apakah perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern

Penting untuk mengetahui perbedaan bioteknologi konvensional dan modern agar kita bisa melakukan identifikasi dalam proses rekayasa genetik. Pasalnya, bioteknologi ini sangat membantu kehidupan manusia di abad 21.

Namun sebelum itu, perlu dipahami bawa bioteknologi merupakan cabang ilmu pengetahuan di bidang sains yang membahas tentang penggunaan organisme dalam rangka memproduksi jasa dan barang yang berguna bagi kehidupan manusia.

Bioteknologi memang terbagi ke dalam dua klasifikasi ilmu pengetahuan lagi, yakni konvensional dan modern. Masing-masing memiliki keuntungan dan kekurangan sehingga pemanfaatannya perlu pertimbangan sebaik mungkin.

Inilah Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern

1. Dari segi biaya

Perbedaan paling utama tentu dilihat dari aspek biaya yang diperlukan. Pada prinsipnya, produk biologi konvensional relatif lebih murah dibandingkan bioteknologi modern. Hal ini karena bioteknologi modern membutuhkan alat-alat canggih agar dapat diproses dengan sebaik-baiknya. Di sisi lain, bioteknologi konvensional peralatannya masih sederhana.

Meski begitu, keduanya punya keunggulan di sektornya masing-masing. Penggunaan alat canggih bukan berarti lebih unggul dibanding alat sederhana. Pada prinsipnya, itu hanya berbicara tentang pengambilan peluang yang ada.

Ibarat kata, jika bisa diproses memakai alat sederhana, haruskah mengeluarkan biaya lebih untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa? Tentu, pilihan paling masuk akal adalah menempatkan segala sesuatu sesuai porsinya. Dengan demikian, agaknya terlalu berlebihan jika kita memakai peralatan canggih sementara produk atau jasa yang ingin dihasilkan relatif mudah diproses.

2. Contoh produknya

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern berikutnya tercermin melalui produk yang diperoleh. Untuk bioteknologi konvensional, Anda bisa melihatnya pada oncom, keju, tempe, dan yoghurt. Bukankah jenis makanan ini sangat mudah ditemukan di pasaran, bahkan kerap dijajakan di pinggir-pinggir jalan?

Di sisi lain, bioteknologi modern mampu menghasilkan jasa atau produk seperti hybridoma, bayi tabung, DNA rekombinan, hingga kloning. Semua proses pengerjaannya memerlukan waktu relatif panjang dan biaya yang mahal. Maka dari itu, tidak semua orang mampu menjalankan bioteknologi modern sebab dibatasi oleh berbagai kendala yang ada.

3. Landasan ilmunya

Melihat biaya, cara kerja, dan proses yang harus dilewati untuk menghasilkan sebuah jasa atau produk bioteknologi, baik modern maupun konvensional, agaknya hal itu pasti dilandasi oleh keilmuan berbeda. Untuk bioteknologi konvensional, kita bisa mempelajarinya secara turun-temurun dari nenek moyang, misalnya oncom dan tempe.

Coba perhatikan para penjual tempe dan oncom di pasar tradisional, apakah butuh menempuh pendidikan hingga berjenjang-jenjang untuk bisa mewujudkannya? Inilah salah satu bentuk kemudahan aplikasi bioteknologi konvensional. Cara kerjanya memanfaatkan proses fermentasi yang dapat dilaksanakan secara manual.

Di lain pihak, bioteknologi modern memerlukan peran peralatan canggih dan pemahaman tingkat tinggi. Biasanya, pelaksana di bidang ini harus menempuh pendidikan hingga ke bangku kuliah, minimal strata sarjana. Namun, itu saja belum cukup karena perlu didukung oleh biaya dan teknologinya.

Dengan kata lain, butuh basis keilmuan mendalam di biologi dan teknologi untuk menghasilkan produk bioteknologi modern. Pasalnya, cara kerjanya memanfaatkan rekayasa genetika.

4. Mikroorganisme yang dipakai

Baik konvensional maupun modern, keduanya sama-sama memanfaatkan mikroorganisme untuk memperlancar proses produksi. Bedanya, bioteknologi modern memanfaatkan sebagian saja dari mikroorganisme tersebut, umumnya enzim atau DNA.

Sementara itu, bioteknologi konvensional memakai bagian utuh secara langsung dari suatu mikroorganisme. Demikianlah perbedaan bioteknologi konvensional dan modern yang perlu dipahami bersama agar tidak ada lagi misinformasi dan disinformasi di tengah masyarakat. Dengan mengetahuinya, Anda pun dimungkinkan untuk mengimplementasikannya langsung.

Temukan lebih banyak konten terkait dengan Pengetahuan Umum atau konten menarik lain di PPPA

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern perlu diketahui. Apalagi sekarang perkembangannya cukup pesat. Bioteknologi adalah upaya pemanfaatan teknik rekayasa atau sering disebut dengan proses biologis.

Tujuannya agar bisa meningkatkan potensi makhluk hidup atau menghasilkan jasa untuk kehidupan manusia. Selain itu, bioteknologi juga bisa diartikan sebagai prinsip dari ilmu teknologi dalam memproses materi atau agen biologi supaya bisa meningkatkan nilai tambah.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat manusia bisa mengolah sumber daya alam menjadi sebuah produk dengan nilai tinggi sebagai hasil dari bioteknologi.

Pada umumnya, bioteknologi bisa dikategorikan sebagai bioteknologi konvensional atau tradisional serta bioteknologi modern. Umumnya bioteknologi konvensional dilakukan dengan menggunakan cara yang sederhana.

Bioteknologi konvensional ini diproduksi dengan jumlah kecil atau tidak diproduksi secara massal. Disamping itu, tidak memakai prinsip keilmiahan.

Bioteknologi yang termasuk dalam kategori konvensional hanya bisa menghasilkan produk atau barang dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dari bioteknologi modern.

Selain itu, bioteknologi konvensional juga tidak bisa memodifikasi agen biologis. Sementara pada biologi bioteknologi modern seringkali melakukan modifikasi agen biologis yang digunakan.

Bioteknologi konvensional tidak dapat mengatasi masalah yang berhubungan dengan kesesuaian genetik. Sedangkan bioteknologi modern sudah dapat mengatasi hal tersebut.

Agar anda lebih paham dan mengerti tentang perbedaan dari kedua jenis bioteknologi tersebut, maka di bawah ini akan disampaikan ulasan mengenai keduanya.

Bioteknologi Konvensional

Untuk bisa mengetahui perbedaan bioteknologi konvensional dan modern, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui seperti apa pengertian bioteknologi konvensional itu.

Pengertian dari bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang di dalam pelaksanaannya masih memanfaatkan mikroba atau organisme yang bisa menghasilkan sebuah produk. Seperti senyawa kimia atau produk lain dengan memanfaatkan aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.

Ciri dari bioteknologi konvensional diantaranya sudah dikenal sejak awal peradaban manusia. Jenis bioteknologi ini menggunakan langsung hasil yang diproduksi oleh mikroorganisme maupun organisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang memberikan manfaat untuk manusia.

Mikroorganisme yang digunakan relatif terbatas dan peralatan yang dipakai juga sederhana. Inilah yang menjadi perbedaan bioteknologi konvensional dan modern. Contoh dari bioteknologi konvensional diantaranya adalah pembuatan tape, kecap, tempe, dan tuak.

Di dalam bioteknologi konvensional, umumnya proses produksi ini hanya memanfaatkan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri.

Pengertian Bioteknologi Modern

Setelah mengetahui pengertian dan contoh bioteknologi konvensional, maka akan lebih baik bila anda juga mengetahui seperti apa bioteknologi modern itu. Tujuannya agar anda bisa mengetahui perbedaan dari keduanya.

Umumnya bioteknologi modern dilakukan dengan memanfaatkan peralatan yang lebih canggih atau lebih modern. Diproduksi dalam jumlah besar serta menerapkan prinsip-prinsip ilmiah.

Disamping memanfaatkan mikroorganisme bioteknologi modern juga bisa menggunakan bagian tubuh organisme seperti hewan dan tumbuhan. Ini menjadi salah satu perbedaan bioteknologi konvensional dan modern berdasarkan dari bahan pembuatannya.

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang menggunakan biologi sel dan molekuler agar bisa menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa biokimia dan rekayasa genetika.

Rekayasa genetika merupakan sebuah metode pengambilan gen tertentu agar bisa menghasilkan organisme yang memiliki kelebihan atau keunggulan secara genetik. 

Sementara yang dimaksud dengan rekayasa biokimia misalnya pada penggunaan tangki reaktor yang bisa menumbuhkan mikroorganisme dalam proses biologis tertentu. Supaya tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme yang lain.

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern juga terlihat pada ciri-cirinya. Adapun berbagai macam ciri bioteknologi modern diantaranya mulai berkembang sejak ditemukannya DNA.

Organisme atau mikroorganisme yang digunakan bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kinerja genetik dari suatu organisme yang bermanfaat bagi manusia.

Dalam bioteknologi modern, peralatan yang digunakan lebih modern dan canggih. Pemanfaatan mikroorganisme juga telah menerapkan teknologi yang modern.

Berbagai macam contoh produk bioteknologi modern diantaranya adalah pada produksi asam amino, vaksin, pengolah limbah, obat pembasmi hama tanaman, serta penghasil logam.

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern membuktikan bahwa ilmu bioteknologi sudah lama dikenal. Sampai saat ini teknologi sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bahkan di zaman yang serba modern ini, manfaat bioteknologi tidak dapat dipungkiri bagi manusia. (R10/HR-Online)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA