Apakah pengertian ruang menurut istilah geografi umum dan geografi regional

Konsep Ruang merupakan tempat hidup manusia, hewan, serta tumbuhan yang berada di seluruh permukaan bumi. Dengan kata lain ruang ialah seluruh permukaan bumi dimana digunakan untuk tempat makhluk hidup tinggal. Ruang adalah tempat untuk mewadahi aktivitas makhluk hidup.

Apakah pengertian ruang menurut geografi umum dan geografi regional?

Sedangkan menurut istilah geografi regional bahwa ruang adalah suatu wilayah yang mempunyai batasan geografi, yaitu batas menurut keadaan fisik, sosial, atau pemerintahan yang terjadi dari sebagian permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya, serta lapisan udara di atasnya.

Apa konsep ruang dan waktu?

Ruang atau dimensi spasial adalah tempat terjadinya peristiwa-peristiwa dalam proses perjalanan waktu. Sedangkan waktu atau dimensi temporal merupakan konsep penting dalam sejarah karena selalu ada dalam kehidupan manusia dan selalu berjalan secara kontinu. Dalam konsep ini, manusia merupakan subjek dan objek sejarah.

Apa yang dimaksud dengan konsep keruangan?

Jawaban: konsep yang memberikan gambaran mengenai adanya kondisi saling mempengaruhi dan ketergantungan antara komponen ruang muka bumi, baik antara faktor alami ,faktor alam dengan manusia, alam dengan kondisi sosial budaya,maupun antar faktor sosial.

Apa yang dimaksud dengan interaksi dalam geografi?

Interaksi adalah konsep yang sangat dikenal dalam sosiologi sebagai gejala saling pengaruh antara individu (manusia). Dalam sosiologi, saling pengaruh ini berlaku untuk objek-objek dan ruang yang mewadahi objek tersebut.

Jelaskan apakah yang dimaksud dengan interaksi?

Interaksi yaitu satu relasi antara dua sistem yang terjadi sedemikian rupa sehingga kejadian yang berlangsung pada satu sistem akan mempengaruhi kejadian yang terjadi pada sistem lainnya.

Apa konsep ruang dan waktu dalam sejarah?

Konsep Ruang Sejarah mengenal adanya dimesi spasial dan dimensi temporal. Spasial atau ruang merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sedangkan temporal atau waktu ini berhubungan dengan kapan peristiwa tersebut terjadi.

ruang adalah konsep yang telah menjadi perhatian banyak filsuf dan ilmuwan sepanjang sejarah manusia. Istilah ini digunakan secara berbeda dalam berbagai bidang kajian, seperti filsafat, matematika, astronomi, psikologi, dll, sehingga sulit untuk memberikan suatu definisi universal yang jelas dan tidak kontroversial tanpa memandang konteks yang sesuai. Terdapat pula ketidaksepahaman mengenai apakah ruang itu sendiri dapat diukur atau merupakan bagian dari sistem pengukuran. Ilmu sendiri menganggap bahwa ruang adalah suatu satuan fundamental, yaitu suatu satuan yang tak dapat didefinisikan oleh satuan lain.

Definisi ruang biasanya lebih bersifat spasial saja, sementara kenyataannya ruang tersebut terintegrasi secara erat dengan sekelompok manusia dengan segala kegiatannya dalam kurun waktu tertentu, dalam kajian arsitektur lingkungan dan perilaku, istilah seting cenderung lebih banyak digunakan. Istilah seting lebih memberikan penekanan pada unsur kegiatan manusia yang tidak tampak jelas pada istilah ruang.

Dalam Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan (1981), Nursid Sumaatmadja menjabarkan definisi ruang. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan makhluk hidup untuk tinggal. Ruang juga dapat diartikan sebagai wadah dari semua aktivitas manusia, hewan, tumbuhan yang ada di permukaan bumi. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi. Tapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang terdapat di permukaan bumi yaitu laut, sungai, danau, ataupun yang ada di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai ke kedalaman tertentu. Dikutip dari Education Standards, konsep ruang adalah konsep yang berfokus pada lokasi dan distribusi keruangan, serta cara orang mengatur dan mengelola ruang yang ditinggali.[1]

  1. ^ Media, Kompas Cyber (2019-12-14). "Ruang dan Interaksi Antarruang: Pengertian, Syarat dan Bentuknya Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-24. 
 

Artikel bertopik fisika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruang&oldid=21067494"

Konsep Ruang dan Tempat

A. Konsep Ruang

1. Pengertian Ruang

Ruang adalah tempat yang memberikan kita hidup karena di dalamnya terdapat unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan. Karena itu, menurut istilah geografi umum yang dimaksud dengan ruang (space) adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfera tempat hidup tumbuhan, binatang, dan manusia. Sedangkan menurut istilah geografi regional bahwa ruang adalah suatu wilayah yang mempunyai batasan geografi, yaitu batas menurut keadaan fisik, sosial, atau pemerintahan yang terjadi dari sebagian permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya, serta lapisan udara di atasnya. Menurut Sumaatmadja, mengatakan bahwa wujud ruang dipermukaan

bumi berbentuk tiga dimensi, bentangannya berupa daratan dan perairan, sedangkan kearah vertikal berupa lapisan udara, dalam ruang ini berlokasi benda hidup dan benda mati serta gejala-gejala yang satu sama lainnya beriteraksi.

Apakah pengertian ruang menurut istilah geografi umum dan geografi regional

Ilmu geografi sangat menekankan eksistensi ruang sebagai pendekatan kerangka analisisnya. Analisis keruangan (spatial) mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat – sifat penting atau serangkaian sifat-sifat penting. Ahli geografi akan bertanya faktor – faktor apa yang menguasai pola penyebaran dan bagaimanakah pola tersebut dapat diubah agar penyebarannya menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain, dalam analisis keruangan harus diperhatikan adalah pertama, penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan kedua, penyediaan ruang yang akan digunakan atau dimanfaatkan untuk pelbagai kegunaan yang dirancang.

Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997). Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen pembentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimpulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).

Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

  1. What? Struktur ruang apa itu?
  2. Where? Dimana struktur ruang tesebut berada?
  3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk sperti itu?
  4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
  5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
  6. Who suffers what dan who benefits whats? Bagaimana struktur

Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia. Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang.

Dalam melakukan pendekatan terhadap gejala dan masalah, geografi akan menggunakan pendekatan topik utama, biasanya mencari apa yang menjadi pusat perhatian manusia. Misalnya di daerah tertentu topik yang menjadi perhatian utama adalah kelaparan. Maka kelaparan inilah yang menjadi sorotan utamanya. Artinya dapat dijuga dikatakan ruang di mana kelaparan berlangsung.

Kelaparan di daerah yang bersangkutan diungkapkan jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebarannya, intensitasnya, dan interelasinya dengan gejala yang lain dan dengan masalah secara keseluruhan. Pokoknya hal-hal yang berkenaan dengan topik kelaparan harus diungkapkan sedalam-dalamnya, sehingga diperoleh deskripsi ruang geografi mengenai kelaparan tersebut.

Diharapkan bahwa pengungkapan topik kelaparan tadi berkenaan dengan penyebarannya, interelasinya, deskripsi dan sebab-sebabnya, dapat mengungkapkan masalah geografi di daerah bersangkutan secara lebih luas. Hal yang sama dapat pula dilakukan terhadap topik-topik lainnya, seperti pengangguran, erosi, kenakalan remaja, kekurangan air, industri, dan lain-lain sebagainya.

Yang menjadi pegangan utama dalam melakukan pendekatan topik ini yaitu bahwa tidak boleh dilepaskan hubungannya dengan ruang yang menjadi wadah gejala atau topik yang kita dekati. Faktor-faktor geografi seperti manusia dan keadaan fisisnya tidak boleh diabaikan. Berdasarkan landasan keruangan ini, kita akan dapat mengungkapkan karakteristik kelaparan di daerah/wilayah yang bersangkutan bila dibandingkan dengan gejala atau kelaparan di daerah/ wilayah yang lainnya.

Pada pendekatan keruangan lainnya, pendekatan utama diarahkan kepada aktivitas manusianya (human activities). Pertanyaan utama pada jenis pendekatan ini ialah bagaimana kegiatan manusia atau penduduk di suatu wilayah yang bersangkutan? Jadi, hal-hal yang berkenaan dengan aktivitas penduduk itu menjadi sorotan utama.

Pengungkapan aktivitas penduduk ini ditinjau dari penyebarannya, interelasinya, dan deskripsinya dengan gejala gejala lain yang berkenaan dengan aktivitas tadi. Ditinjau dan penyebarannya, kita akan dapat membedakan jenis aktivitas tadi sehubungan dengan matapencarian yang dilakukan penduduk. Apakah aktivitas itu berlangsung di daerah pegunungan, apakah di dataran rendah, apakah dekat dengan sungai, apakah jauh dan sungai, apakah di pantai, dan demikianlah seterusnya.

Dari penyebaran kegiatan penduduk tadi, kita akan dapat pula mengungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, dengan keadaan hidrografi, dengan keadaan komunikasi-transportasi, dengan keadaan tinggi-rendah permukaan, dan dengan faktor-faktor geografi lainnya. Dengan demikian, kita akan dapat pula membuat suatu deskripsi tentang aktivitas penduduk tadi berdasarkan penyebarannya dalam ruang, dan berdasarkan interelasi keruangannya dengan gejala-gejala lain serta dengan masalah sebagai sistem keruangannya.

2. Ruang menurut ekologi

Ekologi khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem. Prinsip dan konsep yang berlaku pada bidang ilmu ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan geografi dalam memandang aspek ruang. Menurut ekologi, ruang dipelajari, ditelaah dan dianalisis sebagai sesuatu gejala atau sesuatu masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi.

Ruang menurut ekologi sebagai suatu bentuk ekosistem hasil hubungan dan penyesuaian antara penyebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungannya pada area atau daerah tertentu. Jadi dalam hal ini, interelasi manusia dengan alam lingkungan di sekitarnya dikaji berdasarkan konsep dan prinsip ekologi, atau dengan perkataan lain dengan menggunakan pendekatan ekologi.

Sebagai sebuah ekosistem, suatu ruang dipandang atau diarahkan kepada hubungan antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alamnya. Pada pendekatan ekologi suatu daerah pemukiman ditinjau sebagai suatu bentuk ekosistem hasil interaksi penyebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian pula jika kita mengkaji daerah pertanian, daerah perindustrian, daerah perkotaan dan lain-lain sebagainya.

Pendekatan ekologi pada studi geografi, bukan merupakan metode pendekatan satu-satunya. Pendekatan ekologi ini merupakan metode pendekatan pelengkap untuk melakukan pendekatan masalah yang tidak dapat didekati atau ditelaah oleh metodemetode lainnya.

3. Ruang menurut ilmu wilayah

Berdasarkan konsep pewilayahan, ruang permukaan bumi dibatasi oleh keadaan fisik, sosial, dan batas administrasi pemerintahan. Jika satu kesatuan alam permukaan bumi menunjukkan ciri-ciri yang relatif sama maka dinamakan sebagai ruang geografi (space). Ciri-ciri yang relatif sama tersebut misalnya seragam dalam hal keadaan fisik permukaannya, kebudayaan masyarakatnya mempunyai ciri yang khas, dan ruang tersebut menunjukkan suatu sistem kehidupan dalam keterikatan yang kentara. Ruang geografi yang memiliki ciri khas tertentu disebut wilayah (region).

Jadi apa bedanya antara ruang dan wilayah? Wilayah, sebagaimana yang telah dijelaskan, merupakan kesatuan alam yang seragam dan/atau kesatuan masyarakat dengan kebudayaan yang khas sehingga dapat dibedakan satu wilayah dengan wilayah yang lain. Penamaan wilayah yang bersangkutan tentunya bergantung pada satuan alam atau kesatuan budaya yang digunakan.

Dalam geografi, kesatuan wilayah dapat ditentukan berdasarkan pada sejumlah region. Contoh region (wilayah) yang dicirikan unsur fisik antara lain wilayah geologi (geological region), wilayah tubuh atau jenis tanah (soil region), wilayah vegetasi (vegetation region), dan lain-lain; sedangkan wilayah yang namanya didasarkan pada sosial-budaya manusia misalnya wilayah ekonomi, wilayah sejarah, wilayah perkotaan, wilayah perdesaan, dan lain-lain.

Suatu wilayah dapat ditentukan dalam ukuran yang luas tetapi dapat pula dalam ukuran yang lebih sempit tergantung dari kerincian dalam mengindentifikasi kesamaan atau keseragamannya. Contoh wilayah yang luas misalnya wilayah Asia Tenggara, Wilayah Eropa barat, Wilayah Amerika Latin, Wilayah Afrika Tengah, dan lain-lain. Wilayah yang disebutkan di atas masing-masing memiliki karakteristik yang khas. Relatif memiliki keseragaman budaya, keseragaman tingkat peradaban, dan lain-lain sehingga jika diperbandingkan antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya dapat dibedakan dengan jelas.

Dalam skala yang lebih kecil, ukuran wilayah dapat pula ditentukan. Di Pulau Jawa memiliki wilayah-wilayah yang dapat dibedakan baik secara fisik maupun sosialbudaya masyarakatnya. Secara fisik misalnya ada wilayah geologi Banten, wilayah geologi Zone Bandung, dan lain-lain. Secara sosial-budaya kita juga mengenal adanya wilayah Pantura (Pantai Utara Jawa), wilayah Kebudayaan Pasundan, Wilayah Kesultanan Yogyakarta, dan lain-lain. Pewilayahan macam itu disebut pewilayahan secara formal (formal region) karena mengidentifikasi wilayah dengan menunjukkan objek-objek yang ada pada wilayah tersebut.

Tidak semua wilayah dapat digambar pada peta tematik dengan tegas, karena mengalami kesulitan dalam menarik garis yang sebenarnya. Contohnya wilayah Pantura, merupakan wilayah yang relatif sulit ditentukan karena batas wilayah Pantai Utara Jawa tidak seluruhnya memiliki ciri yang seragam atau homogen. Wilayah Pantura hanya didasarkan pada suatu daerah yang dilalui oleh jalan raya yang “kebetulan” menelusuri tepian pantai utara Pulau Jawa. Istilah wilayah Pantai Utara Jawa menjadi sangat terkenal pada saat lebaran (Hari Raya keagamaan) yang mudik memanfaatkan jalur jalan yang membentang dari Jakarta hingga Surabaya.

Karena banyak orang yang mengalami kesulitan dalam penentuan batas wilayah, maka umumnya akan diidentifikasi pada fungsi tertentu yang kemudian dikenal dengan istilah kawasan. Kawasan industri artinya suatu wilayah yang difungsikan atau dimanfaatkan untuk pengembangan sejumlah industri. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kawasan perkampungan, pertanian, kehitanan, dan lain-lain.

Selain wilayah formal, ada pula yang disebut wilayah fungsional (functional region) atau wilayah nodus yaitu suatu bagian dari permukaan bumi, di mana beberapa keadaan alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan, yang hasilnya berbeda dan saling mengisi dalam keperluan kehidupan manusia, karena itu sering pula disebut wilayah organik.

Contoh wilayah fungsional misalnya di suatu wilayah lereng pada sebuah gunung mulai dari lereng atas sampai dengan lereng kaki, disambung dengan daerah dataran rendah hingga akhiurnya ke tepi sebuah pantai. Penduduk di lereng atas hidup dari kehutanan, penduduk di lereng di bawahnya hidup dari perkebunan, penduduk di lereng bawah hidup dari pertanian, penduduk yang berada di dataran mungkin perkotaan dan hidup dari usaha pelayanan jasa, sedangkan penduduk yang berada di tepian laut hidup sebagai nelayan.

Di antara mereka saling membutuhkan dan mengisi kekurangan masing-masing. Untuk memenuhi kebutuhan hidunya nelayan akan “menyumbangkan” lauk pauk ikan laut sedangkan dari petani akan membantu beras untuk dimasak menjadi nasi. Kira-kira orang dari daerah pegunungan yang memiliki sayuran akan menyumbangkan apa?

Dalam wilayah fungsional, semua komponen dapat diperhitungkan peranan dan hubungan kegiatan antara komponen tersebut. Wilayah formal sebagaimana telah dijelaskan di atas dapat disebut “wilayah fungsional” asalkan komponen yang berada dalam wilayah tersebut diperhitungkan keterkaitan dan perannya masing-masing. Karena itu dalam wilayah fungsional, hal yang khas dari ciri wilayah bukan didasarkan atas keseragaman atau kesamaannya (sebagaimana pada wilayah formal) tetapi dalam wilayah fungsional; beberapa kegiatan yang berbeda menjadi komponen-komponen yang menciptakan suatu sistem kehidupan wilayah fungsional yang menciptakan suatu sistem kehidupan wilayah fungsional. Kehidupan kota adalah wilayah fungsional karena kota tidak dapat “hidup” tanpa ada daerah hinterland-nya (wilayah belakang yang menyediakan hasil-hasil pertanian).

Menurut Jayadinata (1999), adanya wilayah formal dan fungsional dapat memudahkan bagi para perencana untuk melakukan pendekatan dalam mengembangan wilayah tersebut. Berdasarkan pembedaan wilayah tersebut, dalam perencanaan wilayah dibagi dua pendekatan yaitu:

Pendekatan teritorial, untuk perencanaan suatu wilayah formal. Perencanaan wilayah macam ini memperhitungkan mobilisasi terpadu dari semua sumber daya manusia dan sumberdaya alam dari suatu wilayah tertentu yang dicirikan oleh perkembangan sejarahnya. Sejarah dijadikan salah satu faktor yang mengikat antar anggota masyarakat sehingga membentuk wilayah terirorial tertentu. Perencanaan wilayah teritorial atau formal diarahkan untuk peningkatan perkembangan untuk melayani aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang berada di dalamnya. Perluasan wilayah dalam pengembangan wilayah formal akan dibatasi oleh batas wilayah lain yang berbatasan.

Pendekatan fungsional, yaiu suatu perencanaan yang memperhitungkan lokasi berbagai kegiatan ekonomi dan pengaturan secara ruang dari sistem perkotaan mengenai berbagai pusat dan jaringan. Dalam perencanaan akan dikembangkan model-model perencanaan seperti model gravitasi, analisis masukan-keluaran, pusat pertumbuhan, dan lain-lain. Perluasan wilayah fungsional memperhitungkan dan mengambil manfaat dari keadaan wilayah lain yang berbatasan dalam interaksi dan memenuhi kebutuhan yang tidak dimiliki oleh masing-masing wilayah bersangkutan.

Akhirnya dari masing-masing pengertian tentang ruang ternyata memiliki fungsi yang berbeda-beda, walauapun pada akhirnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk diklasifikasikan sesuai fungsinya sehingga dapat dilakukan pengaturan ruang agar lebih nyaman, berguna, dan dapat berkelanjutan.

B. Konsep Tempat

1. Tempat sebagai suatu konsep yang terikat pada suatu lokasi dalam ruang

Dalam geografi, tempat yang diartikan sebagai suatu lokasi dalam ruang (permukaan bumi) akan diikatkan pada suatu titik koordinat berdasarkan titik lintang dan bujur dalam tata koordinat bumi. Misalnya, suatu tempat yang terletak di titik 7°14’ Bujur Timur dan 4°11’ Lintang Selatan. Dengan mengetahui titik ikat tersebut maka akan mudah mencarinya dalam peta. Indonesia juga mudah kita cari di permukaan bumi pada saat mengetahui tempatnya berdasarkan lokasi atau koordinat bumi.

Konsep tempat ada dua yaitu tempat yang mutlak dan tempat relatif. Tempat yang mutlak misalnya berdasarkan lokasi astronomis sebagaimana dijelaskan pada paragaf di atas. Sedangkan tempat relatif terkait dengan tempat lainnya di suatu ruang atau wilayah. Misalnya kota Jakarta dapat dikatakan sebelah timur, tetapi pada waktu yang lain dapat dikatakan di sebelah barat, tergantung dari mana kita menyebutnya. Pada saat kita berada di Propinsi Banten, maka Jakarta berada di sebelah timur tetapi manakala kita berada di Kota Subang maka Jakarta berada di sebelah barat.

2. Tempat sebagai suatu wilayah dapat membentuk suatu pola

Tempat sesuatu yang terpilih dan dipertimbangkan berdasarkan pemikiran rasional umumnya akan membentuk suatu pola. Jika tersebar dalam ruang, tempat-tempat tertentu dapat membuat suatu jaringan yang terpadu. Dalam mengkaji tempat, orang dapat menganalisisnya berdasarkan pola sebarannya, pola keterkaitannya, dan pola ketergantungannya.

Identifikasi persebaran objek geografi yang paling efektif adalah melalui peta. Kelebihan peta dalam menampilkan data atau informasi yang terkait dengan unsur geografis selain mengidentifikasi persebaran, juga pola dan hubungan objek geografi.

3. Pola dan hubungan antar tempat geografi

Pada peta kita dapat mengidentifikasi suatu pola tertentu. Pada sejumlah disiplin ilmu seperti planologi (perencanaan wilayah), hidrologi, dan biogeografi sangat berkepentingan mempelajari pola-pola tertentu pada peta. Dalam planologi dikenal pola pengembangan wilayah kota dan desa. Gambar dibawah ditampilkan contoh pola persebaran permukiman di wilayah perdesaan.

Pola persebaran di atas terkait dengan objek geografi lain misalnya, pola permukiman yang memanjang sungai. Hal tersebut menandakan bahwa pola kehidupan masyarakat kampung tersebut sangat tergantung dengan aliran sungai, misalnya untuk memenuhi kebutuhan mencuci, kebutuhan sarana transportasi, mencari penghidupan (mencari ikan), dan lain-lain.

Hubungan antara objek geografi dapat pula digambarkan antara adanya tempat sesuatu membuktikan adanya sesuatu di tempat sekitarnya. Ketika ada delta di muara sungai, maka dapat dipastikan bahwa di daerah hulu sungai mengalami erosi lahan yang kuat. Melalui aliran sungai bahan hasil erosi di bawa menuju muara dan di endapkan di muara sungainya

Pola dan hubungan antara faktor kegiatan manusia dengan lingkungan fisik dapat dilihat pada gambar di bawah ini pada Buku interaksi desa-kota karangan R. Bintarto (1989) bahwa pola perluasan kota lebih cepat berkembang ke arah kota perdagangan dibandingkan dengan daerah laut atau pegunungan. Perbedaan pola perluasan tersebut tentunyan terkait bahwa aktifitas manusia cenderung mencari penghidupan ke daerahdaerah yang lebih ramai.

Gambar 1. Pola Pemukiman Mamanjang Jalan dan Mamanjang Sungai

Gambar 2. Pola Pemukiman Memanjang Pantai dan Pola Radial

4. Menentukan Tempat untuk kegiatan Industri

Penerapan ilmu menentukan tempat atau lokasi, banyak dikaji oleh para perencana wilayah dalam kegiatan industri. Banyak teori lokasi yang digunakan untuk menentukan lokasi industri. Pengambilan keputusan untuk memilih lokasi merupakan kerangka kerja yang prospektif bagi pengembangan suatu kegiatan yang bersifat komersil, yaitu pemilihan lokasi-lokasi yang strategis, artinya lokasi itu memiliki atau memberikan pilihan-pilihan yang menguntungkan dari sejumlah akses yang ada. Semakin strategis suatu lokasi untuk kegiatan industri, berarti akan semakin besar peluang untuk meraih keuntungannya. Jadi, tujuan dari penentuan lokasi industri yaitu untuk memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi dan meraih pasar yang besar dan luas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi atau perlu diperhitungkan dalam menentukan lokasi industri dinamakan faktor lokasi, yaitu sebagai berikut:

Apakah pengertian ruang menurut istilah geografi umum?

Menurut geografi umum, yang dimaksud ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Ruang terdiri dari lahan dan atmosfer. Lahan dapat dibedakan menjadi tanah dan perairan.

Apa arti dari geografi regional?

Geografi Regional adalah suatu bagian atau keseluruhan bagian yang didasarkan atas aspek keseluruhan suatu wilayah. Dapat pula dikatakan bahwa Geografi Regional sebagai suatu studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang pada suatu wilayah teretentu, baik local, negara, maupun continental.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan ruang?

Ruang didefinisikan sebagai wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.

Apa yang dimaksud dengan geografi regional dan berikan contohnya?

Geografi regional adalah bagian dari ilmu geografi yang mempelajari topic khusus yang mencakup satu wilayah tertentu, baik dari segi fisik maupun sosialnya. Contohnya, persebaran curah hujan di Indonesia dan pola persebaran masyarakat etnis Tionghoa di Asia Tenggara.