Aplikasi pemandu ibadah di gereja

Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/1475

Title:  "Transformasi Musik Gerejawi" ( Penelitian Terhadap Tradisi Musik Gerejawi dalam Ibadah Minggu di GKJW Tulungrejo-Banyuwangi )
Galih Candra Hermawan, Septian
Issue Date:  2012
Publisher:  Program Studi Teologi FTEO-UKSW
Abstract:  Gereja dipahami sebagai persekutuan orang percaya yang dikumpulkan oleh Kristus. Di dalam kehadirannya di dunia tidak lepas dari kebudayaan lokal yang mengelilinginya. GKJW Tulungrejo tumbuh dan berkembang tidak lepas dari kebudayaan lokal yang ada di sekitarnya yaitu budaya Jawa. Para tokoh pada waktu itu di dalam mengkabarkan Injil di Jawa Timur juga mengunakan kebudayaan lokal. Seperti yang dilakukan oleh Coolen, Coolen pada waktu itu di dalam menyampaikan cerita Alkitab mengunakan media wayang dengan bahasa Jawa Krama Inggil (bahasa Jawa halus), dan dengan diiringi musik Jawa yaitu gamelan. Oleh karena itu warga jemaat GKJW Tulungrejo masih mempunyai pandangan bahwa GKJW adalah gereja etnis Jawa yang musik dan nyanyiannya harus bernuansa Jawa. Bahkan masik selektif dalam memilih iringan musik di dalam ibadah minggu. GKJW merupakan gereja yang Patunggilan Kang Nyawiji (persekutuan yang bersatu) yang wilayahnya terbentang dari ujung timur yaitu Banyuwangi sampai perbatasan Jawa Tengah yaitu Ngawi, memberikan pemahaman bahwa GKJW bukan gereja suku melainkan gereja terbuka untuk segala suku di Propinsi Jawa Timur. Musik adalah seni dan ilmu dalam menggabungkan bunyi atau nada vokal dan instrumental dalam berbagai melodi, harmoni, ritme, warna nada, untuk membentuk suatu komposisi yang lengkap secara stuktural dan mengekspresikan emosi atau perasaan. Unsur musik yang didefinisikan dalam tulisan ini bukan sekedar intrumen seperti piano, organ dan gitar, melainkan mencakup pula musik yang terkait dalam tata ibadah, seperti berupa nyanyian jemaat, paduan suara, maupun musik intrumental. Musik dan nyanyian sudah ada sebelum masa Kristus, yang dipakai oleh kebudayaan awal dalam upacara ritual. Musik dan nyanyian terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sebagai upaya menyelaraskan musik dan nyanyian gereja dengan tantangan, kebutuhan zaman serta kondisi dari warga jemaat. Sedangkan peran musik di dalam ibadah minggu yaitu menumbuhkembangkan iman jemaat serta membantu jemaat memberikan respon terhadap kasih dan anugrah Allah. Fungsi musik dan nyanyian di dalam ibadah Kristen adalah: pertama, sebagai sarana mewujudkan persekutuan orang Kristen sebagai tubuh Kristus. Kedua, sebagai sarana peneguhan komitmen (janji) bersama maupun pribadi. Ketiga, sebagai sarana penyampaian doa kepada Tuhan. Keempat, sebagai sarana untuk saling membangun dan menguatkan iman. Kelima, sebagai sarana penyampaian ajaran-ajaran Kristen. Dalam tulisan ini penulis mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mengambarkan keadaan dari subyek yang diteliti. Sedangkan pengumpulan data dengan wawancara dan pengamatan terlibat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pemahaman warga jemaat GKJW Tulungrejo terhadap tradisi dan perubahan musik dalam ibadah minggu, serta sejauh mana upaya perkembangan musik di dalam ibadah minggu di GKJW Tulungrejo. Musik dari zaman para rasul dan masa gereja pasca para rasul terus mengalami perubahan mengikuti kebutuhan zaman. Perubahan musik di dalam ibadah minggu sangat diperlukan, karena musik mempunyai peranan penting membantu jemaat yang datang dalam ibadah untuk menghayati imannya kepada Tuhan. Untuk itu diperlukan variasi dan perubahan dari waktu ke waktu, supaya warga jemaat yang datang dalam ibadah tidak bosan dan tidak merasa jenuh. Dengan adanya variasi dan peran musik yang maksimal bisa menolong warga jemaat untuk menumbuh kembangkan imannya. Gereja sebaiknya memperhatikan tentang perubahan musik, dengan adanya perubahan menuju perkembangan juga membantu gereja untuk mengalami perkembangan. Musik di dalam ibadah minggu juga mempunyai nilai pastoral yang membantu warga jemaat di dalam mendapatkan ketenangan hati dan penguatan iman dalam hidupnya. Jenis iringan musik yang beragam apakah itu musik tradisional atau musik modern bisa mingiringi ibadah minggu. Musik tradisional dan modern apabila dipadukan akan membuat ibadah semakin semarak dan akan mengalami perkembangan sehingga ibadah menjadi hidup dan penuh suka cita, sehingga warga jemaat yang datang bisa menghayati kehadiran Tuhan jadi tidak mehilangkan salah satunya. Selain musik pemandu pujian juga mempunyai peranan penting, fungsi pemandu pujian itu sendiri ialah menuntun jemaat dalam menyanyikan nyanyian, serta memberikan dukungan teknis kepada jemaat sehubungan dengan tempo, dinamika dan karakter lagu dari nyanyian yang dinyanyikan.
Description:  Lembar Pengesahan tidak disertai tanda tangan dosen pembimbing
URI:  http://repository.uksw.edu/handle/123456789/1475
Appears in Collections: T1 - Theology

Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Apa saja yang dilakukan dalam ibadah di gereja?

Berdoa. Membaca kitab suci. Menyanyikan lagu pujian. Mendengarkan ceramah keagamaan sesuai dengan ayat utama pada hari tersebut.

Ibadah di gereja disebut apa?

Kebaktian gereja atau kebaktian adalah upacara ibadat berjemaah Kristen, yang kerap dilaksanakan di rumah ibadat Kristen. Kebaktian gereja kerap tetapi tidak semata-mata dilaksanakan pada hari Minggu atau pada hari Sabtu (khusus gereja-gereja pengamal Sabat hari ketujuh).