Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan

PAT jadi salah satu penentu utama kelulusan di sekolah. Oleh karena itu, persiapan yang matang diperlukan supaya hasil ujiannya un maksimal. Yuk, cek contoh soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11 dan pembahasannya di sini!

Kemampuan berbahasa mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang, lho!

Seperti yang elo ketahui, bahasa merupakan kunci dari keberhasilan komunikasi. Nah, komunikasi sendiri biasanya identik dengan suatu kegiatan bertukar informasi antara dua orang atau lebih.

Tapi, elo sadar nggak sih kalau elo juga bisa berkomunikasi dengan diri elo sendiri? Namanya adalah komunikasi intrapersonal. Jadi, elo ngomong sama diri elo sendiri, seperti ketika elo sedang berpikir.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi sedang berpikir (Arsip Zenius)

Kalau kemampuan berbahasa seseorang lemah, maka kemampuannya untuk berpikir dan memahami suatu ide atau fenomena di sekitarnya pun akan berkurang.

Neuroanthropology (2010)

Itu lah kenapa, saat di sekolah elo perlu belajar Bahasa Indonesia meskipun elo sendiri orang Indonesia. 

Kemampuan berbahasa Indonesia pun diuji ketika mendaftar perguruan tinggi melalui UTBK maupun Ujian Mandiri.

Di Kelas 11 semester 2, elo akan belajar penggunaan Bahasa Indonesia dalam berbagai karya tulis maupun pementasan, Sobat Zenius. Ada topik tentang teks proposal, karya ilmiah, resensi buku, hingga drama.

Setiap topik pembelajaran itu, pastinya akan melatih kemampuan berpikir kita dalam memahami hal-hal yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari maupun karir. 

Untuk mengetes penguasaan elo, materi-materi tersebut akan diujikan dalam Penilaian Akhir Tahun (PAT) yang juga menentukan lulus tidaknya elo ke kelas 12. 

Pasti elo mau kan lulus ke kelas 12 dengan nilai Bahasa Indonesia yang bagus?

Kalau gitu, kita coba kerjakan contoh soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11, yuk!

Contoh Soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11 

Pada kesempatan kali ini, gue akan membagikan contoh soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11 yang terbagi dalam 3 topik pembelajaran. Yaitu, topik tentang Buku Nonfiksi, Karya Ilmiah, dan Drama.

Gimana ya contoh soalnya? Langsung saja kita cek mulai dari topik pertama tentang buku nonfiksi di bawah ini, ya.

Topik 1: Buku Nonfiksi

Kalau elo ke toko buku, pasti elo bisa menemukan label rak buku yang bertuliskan “Fiksi” dan “Nonfiksi”.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi label “fiksi”dan “nonfiksi” di toko buku. (Arsip Zenius)

Label tersebut membedakan jenis buku dalam dua kategori yang paling umum. 

Masih ingat nggak apa bedanya buku fiksi dan nonfiksi? Kita review sedikit, deh ya.

Dari pengertiannya, buku fiksi adalah sebuah buku yang ceritanya berupa kisah yang tidak nyata dalam kehidupan asli karena berdasarkan imajinasi penulis. 

Sedangkan, buku non fiksi adalah buku yang isinya nyata karena berdasarkan data dan fakta dan kebenarannya bisa dibuktikan.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi perbedaan buku fiksi dan nonfiksi. (Arsip Zenius)

Karena sudah ingat tentang apa itu buku nonfiksi, sekarang kita coba kerjakan soalnya, yuk!

Contoh Soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11 – Buku Nonfiksi

1. Alasan paling tepat yang berkaitan dengan buku nonfiksi adalah ….

A. Buku Anak Semua Bangsa termasuk buku nonfiksi karena latar waktunya pada zaman penjajahan
B. Buku Habibie dan Ainun termasuk buku fiksi karena berdasarkan kisah nyata yang mengalami perubahan tokoh dan latar
C. Buku Max Havelaar termasuk buku nonfiksi karena menceritakan kehidupan penulis dan istrinya yang hidup pada masa kolonial
D. Buku Imperfect termasuk buku nonfiksi karena menceritakan kisah penulis tentang penerimaan diri
E. Buku Negeri 5 Menara termasuk buku fiksi karena tokoh dan ceritanya nyata atau tanpa rekayasa

Jawaban dan Pembahasan:

Untuk menjawab pertanyaan ini, elo perlu ingat lagi nih, apa perbedaan buku fiksi dan nonfiksi tadi. Bedanya terletak pada dasar ceritanya, ya.

Buku nonfiksi berdasarkan apa, Sobat? Yup! Berdasarkan data atau fakta.

Fakta itu apa sih? Dalam ilmu bahasa, kalimat fakta adalah kalimat yang menyatakan sebuah keadaan atau kejadian nyata yang kebenarannya dapat dibuktikan, Sobat Zenius.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi contoh kalimat fakta. (Arsip Zenius)

Nah, fakta-fakta seperti itu dapat ditunjukan dalam berbagai wujud dalam sebuah buku. 

Bisa berupa pengalaman nyata penulis atau tokoh, hasil pengamatan penulis, data-data hasil penelitian atau buku nonfiksi lainnya, dan penggambaran latar yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya.

Sekarang coba kita cek dari pilihan jawaban yang A tentang buku Anak Semua Bangsa. Pernah dengar film Bumi Manusia belum nih?

Buku Anak Semua Bangsa ini buku merupakan kesatuan dari buku Bumi Manusia, Sobat Zenius. Walaupun latar waktunya benar di saat penjajahan, tapi banyak detail yang direkayasa oleh penulis.

Oleh karena itu, pilihan ini salah. Buku tersebut merupakan karya fiksi bukan nonfiksi.  

Selain itu, alasan bahwa latar waktunya pada zaman penjajahan saja tidak cukup untuk mengkategorikan sebuah buku sebagai fiksi atau non fiksi. Karena, butuh informasi terkait kesesuaiannya dengan kenyataan dan ada tidaknya rekayasa.

Pada pilihan B, Buku Habibie dan Ainun itu menggunakan kisah nyata dari tokoh yang diceritakan.Sayangnya pada pilihan B malah disebut buku fiksi karena ada perubahan tokoh dan latar. Padahal, tidak ada.

 Jadi salah, deh.

Pilihan C juga nggak tepat karena buku Max Havelaar itu fiksi. Kisah tokohnya merupakan hasil imajinasi penulisnya, yaitu Eduard Douwes Dekker atau disebut juga Multatuli.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi Buku Max Havelaar yang diterjemahkan dalam Bahasa Prancis (Arsip Zenius)

Menurut laporan dari Detikedu (2022), Douwes Dekker menuliskan novel ini untuk menyampaikan kritiknya atas perlakuan buruk penjajah terhadap pribumi di Indonesia, yang dulu disebut wilayah Hindia-Belanda.

Setelah diterbitkan, buku ini sempat membuat gempar pada tahun 1860 dan banyak yang memintanya untuk menarik publikasi buku tersebut. 

Bayangkan saja kalau Douwes Dekker nggak pake tokoh imajinatif tapi pakai tokoh nyata. Bisa jadi buku itu dilarang tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu karena banyak pihak yang tidak terima.

Selanjutnya kita ke pilihan D. Pasti elo pernah nonton atau dengar tentang film Imperfect, kan? Jadi udah ada gambaran nih tentang bukunya.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi cover Buku Imperfect. (Dok. Gramedia 2019)

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
 Loading ...

Buku tersebut merupakan buku nonfiksi, ya Sobat Zenius. Karena, bukunya berdasarkan pengalaman asli penulisnya, yaitu Meira Anastasia dalam proses penerimaan diri. 

Maka, jawaban yang tepat untuk contoh soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11 yang pertama ini adalah D. buku Imperfect termasuk buku nonfiksi karena menceritakan kisah penulis tentang penerimaan diri

Kalau pilihan terakhir kenapa ya salah?

Buku Negeri 5 Menara sebenarnya memang merupakan buku fiksi. Tapi, alasannya pada pilihan E salah. Di sana ditulis bahwa “tokoh dan ceritanya nyata atau tanpa rekayasa”. 

Harusnya yang benar apa, Sobat Zenius? Iya, harusnya tokoh dan ceritanya tidak nyata atau dengan rekayasa.

Contoh Soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11 – Pesan Kutipan Buku Nonfiksi

2.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi kutipan buku nonfiksi. (Arsip Zenius)

Pesan yang tidak tersurat dari kutipan buku nonfiksi di atas, kecuali ….

A. membeli makanan sesuai kesukaan dan kebutuhan
B. meminimalkan sampah dalam rumah tangga
C. mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari
D. sudah sulit mengurangi sampah plastik maka menyerahlah
E. belajar mengurangi sampah plastik meskipun sulit

Jawaban dan Pembahasan:

Pertanyaan pada contoh soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11 yang kedua ini berkaitan dengan informasi tersurat dan tersirat dalam buku nonfiksi, Sobat Zenius.

Apa sih informasi tersurat dan tersirat itu?  

Informasi tersurat adalah informasi yang dituliskan atau disampaikan secara langsung dalam sebuah teks. Jadi, kalau elo baca dengan teliti pasti informasi nya ada di dalam bacaan.

Sedangkan, informasi tersirat adalah informasinya yang nggak secara langsung disampaikan. Jadi, untuk mendapatkanya elo harus berpikir dan menyimpulkannya sendiri.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
 Loading ...

Untuk bisa mendapatkan jawaban yang benar, elo bisa mulai dari menentukan pesan-pesan apa saja yang ada dalam bacaannya, seperti di bawah ini.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi analisis pesan dalam buku nonfiksi. (Arsip Zenius)

Selanjutnya, elo bisa mulai mencocokan dengan pilihan jawaban yang ada.

Pertama, pilihan A. membeli makanan sesuai kesukaan dan kebutuhan. Kalau elo lihat pesan yang ke-1, disana hanya menyatakan produk yang dibutuhkan saja tidak dengan yang disukai. Sehingga, pilihan ini salah, ya.

Pilihan B. meminimalkan sampah dalam rumah tangga. Kalau elo cek dipesan ke-2 pada bacaan, sampah jenis apa sih yang disebutkan? Yup! Sampah plastik. 

Kalau sampah rumah tangga kan berarti nggak hanya yang plastik saja. Jadi, kurang tepat juga.

Pilihan C. mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Pilihan ini kasusnya sama dengan pilihan B, Sobat. Jenis sampahnya kurang spesifik. 

Lanjut ke pilihan D. sudah sulit mengurangi sampah plastik maka menyerahlah. Eh, tega nih masak disuruh nyerah aja. Haha. 

Pilihan ini salah, ya. Karena, tidak ada dalam bacaan ajakan untuk menyerah.

Tersisa pilihan E. belajar mengurangi sampah plastik meskipun sulit. Ada nggak nih ajakan untuk mengurangi sampah plastik di dalam bacaan? Ada, ya. Pada pesan ke-3.

Lalu, memangnya mengurangi sampah itu sulit? Yup! Ada juga pernyataan tentang hal itu.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi analisis pesan dalam buku nonfiksi. (Arsip Zenius)

Berarti, jawaban yang tepat adalah E. belajar mengurangi sampah plastik meskipun sulit

Oiya, elo tahu nggak kenapa kita perlu belajar tentang informasi tersurat dan tersirat seperti yang ada pada contoh soal di atas?

Ternyata, menemukan informasi tersurat dan tersirat sendiri merupakan salah satu dari tiga cara memahami isi dan pesan dari buku nonfiksi, Sobat Zenius. Nah, kalau elo penasaran dengan 2 cara lainnya, elo bisa cek video penjelasannya melalui link di bawah ini, ya.

Cara Memahami Isi Buku Nonfiksi

Baca Juga: Contoh Resensi Buku Fiksi, Nonfiksi, dan Buku Pelajaran

Topik 2: Karya Ilmiah

Ketika ada virus COVID-19 yang muncul di Wuhan tahun 2019 lalu, masyarakat dunia sempat panik sekali karena belum ada obat untuk menangani efek virus tersebut. Padahal, efeknya bisa menyebabkan kematian.

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi Covid-19. (Arsip Zenius)

Untung saja, berbagai penelitian kemudian dilakukan oleh para ahli dan menuntun pada penemuan vaksin yang saat ini kita gunakan untuk  memperkecil gejala virus COVID-19. 

Coba deh elo bayangkan kalau nggak ada upaya meneliti tentang COVID-19. Pasti saat ini kita masih di tengah kepanikan dan ketakutan tertular COVID-19. 

Mudik Lebaran tahun 2022 pun belum tentu bisa dilaksanakan seperti kemarin. Wah, homesick jadi makin akut, deh!

Nah, hasil dari penelitian tentunya perlu dipaparkan dalam teks tertulis supaya ada dokumentasi, dan dapat dengan cepat disebarluaskan. Teks nya kita sebut dengan karya ilmiah.

Karya ilmiah sendiri nggak harus dari hasil penelitian tapi bisa juga dari hasil pengkajian penelitian yang sudah dilakukan. 

Sehingga, kita bisa bilang bahwa karya ilmiah adalah sebuah karya tulis yang berisi pemikiran seseorang atau kelompok yang dilandasi teori dan metodologi yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Itu kenapa, banyak sekali perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang didasari oleh sebuah hasil penelitian dan pengkajian yang dipaparkan dalam karya ilmiah.

Lalu, karya ilmiah dapat ditulis dalam bentuk jurnal penelitian, buku, ataupun makalah, Sobat Zenius.

Adapun ciri-ciri karya ilmiah seperti di bawah ini:

Bacalah penggalan surat berikut ibu dan bapak titip pesan
Ilustrasi ciri-ciri karya ilmiah. (Arsip Zenius)

Contoh Soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 11 – Karya Ilmiah

1. Apa contoh yang mencerminkan perbedaan topik dan tema dalam karya ilmiah?

A. 
Topik: Karantina mandiri selama pandemi.
Tema: Belajar mandiri di rumah.
B.
Topik: Kesehatan mental pada remaja.
Tema: Influencer dari kalangan remaja.C.

Topik: Olahraga pada masa pandemi.
Tema: Protokol olahraga pada masa pandemi.
D.


Topik: Budaya Korea yang mendunia.
Tema: Drama Korea yang paling diminati.
E. 
Topik: Manfaat jamu bagi kesehatan.
Tema: Efek jamu bagi kesehatan.