Apakah nama organisasi kepanduan yg didirikan di Solo pada tgl 28 Desember 1945?

Perkumpulan Pandu / Kepanduan di Indonesia  adalah jelmaan dari organisasi Padvinder / Padvinderij dari organisasi yang sama di negeri Belanda sedangkan Panvincer / Panvinderij merupakan jelmaan Boy Scout / Scouting yang di Inggris berdasarkan buku  Scouting for Boys karangan Baden Powell. Oleh orang Belanda S.P Smidth, di Batavia (Jakarta) dibentuk Padvinder untuk anak-anak orang Belanda dengan nama Nederlands Indesche Padvinderij Vereniging  (NIPV) pada tahun 1912. Antara tahun 1912 – 1916 di Solo  Pangeran Mangkunegoro IV membentuk Javasche Padvinderij Organisatie (JPO) untuk anak-anak kerabat Mangkunegoro, inilah organisasi pandu pertama Indonesia. Pendirian JPO ini membuat para remaja dan pemuda daerah lain tertarik mendirikan organisasi kepanduan. Yang pada waktu itu dianggap sebagai salah satu cara perjuangan dalam usaha mencapai kemerdekaan. Mulailah berdiri organisasi serupa seperti Hisbullah Wathan Padvinderij (HW) dibawah organisasi Muhammadiah, Serikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP) dibawah partai Serikat Islam, Suryawirawan Padvinderij dibawah Taman Siswa, Jong Java Padvinderij (JJP), Nationalle Islamitische Padvinderij (NATIVIJ) dan sebagainya. Tonggak kebangkitan bangsa Indonesia adalah berdirinya organisasi Boedi Oetomo  20 Mei 1908, lalu peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang menjiwai Gerakan Kepanduan Nasinal kita semakin bergerak maju.Walaupun mengadopsi ajaran Badaen Powell, Padvinder di Jawa tidak sama dengan Padvinder Belanda dan Boy Scout di Inggris,. Organisasi di Inggris dan Belanda di samping melatih  pesertanya / anggotanya untuk membangun persaudaraan dan mengajarkan keterampilan juga menanamkan kesadaran berbakti terhadap Raja, sedangkan Padvinder Jawa menanamkan kesadaran berbangsa  dalam rangka perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Karena adanya program perjuangan kemerdekaan, maka pemerintah Hindia Belanda melarang menggunakan istilah Padvinder sebagai organisasi kepanduan kita dan membubarkannya bagi yang bernaung sibawah partai politik , organisasi kemasyarakatan, dan tidak bolah melakukan kegiatan. Adanya larangan tersebut untuk menggunakan istilah padvinder, maka dengan cerdik KH AGUS SALIM menciptakan istilah PANDU dimana organisasi tersebut dikemukakan pertama kali dalam Kongres SIAP tahun 1908 di Kota Banjarnegara, Banyumas, Jateng (Sehingga KH Agus Salim dikenal sebagai Bapak Pandu Indonesia ) Dengan meningkatnya kesadaran nasional Indonesia maka timbullah niat menggerakan persatuan organisasi kepanduan. Pada tahun 1930 dengan adanya INPO ( Indonesische Padvinders Organizatie ), PK ( Pandu Kesultanan ), PPS ( Pandu Pemuda Sumatera ),menjadi satu organisasi yaitu KBI  (  Kepanduan Bangsa Indonesia ) . Pandu Indonesia pertama kali mengikuti Jambore Dunia V di Volegenzang, Belanda di tahun 1937 ( Pandu Hindia Belanda ). Kemudian tahun 1931 terbentuk pula sebuah federasi yang menamakan Persatuan antar Pandu-Pandu Indonesia  (PAPS)  yang kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada tahun 1938. Selain sebagai organisasi kader pandu dan kepanduan dapat juga dipandang sebagai organisasi kependidikan  yang menyelenggarakan pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga yang dalam undang-undang pendidikan di sebut ” Pendidikan Non Formal ”, sehingga lengkaplah misi kepanduan menjadi  tiga, yaitu : 1. Membangun persaudaraan 2. Melatih keterampilan 3. Menanamkan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk merebut kemerdekaan Adanya tiga misi tersebut pemerintah Hindia Belanda merasa kedudukannya akan terancam, oleh karena itu pandu dan kepanduan senantiasa di awasi sampai masuknya Jepang ke Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang organisasi ini dilarang dan mereka membentuk Seinedang dan Keibodang sebagai wadah kegiatan pemuda / pelajar di luar sekolah. Namun jiwa pandu dengan selogan ”Sekali Pandu Tetap Pandu” . Oleh karena itu 4 bulan setelah Proklamasi  Kemerdekaan, tanggal 28 Desember 1945 di Solo berdiri Pandu Rakyat Indonesia, sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di wilayah Negera Republik Indonesia. Tetapi setelah parpol dan ormas lahir maka  banyak pandu dan kepanduan yang bernaung dibawahnya. Sehingga sampai dengan tahun 1959 tercatat 100 organisasi pandu. Upaya untuk mempersatukan pemuda-pemuda tersebut hanya berhasil terbentuknya IPINDO ( Ikatan Pandu Indonesia ) tanggal 12 September 1951, POPPINDO ( Perhimpunan Organisasi Pandu Putri Indonesia ) yang terbentuk tahun 1954 dan PKPI ( Persatuan Kepanduan Putri Indonesia ). Tahun 1951 IPINDO menyelenggarakan Jamnas I di Pasar Minggu Jakarta. Adanya perpecahan organisasi pemuda tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan terjadinya perselisihan dikalangan generasi muda, maka ke tiga federasi diatas melebur menjadi satu menjadi PERKINDO ( Persatuan Kepanduan Indonesia ), tetapi hanya 60 organisasi pandu saja yang bergabung dari 100 organisasi yang ada. Di dalam faederasi tersebut sebagian 60 organisasi anggota Perkindo terutama yang sebagai Underbow Orsospol atau ormas tetap berhadap-hadapan berlawanan satu dengan yang lain, sehingga tetap terasa lemahnya gerakan kepanduan Indonesia. Kelamahan ini  ingin dimanfaatkan oleh pihak komunis sebagai alasan untuk memaksan gerakan kepanduan di Indonesia menjadi gerakan pioneer muda seperti di negara-negara komunis. Atas dasar kekhawatiran tersebut MPRS mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : IX/MPRS/1959 antara lain menetapkan agar organisasi kepanduan di Indonesia diperhatikan. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut tanggal 9 Maret 1961 Bung Karno berpidato di Istana Merdeka meminta agar kepanduan di Indonesia dibebaskan dari paham Baden Powellisme dan untuk  itu perlu dibentuk organisasi baru dengan nama PRAMUKA (Praja Muda Karana) untuk tugas tersebut dengan Kepres RI  Nomor 121 tahun 1961 dibentuk Panitia Pembentukan Pramuka yang terdiri dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Dr. A. Azis Saleh, Prof. Dr.Priyono, Ahmadi   kemudian ditambah dengan Mulyadi Joyomartono. Masyarakat awam banyak tidak mengetahui pada saaat pembentukannya telah terjadi ”Perebutan” antara kelompok Sosialis di bawah pimpinan Prof. Dr.Priyono dengan kelompok Pancasila dibawah pimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang akhirnya dimenangkan oleh kelompok Pancasila dengan dikeluarkanya Kepres RI nomor : 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang pembentukan Pramuka bukan Pioneer muda  yang diperjuangkan kelompok sosialis / komunis. Kepres RI tersebut ditandatangani oleh Ir. H. Djuanda selaku Pjs. Presiden , karena saat itu Bung Karno sedang berada di luar negeri.

Berdasarkan Kepres RI  Tentang pembentukan Gerakan Pramuka tersebut Sri Sultan Hamengkubuwono IX beserta anggota panitia lain menyusun personalia Kwarnas, dimana Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Ketua Kwarnas Pertama (dijuluki Bapak Pramuka Indonesia) dan Dr. A. Azis Saleh sebagai Sekjend Kwarnas Pertama Gerakan Pramuka, yang kemudian dilantik oleh Presiden RI pada  tanggal 14 Agustus 1961 ditandai dengan penyerahan  / peanugrahan Panji Gerakan Pramuka ( Semacam Bendera ) dengan logo TUNAS KELAPA. Mulai saat itu tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka dan Bung Karno selaku Presiden RI sebagai Pramuka tertinggi (Sekarang : Presiden RI sebagai Pramuka Utama). Sejak itu dibentuk  Kwarda Gerakan Pramuka di Provinsi-provinsi Indonesia termasuk Provinsi Riau

Sejarah Pramuka Indonesia

Reviewed by Nur Rokim on 6:50 PM Rating: 5

Berbicara mengenai kepramukaan di seluruh dunia, orang-orang sering kali mengaitkan dengan nama sesosok laki- laki tangguh. Laki-laki tersebut ialah Lord Robert Baden Powell of Gillwell. Beliaulah yang mendirikan gerakan Pramuka di dunia. Sejarah Pramuka di dunia dan Indonesia berawal dari negara Inggris.


Pramuka atau Praja Muda Karana merupakan suatu organisasi yang berkembang secara internasional. Meski demikian, hal ini bukan merupakan rencana khusus yang disusun oleh Baden Powell. Melainkan dilihat dari manfaat Pramuka itu sendiri, sehingga masyarakat di dunia menerima organisasi Pramuka.

Dimana di dalamnya banyak sekali kontribusi dari Baden Powelluntuk gerakan Pramuka. Kiprah Pramuka sendiri sangat baik di masyarakat. Karena organisasi ini mendekatkan anggotanya dengan alam, sosial dan memperkuat hubungan dengan Tuhan. Bahkan anggotanya memiliki tingkatan tertentu sesuai dengan usia uang dimiliki.

Pramuka adalah organisasi atau gerakan kepanduan yang menjadi wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Di dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istrilah Kepanduan (Boy Scout).

Pramuka sendiri merupakan sebutan bagi para anggota gerakan pramuka yang meliputi pramuka siaga, penggalang, penegak dan pandega.

Sedangkan kelompok anggota pramuka lainnya yaitu pembina pramuka, andalana, pelatih, pamong saka, staf kwartir dan majelis pembimbing. Untuk mejadi seorang pramuka pun harus dilantik menjadi anggota dengan mengucapkan janji (satya) pramuka terlebih dahulu.

Dengan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :

  • Kepramukaan adalah sebuah sistem pendidikan
  • Gerakan pramuka adalah organisasi yang melaksanakan sistem tersebut (kepramukaan)
  • Pramuka adalah anggota dari gerakan pramuka

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan yang merupakan bagian pendidikan nasional. Dengan tujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai potensi spiritual, sosial, intelektuan dan fisik. Gerakan Pramuka terwujud dalam :

  • Membentuk kepribadian dan akhlak mulia kaum muda

  • Menanamkan semangan kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
  • Meningkatkan keterampilan kaum muda, agar siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot serta pejuang yang tangguh.
  • Menjadi calon pemimpin bangsa yang handal di masa depan.

Sejarah Pramuka baik di Indonesia maupun di dunia tidak pernah lepas dari Baden Powell selaku Bapak Pandu Sedunia, pendiri gerakan Pramuka. Bermula ketika pria ini melaksanakan perkemahan pertamanya bersama 22 anak laki-laki pada tanggal 25 Juli 1907 di Pulau Brownsea, Inggris.

Perkemahan tersebut dilakukan selama 8 hari. Dan segala sesuatu yang terjadi saat itu menjadi dampak yang besar bagi sejarah Pramuka Dunia.

Sejak kecil, Baden Powell dikenal seagai anak yang sangat cerdas, lucu dan gembira. Sehingga disukai oleh banyak orang. Bahkan ia juga pintar dalam memainkan beberapa alat musik seperti biola dan piano.

Saat dewasa Baden Powell bergabung dengan Militer Inggris yang memberikan pengalaman sebagai seorang tentara. Sikap militer yang melekat pada dirinya yaitu tegas, disiplin dan terampil inilah yang menjadi ciri khas gerakan Pramuka.

Pengalaman-pengalaman yang dialami olehnya, kemudian ditulis dalam buku yang menjadi asal mula munculnya sejarah Pramuka di dunia.

Sejarah Pramuka di dunia dimulai ketika Baden Powell mencatat pengalamannya dalam buku Scouting for Boys tahun 1908. Buku itu sengaja dibuat sebagai panduan dalam acara perkemahan yang dirintisnya.

Tidak hanya di Inggris, buku ini juga laris di negara-negara lain. Sehingga organisasi-organisasi Pramuka bermunculan yang ditujukan kepada anak laki-laki saja. Pada tahun 1912, bersama Agnes yang merupakan adik perempuan Baden Powell mendirikan organisasi Pramua untuk wanita dengan nama Girl Guides.

Pada tahun 1916, didirikan organisasi Pramuka untuk usia siaga. Organisasi tersebut dinamai CUB (anak serigala). Kemudian tahun 1918, didirikannya Rover Scout yang merupakan kelompok untuk remaja berusia 17 tahun.

Dan tahun 1922, Baden Powell kembali mempublikasikan buku Rouvering to Success (Mengembara Menuju Bahagia). Dimana buku tersebut bercerita tentang seorang pemuda yang sesegera mungkin mengayuh perahu sampannya menuju pantai bahagia.

Tanggal 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympis Hall, London, sejumlah 800 orang partisipan Pramuka melakukan jambore dunia untuk pertama kalinya. Jambore ini diikuti oleh 34 negara. Dan dalam acara tersebut, Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Dan di tahun yang sama dibentuk pula Dewan Internasional organisasi Pramuka yang beranggotakan 9 orang. Dimana Kota London merupakan kantor kesekrariatan Pramuka sedunia. Yang kemudian dipindahkan ke Ottawa, Kanada tahun 1958 dan berpindah lagi ke Geneva, Swiss tahun 1968.

Sejarah Pramuka di Indonesia

Sejarah Pramuka di Indonesia dimulai dengan pasang surut dalam aktivitas organisasi. Dimana pada saat itu Indonesia masih berada dalam masa penjajahan.

Sehingga Indonesia dikenal dengan tiga masa Pramuka. Yaitu Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan Belanda, Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan Jepang dan Gerakan Indonesia setelah Indonesia Merdeka.

Gerakan kepramukaan ini dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial. Didirikan oleh Belanda dengan nama Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV. Dalam bahasa Indonesia dikenal denngan Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.

Beberapa tokoh menganggap organisasi ini bisa membentuk karakter masyarakat yang saat itu masih dijajah. Sehingga beberapa organisasi lain juga didirikan.

Kemudian setelah Sumpah Pemuda, kesadaran masyarakat Indonesia semakin meningkat. Hingga beberapa organisasi kepanduan bergabung. Pada tahun1930 terbentuk Pandu Pemuda Sumatera (PPS). Tahun 1931 terbentuk Persatuan Antar Pandu Indonesia.

Kemudian tahun 1936 berubah nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). BPPKI melakukan kegiatan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem). Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore hingga sekarang.

Pada masa penjajahan Jepang, gerakan Pramuka terus bertahan. Namun, ketika masa Perang Dunia ke-2, tentara Jepang melakukan penyerangan kepada Belanda. Sehingga banyak tokoh kepanduan Indonesia yang ditarik masuk Keibondan, PETA dan Seinendan. Yang merupakan organisasi bentukan Jepang yang dgunakan untuk mendukung tentara Jepang.

Bahkan Jepang juga melarang berdirinya partai dan organisasi rakyat Indonesia. Tidak hanya itu, Jepang menganggap gerakan kepanduan merupakan organisasi berbahaya karena dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia.

Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat kepanduan Indonesia untuk menjalankan PERKINO II dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir tentara Jepang,

Tidak lama setelah Indonesia Merdeka, yaitu pada tanggal 28 Desember 1945, didirikan Oraganisasi Pandu Rakyat Indonesia di Kota Solo. Organisasi ini ditetapkan sebagai wadah kepanduan dimana anggota kepanduan Indonsia bisa bernaung.

Pada tahun 1961, terdapat sekitar 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang terbagi menjadi 3 federasi organisasi. Yaitu, Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia dan Persatuan Putera Puteri Indonesia.

Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1961 Gerakan Pramuka dikenalkan pada masyarakat Indonesia dnegan resmi. Oleh sebab itu, Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.

Dengan sejarah Pramuka yang sudah dijelaskan tersebut, kita sebagai bagian dari Indonesia diharapkan dapat lebih menghargai organisasi kepanduan di manapun. Karena organisasi tersebut memang dapat membentuk karakter setiap orang dan memberikan pengalaman. (Dari Berbagai Sumber).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA