Apakah yang harus dilakukan agar suatu komunitas tidak mengalami kevakuman

Suarakampus.com- Organisasi merupakan ajang ekspresi diri bagi setiap remaja terutama para pelajar, baik siswa maupun mahasiswa. Jadi, tak heran jika banyak remaja yang berminat untuk bergabung dalam suatu organisasi tertentu.

Meski demikian ada hal penting yang harus diperhatikan dalam berkecimpung dalam suatu komunitas, yaitu eksistensi. Tidak mudah untuk menjaga eksistensinya suatu komunitas dengan latar belakang anggota yang berbeda-beda.

Untuk menjawab persoalan tersebut, berikut beberapa tips dalam menjaga komunitas agar senantiasa eksis:

Menjaga Komitmen

Dalam suatu komunitas butuh yang namanya komitmen. Komitmen merupakan hal penting yang harus kamu pegang saat pertama kali masuk dalam suatu komunitas. Apa tujuan dan niatmu sebelum memulai itu yang harus kamu targetkan untuk mencapainya.

Semangat kebersamaan di awal masuk komunitas memang sangat solid, namun seiring berjalannya waktu, semangat itu akan surut karena berbagai hal, sebab tak semua hal yang kita inginkan itu selalu berjalan mulus, oleh sebab itu di dalam komunitas dibutuhkan yang namanya komitmen.

Punya Tujuan, Kegiatan dan Evaluasi

Tujuan juga merupakan hal yang penting dalam suatu komunitas, tanpa tujuan suatu komunitas tidak akan mempunyai arah. Dengan tujuan kita akan mengetahui proyeksi untuk ke depannya seperti apa.

Dengan demikian, untuk menetapkan tujuan maka suatu komunitas harus mempunyai kegiatan dan evaluasi di setiap perkembangan nya, yang mana tanpa adanya kegiatan suatu tujuan tidak akan tercapai, jadi dengan evaluasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dari setiap kegiatan.

Kolaborasi dengan Komunitas Lain

Setiap masing-masing komunitas itu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jadi dengan kolaborasi kita bisa menjaga eksistensi komunitas dalam suatu kegiatan
Kolaborasi merupakan wadah perjuangan bersama untuk mencapai tujuan. Meski demikian sesama komunitas tetaplah harus saling menghargai dan menghormati meskipun suatu komunitas tersebut baru berdiri. Jangan menganggap suatu komunitas itu rendahan dan tetaplah untuk mengapresiasi keterlibatannya dengan baik.

Berinovasi

Kegiatan yang diadakan oleh komunitas yang berkelanjutan itu harus memiliki inovasi baru setiap kegiatannya. Jangan lakukan kegiatan dengan model dan sistem yang sama, karena itu akan membuat orang yang melihatnya merasa bosan dengan hal itu.

Teruslah berkreasi dengan inovasi baru, karena komunitas akan naik kelas dan memperoleh apresiasi yang lebih meningkat dari orang lain. Dengan inovasi baru akan membawa suatu komunitas lebih maju dan inilah yang disebut dengan wujud eksistensi suatu komunitas.

Regenerasi dan Berbagi

Menciptakan regenerasi merupakan hal yang penting dan harus dilakukan jika kita tidak ingin suatu komunitas kita mati atau vakum. Karena setiap tahunya suatu generasi pasti akan berganti atau pengalihan jabatan. Hal itu harus dilakukan agar komunitas kita tetap eksis.

Berbagi kesempatan dan kepercayaan kepada yang muda untuk mengembangkan suatu komunitas. Karena setiap orang ada masanya, dan setiap masa pasti ada orangnya.

Bikin Usaha Komunitas

Biasanya dalam suatu komunitas terdapat unsur kekeluargaan dan rasa kebersamaan yang tinggi, jadi untuk masalah dana kerap tak jadi masalah. Bisa Swadaya dengan iuran dan sebagainya. Meski demikian tetap saja suatu komunitas harus memiliki dan membuka usaha ekonomi sebagai sumber penghasilan dari komunitas itu sendiri.

Show The World

Suatu Komunitas tergantung pada kehebatan anggotanya, jangan biarkan kiprah komunitasmu tersembunyi dan tidak diketahui oleh orang luar. Perkenalan kehebatan dan karya-karya komunitasmu kepada dunia, agar dunia luar mengapresiasi komunitasmu, dengan demikian suatu komunitas akan tumbuh dan maju.

Penulis: Padila Yusra

Komunitas menjadi salah satu elemen penting dalam bermasyarakat. Bermula dari karakter manusia yang senang untuk berkelompok, munculah wadah yang mengakomodasi kepentingan tersebut. Komunitas ada yang hanya wadah sekumpulan orang dan adapula yang organisasi struktural. Pahami lebih lanjut kuy berikut ini,


Hakikatnya komunitas adalah wadah bagi sekelompok orang dari beragam elemen masyarakat yang memiliki nilai, tujuan yang sama dan berupaya mencapainya dengan mesin organisasi tersebut.

Berdasarkan jenisnya, komunitas terbagi jadi 3 yaitu,Berbasis Minat, yaitu sekumpulan orang yang memiliki ketertarikan dan minat yang sama terhadap sesuatu. Wadah ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan anggotanya.Berbasis Lokasi, yaitu sekelompok orang yang berdomisili di satu tempat/daerah. Wadah ini bertujuan untuk saling mengenal antar individu dan mengembangkan wilayahnyaBerbasis Komuni, yaitu sekumpulan orang yang terbentuk atas kepentingan dan keinginan bersama untuk mencapai tujuan suatu organisasi tertentu. Seperti halnya perhimpunan profesi.

Berdasarkan penjelasan diatas, Apakah kamu pernah berkomunitas di salah satu jenis tersebut? Jika pernah, Apa yang kamu rasakan & dapatkan ketika terlibat di dalamnya? Share di kolom komentar yaa 😁

Beralih ke pembahasan utama, komunitas yang berkelanjutan memiliki beberapa aspek pendukung nih. Adapun penjelasannya sebagai berikut,

Membangun komunitas tentu harus memiliki tujuan yang jelas. Apakah itu sebatas mengembangkan hobi, nambah relasi, ataupun ningkatin skillmu? itu pilihan. Komunitas yang baik adalah medium yang dapat membuat setiap anggotanya bertumbuh dari aspek pengetahuan & keterampilan secara berkelanjutan. Disamping itu menambah relasi, meningkatkan rasa kepekaan terhadap orang lain dan masyarakat. Pada tahap inilah keberlanjutan organisasi akan ditentukan. Bisa jadi kurang tepatnya strategi, akan berdampak besar. Tentu dalam hal ini, perlu adanya kebijaksanaan dari para pengurus untuk memperhatikan seluruh aspek yang bersangkutan.Adanya sebuah visi membantu komunitas untuk tetap pada jalur yang benar. Tau apa yang ingin dicapai bersama. Dimulai dengan membayangkan ingin dibawa kemana organisasi tersebut dalam kurun waktu setahun, atau beberapa tahun kedepan. Begitupun misi sebagai pembedahan dari visi yang bersifat umum tersebut dalam poin-poin yang mudah untuk dilakukanContoh: 

Organisasi PERHUMAS Muda Semarang memiliki paparan visi dan misi sebagai berikut, 

"Menjadi platform kepemudaan terdepan dalam pembelajaran dan kegiatan kehumasan yang bermakna bagi pengurus, anggota dan masyarakat di Semarang."

Secara umum komunitas memiliki struktur kepengurusan. Tujuan adanya struktur tersebut adalah memahami tugas pokok dan fungsi masing dalam menjalankan roda aktivitas.Setiap orang yang ada berperan sesuai bidangnya masing-masing untuk memerankan fungsinya. Apakah orang itu sebagai konseptor atau eksekutor. Saya meyakini bahwasanya, komunitas juga sama seperti organisasi bisnis yang ada, hanya perbedaannya di kepentingan yang akan dicapai. Kita perlu memetakan struktur organisasi memiliki 3 pembagian yaitu, 

Tingkatan Manajemen Organisasi. Sumber: Management Study Guide

Mari kita bahas satu persatu terkait tingkatan manajemen diatas,

a. Top of Management, terdiri dari ketua umum, wakil ketua, sekretaris dan bendahara. Manajemen puncak adalah sumber utama wewenang dan mengelola tujuan dan kebijakan untuk suatu organisasi. Ini mencurahkan lebih banyak waktu untuk fungsi perencanaan dan koordinasi.

b. Middle of Management, jajaran ini terdiri dari kepala departemen yang bertanggung jawab kepada manajemen puncak untuk berfungsinya departemen mereka. Mereka mencurahkan lebih banyak waktu untuk fungsi organisasi dan arah.

c. Lower of Management, terdiri atas supervisor dan pengawas. Bagian ini memastikan bahwa arahan dari manajemen tingkat atas dan menengah selaras dengan tugas yang sedang dikerjakan oleh para staf. 

Belum tentu setiap organisasi memperlukan 3 tingkatan manajemen tersebut, bisa jadi hanya perlu top of management saja. Hal ini kembali pada kebutuhan setiap komunitas yang ada. Jika anggotanya banyak dan programnya beragam, tentu perlu adanya strata manajemen yang mengelolanya kan?

Tahun demi tahun akan dilalui setiap organisasi, keberlanjutan dari komunitas tergantung dari sistem regenerasinya. Kepengurusan menjadi pilar yang sangat vital. Jika tidak dipersiapkan dengan baik, justru tahun berikutnya tidak optimal bahkan justru mangkrak.

Pihak top of management bersama departemen Human Capital/HRD, perlu menyiapkan sistem open recruitment bagi next pengurus dan anggota. Selain menambah amunisi sumber daya manusia, juga dapat menjadi media yang mutakhir dalam mengkomunikasikan eksistensi & program kepada masyarakat luas.

> Baca Juga: Penting gak sih ikut organisasi kemahasiswaan di kampus? Keberadaan organisasi komunitas belumlah sempurna ketika sekadar Ada saja. Eksistensi ini seyogyanya diimbangi dengan hadirnya program yang relevan dan bermanfaat bagi publik internal maupun eksternal.Dalam penyusunan program, fokuskanlah pada pengembangan internal komunitas terlebih dahulu sebelum eksternal. hal ini karena pondasi internal haruslah lebih kokoh. SDM yang ada harus tangkas, sebelum menyajikan program eksternal yang lebih sukar.

Berikut ini program internal dan eksternal yang dapat kamu terapkan,

A. Program Internal

  1. Program pengembangan diri dan departemen
  2. Team building (Makrab)
  3. Reward & punishment
  4. Hangout
  5. Relawan kegiatan sosial, dll

B. Program Eksternal

  1. Conference
  2. Workshop
  3. Concert
  4. Exhibition
  5. Company/Media visit
  6. Competition, dll

Setiap komunitas memiliki kekuatan finansial yang berbeda. Ada yang memiliki sumber pendapatan tetap dari pengelola pusat, ada yang harus struggling/mandiri. jika masuk pada golongan dapat bagian dari pengelola pusat maka sisa kebutuhan bisa ditolong oleh sistem kas. Jika berada pada golongan kedua? harus putar otak dari jajaran pimpinan hingga anggota kan?Maka dalam membangun komunitas perlu adanya sistem keuangan yang baik. Terutama sistem cashflow yang sehat. Berimbang antara program yang dihasilkan dengan outputnya.Umumnya, pada komunitas dikenal beberapa sistem pendanaan seperti adanya KAS (per bulan), donatur, sponsorship, kerjasama mutualisme dan sebagainya. Urusan perbendaharaan dan alokasi anggaran perlu di pahami secara benar agar pengeluaran tidak over yang dapat mengakibatkan krisis. Ini berbahaya, karena roda pergerakan terhambat. Maka dari pimpinan organisasi perlu mereview dan mengalokasikan setiap dana untuk beragam kegiatan organisasi dengan baik.Berkoneksi atau berjejaring itu sebuah keharusan. Terlebih dapat berkolaborasi dengan pihak lain, tentu menjadi sebuah pencapaian tersendiri. Membangun komunitas yang sustainable tidak berfokus hanya pada internal saja, melainkan pihak eksternal harus dirawat sebaik mungkin. Pemangku kepentingan yang lain justru membawa sesuatu hal yang besar bagi komunitasmu. Misalnya, kolaborasi project hingga kerjasama dalam pendanaan.

Berikut tips dalam menjalin dan merawat relasi dengan pihak eksternal yang relevan bagi komunitasmu,

  1. Petakan Pemangku Kepentingan, tahap ini menjadi sangat penting karena kita perlu memahami siapa yang bersinggungan langsung dengan kita. Misalnya, Pemerintah, Korporat, dan sebagainya
  2. Jalin komunikasi dua arah melalui kanal online & tatap muka
  3. Menghadiri kegiatan pihak eksternal (jika diundang) ataupun boleh berkunjung jika terdapat program yang terbuka untuk umum 


Era modern menuntut kita untuk lebih adaptif, salah satunya mengadopsi media daring seperti website dan media sosial. Media sosial terbukti cukup ampuh (based on observasi) untuk meningkatkan awareness.Komunitas yang notabene minim dana untuk promosi, akan lebih efektif ketika menggunakan media sosial. Terlebih setiap orang saat ini sudah menjamah digital, terutama generasi Y & Z. Ini sebuah momentum untuk lebih agresif dalam menjalin komunikasi intens dengan audience dan menarik minat masyarakat terhadap komunitas kita.Dalam proses membangun komunitas, kita harus memahami visi dan misi yang telah dibuat. Tidak berhenti pada titik itu saja, melainkan kita perlu mamahami mengemas program komunikasi komunitas menjadi lebih menarik.

Bagi para pemimpin organisasi komunitas, penting untuk memulai dari sekarang dalam membranding komunitasmu! Secara sederhana dapat dimulai dengan beberapa langkah berikut ini,

  1. Ketahuilah tujuan organisasimu secara jelas
  2. Tentukan langkah "Bagaimana persepsi orang lain ingin melihat komunitasmu"
  3. Senadakan seluruh atribut komunitas sesuai dengan karakter dasar yang ingin dibentuk
  4. Komunikasikanlah secara progresif melalui berbagai media
  5. More Experiment! 😊

Dalam proses membangun komunitas, peran mentor akan berpengaruh. Hal ini karena sang mentor tersebut telah memiliki pengalaman dan ilmu yang cukup mengarahkan komunitas ke arah yang lebih baik.Tugas para pemimpin organisasi komunitas inilah yang cukup sulit, yaitu menemukan mentor yang tepat. Terlebih tidak semua orang bersedia untuk membimbing, bahkan ada yang sekadar membimbing dan malah ada juga yang mengantarkan ke jurang.

Sungguh tantangan karena salah langkah akan berakibat fatal. Maka ada beberapa tips dalam memilih mentor komunitasmu nih,

  1. Pahami latar belakangnya secara jelas, terutama track recordnya
  2. Memiliki semangat yang sama dengan komunitasmu
  3. Memiliki kompetensi dalam bidang pengembangan komunitas

Seperti layaknya sebuah organisasi formal bisnis, komunitas juga perlu memiliki syarat, ketentuan dan peraturan yang mengikat. Mengikat kepada seluruh orang yang berada di naungan komunitas.Hal ini akan menjadi pakem yang kuat dan batasan dalam berkegiatan. Setiap anggota dibuat untuk taat terhadap ketentuan yang berlaku agar terhindar dari perbuatan tercela yang mengakibatkan buruknya citra komunitas. Pakem ini tentu perlu di sesuaikan dengan kebutuhan tiap organisasi komunitas. Selaras dengan visi organisasi juga. Maka dalam hal ini perlu dibuat juga Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga (AD ART) yang jelas. Jika hal ini ada, maka kejelasan terhadap keberadaan organisasi cukup lengkap dan berkarakter.KesimpulanKetika kita memahami tujuan dalam berkomunitas, maka kita sudah berada pada jalan yang tepat. Membangun komunitas bukan perkara mudah, banyak aspek yang perlu dirancang dengan presisi. Tentu bukan 1x jadi, melainkan melalui proses learning by doing. 

Dengan panduan tersebut, harapannya dapat memberikan guideline untuk para cendekiawan muda dan masyarakat untuk mempunyai komunitas yang baik. Baik secara value internal hingga menghasilkan produk organisasi komunitas yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia.Demikian 101 Tips Membangun Komunitas yang bermanfaat dan bermakna, jika ada pertanyaan lebih lanjut dapat bertanya di kolom komentar ya

Semoga bermanfaat & membantu 😊


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA