Bagaimana cara membedakan atau menyaring informasi hoax?

Bagaimana cara membedakan atau menyaring informasi hoax?

Beberapa Berita Kesehatan Ini Hoax!

HAI-Online.com - Banyaknya informasi yang hadir di berbagai media bikin kita kebanjiran informasi. Tapi, lo patut berhati-hati nih bro. Pasalnya, nggak semua informasi yang hadir itu benar 100% dan malah merupakan hoaks nggak jelas. Nah, ada baiknya nih lo perlu waspada dan bisa memilah mana informasi yang benar dan palsu.

Ini dia cara membedakan berita hoax dengan berita yang benar

1. Nama dan situs media nggak jelas

Sebelum konsumsi berita, lo patut nih perhatikan nama dan situs media yang menyebarkan beritanya itu. Kalau nama dan situs media nggak jelas, contohnya berdomain blog biasa atau nama media terkesan provokatif. Ada baiknya lo mengonsumsi berita dari media-media yang memang sudah terpercaya dan kredibel bro

2. Judul umumnya provokatif

Pertama kali baca berita pasti dari judulnya dulu kan. Nah, kalau memang judulnya sudah terkesan provokatif itu bisa jadi salah satu ciri berita hoaks. Contohnya nih, di judul sudah menuding ke salah satu pihak, menggunakan kata-kata kasar atau umpatan negatif

3. Cek n ricek dari Berbagai Sumber

Jangan mudah percaya dari satu sumber berita. Pastikan dulu kejelasan isi berita tersebut dari beberapa sumber lain. Ini penting untuk bisa membedakan isi berita yang lo baca hoax atau nggak

4. Cek foto dan video

Nggak cuma dari tulisannya aja sob yang perlu lo cek hoax atau nggak. Foto dan video pun harus lo cek keasliannya. Jangan-jangan foto dan video itu sebenarnya bukan terkait kejadian sesuai berita, tapi ambil dari peristiwa lama atau beda konteks

5. Nama penulis

Berita yang benar itu harusnya ada nama penulis yang tercantum. Hal itu karena si penulis lah yang bertanggung jawab penuh soal isi beritanya. Kalau nggak ada patut diragukan nih, soalnya nggak ada pihak yang jadi penanggung jawab dari berita tersebut.

Intinya sih ya sob, lo perlu selalu hati-hati dalam mengonsumsi berita. Jangan asal percaya dan share gitu aja berita yang belum jelas kebenarannya. Pastikan juga lo baca berita sampai akhir ya, jangan cuma kemakan judul dan tulisan awalnya aja. Yuk lebih cermat dan cerdas dalam mengonsumsi atau menyebarkan berita!

Video Pilihan

KENDARI – Akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab.

Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah. Lalu bagaimana caranya agar tak terhasut?

Seperti yang terlansir pada halaman kompas.com, Minggu (8/1/2016), Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho menguraikan lima langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan mana berita asli. Berikut penjelasannya:

1. Hati-hati dengan judul provokatif

Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.

Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

2. Cermati alamat situs

Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.

Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita.

Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.

3. Periksa fakta

Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.

Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.

Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.

4. Cek keaslian foto

Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.

Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.

5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax

Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.

Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.

Ini Cara melaporkan berita atau informasi hoax

Apabila menjumpai informasi hoax, lalu bagaimana cara untuk mencegah agar tidak tersebar. Pengguna internet bisa melaporkan hoax tersebut melalui sarana yang tersedia di masing-masing media.

Untuk media sosial Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoax sebagai hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. Jika ada banyak aduan dari netizen, biasanya Facebook akan menghapus status tersebut.

Untuk Google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian apabila mengandung informasi palsu. Twitter memiliki fitur Report Tweet untuk melaporkan twit yang negatif, demikian juga dengan Instagram.

Kemudian, bagi pengguna internet Anda dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat .

Masyarakat Indonesia Anti Hoax juga menyediakan laman data.turnbackhoax.id untuk menampung aduan hoax dari netizen. TurnBackHoax sekaligus berfungsi sebagai database berisi referensi berita hoax. *

sumber : http://zonasultra.com/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya.html

Bagaimana cara membedakan informasi yang benar atau hoaks?

Untuk itu ada lima tips sederhana untuk bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana yang merupakan hoaks..
Periksa judulnya. Pertama kali ketika membaca berita pasti dari judulnya terlebih dahulu. ... .
Perhatikan nama dan situs. ... .
Cek foto dan video. ... .
Periksa Fakta. ... .
Periksa Keaslian dengan Aplikasi..

Bagaimana cara memilih berita hoax?

Ini Tips Menghindari Berita Hoax.
Cek sumber informasi/ berita. Scroll untuk membaca. ... .
Cek kelengkapan informasi. Sering terjadi nih. ... .
Jangan termakan judul. Sebelum baca berita, pasti kita baca judulnya dulu. ... .
Periksa keaslian foto atau video. ... .
Perhatikan tanggal artikelnya. ... .
Jangan asal share..

Sebutkan langkah langkah mengidentifikasi mana berita hoax dan mana berita asli?

Banyak Informasi Menyesatkan, Begini Cara Mengidentifikasi Hoaks.
Cermati judul yang provokatif..
Cermati alamat URL situs. ... .
Cek sumber informasi. ... .
Cek keaslian foto. ... .
Bergabung dengan grup anti-hoaks..

Jelaskan apa yang membedakan berita dengan hoax dan fake?

Pada paparannya Febrianto Budiman dari Diskominfo Kalteng menyampaikan, bahwa dapat dikatakan fake news apabila berita tidak benar disampaikan dari sebuah berita yang bersumber dari sebuah media yang resmi, dan Hoax merupakan sebuah informasi yang belum jelas kebenarannya dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya yang ...