Bagaimana cara mencegah penyakit hiv atau aids

Bagaimana cara mencegah penyakit hiv atau aids

FKM NEWS – Jawa Timur merupakan provinsi kedua setelah Jakarta dengan angka kejadian HIV tertinggi di Indonesia. Sehingga, upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut perlu difokuskan tidak hanya pada kelompok berisiko, namun juga pada khalayak umum termasuk pelajar.

Kepada kelompok berisiko, dapat dilakukan beberapa hal. Seperti melakukan pendekatan pada perkumpulan waria, perkumpulan gay, dan PSK di tempat lokalisasi untuk kemudian diberi intervensi seperti pemeriksaan penyakit infeksi menular seksual (IMS) dan cek HIV.

“Waria dan gay ada perkumpulannya, kita bisa dekati. Yang susah adalah pelanggan. Tidak ada perkumpulan pelanggan yang bisa kita dekati untuk diberi intervensi,” terang dr. Prijono Satyabhakti MS., MPH, dosen FKM UNAIR.

Sehingga, strategi penanggulangan yang saat ini dilakukan adalah dengan kampanya ABC. Yaitu Abstinence, Be Faithful dan Condom.

Abstinence ditujukan khususnya pada masyarakat yang belum menikah agar tidak boleh melakukan seks di luar nikah. Kemudian, be faithful atau setia, ditujukan pada mereka yang telah memiliki pasangan untuk setia. Dan terakhir adalah penggunaan condom ketika berhubungan seksual.

“A dan B (Abstinence dan Be faithful, red) apabila di agama Islam disebutnya jangan zina,” ucap dosen yang akrab disapa dr. Pri tersebut.

Sementara kampanye penggunaan condom bukan berarti melegalkan seks bebas. Namun untuk melindungi diri dari tertularnya penyakit tersebut.

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Dilansir dari : http://news.unair.ac.id/2019/09/13/keterbukaan-dan-penyebarluasan-informasi-jadi-kunci-pencegahan-hiv-aids/

Komplikasi penyakit HIV/AIDS sering menyebabkan kematian. Agar resiko kematian menurun, kenali cara mencegah komplikasi tersebut, seperti penjelasan di bawah ini:

HIV adalah penyakit menular dan mematikan yang disebabkan oleh human Immunodeficiency virus (HIV). HIV menyerang sel kekebalan tubuh penderita sehingga menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh.

Pengobatan dilakukan hanya untuk memperlambat perkembangan penyakit serta mengendalikan gejalanya dan menghindari komplikasi, sehingga penderita dapat menjalani hidup normal.

Ada banyak komplikasi penyakit HIV yang mudah menyebabkan kematian pada penderita HIV atau ODHA, yang sudah menjadi HIV/AIDS (jumlah sel kekebalan tubuh CD4 di bawah 200).

Artikel Lainnya: Mengapa Sulit Mengembangkan Vaksin HIV/AIDS?

1 dari 1

Cara Mencegah HIV AIDS Agar Tidak Komplikasi

Mencegah komplikasi sangat krusial bagi ODHA atau penderita HIV/AIDS untuk kelangsungan hidupnya. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan Komplikasi HIV yang bisa dilakukan:

1. Kontrol dan jalani pengobatan HIV dengan teratur

Beberapa komplikasi terjadi karena infeksi HIV sudah parah dan menyebabkan sindrom HIV/AIDS. Menjalani pengobatan HIV secara teratur dapat mengendalikan jumlah sel kekebalan tubuh CD4 (yaitu jenis limfosit yang diserang oleh HIV) agar tetap banyak dan tidak di bawah 200.

Beberapa komplikasi HIV/AIDS juga dapat dihindari dengan menggunakan ART (terapi antiretroviral) seperti infeksi mycrobacterium avium complex (MAC atau penyakit berat yang disebabkan bakteri umum), pneumonia pneumocystis (PCP), cytomegalovirus (CMV), dan demensia. Berkonsultasilah ke dokter secara teratur minimal dua kali setahun, bahkan setiap bulan jika diperlukan.

2. Jalani gaya hidup sehat dan selalu jaga kebersihan

Dengan menjalani gaya hidup sehat seperti diet sehat dan rutin berolahraga, penderita HIV dapat terhindar dari beberapa komplikasi seperti lipodistrofi, kanker, dan masih banyak lagi.

Artikel Lainnya: Mendeteksi Infeksi Virus HIV dari Rongga Mulut

Menjaga kebersihan diri dengan sering mencuci tangan dapat menurunkan risiko infeksi oportunistik seperti CMV, yang penularannya melalui air liur dan urine. Selain itu, lakukan juga hal-hal ini:

  • Cuci bersih dan masak makanan hingga matang.
  • Hindari mengonsumsi makanan yang mentah atau kurang matang.
  • Hindari membersihkan kotoran hewan atau gunakan sarung tangan jika kamu harus membersihkannya.
  • Hindari memelihara hewan peliharaan di luar rumah atau membiarkannya berkeliaran bebas untuk menghindari hewan peliharaan membawa kuman berbahaya ke dalam rumah.
  • Jangan menelan air ketika kamu berenang di kolam renang ataupun danau karena dapat mengandung kuman.

3. Menghindari infeksi

Beberapa infeksi oportunistik seperti tuberkulosis (TB) ditularkan melalui udara seperti dari batuk atau bersin. Sebagai penderita HIV, sebaiknya kamu menggunakan alat pelindung seperti masker dan menghindari orang yang batuk atau bersin agar kamu tidak tertular.

Kamu juga sebaiknya tidak dekat-dekat dengan seseorang yang menderita penyakit menular seperti TB, baik di rumah, di tempat kerja, atau di mana pun.

Artikel Lainnya: Benarkah Kelompok Profesional Muda Rentan Tertular HIV/AIDS?

4. Hindari tempat ramai

Tempat yang ramai atau sarana publik yang sirkulasi udaranya kurang baik merupakan lingkungan yang dihuni banyak kuman. Hindari tempat-tempat seperti ini supaya penderita HIV tidak mudah terkena penyakit. Tempat-tempat lain seperti rumah sakit, klinik, tempat-tempat yang lembap, atau penjara juga rentan terdapat banyak kuman.

5. Hindari penggunaan jarum suntik, merokok, dan mengonsumsi alkohol

Penderita HIV akan lebih mudah terkena infeksi TB jika mengonsumsi alkohol dan menggunakan jarum suntik narkotika. Merokok juga meningkatkan risiko terkena infeksi oportunistik PCP pada penderita HIV/AIDS.

Artikel Lainnya: Benarkah Kelompok Profesional Muda Rentan Tertular HIV/AIDS?

6. Cegah penularan

Jika kamu penderita HIV atau ODHA, jagalah diri kamu dan orang lain. Cegah penularan terhadap diri kamu dan orang lain baik dari infeksi HIV tersebut ataupun infeksi oportunistik lainnya seperti TB.

Jika kamu sudah mengonsumsi obat TB selama 3 minggu, kamu sudah tidak akan dapat menularkan kuman tersebut. Menggunakan kondom ketika berhubungan intim juga dapat mencegah penularan CMV.

7. Mengonsumsi obat profilaksis dari dokter

Dokter dapat memberikan antibiotik seperti klaritomisin dan azitromisin jika jumlah sel CD4 kamu di bawah 50 untuk mencegah MAC. Ketika jumlah sel CD4 sudah di atas 100 untuk 6 bulan, kamu mungkin dapat menghentikan pemakaian antibiotik. Pemakaian obat profilaksis juga dapat mencegah infeksi lainnya seperti PCP, CMV, dan lain-lain.

8. Lakukan pemeriksaan rutin sistem reproduksi untuk wanita

Wanita penderita HIV sebaiknya melakukan pemeriksaan panggul (pelvis) dan pap smear secara teratur untuk mencegah adanya infeksi, bahkan kanker sistem reproduksi.

HIV/AIDS adalah penyakit dengan berbagai komplikasi yang dapat berujung pada kematian. Karena itu, lakukan langkah-langkah pencegahan seperti yang dijabarkan di atas.

Selain itu, perubahan gaya hidup ke yang lebih sehat juga dapat membantu meningkatkan kesehatan. Jangan lupa untuk selalu menjalani terapi pengobatan secara teratur dan rutin cek kesehatan ke dokter yang menangani kamu, ya!

Kamu bisa tanya dokter online lewat KlikDokter untuk membahas seputar penyakit HIV/AIDS ini.

Yuk, mulai sekarang #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengikuti informasi seputar kesehatan terkini.

[RN/ RVS]

Hari AIDS SeduniaKomplikasiAntiretroviral Infeksi Oportunistik HIVHIV/AIDSHIV

Bagaimana cara pencegahan HIV dan AIDS?

Penularan HIV dapat dicegah melalui langkah-langkah sebagai berikut: Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan. Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik.

Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit AIDS di lingkungan sekolah?

Masukkan pendidikan pencegahan HIV ke dalam kurikulum sekolah. ... .
Meyakinkan mereka yang terinfeksi HIV dan yang terkena dampak HIV dan AIDS tetap bersekolah. ... .
Dukungan medis dan moral bagi mereka dengan HIV. ... .
Mengurangi stigma dan diskriminasi..

Bagaimana cara menghindari penularan penyakit AIDS yang dapat dilakukan oleh remaja?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, untuk mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS. Di antaranya: tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, mencari info tentang HIV/AIDS, mendiskusikan tentang HIV/AIDS, tidak menggunakan narkotika dan obat terlarang (khususnya suntikan), aktif dalam kegiatan yang positif, ...