Apakah memaksimalkan keuntungan adalah tujuan yang tepat bagi para manajer keuangan

Manajemen keuangan memiliki peran penting untuk siapa saja, khususnya perusahaan. Nah, buat kamu yang ingin menilik lebih jauh tentang manajemen keuangan mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, hingga tips pengelolaannya, simak artikel berikut ini sampai habis ya!

Pengertian Manajemen Keuangan


Bagi sebuah perusahaan, keuangan ibaratkan seperti pondasi penting dan harus dikelola dengan baik. Jika tidak, keuangan perusahaan akan berantakan dan menghentikan aktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan divisi atau tim khusus untuk mengurus keuangan. Nah, biasanya bagian ini disebut dengan manajemen keuangan.

Jadi, manajemen keuangan adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, hingga mengendalikan dana serta aset perusahaan. Pengelolaan keuangan harus di-handle dengan perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari yang merugikan perusahaan.

Baca Juga: Aset adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Tujuan Manajemen Keuangan yang Harus Diketahui

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manajemen keuangan adalah bagian paling penting dalam perusahaan. Biasanya bagian yang memiliki peran penting pasti memiliki tujuan yang nantinya berguna bagi perusahaan. Nah, agar lebih jelas lagi, berikut ini beberapa tujuan manajemen keuangan:

1. Menjaga Arus Kas Perusahaan

Manfaat manajemen keuangan yang pertama adalah menjaga arus kas perusahaan. Arus kas adalah keluar masuknya uang kas dalam perusahaan yang harus dipantau agar tidak terjadi pengeluaran yang tidak diinginkan. Jika arus kas dalam perusahaan tidak terkendali, maka bisa menyebabkan kerugian. Biasanya uang kas digunakan untuk menggaji karyawan, membeli bahan baku atau keperluan logistik, dan pengeluaran lainnya.

Baca Juga: Apa itu arus kas

2. Memaksimalkan Keuangan Perusahaan

Selain mengawasi keuangan, manajemen keuangan pada perusahaan juga bertujuan untuk memaksimalkan keuangan perusahaan. Artinya, segala aktivitas anggaran dana yang sifatnya tidak menguntungkan perusahaan bisa diganti dengan aktivitas yang lebih menguntungkan.

Nah, perencanaan keuangan yang tepat bisa membantu memaksimalkan keuntungan perusahaan dalam waktu jangka panjang. Ketika anggaran dana perusahaan sudah sesuai atau tepat, maka efisiensi pada dana perusahaan akan terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Ini Simpanan dengan Jasa Penyimpanan Mencapai 10% Per-tahun

3. Mempersiapkan Struktur Modal

Tujuan adanya manajemen keuangan di perusahaan adalah merencanakan struktur modal agar bisa menyeimbangkan antara anggaran perusahaan dengan dana pinjaman. Perencanaan modal yang tepat bisa bantu perusahaan meminimalisir modal dengan bijak.

4. Mengoptimalkan Kelangsungan Perusahaan

Jika manajer keuangan bisa mengambil keputusan dengan tepat, maka hal ini bisa mengurangi risiko operasional perusahaan yang sifatnya merugikan. Bagian lain yang tidak kalah penting dari pekerjaan manajer keuangan adalah ahli membaca pasar saham.

Memberikan pembagian laba kepada pemegang saham akan meningkatkan kepercayaan mereka untuk terus berinvestasi di perusahaan, sehingga kelangsungan perusahaan berjalan secara optimal.

Baca Juga: Dividen: Pengertian, Jenis, Cara kerja dan Tipsnya

Maka dari itu, manajemen keuangan yang tepat bisa membuat perusahaan bertahan. Sebaliknya, jika manajemen keuangan tidak dikelola dengan baik, maka bisa menyebabkan perusahaan rugi hingga bangkrut.

5 Fungsi Penting Manajemen Keuangan

Tidak hanya tujuan, manajemen keuangan dalam perusahaan juga memiliki fungsi penting. Nah, fungsi-fungsi inilah yang nantinya akan bantu manajer keuangan menjalankan tugasnya dengan benar. Berikut lima fungsi adanya manajemen keuangan di dalam perusahaan:

1. Planning

Planning atau perencanaan adalah fungsi pertama dari manajemen keuangan. Fungsi pertama ini mengatur beberapa hal di antaranya uang kas, merencanakan arus kas perusahaan, dan menghitung laba-rugi perusahaan.

Dengan adanya perencanaan, perusahaan juga bisa menyiapkan dana yang akan dialokasikan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Otomatis tidak akan ada anggaran dana yang menyimpang atau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Budgeting

Anggaran dana atau juga bisa disebut dengan budgeting adalah kegiatan penting yang harus dilakukan untuk keperluan perusahaan. Biasanya alokasi dana ini dilakukan seminimal mungkin dengan anggaran dana yang ada.

Segala keperluan perusahaan pasti sudah memiliki anggaran dana khusus. Budgeting juga bertujuan agar lebih mudah mengontrol aktivitas keuangan perusahaan. Singkatnya, budgeting ini adalah kegiatan memisahkan anggaran dana untuk masing-masing kebutuhan perusahaan.

3. Controlling

Pengontrolan atau evaluasi terhadap keuangan perusahaan adalah fungsi selanjutnya dalam manajemen keuangan. Kehadiran evaluasi dibutuhkan untuk memperbaiki sistem keuangan perusahaan.

Jika perusahaan tidak melakukan evaluasi terhadap sistem keuangan yang bermasalah, akibatnya kondisi keuangan perusahaan terus mengalami penurunan dan menyebabkan kerugian hingga kebangkrutan.

4. Auditing atau Pemeriksaan

Selain evaluasi, manajemen keuangan juga berfungsi untuk auditing atau pemeriksaan keuangan perusahaan agar tidak terjadi penyimpangan. Pemeriksaan keuangan ini harus sesuai dengan kaidah akuntansi.

Inilah kenapa memilih manajer keuangan haruslah tepat. Sebab, seluruh pekerjaan ini membutuhkan kemampuan akuntansi yang cukup baik. Semakin profesional seorang manajer keuangan, maka semakin minim kesalahannya. Selain jam terbang, kepribadian dari manajer keuangan juga harus dipertimbangkan.

5. Reporting

Fungsi yang terakhir adalah reporting atau laporan keuangan. Reporting dilakukan secara terbuka dan juga transparan. Nah, laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan.

Jika tidak ada laporan keuangan dalam perusahaan, maka ini bisa jadi celah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan anggaran dana perusahaan nantinya. Oleh sebab itu, laporan keuangan adalah bagian penting dalam perusahaan yang harus dilakukan secara terbuka atau transparan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Prinsip Manajemen Keuangan yang Harus Diterapkan

Dalam penerapannya, seorang manajer keuangan memiliki beberapa prinsip, antara lain:

Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban moral yang penting dalam perusahaan. Artinya, manajer keuangan dalam perusahaan harus bisa mempertanggung jawabkan tugasnya dalam mengelola keuangan perusahaan.

Sehingga seluruh pencatatan, pengelolaan, hingga kegiatan lainnya yang berhubungan dengan keuangan perusahaan benar-benar tepat sasaran dan tidak ada celah untuk memanipulasi data.

Konsistensi

Jika sistem keuangan dalam perusahaan tergolong stabil, maka perusahaan harus menerapkan sistem tersebut secara konsisten. Sebaliknya, jika terdapat penggunaan dana yang tidak stabil, maka perusahaan harus segera mengganti sistem keuangan tersebut.

Transparansi

Transparan atau terbuka adalah prinsip penting dalam mengelola keuangan. Agar prinsip ini berjalan dengan benar, biasanya perusahaan akan menyediakan informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan kepada setiap manajer yang berkepentingan.

Tips Mengelola Manajemen Keuangan

Dalam mengelola keuangan tentu saja tidak boleh dilakukan secara sembarangan, apalagi jika menyangkut sebuah perusahaan. Agar keuangan tidak berantakan, berikut tips mengelola manajemen keuangan:

1. Pisahkan Rekening Pribadi dan Keuangan Perusahaan

Mencampurkan uang pribadi dengan uang perusahaan adalah kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh pebisnis dan harus segera dihentikan. Maka dari itu, pisahkanlah antara uang pribadi dan keuangan perusahaan dalam rekening berbeda. Tujuannya adalah untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan dan menghindari penyalahgunaan keuangan perusahaan untuk keperluan pribadi.

2. Membuat Laporan Keuangan

Untuk mengetahui kondisi atau aktivitas keuangan perusahaan, membuat laporan keuangan adalah sebuah kewajiban. Selain itu, ini juga bertujuan untuk mengetahui keluar masuknya uang sehingga perusahaan bisa mengetahui untung atau rugi.

Laporan keuangan adalah bagian dari prinsip manajemen keuangan yaitu transparansi. Artinya, segala kondisi atau aktivitas keuangan perusahaan harus dicatat dengan akurat.

Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan, Contoh, Dan Fungsinya Untuk Bisnis

3. Membuat Catatan Proyeksi Arus Kas

Catatan proyeksi arus kas bertujuan untuk mengetahui kapan dana perusahaan harus dikeluarkan dan kapan harus menerimanya. Tidak hanya itu, catatan ini juga berfungsi untuk mencari solusi sebelum terjadinya kerugian pada keuangan perusahaan.

Selain menyiapkan strategi agar meraup keuntungan, faktanya setiap perusahaan juga memiliki strategi jika suatu saat mengalami kerugian. Karena kerugian tidak bisa diprediksi kapan datangnya, maka dalam manajemen keuangan harus membuat catatan proyeksi arus kas.

Bayangkan jika sebuah perusahaan tidak memiliki catatan proyeksi arus kas, otomatis perusahaan tidak memiliki panduan tentang kondisi keuangan. Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian hingga bangkrut karena terlambat mencari solusi.

Nah, itulah beberapa poin penting tentang manajemen keuangan dalam perusahaan. Kesimpulannya, pengelolaan keuangan yang tepat bisa memberikan peluang keuntungan perusahaan berjalan optimal. Sebaliknya, jika pengelolaan keuangan kurang tepat atau sembarangan bisa menyebabkan kerugian hingga perusahaan bangkrut.

Sebenarnya mengatur keuangan khususnya keuangan perusahaan tidaklah sulit. Intinya dalam menjalankannya butuh tiga prinsip yaitu akuntabilitas, konsistensi, dan transparansi. Apalagi dalam ruang lingkup perusahaan lebih rentan mengalami penyalahgunaan dana atau anggaran sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Demikian pembahasan seputar manajemen keuangan yang ternyata memiliki peran penting dalam perusahaan. Demi kelangsungan hidup perusahaan dan tercapainya keuntungan yang maksimal, maka cobalah untuk menerapkan tiga tips di atas. Semoga artikel ini membantu!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA