Asas saling memahami dan saling menghargai antar sesama dengan tidak membedakan

Asas wawasan nusantara – Pengertian wawasan nusantara adalah sebuah cara pandang Indonesia tentang diri dan lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945. Penerapan dan implementasi wawasan nusantara ini sedianya dilakukan di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Hakikat wawasan nusantara dijadikan sebagai dasar pengetahuan suatu bangsa untuk hidup di suatu negara agar tetap tercapai tujuan nasional dan tetap mengedepankan nilai persatuan. Fungsinya penting untuk menjaga persatuan guna mencapai tujuan nasional.

Wawasan nusantara juga memiliki asas-asas tertentu. Asas wawasan nusantara ini merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi taatnya dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama.

(baca juga asas otonomi daerah)

Asas-Asas Wawasan Nusantara

Berikut ini akan dijelaskan apa saja 6 asas wawasan nusantara beserta contoh dan pengertiannya, meliputi asas kepentingan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerja sama, dan kesetiaan.

1. Kepentingan Bersama

Asas wawasan nusantara yang pertama adalah kepentingan bersama. Asas ini penting digunakan terutama ketika bangsa Indonesia menghadapi penjajah untuk merebut kemerdekaan. Adanya kepentingan bersama lah yang membuat bangsa Indonesia jadi bersatu.

Setelah kemerdekaan Indonesia, asas kepentingan bersama dijadikan sebagai landasan untuk membangun dan mengisi kemerdekaan guna mewujudkan tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

2. Keadilan

Asas wawasan nusantara berikutnya adalah asas keadilan. Asas ini merupakan cerminan dari tata pergaulan dengan tidak merugikan para pihak dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi atas kepentingan golongan/umum.

Dalam mewujudkan cita-cita nasional, prinsip keadilan harus dijunjung tinggi dan ditegakkan pada semua golongan atau kelompok, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antar golongan masing-masing individu.

3. Kejujuran

Berikutnya juga ada asas kejujuran. Dalam menjalankan wawasan nusantara harus didasari pada sifat dan perbuatan yagn jujur. Asas kejujuran mencerminkan semua perbuatan harus sesuai dengan kenyataan dan hukum yang berlaku.

Asas kejujuran juga meliputi keberanian untuk berfikir, berkata dan bertindak sesuai dengan realita serta ketentuan yang benar. Kejujuran menjadi asas yang harus ditegakkan pada asas wawasan nusantara.

4. Solidaritas

Asas wawasan nusantara selanjutnya adalah asas solidaritas. Asas ini merupakan asas yang bertujuan untuk saling memahami dan saling menghargai antar sesama dengan tidak membedakan suku, ras, agama, dan antar golongan.

Adanya solidaritas bisa menjadi kekuatan untuk mewujudkan cita-cita nasional dalam semangat wawasan nusantara.

5. Kerja Sama

Kerja sama juga termasuk sebagai salah satu asas-asas wawasan nusantara. Asas ini menerapkan prinsip kebersamaan, gotong royong, dan saling membantu.

Adanya koordinasi, saling pengertian yang berdasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil ataupun kelompok besar dapat mencapai sinergi dengan lebih baik.

6. Kesetiaan

Asas wawasan nusantara yang terakhir adalah asas kesetiaan. Pada asas ini bertujuan untuk setia terhadap kesepakatan bersama guna mencapai tujuan nasional.

Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi Bangsa dan mendirikan negara Indonesia yang dimulai dan harus terus dipertahankan sampai kapan pun.

Nah itulah penjelasan mengenai pengertian dan asas wawasan nusantara di Indonesia yang di antaranya adalah kepentingan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerja sama, dan kesetiaan.

Sikap saling menghormati dan menghargai dalam interaksi sosial penting dilakukan supaya tidak ada perpecahan di masyarakat, dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Pada dasarnya hidup rukun dan toleran diantara pemeluk agama yang berbeda-beda tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu dan ajaran agama yang lain dicampur adukkan. Akan tetapi dengan dasar hidup rukun dan toleransi dalam kehidupan berkelompok dan bermasyarakat, tradisi-tradisi keagamaan yang dimiliki oleh individu menjadi bersifat kumulatif dan kohesif yang menyatukan keanekaragaman interpertasi dan sistem-sistem keyakinan keagamaan.

Nilai-nilai agama yang ditanamkan sejak dini terhadap seseorang dapat merupakan bagian dari unsur-unsur kepribadiannya, yang dapat cepat bertindak menjadi pengendali dalam kehidupannya.

Karena itu keyakinan terhadap agama yang menjadi bagian dari kepribadian itu, akan mengatur sikap dan tingkah laku seseorang secara otomatis dari dalam, ia tidak akan mengambil milik orang lain, melakukan tindakan kriminal, bukan karena tidak ada kesempatan untuk itu, akan tetapi ia takut kepada yang diyakininya yang senantiasa melihatnya.

Sebagai individu di masyarakat, ia akan bergaul dan bekerja dengan baik untuk kepentingan dirinya, keluarga maupun masyarakat, bukan karena ingin dipuji atau diberi penghargaan akan tetapi karena keyakinan agamanya yang menganjurkan demikian.

BACA JUGA: Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Sebagai negara majemuk, keberagaman antar masyarakat di Indonesia dapat menjadi kekuatan bangsa. Bukan sebagai kelemahan, justru masyarakat Indonesia memiliki sifat majemuk yang memang sangat mencintai keberagaman ini.

Sebagai negara Pancasila, keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Sebaliknya, jadikan keberagaman menjadi momentum untuk persatuan. Sesama masyarakat Indonesia bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.

Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kemajemukan bukan menjadi penghalang, namum sebagai pemerkaya jati diri bangsa.

Toleransi Antar Sesama

Manfaat Keragaman Sosial Budaya Indonesia

Toleransi berasal dari bahasa latin tolerantia, berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Secara umum, istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan kelembutan.

Toleransi merupakan bentuk akomodasi dalam interaksi sosial. Manusia beragama secara sosial tidak bisa menafikan bahwa mereka harus bergaul bukan hanya dengan kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok berbeda agama.

Umat beragama musti berupaya memunculkan toleransi untuk menjaga kestabilan sosial sehingga tidak terjadi benturan-benturan ideologi dan fisik di antara umat berbeda agama.

Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia.

Beberapa kategori multikulturalisme yang diproblematisasi di Indonesia, terutama misalnya, terkait dengan pertanyaan siapa orang asli, minoritas nasional, dan imigran dalam konteks masyarakat Indonesia.

Keberagaman dalam masyarakat Indonesia ditinjau dari sudut pandang geografis, terbentuk oleh jumlah suku bangsa yang mendiami suatu wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar di mana-mana. Sebagai negara kepulauan, perbedaan antar suku yang mendiami satu pulau dengan pulau lain atau berada di satu kawasan berbeda-beda budayanya.

Cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan menjadi penting diajarkan oleh orang tua dan guru kepada anak sedari dini. Dengan mengajarkan sikap toleransi, maka anak akan terbiasa dengan perbedaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan yang dapat diterapkan di keluarga, sekolah dan masyarakat yaitu menyelenggarakan kegiiatan untuk menumbuhkan toleransi dan rasa cinta kepada budaya Indonesia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti: pawai budaya, festival budaya, dan sebagainya.

Contoh prilaku yang mencerminkan sikap toleransi adalah menghormati teman yang sedang beribadah, dan tidak mencemooh agama dan kepercayaan teman.

Toleransi dibutuhkan pada sesama masyarakat Indonesia agar bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.

BACA JUGA: Manfaat Keberagaman Budaya Bagi Suatu Bangsa

Toleransi merupakan sikap untuk mengerti, memahami dan menerima perbedaan antar individu. Sikap ini tanpa paksaan dan tidak ingin memaksakan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Hidup rukun dan toleransi adalah dua hal yang harus diperhatikan agar hidup harmonis ditengah keberagaman masyarakat.

Perbedaan adalah keniscayaan dalam masyarakat. Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan karena dia atau mereka berbeda. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.

Menerima perbedaan antara suku, agama dan kebudayaan dapat dimulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tentram dan aman. Kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk dilakukan

Saling Menghormati Antar Pemeluk Agama

Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kerjasama yang dilakukan, dilandasi rasa ikhlas dan penuh tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama.

Jadi, keragaman Indonesia adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa Indonesia. Sudah seharusnya, sesama masyarakat saling menjalin keberagaman Indonesia. Jangan sampai, keberagaman yang sudah dibangun sejak dahulu menjadi rusak.

Sebagai makhluk sosial manusia terhadap norma-norma sosial yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut : Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya. Norma kesusilaan atau moral, yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan. Norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa.

Manusia sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan hidup sesuai norma yang berlaku.

Hak asasi tertinggi orang lain adalah pilihan menentukan agama dan kepercayaannya sendiri. Selain itu, hak pribadi orang lain yang diatur undang-undang adalah hak mengelurakan pendapat sesuai norma hukum.
Saat anak masih kecil, contoh mengajarkan menghargai hak orang lain misalnya, meminta izin sebelum meminjam barang.

Dilansir dari laman kemenag.go.id, berikut enam poin pandangan dan sikap untuk menjaga umat beragama tentang Etika Kerukunan Antar Umat Beragama:

  • Setiap pemeluk agama memandang pemeluk agama lain sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan dan saudara sebangsa.
  • Setiap pemeluk agama memperlakukan pemeluk agama lain dengan niat dan sikap baik, empati, penuh kasih sayang, dan sikap saling menghormati.
  • Setiap pemeluk agama bersama pemeluk agama lain mengembangkan dialog dan kerjasama kemanusiaan untuk kemajuan bangsa.
  • Setiap pemeluk agama tidak memandang agama orang lain dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mencampuri urusan internal agama lain.
  • Setiap pemeluk agama menerima dan menghormati persamaan dan perbedaan masing-masing agama dan tidak mencampuri wilayah doktrin/akidah/keyakinan dan praktik peribadatan agama lain.
  • Setiap pemeluk agama berkomitmen bahwa kerukunan antar umat beragama tidak menghalangi penyiaran agama, dan penyiaran agama tidak menggangu kerukunan antar umat beragama.

Pertanyaan dan Diskusi

Bagian ini akan membahas beberapa pertanyaan yang sering muncul di buku pelajaran atau saat berbincang dengan sesama siswa di sekolah.

Sikap saling menghormati dan menghargai dalam interaksi sosial penting dilakukan supaya​ …

Tidak terjadi peselisihan dan konflik antar sesama di masyarakat. Juga menjaga kerukunan dan persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan sikap saling menghormati!

Sikap saling menghormati, saling menghargai dan mau menerima perbedaan serta mengambil jalan atau keputusan yang terbaik sebagai sebuah kesepakatan bersama adalah perilaku siswa dan generasi muda harapan bangsa.

Dengan saling menghormati, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan. Tidak ada manfaat dari permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat.

Sebagai pelajar, yang dapat dilakukan adalah dengan bergotong-royong, mengembangkan toleransi antar sesama dan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Sikap saling menghormati antar sesama termasuk pengamalan sila ke …

Sikap saling menghormati sesama manusia adalah pengamalan sila ke dua Pancasila. Sila kedua Pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” . Sila ini menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA