur, yaitu membandingkan alat ukur (skala atau harga nominalnya) dengan acuan yang dianggap lebih benar. Kalibrasi umumnya dilakukan sesuai dengan kecermatan alat ukur yang bersangkutan dengan alat ukur lain yang satu atau beberapa tingkat kecermatan dan kebenaran skalanya (Rochim dan Wirjomartono, 1985).Di dalam melakukan kalibrasi, ada beberapa syarat yang harus dilakukan, yaitu Standar acuan yang mampu telusur ke standar Nasional/Internasional, metode kalibrasi yang diakui secara Nasional/Internasional, personil kalibrasi yang terlatih yang dibuktikan dengan sertifikasi dari laboratorium yang terakreditasi, ruangan/tempat kalibrasi yang terkondisi seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, aliran udara, dan kedap getaran, dan alat yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi baik / tidak rusak (Day, 1981).

III. PROSEDUR PERCOBAANA. Waktu dan TempatPraktikum Kalibrasi Alat Ukur dilakukan pada: Hari / Tanggal : Jumat / 09 Desember 2011Pukul: 14.20 16.20Tempat: Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala

B. Alat dan BahanAlat: 1. Termometer alcohol 2. Termokopel 3. Hybrid Recorder 4. Heater air 5. PanciBahan: 1. Air

C. Cara Kerja1. Suhu termokopel yang terbaca pada hybrid recorder memilki nilai ketelitian yang tinggi dibandingkan thermometer alcohol sehingga dijadikan sebagai standar.2. Dimasukkan air kedalam panci kemudian heater dihidupkan.3. Dimasukkan thermometer dan termokopel yang akan dikalibrasi kedalam pan ci,usahakan sensor dari kedua alat ukur tersebut tidak menyentuh dasar.4. Dicatat kedua suhu yang terukur secara bersama-sama (dalam waktu yang sama).5. Tuliskan datanya dalam bentuk tabel.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Data Hasil PengamatanTabel hasil perhitungan kalibrasi antara thermometer alcohol dengan hybrid recorderUlanganSuhu Hybrid Recorder (y) Suhu Thermometerxyx2

181,9836797,76889

2878977437921

388,8934258,48649

487,2948196,88836

588,6918062,68281

N = 5y = 433,5x = 450xy = 39058,5x2 = 40576

Grafik hasil perhitungan kalibrasi antara termometer alcohol dengan hybrid recorder

B. Analisa Data

b = a = b = a = b = a = b = a = b = a = 35,4

Ulangan 1Ulangan 4y = a + bx1y = a + bx4y = 35,4 + (0.57)(83)y = 35,4 + (0,57)(94)y = 35,4 + 47,31y = 88,98y = 82,7

Ulangan 2Ulangan 5y = a + bx2y = a + bx5y = 35,4 + (0,57)(89)`y = 35,4 + (0,57)(91)y= 86,13y = 87,27

Ulangan 3y = a + bx3y = 35.4 + (0.57)(93)y = 88.41

C. PembahasanKalibrasi adalah memastikan kebenaran nilai-nilai yang ditunjukkan oleh instrument ukur atau sistem pengukuran atau nilai-nilai yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan cara membandingkan dengan nilai konvensional yang diwakili oleh standar ukur yang memiliki kemampuan telusur ke standar nasional atau internasional. Dengan kata lain: Kalibrasi adalah adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat inspeksi,alat pengukuran dan alat pengujian.Pengukuran suhu menggunakan termometer alcohol berbeda dengan pengukuran menggunakan hybrid recorder karena tingkat ketelitian dari kedua alat ini berbeda. Hybrid recorder memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan termometer alcohol.Faktor-faktor penyebab perbedaan:1. Perbedaan tingkat ketelitian alat2. Mungkin dalam melakukan percobaan,thermometer dan termokopel menyentuh dasar panci3. Penggunaan alat tidak sesuai prosedur4. Baik atau buruknya fungsi alat pada saat percobaan5. Kondisi ruangan praktikum

V. PENUTUP A. Kesimpulan1. Kalibrasi adalah memastikan kebenaran nilai-nilai yang ditunjukkan oleh instrument ukur atau sistem pengukuran atau nilai-nilai yang diabadikan pada suatu bahan ukur.2. Kalibrasi dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran.3. Hybrid recorder memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan thermometer alcohol.4. Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan data yang terbaca antara hybrid recorder dengan thermometer alcohol.5. Salah satu factor yang menyebab perbedaan pengukuran antara hybrid recorder dengan termometer alcohol adalah perbedaan tingkat ketelitian alat.B. Saran1. Praktikum hendaknya dilakukan dengan sedikit lebih serius tapi tetap dengan suasana santai.2. Alat percobaan perlu untuk disediakan lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKADay. 1981. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta.Rochim, T dan Wirjomartono, S.H. 1985. Spesifikasi Geometri Metrologi dan Kontrol Kualitas. ITB: Bandung.Roth. 1988. Analisis Farmasi. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

PT ICICERT MANAJEMEN INDONESIA – ICICERT an ISO certification and training institution based in Jakarta, Indonesia with the vision and mission as well as the range of services that are global, which is dedicated to customer satisfaction.

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 15 are not shown in this preview.

Saat kita ingin menimbang berat badan atau mengukur tinggi badan, kita menggunakan suatu alat ukur. Pertanyaannya adalah, seberapa yakinkah kita dengan standar pengukuran alat ukur yang kita gunakan? Sudahkah alat ukur yang kita gunakan sesuai dengan Sistem Satuan Internasional (SI)?

Pengukuran dapat dilakukan oleh semua orang. Dalam dunia perdagangan, berbagai macam peraturan dan aktivitas ekonomi seperti jual beli banyak bergantung pada hasil timbangan dan ukuran. Seorang pilot pesawat terbang harus mengamati dengan cermat ketinggian pesawat, arah, penggunaan bahan bakar dan kecepatan. Pengawas obat-obatan dan makanan mengukur kandungan bakteri dan zat beracun. Para geogolog mengukur kekuatan gelombang kejut ketika terjadi gempa bumi. Para fisikawan yang mempelajari partikel elementer harus melakukan pengukuran waktu dalam orde sepersejuta second untuk memastikan adanya partikel yang amat sangat kecil.

Kepercayaan pada kebenaran pengukuran semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jaringan kerjasama, adanya satuan ukuran yang dipakai bersama dan juga prosedur pengukuran yang dipakai secara umum, serta pengakuan, akreditasi dan uji banding atas standar satuan ukuran dan laboratorium-laboratorium di berbagai negara.

Dalam memberikan hasil pengukuran, ketersediaan alat ukur dan kemampuan menggunakannya merupakan hal yang sangat esensial Selain itu, agar suatu hasil pengukuran dapat dipercaya kebenarannya maka ketelusurannya harus terjamin. Untuk menjamin ketertelusuran maka alat ukur dan bahan ukur yang digunakan harus dikalibrasi. Proses kalibrasi dapat menentukan nilai-nilai yang berkaitan dengan kinerja suatu alat ukur atau bahan acuan. Hal ini dicapai dengan pembandingan langsung terhadap suatu standar ukur atau bahan acuan bersertifikat.

Kalibrasi didefinisikan dalam ISO/IEC Guide 99:2007, Kosakata internasional metrologi – Konsep dasar dan umum dan istilah terkait. Mengacu pada penjelasan yang ada kalibrasi dapat disimpulkan sebagai suatu proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan instrument lainnya. Keluaran dari kalibrasi adalah sertifikat kablirasi. Selain sertifikat, biasanya juga ada label atau stiker yang disematkan pada alat ukur yang sudah dikalibrasi. Hasil pengukuran yang tidak konsisten menjadi tidak valid dan tidak dapat digunakan. Pada dunia industri misalnya, hal ini akan berpengaruh langsung terhadap kualitas produk dan dapat membahayakan kesan perusahaan di mata konsumen.

Alasan yang sangat mendasar bahwa suatu alat ukur perlu dikalibrasi
  1. Memastikan bahwa penunjukkan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran yang valid;
  2. Menentukan akurasi penunjukkan alat;
  3. Mengetahui keadaan alat, yaitu bahwa alat tersebut dapat dipercayai.

Kalibrasi alat ukur memiliki dua tujuan utama yaitu untuk memeriksa keakuratan instrumen dan menentukan ketertelusuran pengukuran. Dalam prakteknya, kalibrasi juga mencakup perbaikan perangkat jika berada di luar kalibrasi. Sebuah laporan diberikan oleh ahli kalibrasi, yang menunjukkan kesalahan pengukuran dengan alat ukur sebelum dan sesudah kalibrasi. Maka, kalibrasi sangat penting untuk keakuratan suatu instrument.

Untuk mendapatkan sertifikat, kalibrasi pada umumnya dilakukan pada laboratorium kalibrasi dan dilakukan oleh tenaga ahli di bidangnya. Kalibrasi yang dilakukan di laboratorium kalibrasi yang telah menerapkan dan mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025 Persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi  akan memberi nilai lebih pada sertifikat kalibrasi yang didapat. Hal ini karena pelaksanaan kalibrasi berarti telah sesuai dengan standar internasional yang berlaku.

Selain kalibrasi proses pengukuran juga erat kaitannya dengan besaran dan satuan ukur. Ada berbagai macam jenis besaran ukur, misalnya massa dengan alat ukur timbangan, suhu dengan alat ukur termometer, waktu diukur dengan stopwatch dan lain sebagainya. Ukuran satuan setiap jenis besaran ukur didefinisikan dalam Sistem Satuan Internasional (SI). Unit-unit SI ini merupakan acuan pokok yang menjadi patokan bagi seluruh dunia. Sistem ini mendefinisikan seberapa lama sebenarnya yang dikatakan 1 detik, apa yang menjadi patokan massa 1 kg, dan seterusnya.

Unit-unit SI tersebut telah didefinisikan ulang pada tahun 2019 ini, dan mulai berlaku pada bulan Mei lalu. Revisi yang ada akan mendukung banyak pengukuran di masa depan, khususnya untuk berbagai metode pengukuran modern yang muncul pada penelitian, seperti pengukuran menggunakan fenomena kuantum.

Penjelasan mengenai standar unit pengukuran internasional tersebut ada di Brosur SI, yang diterbitkan oleh Biro Internasional des Poids et Mesures (BIPM). Brosur ini menjelaskan Sistem Satuan Internasional dan merupakan alat penting bagi komunitas ilmiah.

Seri standar ISO dan IEC 80000 tentang jumlah dan unit, yang dirujuk dalam brosur SI, juga sedang mengalami revisi agar selaras dengan versi baru, dan banyak bagian ISO yang direvisi akan diterbitkan dalam beberapa bulan ke depan. Rangkaian standar ini penting karena menyediakan istilah, definisi, dan simbol jumlah dan unit yang selaras dalam ilmu pengetahuan dan teknik, menyediakan bahasa terpadu untuk mengomunikasikan informasi pengukuran yang akurat antara ilmuwan, insinyur, dan semua orang yang terlibat dalam pengukuran.

Standar ini digunakan oleh lembaga metrologi dan teknis, akademisi, penulis buku teknis dan penerjemah dan pengembang standar, serta di banyak industri dan masyarakat pada umumnya.  Seri ISO 80000 dikembangkan oleh komite teknis ISO / TC 12, Jumlah dan unit, yang sekretariatnya dipegang oleh SIS, anggota ISO untuk Swedia

Sumber : https://icicert.com
Baca Juga : Manajemen Keamanan Pangan dengan ISO 22000