Apakah mata plus bisa diobati

Halodoc, Jakarta – Rabun dekat atau hipermetropia adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan pengidap sulit melihat objek yang jaraknya dekat dengan jelas sehingga benda yang tampak di depannya terlihat samar-sama saja. Kebanyakan kondisi ini biasanya terjadi pada orang dewasa yang menginjak usia 40 tahun ke atas. Namun, pada kondisi tertentu, anak-anak dapat mengalami kondisi ini. Selain itu, untuk mengatasi kondisi ini, tidak ada obat rabun dekat yang dikenal ampuh mengatasinya, pengidap bisa memakai alat bantu seperti kacamata dan lensa kontak atau melakukan operasi lasik.

Rabun dekat terjadi akibat bola mata terlalu pendek, sehingga kornea kurang melengkung atau terlalu datar, atau bisa karena lensa mata tidak mampu fokus sebagaimana mestinya. Akibatnya, cahaya yang seharusnya jatuh tepat di retina jatuh atau terfokus di belakang retina sehingga menyebabkan penglihatan menjadi tampak buram. Bayi atau anak yang mengidap kelainan ini biasanya dapat sembuh saat beranjak dewasa. Rabun dekat yang mereka alami biasanya terjadi karena organ penglihatan mereka masih berkembang.

Penanganan Rabun Dekat

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak ada obat rabun dekat khusus yang akan diresepkan untuk mengatasi masalah penglihatan ini. Apabila ada, hanya suplemen untuk mendukung kinerja mata secara keseluruhan. Jika rabun dekat terjadi pada anak, maka ia wajib mendapatkan perawatan yang tepat. Penglihatan yang baik diperlukan untuk perkembangan anak.

Kondisi yang mengganggu indra penglihatan dapat berdampak pada berbagai masalah keterampilan dasar dan aktivitas anak. Mata plus mampu dibantu dengan cara berikut ini:

  • Kacamata

Kacamata adalah salah satu alat bantu penglihatan yang cocok untuk digunakan anak-anak. Memilih kacamata anak yang tepat penting bagi anak-anak dengan mata plus. Berikut ini beberapa tipsnya:

  • Orang tua dapat memilih bingkai dan lensa kacamata dari plastik yang anti-gores untuk anak-anak agar tidak mudah rusak atau pecah karena aktivitas mereka.

  • Bisa dipertimbangkan juga lensa kacamata dari polikarbonat yang tidak mudah hancur terutama bagi anak yang aktif. Meski lebih rentan tergores dibandingkan lensa plastik biasa, bahan ini tidak mudah pecah.

  • Tali atau rantai kacamata mungkin diperlukan agar kacamata tidak hilang atau jatuh.

  • Lensa Kontak

Lensa kontak merupakan alat bantu penglihatan untuk mereka yang mengidap rabun dekat. Namun, lensa kontak tidak sepraktis kacamata, oleh karena itu ada baiknya penggunaan lensa kontak hanyalah ditujukan untuk mereka yang sudah paham cara penggunaan, membersihkan, serta menyimpannya.

  • Operasi LASIK

Tindakan pembedahan ini dapat mengatasi rabun dekat, namun hanya pada orang dewasa saja. Anak-anak tidak dianjurkan menggunakan cara ini sebab tingkat keparahan hipermetropia atau mata plus dapat berubah selama masa kanak-kanak sampai awal usia dua puluhan. Sedangkan pada orang dewasa, kira-kira usia 21 tahun, pertumbuhan bola mata sudah terhenti.

Selain itu, orang tua sebaiknya rutin mengajak anak melakukan pemeriksaan mata. Mulai dari usia dini sekali, ada baiknya anak diperiksa apakah ia mengidap kelainan mata bawaan atau tidak. Pastikan setiap beberapa waktu orang tua selalu mengajak anak memeriksakan kondisi mata agar masalah tidak semakin parah.

Selain itu, untuk menunjang kesehatan mata sang buah hati, sediakan obat rabun dekat atau suplemen mata seperti vitamin A di rumah, ya. Ibu tidak perlu keluar rumah untuk membelinya, karena melalui aplikasi Halodoc, beli obat dan vitamin bisa dilakukan di mana saja. Yuk, download dan pakai aplikasi Halodoc!

Baca Juga:

  • Main Gadget Berlebihan Sebabkan Rabun Dekat pada Anak
  • Inilah Penyebab yang Membuat Anak Terancam Rabun Dekat
  • Inilah 3 Cara Mengobati Rabun Dekat

Sebagai organ yang sangat penting untuk beraktivitas, mata manusia merupakan organ yang dapat bertahan dari kerusakan dalam waktu yang lama. Struktur organ mata pada orang yang sehat, khususnya saat usia muda, bersifat halus dan fleksibel. Hal ini dikarenakan lensa mata harus bisa menyesuaikan bentuknya untuk melihat objek dengan jelas dalam jarak dan pencahayaan tertentu. Jika kemampuan itu hilang, maka muncullah gangguan mata yang dikenal dengan istilah presbyopia atau mata tua.

Mengenal presbyopia, gangguan mata tua di usia senja

Presbyopia adalah gangguan mata yang ditandai dengan penurunan kemampuan lensa mata untuk berfokus melihat suatu objek pada jarak pandang yang dekat. Atau mata masih bisa fokus melihat sesuatu yang dekat, tapi butuh waktu yang lebih lama daripada mata normal.

Gangguan ini dapat terjadi dengan sendirinya sebagai proses penuaan normal dan dapat dialami oleh siapa saja. Istilah presbyopia itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya “mata tua”. Umumnya seseorang mulai merasakan gangguan ini pada usia di atas 40 tahun.

Bagaimana mata tua memengaruhi penglihatan seseorang?

Lensa mata manusia terletak pada bagian mata dalam yang tepatnya di belakang selaput pelangi (bagian mata yang memiliki warna). Lensa mata berperan dalam mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata bagian retina, yang terdapat pada mata bagian paling dalam.

Untuk menjalankan fungsinya, lensa mata bersifat fleksibel. Maksudnya lensa akan berubah bentuk saat mengatur cahaya. Namun, seiring pertambahan usia, lensa mata tersebut bisa menjadi lebih kaku dan lebih sulit untuk berubah bentuk.

Akibatnya mata butuh waktu lebih lama untuk menangkap fokus pada objek yang ada di hadapannya. Ini karena cahaya tidak mengenai retina mata dengan tepat, khususnya pada saat melihat objek pada jarak yang dekat.

Gejala presbyopia pada umumnya muncul pada usia 40 tahun yang ditandai dengan penurunan kemampuan untuk membaca dan melihat dengan jarak dekat secara bertahap. Gejala umum yang dapat dialami oleh presbyopia adalah:

  • Mudah mengalami mata lelah saat membaca.
  • Sakit kepala saat mencoba fokus pada objek dengan jarak dekat.
  • Mudah lelah melakukan pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dengan jarak dekat.
  • Kesulitan membaca tulisan dengan huruf kecil.
  • Mengharuskan mengambil jarak pandang lebih jauh saat membaca.
  • Membutuhkan pencahayaan lebih teang untuk melihat jarak dekat.
  • Harus menyipitkan mata untuk melihat jarak dekat.

Apa bedanya mata tua dengan rabun dekat (mata plus)?

Meskipun presbyopia memiliki gejala yang sama dengan rabun dekat, misalnya gangguan penglihatan atau pandangan kabur dalam jarak dekat, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Rabun dekat terjadi ketika bentuk mata lebih pendek dibandingkan ukuran mata normal atau kornea mata terlalu datar. Kecacatan tersebut menyebabkan cahaya tidak jatuh pada retina dengan tepat, sama seperti presbyopia. Rabun dekat sudah bisa terjadi saat seseorang dilahirkan, tapi presbyopia hanya dapat terjadi seiring dengan pertambahan usia.

Faktor risiko presbyopia

Usia merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh dalam terjadinya presbyopia. Meskipun demikian, gejala presbyopia yang dialami seseorang bermacam-macam. Beberapa orang memiliki kondisi presbyopia yang lebih serius pada usia diatas 40 tahun.

Selain itu, presbyopia bisa terjadi lebih cepat atau sebelum berusia 40 tahun. Hal ini berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu. Beberapa faktor risiko dari yang dapat menyebabkan munculnya presbyopia lebih dini pada seseorang antara lain adalah:

  • Mengalami anemia.
  • Mengalami penyakit jantung.
  • Menderita diabetes.
  • Mengalami rabun dekat.
  • Gangguan pada sistem saraf (otak dan sumsum tulang belakang) seperti pada multiple sclerosis.
  • Mengalami myasthenia gravis atau gangguan saraf dan otot.
  • Mengalami penyakit mata, cedera, atau trauma pada mata.
  • Gangguan aliran darah ke jantung.

Beberapa zat dan obat-obatan berikut dapat memengaruhi fokus mata pada objek jarak dekat sehingga meningkatkan risiko mata tua. Di antaranya yaitu:

  • Alkohol
  • Obat penenang
  • Antidepresi
  • Antihistamin (obat alergi atau flu)
  • Antipsikotik
  • Antispasmodik
  • Obat diuretik

Selain faktor risiko diatas, mata juga lebih banyak dialami oleh perempuan, orang yang pernah mengalami tindakan pembedahan mata, dan orang yang memiliki pola makan tidak sehat.

Bagaimana kalau saya atau orangtua saya mengalami kondisi mata tua?

Lensa mata yang sudah mengalami gangguan ini tidak dapat kembali seperti semula. Maka, mata tua tidak dapat disembuhkan. Namun, terdapat beberapa pilihan untuk meningkatkan dan mempertajam penglihatan. Simak tipsnya di bawah ini.

  • Menggunakan kacamata baca. Khususnya jika Anda tidak pernah mengalami gangguan penglihatan sebelumnya. Kacamata baca bisa diperoleh di toko obat dan kacamata dengan ukuran lensa yang beragam, sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien.
  • Menggunakan lensa khusus. Baik dalam bentuk lensa kontak atau kacamata, penggunaan lensa khusus diperlukan untuk menyesuaikan kemampuan Anda dalam melihat dengan fokus lensa yang berbeda-beda.
  • Conductive keratoplasty (CK). Tindakan operasi mata ini dilakukan dengan menggunakan energi frekuensi radio untuk mengubah kelengkungan kornea. Meskipun penglihatan bisa langsung membaik, nanti hasilnya bisa hilang lagi seiring berjalannya waktu pada beberapa orang.
  • Laser-assisted in-situ keratomileusis (LASIK). Operasi mata dengan bantuan laser yang bertujuan untuk melakukan penyesuaian pengelihatan dan jarak pandang mata.
  • Penggantian lensa mata. Dilakukan dengan mengganti lensa mata alami dengan implan lensa mata sintetik intraocular.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Bagaimana agar mata plus kembali normal?

Berbagai Cara Mengatasi Mata Plus.
Menggunakan kacamata. Menggunakan kacamata adalah cara paling sederhana untuk mengatasi mata plus. ... .
Menggunakan lensa kontak. ... .
Menjalani operasi. ... .
LASIK (laser in-situ keratomileusis) ... .
PRK (photorefractive keratectomy) ... .
LASEK (laser epithelial keratomileusis) ... .
CR (conductive keratoplasty).

Rabun dekat apa bisa sembuh?

Rabun dekat adalah gangguan penglihatan tidak bisa melihat jelas objek yang jaraknya dekat. Kondisi ini dapat diatasi dengan penggunaan kacamata atau operasi lasik.

Mata Plus tandanya apa?

Rabun dekat atau mata plus adalah suatu kondisi ketika seseorang dapat melihat dengan jelas suatu objek yang jauh, tetapi objek jarak dekat terlihat tidak jelas. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai hiperopia. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.

Apakah mata plus harus selalu pakai kacamata?

Jika setiap kali melihat objek yang dekat dengan mata kita selalu harus menyipitkan mata, maka bisa dipastikan kita memiliki gangguan rabun dekat ini. Untuk mengatasi gangguan ini tentu saja Anda harus mengenakan kacamata atau lensa kontak khusus yang sesuai dengan ukuran mata plus yang ada.