SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM (Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII) ✓ Bagi teman-teman siswa yang mempelajari bab ini diharapkan dapat menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem; dapat mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem; dapat memperkirakan pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan dan dapat menjalankan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
1. Komponen Ekosistem
2. Satuan–Satuan Ekosistem
3. Hubungan Antar Komponen Ekosistem
4. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Upaya Pelestariannya
5. Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan
6. Pengelolaan Lingkungan
Pembagian komponen biotik berdasarkan fungsi yaitu menjadi:
a. Produsen
Produsen adalah kelompok organisme yang bisa membuat makanan sendiri. Seluruh dari jenis tumbuhan hijau termasuk dalam produsen. Mengapa demikian? Karena tumbuhan hijau bisa menghasilkan makanan sendiri lewat proses fotosintesis. Perhatikan proses fotosintesis berikut ini:
b. Konsumen
Kelompok yang termasuk dalam konsumen terdiri atas hewan dan manusia. Pada kelompok konsumen tidak bisa membuat makanannya sendiri, sehingga akan sangat tergantung pada organisme yang lainnya. Pengertian organisme heterotrof adalah organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri oleh karenanya dalam memenuhi kebutuhannya sangat tergantung pada organisme lainnya. Karena tidak dapat memenuhi kebutuhannya maka terjadi peristiwa makan memakan. Berdasarkan tingkat memakannya, terbagi menjadi: 1) Konsumen I atau primer adalah organisme yang makan produsen (tumbuhan hijau) 2) Konsumen II atau sekunder adalah organisme yang makan konsumen I atau primer. Konsumen sebagai organisme heterotrof, apabila berdasarkan jenis makanannya bisa dikelompokkan menjadi: 1) Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, sebagai contohnya adalah kerbau, kambing, belalang. 2) Karnivora adalah hewan pemakan daging, sebagai contohnya anjing, elang, harimau. 3) Omnivora adalah hewan pemakan segalanya, sebagai contohnya adalah tikus, ayam, luwak.c. Pengurai atau dekompuser
Pengertian habitat adalah tempat hidup makhluk hidup. Seperti yang telah disebutkan, populasi rumput, populasi semut dan populasinya hidup bersama–sama ditempat tertentu disebut komunitas. Pengertian komunitas adalah kumpulan populasi–populasi yang berbeda dan hidup bersama pada suatu tempat tertentu. Makhluk hidup bertempat tinggal dalam suatu habitat akan tergantung pada lingkungan. Pengertian lingkungan merupakan segala suatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana di dalamnya terdapat hubungan timbal balik disebut ekosistem. Sedangkan pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan. Ada dua macam ekosistem, antara lain : 1. Ekosistem buatan; ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Sebagai contoh ekosistem buatan adalah sawah, kolam akuarium. 2. Ekosistem alami adalah ekosistem yang tidak dibuat oleh manusia tetapi sudah ada dari alam. Contoh ekosistem alami adalah sungai, pantai, hutan. Ekosistem yang terbesar di bumi disebut biosfer yang terdiri atas seluruh ekosistem yang ada di permukaan bumi.
Pada sustu ekosistem akan terjadi saling ketergantungan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, oleh karena itu jika terjadi gangguan di salah satu komponen akan mempengaruhi terhadap komponen yang painnya. Dikatakan suatu ekosistem seimbang jika pada ekosistem itu jumlah antara produsen, konsumen I & konsumen II adalah seimbang.
1. Hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik. Dari adanya komponen abiotik dalam suatu ekosistem akan mempengaruhi terhadap komponen biotik. Sebagai contohnya adalah tumbuhan bisa hidup baik jika lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan tersebut, misalnya: air, udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga untuk komponen biotik, akan sangat mempengaruhi komponen abiotik. Misalnya tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi terhadap keberadaan air, sehingga mata air bisa bertahan, dan tanah juga menjadi subur. Namun jika tidak ada tumbuhan, maka air tidak bisa tertahan, oleh karena itu bisa menyebabkan tanah menjadi longsor dan menjadi tandus.
2. Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik. Antara produsen, konsumen dan juga pengurai adalah komponen yang saling ketergantungan. Tidak ada makhluk hidup yang bisa hidup tanpa adanya makhluk yang lainnya. Supaya bisa saling mendukung dalam kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung, maka setiap makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup yang lainnya . Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai. Terjadi lewat suatu peristiwa makan & memakan melalui peristiwa seperti yang berikut ini:
a. Rantai makanan. Adalah peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu.
2. Upaya Pelestarian Makhluk
Keanekaragaman makhluk hidup telah bermanfaat untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lainnya, sehingga sudah sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, supaya senantiasa bisa mendapatkan manfaatnya. Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui cara–cara sebagai berikut :a. Tumbuhan. Usaha yang dilakukan, antara lain sebagai berikut: 1) Kebon koleksi, pada umumnya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Sebagai contoh adalah : kebon kelapa di Bone–Bone, kebon mangga di Pasuruan. 2) Kebun plasma nutfah, adalah perkembangan kebun koleksi. Sebagai contohnya adalah di Cibinong LIPI dengan buah-buahan inti, temu–temuan, talas, dan suweg. 3) Kebun botani, pada tahun 1817 di didirikan di kota Bogor, dikenal dengan nama Kebon Raya Bogor.
b. Hewan Upaya yang dilakukan, antara lain: 1) Menangkar hewan langka yaitu dengan cara mengisolasi hewan tersebut. 2) Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu menetaskannya. 3) Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok. 4) Membuat undang–undang perburuan.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang bisa didapatkan dari lingkungan guna keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah popolasi maka semakin banyak sumber daya alam yang dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai contoh adalah : kebutuhan terhadap pangan, kebutuhan terhadap air bersih, kebutuhan terhadap udara bersih dan kebutuhan-kebutuhan yang lainnya. Jika terjadi kenaikan atas populasi, maka akan timbul masalah, contohnya kepadatan arus lalu lintas yang menyebabkan udara menjadi tercemar, tidak sedikit dari lahan pertanian yang dijadikan pemukiman penduduk sehingga akan mengakibatkan terjadi perkampungan yang kumuh, dan ahkirnya terjadi permasalahan atas kebutuhan akan air bersih. Jika hal seperti ini didiamkan, maka akan menjadikan kualitas lingkungan yang menurun, yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Sehingga dengan demikian diperlukan kesadaran terhadap lingkungannya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat mempengaruhi populasi manusia, antara lain: 1). Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran didapatkan dengan menghitung jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1.000 penduduk per tahun 2). Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian didapatkan dengan menghitung jumlah kematian setiap 1.000 penduduk per tahun. 3). Imigrasi, adalah adanya penduduk pendatang akan menambah kepadatan populasi. 4). Emigrasi, adalah adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadata populasi.
Pengaruh pencemaran dan cara mengatasinya, yaitu:
1. Pencemaran air. Tanda–tanda pencemaran air bisa lihat : a. secara Fisis, adalah dapat dilihat dari tingkat kejernihan air, perubahan suhu, perubahan rasa, dan juga pada perubahan warna air. b. secara Kimia, adalah dapat dilihat dari adanya zat kimia yang terlarut dan perubahan pH. c. secara Biologi, adalah dapat dilihat dari adanya mikroorganisme di dalam air tersebut.
Akibat pencemaran air: a). Zat yang memperkaya perairan, oleh karenanya dapat merangsang pertumbuhan suatu mikroorganisme. Limbah yang ada di dalam air bisa membusuk sehingga shinggaakan menimbulkan bau yang tidak enak. Dengan demikian kadar oksigen yang ada di dalam air menjadi berkurang sehingga hal ini akan mengganggu makhluk hidup air yang lainnya. Sampah organik yang terdapat di dalam air akan mengalami proses penguraian untuk melepaskan nitrat dan fosfat yang merangsang mikroorganisme (contohnya : ganggang) akan tumbuh dengan subur sehingga akan menutupi ekosistem air. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan eutrofikasi . b). Zat-zat yang mempunyai sifat racun akan membunuh organisme yang hidup di air. Sebagai contoh dari zat yang bersifat racun adalah pestisida yang pemakaiannya adalah secara berlebihan, sisanya bisa sampai ke lingkungan air. Oleh sebab sisa pertisida itu susah untuk diuraikan oleh mikroorganisme. Hal tersebut akan mengakibatkan turunnya kandungan oksigen di dalam air tersebut. Dampak atas pemakaian pestisida dikenal dengan nama biological magnification (adalah pelipatgandaan bahan pencemar pada organisme dari organisme tingkat rendah ke organisme tingkat tinggi dengan kadar polutannya juga semakin tinggi). Bagaimanakah usaha yang ditempuh untuk mengatasi pencemaran air? Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran air adalah sebagai berikut: a. Bagi pengelola industri harus membuat unit pengelolaan limbah (UPL). b. Memakai pupuk buatan dan pestida sesuai dengan takaran/ dosis yang dianjurkan. c. Pada tingkat rumah tangga harus membuat unit pengelolaan sederhana.2. Pencemaran udara. Penyebab terjadinya pencemaran udara, antara lain: asap kendaraan bermotor, asap cerobong pabrik, dan instalasi nuklir atau percobaan nuklir. Akibat pencemaran udara antara lin: a). Meningkatnya suhu bumi sebab efek rumah kaca, yaitu meningkatnya kadar gas karbondioksida (dikenal dengan pemanasan global), b). Gangguan pernafasan dan penyakit paru-paru. c). Terjadinya hujan asam akibat dari asap yang memakai bahan bakar fosil. Hujan asam merupakan hujan yang keasaman air melebihi dari air hujan yang tidak terkena polusi. Dampak yang ditimbulkan dari hujan asam adalah mengakibatkan tanah menjadi kurang subur, merusak tanaman dan pH air turun. d). Rusaknya lapisan ozon yang ada. Dengan adanya kerusakan pada ozon maka akan berdampak terhadap tidak akan tersaringnya sinar ultraviolet, dengan demikian kulit mudah terbakar, timbul kanker kulit, lensa mata mudah terkena katarak, fotosintesis menjadi terganggu. Dalam rangka memperlambat terjadinya pemanasan global yaitu dengan cara mengurangi pemakaian bahan bakar minyak, penghentian pemakaian CFC pada almari pendingin. Bagaimanakah cara/ langkah yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran udara? Upaya mengatasi pencemaran udara adalah dilakukan dengan cara yang berikut ini: a). Bagi pabrik yang menghasilkan asap : membuat cerobong asap yang tinggi, supaya gas pencemarnya keluar ke lingkungan berbaur dengan angin. b. Lokasi dari pabrik alangkah baiknya jauh jaraknya dari pemukiman. c. Melakukan upaya reboisasi supaya dapat mengurangi kadar karbondioksida di udara.
3. Pencemaran tanah. Penyebab terjadinya pencemaran tanah yaitu adanya sampah–sampah yang tidak bisa diuraikan, misalnya sampah plastik, kaleng, dan juga kaca. Akibat pencemaran tanah antara lain menyebabkan kesuburan tanah menjadi menurun dan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah, yaitu : a. Melakukan daur ulang terhadap sampah yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganime. b. Melakukan pemisahan terhadap sampah plastik dengan sampah non plastik. Untuk sampah non plastik ditimbun dijadikan humus. c. Jangan membuang sampah di sembarang tempat. Selain dapat berpengaruh terhadap pencemaran lingkungan, kerusakan hutan juga bisa mempengaruhi kualitas lingkungan hidup. Berikut adalah penyebab terjadinya kerusakan hutan : a. Berladang secara berpindah–pindah. b. Penebangan kayu yang dilakukan secara liar. Akibat dari kerusakan hutan : a. Menurunnya kesuburan tanah. b. Air tanah menjadi berkurang. c. Flora dan fauna menjadi terancam. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan hutan: a. Adanya kesadaran dari masyarakat akan dampak yang ditimbulkan kerusakan hutan. b. Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat untuk mau memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan secara liar. c. Melakukan tindakan yang memotivasi masyarakat supaya bertanggung jawab kepada lingkungan hidup d. Membuat peraturan-peraturan mengenai penebangan hutan. e. Melakukan pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan. f. Membuat undang–undang mengenai lingkungan hidup. Sebagai contoh Undang-undang No.4 tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan hidup.
*) Semua Materi IPA SMP Kelas 7 dapat dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII
Materi IPA Lainnya :
1.KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP : Organisasi Kehidupan (Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII)
2. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP : Klasifikasi Makhluk Hidup (Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII)Itulah artikel tentang materi kelas 7 dengan judul SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM (Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII) yang semoga bermanfaat.