KOMPAS.com – Apakah bisa hamil jika berhubungan badan sehari sebelum haid bisa saja muncul di benak pasangan yang tengah mendambakan momongan, maupun sebaliknya.
Baik Anda sedang mencoba untuk hamil atau ingin menghindari kehamilan tanpa alat kontrasepsi, waktu memang dapat membuat semua perbedaan di dunia.
Selain ingin bertanya mengenai dampak berhubungan seks selama menstruasi, Anda mungkin juga memiliki rasa penasaran tenyang dampak berhubungan badan sebelum haid.
Baca juga: 7 Tanda Masa Subur pada Wanita
Lantas, bagaimana jawabannya?
Dilansir dari Very Well Family, pada umumnya, kemungkinan Anda untuk bisa hamil setelah berhubungan badan sehari sebelum haid adalah rendah. Pasahalnya, H-1 haid bukanlah masa subur wanita.
Pada siklus haid 28 hari hingga 30 hari, ovulasi atau masa subur kemungkinan besar akan terjadi antara hari ke-11 dan hari ke-21.
Ketika ini terjadi, sel telur (ovum) hanya akan tersedia untuk pembuahan selama 12 hingga 24 jam.
Untuk menghitung masa subur ini sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya memang memerlukan keterlitian dan kesabaran agar memperoleh hasil yang maksimal.
Masa subur akan mudah diketahui jika siklus menstruasi Anda setiap bulannya berlangsung lancar dan normal.
Jadi, hari-hari sebelum haid Anda bisa menjadi waktu “paling aman” jika Anda ingin berhubungan seks tanpa risiko kehamilan.
Baca juga: Berapa Hari Masa Subur pada Wanita Terjadi?
Namun, penting untuk diingat bahwa peluang ini dapat bervariasi pada masing-masing wanita.
Siklus haid yang lebih panjang biasanya akan memiliki lebih banyak hari “aman”, sedangkan siklus haid yang lebih pendek akan memiliki lebih sedikit hari “aman” tersebut.
Anda mungkin berisiko hamil jika Anda berovulasi di akhir siklus haid atau hanya salah menghitung hari “aman” Anda.
Di sisi lain, jika Anda sedang mencoba untuk hamil, sehari sebelum haid bukanlah hari yang tepat untuk berhubungan seks.
Pada hari itu, Anda masih bisa menikmati seks tapi lebih mungkin untuk hamil jika Anda melakukannya setelah menstruasi.
Melansir Health Line, kapan masa subur benar-benar terjadi bergantung pada saat wanita mengalami ovulasi atau melepas sel telur dari ovarium.
Ovulasi biasanya terjadi di tengah siklus haid Anda, yakni sekitar dua pekan sebelum haid. Tapi tidak selalu siklus haid ini berjalan teratur.
Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?
Bahkan bagi wanita yang memiliki siklus haid teratur, ovulasi mungkin terjadi lebih awal atau lebih lambat. Kondisi ini dapat menggeser terjadinya masa subur beberapa hari.
Dengan kata lain, sulit untuk bisa menentukan waktu dalam siklus haid Anda di mana Anda dapat menjamin 100 persen bahwa Anda akan hamil atau tidak akan hamil.
Artinya, berhubungan seks sebelum haid tanpa alat kontrasepsi masih mungkin menyebabkan kehamilan. Tapi, memang kemungkinannya sangat kecil.
Untuk memudahkan mengetahui apakah hari tertentu berpeluang menyebabkan kehamilan atau tidak kaitannya dengan berhubungan badan dan siklus haid, Anda bisa melihat daftar berikut:
1. Sangat kecil kemungkinan hamil
Berhubungan badan pada hari-hari beriku kecil kemungkinan untuk hamil:
- 2 hari sebelum haid
- Sehari sebelum haid
- Saat haid
- Sehari setelah haid
- 2 hari setelah haid
Baca juga: 4 Tanda Jumlah Sperma Sedikit yang Perlu Diwaspadai
2. Memiliki peluang hamil
Berhubungan badan pada hari berikut memiliki kemungkinan untuk hamil meski bukan pada masa subur:
- 5-7 hari sebelum haid
- 5-7 hari setelah haid
3. Besar kemungkinan hamil
Bagi yang sedang mendambakan memiliki momongan, bisa mengupayakan berhubungan badan pada masa-masa subur berikut:
- 14 hari sebelum haid
- 10 hari sebelum haid
- 10 hari setelah haid
- 14 hari setelah haid
Gambaran ini hanya berlaku bagi wanita dengan siklus haid teratur, yakni antara 28-35 hari. Apabila siklus lebih singkat atau lebih panjang, maka jendela masa subur bisa bergeser.
Baca juga: 9 Cara Meningkatkan Jumlah Sperma untuk Mendukung Kehamilan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Keputusan menunda memiliki anak dipilih oleh sebagian pasangan. Namun, mereka kerap khawatir kehamilan bisa terjadi dalam sekali berhubungan seks.
Kehamilan menjadi salah satu momen yang mungkin paling dinantikan oleh setiap pasangan menikah. Namun, ada pasangan menikah yang memilih untuk menunda memiliki anak.
Hanya saja, mereka kerap kali khawatir kehamilan bisa terjadi dalam sekali berhubungan seks.
Nah, apa benar jika berhubungan seks sekali bisa langsung hamil? Berikut penjelasannya untuk kamu.
Apakah Berhubungan Badan Sekali Bisa Hamil?
Tidak perlu (berhubungan seks) berkali-kali untuk bisa hamil. Meskipun hanya baru sekali berhubungan seks tapi kalau terjadi pembuahan antara sel sperma dan telur, kehamilan tetap bisa terjadi.
Apalagi jika dilakukan di masa subur, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan.
Artikel lainnya: Sering Bercinta Bikin Susah Hamil, Mitos atau Fakta?
Selain itu, kemungkinan hamil juga lebih tinggi ketika seorang wanita melakukan hubungan seks tanpa pengaman, seperti kondom. Jadi, walau hanya sekali berhubungan seks, kemungkinan untuk hamil tetap ada.
Faktor Penyebab Hamil Hanya dengan Sekali Berhubungan
Sekarang kamu sudah tahu bahwa berhubungan seks sekali bisa saja langsung membuahkan kehamilan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut, yaitu:
1. Apabila Saat Masa Subur
Selama pasangan melakukan hubungan intim di waktu yang tepat, yaitu di masa-masa subur, proses pembuahan antara sel sperma dan sel telur bisa terjadi.
Kehamilan hanya akan terjadi apabila ada sel sperma pria yang berhasil membuahi sel telur. Sperma akan bertahan selama satu minggu di tuba falopi. Kemudian jika proses pembuahan berhasil, kehamilan akan terjadi meski baru sekali berhubungan seks.
Kamu dapat mengeceknya menggunakan alat tes ovulasi. Mirip seperti tes kehamilan, tes kesuburan juga mendeteksi hormon menggunakan urine. Ovulasi biasanya terjadi 36 jam setelah tes positif.
Artikel lainnya: Penyebab Wanita Sulit Hamil
2. Tidak Memakai Alat Kontrasepsi
Alat kontrasepsi digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan serta menjaga jarak kelahiran. Terdapat berbagai jenis alat kontrasepsi, seperti hormonal, kondom, dan spiral.
Risiko kehamilan akan meningkat apabila kamu melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi.
3. Mengeluarkan Sperma di Dalam Vagina
Sperma di dalam vagina akan sangat meningkatkan risiko sperma berenang masuk dan membuahi sel telur.
Itu artinya, pasangan pengantin yang baru saja melewati malam pertama bisa langsung hamil. Yang terpenting, faktor-faktor terjadinya kehamilan di atas saling mendukung.
Artikel lainnya: Tampung Sperma di Menstrual Cup Agar Cepat Hamil, Efektifkah?
Tips untuk Cegah Kehamilan
Jika kamu masih ingin menunda kehamilan tapi tetap ingin berhubungan seks, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
- Lakukan kegiatan seks secara aman. Ini artinya, kamu dan suami bisa menggunakan kondom sebagai alat pengaman. Selain itu, minta pasangan untuk ejakulasi di luar, bukan di dalam vagina.
- Ketahui siklus haid setiap bulan. Dengan mengetahui siklus haid, kamu bisa memprediksi kapan masa subur. Namun, hal ini akan lebih sulit ditentukan jika siklus haid kamu tidak teratur.
- Gunakan metode kontrasepsi hormonal. Kamu bisa gunakan pil KB, karena efektivitasnya bisa sampai 99 persen jika digunakan dengan tepat.
- Tidak melakukan penetrasi. Kamu bisa mencari alternatif lain, seperti masturbasi atau saling memuaskan pasangan tanpa melakukan penetrasi.
Tentunya, frekuensi berhubungan seksual yang lebih sering tanpa alat kontrasepsi akan meningkatkan kemungkinan hamil.
Kesuburan pria dan wanita dipengaruhi oleh berbagai hal. Kamu dapat melakukan konsultasi pada pelayanan medis untuk pertanyaan seputar kehamilan dan hubungan seksual.
Untuk mengetahui informasi seputar kehamilan, seks, dan kesehatan reproduksi, kamu bisa mengunduh aplikasi KlikDokter. Kamu juga dapat chat dokter gratis melalui fitur Tanya Dokter di KlikDokter.
[RS]
Kehamilan