Merdeka.com - Ketika masa mengurung diri dan belajar serta bekerja dari rumah seperti sekarang, tidak banyak hal yang bisa kita lakukan. Satu hal yang jadi lebih sering kita lakukan pada saat ini adalah tidur.
Kondisi berdiam di rumah menjadikan kita memiliki banyak waktu untuk bermalas-malasan di kasur hingga tertidur. Hal ini disebut banyak orang bisa membuat kamu menjadi lebih gemuk.
Namun, tahukah kamu bahwa tidur sesungguhnya bisa membantumu menjaga berat badan? Tentu saja hal ini dilakukan pada saat tertidur dengan jumlah yang cukup.
Ketika seseorang kurang tidur, terdapat dampak negatif yang bisa dialaminya. Dilansir dari The Health Site, berikut alasan mengapa tidur bisa membuatmu menjaga berat badan.
Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Obesitas
Orang dewasa yang kurang tidur mungkin memiliki risiko lebih tinggi bertambah berat badan. Berdasar penelitian, ketika tidur seseorang bakal mengalami perubahan berat badan yang lebih sedikit. Gangguan tidur yang dialami seseorang juga berhubungan dengan obesitas.
2 dari 3 halaman
Kualitas Tidur yang Buruk Bisa Tingkatkan Selera Makan
Banyak orang yang kekurangan tidur cenderung untuk makan lebih banyak. Hal ini terjadi karena dua hormon yang berhubungan dengan rasa lapar seperti ghrelin dan leptin. Ketika kurang tidur, keseimbangan dari hormon ini jadi terganggu.
Kurang Tidur Buat Metabolisme Terganggu
Penelitian mengugkap bahwa kurang tidur bisa menurunkan kadar metabolisme saat istirahat yaitu jumlah kalori yang terbakar ketika tidur. Diketahui bahwa kurangnya tidur bisa membuat hilangnya otot. Karena otot membakar kalori ketika istiharat, kadar metabolik menurun pada saat otot hilang.
3 dari 3 halaman
Cukup Tidur dapat Meningkatkan Aktivitas Fisik
Kurang tidur bisa berujung pada kelelahan di siang hari dan membuatmu kurang termotivasi untuk berolahraga. Selain itu, kamu bakal lebih mudah lelah ketika berolahraga berlebih. Lebih lanjut, diketahui bahwa tidur cukup bisa meningkatkan kekuatan otot dan performa atletik.
Tidur Cukup Bisa Mencegah Resistensi Insulin
Insulin merupakan hormon yang membuat tubuh menggunakan gula dari karbohidrat yang kamu konsumsi sebagai energi. Ketika kualitas tidur seseorang buruk, lebih banyak gula tersimpan di aliran darah karena sel tuuh menjadi resisten terhadap insulin dan bisa berpengaruh terhadap munculnya diabetes dan bertambahnya tekanan darah.
Walau tidur memang berdampak positif terhadap berat badan seseorang, namun kamu tidak boleh terus bermalas-malasan. Pola makan yang tepat serta gaya hidup yang sehat juga sangat berpengaruh. [RWP]
Baca juga:
Begini Cara Mudah dan Sederhana untuk Tidur Lebih Cepat dan Bangun Lebih Pagi
Jakarta -
Jika Anda ingin memperbaiki postur tubuh, berarti Anda harus memperhatikan pola tidur karena kualitas tidur memengaruhi berat badan. Jam tidur yang Anda lakukan sama pentingnya dengan Anda melakukan diet atau olahraga.
Faktanya, sekitar 30 persen orang dewasa tidur kurang dari enam jam setiap malam. Untuk itu, usahakan untuk tidak tidur larut malam apabila tidak ada kepentingan mendesak.
Dikutip dari Healthline, berikut 4 alasan mengapa kurang tidur memengaruhi berat badan:
1. Kurang tidur dapat meningkatkan obesitas
Tidur yang kurang cukup dikaitkan dengan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dan penambahan berat badan. Perubahan berat badan dapat diamati ketika orang tidur kurang dari 7 jam setiap malam.
Sebuah studi menunjukkan bahwa durasi tidur yang singkat meningkatkan kemungkinan obesitas sebesar 89% pada anak-anak dan 55% pada orang dewasa. Kesehatan tubuh juga bisa menurun apabila tidak tidur dengan cukup.
2. Kurang tidur dapat meningkatkan nafsu makan
Ketika Anda kurang tidur, 2 hormon dapat meningkatkan rasa lapar untuk mengonsumsi makanan, yakni ghrelin dan leptin. Hormon kortisol dapat meningkat bila Anda tidak cukup tidur di mana hormon stres ini juga dapat meningkatkan nafsu makan.
Ghrelin adalah hormon yang dilepaskan di perut yang menandakan rasa lapar di otak. Leptin adalah hormon yang dilepaskan dari sel lemak yang menekan rasa lapar dan memberi sinyal kepenuhan di otak.
Simak Video "Siapa Saja yang Disarankan untuk Jalani Meditasi?"
[Gambas:Video 20detik]