Bagaimana cara mengatasi dampak pembakaran senyawa karbon terhadap lingkungan dan kesehatan?

Untuk mendapatkan unsur baru yang merupakan isobar dari suatu unsur radioaktif diharapkan radioisotop itu memancarkan partikel

Suatu asam lemah HA memiliki harga Ka = 10–5. Jika larutan tersebut mempunyai harga pH = 3 – log 2, maka konsentrasi asam lemah tersebut adalah

Ikatan yang terbentuk antara unsur karbon dengan unsur khlor dalam senyawa karbon tetraklorida adalah ikatan

2. Seorang analis sedang melakukan titrasi HCl dengan sampel NaOH. Diketahui konsentrasi HCI 10%. jika volume NaOH 10 ml, dan HCl yang bereaksi adalah … 25 ml (pH netral)! Hitunglah pH HCI dan NaOH Sebelum bereaksi!​

Tentukan pH dari: a.larutan NH4NO3 0.8 M (KB NH4OH = 2 x 10^-5) b. Larutan NH4CI 0,2 M (Kb NH4OH= 2x 10^-5)c. Larutan CH3COOK 0,1 M (Ka CH3 COOH = 1 x … 10^-5) d. Larutan CH3COONa 0,4 M (KaCH3COOH = 1 x 10^-5) e. Larutan CH COONH4 0,1 M (Ka CH3COOH = 1,8 x 10^-5, Kb NH.OH = 1,8 x 10^-5)​

Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan. Foto: Unsplash

Pembakaran bahan bakar yang menghasilkan minyak bumi hingga gas alam dapat memberikan banyak manfaat. Namun, dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan pun cukup besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.

Perlu diketahui bahwa pembakaran bahan bakar merupakan reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen. Kebanyakan kandungan bahan bakar mengandung unsur, seperti karbon, hidrogen, dan belerang.

Mengutip laman e-learning dari Institut Pertanian Bogor, proses pembakaran terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • Pembakaran sempurna, terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi dengan oksigen hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan H2O dan seluruh S menghasilkan SO2.

  • Pembakaran tak sempurna, terjadi apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya CO2.

Jumlah energi yang dilepaskan pada proses pembakaran dinyatakan sebagai entalpi pembakaran yang merupakan beda entalpi antara produk dan reaktan dari proses pembakaran sempurna.

Entalpi pembakaran ini bisa dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV) atau Lower Heating Value (LHV). HHV diperoleh saat seluruh air hasil pembakaran dalam wujud cair, sedangkan LHV diperoleh saat seluruh air hasil pembakaran dalam bentuk uap.

Umumnya, pembakaran tidak menggunakan oksigen murni melainkan memanfaatkan oksigen yang juga ada di udara. Jumlah udara minimum yang diperlukan untuk menghasilkan pembakaran lengkap disebut sebagai jumlah udara teoritis.

Dampak Pembakaran Bahan Bakar terhadap Lingkungan

Gas karbon dioksida jadi salah satu dampak pembakaran bahan bakar yang tidak baik untuk lingkungan. Foto: Unsplash

Penggunaan bahan bakar di sektor tranportasi dan industri memberikan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar. Menurut Modul Pembelajaran SMA Kimia karya Setiyana, S.Pd., M.Eng, berikut beberapa gas yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar.

1. Gas karbon dioksida (CO2)

Polutan gas CO2 yang melebihi batas mengakibatkan gangguan pernapasan dan meningkatnya suhu bumi yang disebut efek rumah kaca (global warming).

2. Gas karbon monoksida (CO)

Gas CO mempunyai ambang batas di udara 32 ppn, dalam darah bereaksi dengan hemoglobin membentuk COHb yang bersifat racun, menyebabkan kematian.

Partikulat berupa karbon (C) dan timbal (Pb) dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mata perih, gangguan saluran pernafasan dan merusak ginjal.

Gas sulfur dioksida (SO2) menimbulkan iritasi dan hujan asam yang bersifat korosif, oksida NOx menghasilkan asap kabut (smog).

Cara Mengurangi Dampak Pembakaran Bahan Bakar

Untuk mengurangi dampak negatif dari pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan, berikut ada beberapa cara mengurangi dampak pembakaran bahan bakar, yaitu:

  1. Penghijauan atau pembuatan taman kota untuk melindungi lingkungan dan mengubah gas buang CO2 menjadi O2 melalui proses fotosintesis.

  2. Menggunakan sel bahan bakar melibatkan reaksi antara O2 dan H2 dengan produk reaksi yang ramah lingkungan yaitu H2O.

  3. Menerapkan penggunaan konverter kebalik pada sistem buangan kendaraan bermotor untuk mengubah gas buang CO2 menjadi lebih aman.

  4. Penggunaan EFI atau Electronic Fuel Injection pada sistem bahan bakar kendaraan untuk mengurangi emisi gas polutan.