Aspek-aspek apa saja yang dapat menjadi ukuran tingkat KEPUASAN kerja

Kepuasan kerja adalah kondisi psikologis yang dirasakan karyawan karena merasa senang baik dengan pekerjaannya atau perusahaannya karena merasa terpenuhi kebutuhannya. Indikator kepuasan karyawan juga berbeda-beda sesuai dengan pandangan dan hal yang dirasakan oleh individu tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan juga bermacam-macam, misalnya

  1. Faktor individu : tergantung bagaimana tiap individunya menanggapi keadaan di kantor
  2. Faktor intrinsik pekerjaan : tergantung pada tingkat kesulitan pekerjaan dan rasa bangga terhadap pekerjaan saat ini
  3. Faktor eksternal pekerjaan : dilihat dari fasilitas baik segi bangunan, parkiran, hingga hal terkecil seperti pantry atau toilet yang disediakan. Hingga fasilitas jaminan seperti asuransi, hari tua, dan lainnya.

Indikator Kepuasan Kerja Karyawan

Dengan beberapa faktor diatas, dapat disimpulkan banyak hal yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penilaian kepuasan karyawan. Apa saja indikator kepuasan kerja karyawan?

1. Kesesuaian Pekerjaan

Pekerjaan yang sesuai diharapkan merupakan pintu gerbang sebagai indikator kepuasaan kerja karyawan. Dengan pekerjaan yang sesuai, membuat karyawan semakin semangat dalam bekerja sesuai dengan bidang yang memang sudah diinginkan.

Tanpa perlu dipaksa, secara tidak langsung kepuasan kerja karyawan akan meningkat.

2. Menyenangi Pekerjaan

Jika sudah sesuai dengan pekerjaannya, pasti secara tidak sadar akan menyenangi pekerjaannya. Karyawan yang senang dengan pekerjaannya bisa dikatakan senang antara sesuai dengan posisi yang diingini atau senang karena lingkungannya.

Faktor apapun itu, pastinya menyenangi pekerjaan merupakan indikator positif bagi kepuasan kerja karyawan.

3. Mencintai Pekerja

Setelah step sesuai dan senang, ini step yang cukup tinggi bagi seorang karyawan yaitu mencintai pekerjaan.

Mencintai pekerjaan bukan hanya karena kesesuaian posisi atau senang dengan lingkungan, namun memang berkomitmen untuk lama di perusahaan tersebut sebagai tempat bertumbuh dan berkembang.

Baca Juga: 5 Kiat Mengatasi Quarter Life Crisis dalam Karir

4. Disiplin Kerja

Dengan ini, terbentuk disiplin kerja yang membantu Anda untuk tetap on track dan on time. Disiplin disini juga dapat dimaksudkan sebagai contoh dalam penerapan etos kerja yang baik.

Dilihat dari bagaimana Anda bersikap menjadi karyawan, apakah karyawan yang bertanggung jawab atau karyawan yang tidak peduli. Karyawan yang memiliki sikap disiplin kerja juga terlihat dari bagaimana kinerja serta hasil dari pekerjaannya.

5. Prestasi Kerja

Kepuasan kerja karyawan dapat diukur pada prestasi yang dicetak selama bekerja. Prestasi disini bukan bentuk piala, dapat berupa naik jabatan atau mendapatkan promosi.

Selain itu, prestasi kecil yang berdampak besar adalah mampu mengerjakan target tahunan dengan baik. Sektor terkecilnya mungkin Anda dapat menyelesaikan satu pekerjaan tanpa adanya revisi atau mengerjakannya dengan tepat waktu.

Prestasi tidak harus diukur dalam hal besar, small wins matters!

Baca Juga: 5 Skill Penting dalam Leadership Development Program

6. Kepuasaan akan Pekerjaan

Mengukur kepuasaan akan pekerjaan itu sendiri adalah hal yang dapat diukur sendiri oleh karyawannya. Karena hal ini bersifat relatif, Anda dapat mengambil waktu sendiri untuk ruang evaluasi. Apakah memang pekerjaan ini adalah pekerjaan yang diinginkan?

Apakah di perusahaan ini dapat berkembang? Pertanyaan seperti ini selayaknya menjadi evaluasi untuk Anda mempertimbangkan kedepan.

7. Gaji

Gaji menjadi indikator akan kepuasan karyawan. Banyak karyawan yang resign dengan alasan gaji yang tidak sesuai dengan workload.

Terkadang banyak pimpinan yang asal menumpuk pekerjaan. Apalagi kalau karyawan mendapat tawaran di perusahaan lain dengan gaji yang kompetitif. Oleh karena itu, berikan gaji yang sesuai dengan jabatan dan workload.

8. Lingkungan Kerja

Walaupun perusahaan tersebut adalah perusahaan impian dengan posisi yang diincar, kalau rekan kerjanya tidak membuat nyaman, pastinya karyawan tidak puas dan berefek kepada resign.

Lingkungan kerja menjadi faktor penunjang akan betahnya seorang karyawan. Seberat apapun tugas yang diberikan, jika lingkungan kerja yang membangun, karyawan tetap betah dan puas dengan pekerjaannya.

9. Pimpinan

Yang terakhir dan cukup sulit adalah pimpinan. Karakteristik pimpinan langsung dirangkum arogan dan bossy. Sifat ini yang sangat dijauhkan dari karyawan dan karyawan langsung malas untuk mengerjakan pekerjaan.

Namun banyak juga pimpinan yang baik dan perhatian pada tiap individu karyawannya. Pimpinan  yang baik juga membentuk komunikasi yang lancar pada karyawannya. Karyawan senang merasa dihargai, dan nilai kepuasaan karyawan juga akan baik.

Tingkatkan Pengelolaan Karyawan di Perusahaan Anda Bersama  LinovHR

Untuk meningkatkan kepuasan karyawan, hal basic yang dapat dilakukan perusahaan adalah mengelola karyawannya dengan baik. Mengelola karyawan merupakan pekerjaan yang sulit dan cukup membuang waktu.

LinovHR membantu Anda untuk memaksimalkan karyawan dengan modul Performance Management.

Dengan adanya performance appraisal, goal management, dan feedback akan membantu perusahaan Anda dalam menentukan target kerja, penilaian kinerja hingga review karyawan dengan cepat dan akurat.

Performance review dapat melihat bagaimana kinerja karyawan secara keseluruhan sesuai dengan periode yang telah ditetapkan.

Goal Management dapat membantu untuk melihat sejauh mana perusahaan telah bekerja menuju goal tersebut, terlihat dari penilaian KPI karyawan selama periode berlangsung.

Dan feedback merupakan fitur terbaik yang ditawarkan sebagai ladang untuk memberikan feedback ke rekan kerja hingga pimpinan agar terus berkembang hingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.

Selain terdapat modul Performance Management, terdapat beberapa modul lain yang dapat membantu pengelolaan karyawan secara optimal. Antara lain:

  • Payroll
  • Learn and Development
  • Succession Management
  • Time Management
  • Reimbursement
  • Competency Management
  • Recruitment
  • Loan
  • Organization Management
  • Personnel Administration
  • Employee Self Service

Demikianlah ulasan mengenai indikator kepuasan kerja karyawan. Pengelolaan karyawan menggunakan Software HRD LinovHR dan lingkungan kerja yang tepat dapat membantu meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang akan berdampak pada kemajuan perusahaan.

Simak lebih lengkap mengenai Software HRD dari LinovHR Disini!

Setiap orang tentu ingin mendapatkan kepuasan dalam melakukan setiap jenis pekerjaannya. Karena kepuasan dalam bekerja dapat memengaruhi kinerja yang dimiliki oleh seorang karyawan. Kepuasan kerja adalah sikap dan perasaan senang atau tidaknya seorang karyawan dalam melaksanakan sebuah pekerjaan. Kepuasan kerja juga dapat diartikan sebagai kesesuaian antara harapan seorang karyawan dengan keuntungan yang ia dapatkan dari pekerjaannya tersebut. Ada beberapa indikator yang dapat memengaruhi kepuasan kerja karyawan, diantaranya:

1. Kepuasan Terhadap Pekerjaannya Sendiri
Setiap jenis pekerjaan yang dilaksanakan oleh seorang karyawan tentunya akan menghasilkan motivasi dan prestasi kerja yang merupakan bagian dari kepuasan kerja karyawan. Seorang karyawan akan merasa puas akan pekerjaan yang dijalaninya apabila memenuhi hal berikut:

a. Pekerjaan tersebut dianggap sebagai sesuatu yang pentingm dan memiliki manfaat b. Karyawan menyadari betul tugas dan tanggung jawabnya atas hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan.

c. Karyawan mampu memastikan bahwa hasil kerjanya tersebut mampu mencapai nilai kepuasan.

Karakteristik yang terdapat di dalam sebuah pekerjaan dapat menjadi faktor tepernuhinya rasa puas dalam bekerja. Karyawan melakukan pekerjaannya dengan perasaan senang jika pekerjaan tersebut dapat memberikan kesempatan bagi karyawan tersebut untuk memaksimalkan kemampuan dan kecakapannya, memberikan berbagai pilihan tugas yang ia senangi, dan memberikan feed back atau umpan balik yang sesuai dengan harapan karyawan tersebut.

2. Kepuasan Terhadap Pemberian Gaji
Kepuasan terhadap pemberian gaji ini tidak hanya mencakup nominal gaji yang didapatkan akan tetapi lebih kepada kepuasan seorang karyawan pada kebijakan administrasi penggajian, adanya berbagagai macam tunjangan, serta kepuasan terhadap tingkat kenaikan gaji.

3. Kepuasan Terhadap Promosi
Promosi merupakan salah satu jenis penghargaan yang mampu memberikan kepuasan kerja pada karyawan. Promosi bisa dianggap sebagai bentuk imbalan yang diberikan oleh perusahaan terhadap prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan tersebut.

4. Kepuasan Terhadap Atasan
Indikator lain yang memengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah kepuasan terhadap atasan. Kepuasan terhadap gaya kepemimpinan atasan ini ternyata memberikan pengaruh yang cukup besat terhadap kepuasan kerja karyawan. Terdapat berbagai macam tipe gaya kepemimpinan atasan yang memengaruhi kepuasan kerja diantaranya atasan yang berorientasi terhadap kinerja karyawan dan atasan yang menguatamakan partisipasi karyawannya.

Gaya kepemimpinan atasan yang mengutamakan kinerja karyawannya akan sering memberikan perhatian pada karyawannya guna menciptakan hubungan kerja yang baik. Bentuk perhatian tersebut bisa berupa pengecekkan secara rutin terhadap kinerja karyawan serta memberikan arahan dan nasehat secara personal terhadap karyawan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan gaya kepemimpinan atasan yang mengutamakan partisipasi karyawan dapat digambarkan sebagai sikap terbuka yang diberikan oleh seorang atasan sehingga karyawannya tersebut dapat berpartisipasi langsung dalam mendiskusikan masalah pekerjaan yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

5 Kepuasan Terhadap Rekan Kerja
Rekan kerja merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kepuasan kerja karyawan. Komunikasi yang berjalan dengan baik antar sesama karyawan mampu meningkatkan kepuasan kerja dalam diri seorang karyawan, apalagi jika rekan kerjanya tersebut memiliki kesamaan dalam bersikap sehingga akan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan membentuk tali persahabatan antar karyawan. Perasaan senang dan rasa persahabatan yang timbul tersebut sangat berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan.

Apabila beberapa indikator di atas sudah terpenuhi maka kepuasan kerja karyawan pun dapat terwujud. Apabila seorang karyawan merasa puas terhadap pekerjaan yang ia lakukan maka kinerja karyawan tersebut tentu akan lebih meningkat. Hal tersebut tentu dapat memberikan pengaruh terhadap keberhasilan sebuah perusahaan.

Untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan, sebuah perusahaan bisa melakukan banyak cara untuk mengukur kepuasan kerja, diantaranya rating scale, Interviews, dan critical incidentas. Agar lebih jelas, mari kita simak ulasannya berikut ini:

1. Pengukuran Kepuasan Kerja Menggunakan Rating Scale Rating scale merupakan salah satu cara mengukur kepuasan kerja yang sering digunakan oleh sebagian besar perusahaan. Cara pengukuruan kepuasan kerja jenis ini bisa dilakukan dengan dua cara pengukuran yaitu minesota satisfaction questionare dan questionare, dan job descriptive index

Minesota satisfaction questionare merupakan instrumen pengukur kepuasan kerja yang memuat secara detail hal-hal apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam kategori unsur kepuasan kerja dan unsur ketidakpuasan kerja.

Rating scale jenis ini dapat mengukur berbagai macam elemen pekerjaan yang dinilai mampu menggambarkan tingkat kepuasan karyawan, dari mulai elemen pekerjaan yang memiliki nilai sangat memuaskan hingga elemen pekerjaan yang memiliki nilai sangat tidak memuaskan. Setiap karyawan akan diminta memeberikan jawaban yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang ia lakukan saat ini

Sedangkan cara pengukuran kepuasan kerja karyawan dengan menggunakan job descriptive index merupakan cara pengukuran kepuasan kerja yang akan memberikan gambaran mengenai sikap karyawan terhadap elemen-elemen pekerjaan yang ia jalani. Variable yang menjadi tolak ukurnya adalah pekerjaan itu sendiri, upah atau gaji yang didapatkan, peluang untuk mendapatkan promosi, supervisi, dan rekan kerja.

2. Pengukuran Kepuasan Kerja Menggunakan Interviews
Interviews merupakan cara mengukur kepuasan kerja karyawan dengan proses wawancara kepada karyawan yang dilakukan secara personal. Metode ini dinilai ampuh dalam mengetahui secara mendalam tentang sikap karyawan terhadap berbagai macam elemen yang terdapat di dalam pekerjaannya

3. Pengukuran Kepuasan Kerja Menggunakan Critical Incidents
Critical incidents merupakan istrumen pengukur kepuasan kerja karyawan dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada para karyawan mengenai berbagai macam faktor yang dapat membuat mereka merasa puas atau tidak puas.

Demikianlah indikator dan cara mengukur kepuasan kerja karyawan yang mungkin bermanfaat untuk anda. Perusahaan yang baik tentunya harus memerhatikan kesejahteraan para karyawannya, oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran kepuasan kerja untuk mengetahui tingkat kepuasan yang dirasakan oleh para karyawan selama bekerja. Dengan begitu perusahaan bisa memperbaiki serta meningkatkan berbagai macam aspek yang memengaruhi kepuasan kerja karyawan tersebut.

Download Sekarang - 20 Materi Pelatihan Manajemen SDM yang Super Amazing......

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA