Apakah daging kambing menyebabkan darah tinggi

Tak perlu khawatir, daging kambing tidak menyebabkan darah tinggi .">

Tak perlu khawatir, daging kambing tidak menyebabkan darah tinggi .

GridHEALTH.id - Sudah banyak kepercayaan tertanam di masyarakat kita bahwa semua daging merah, tidak baik untuk jantung dan tekanan darah. Contohnya, makan daging kambing tidak menyebabkan darah tinggi.

Daging merah yang paling banyak dikonsumsi di negara kita adalah yang disebut daging kambing, yang notabene bukan satu jenis daging.

Baik daging kambing maupun daging domba disebut ‘mutton’, dan tidak banyak orang yang tahu persis daging mana yang mereka beli sebagai daging kambing.

Secara nutrisi daging kambing jauh lebih baik daripada daging domba. Daging kambing ebih rendah kalori, lemak total, lemak jenuh, dan kolesterol daripada tidak hanya daging domba, babi dan sapi, tetapi juga daging ayam.

Hal ini membuat daging kambing menjadi daging merah yang lebih sehat, bahkan lebih baik dari daging ayam.

Satu porsi 100 gram daging kambing yang dimasak mengandung sekitar 142 kalori dibandingkan dengan ayam 185, daging sapi 207, babi 209 dan domba 205 kalori per 100 gram.

Daging kambing memiliki 3 gram lemak total, 0,93 gram lemak jenuh, 75 mg kolesterol dan 27 gram protein per 100 gram sajian.

Daging ayam memiliki 4 gram lemak total, 1 gram lemak jenuh, 85 mg kolesterol dan 31 gram protein per 100 gram.

Semua daging lainnya bahkan lebih buruk dibandingkan dengan daging kambing.

Baca Juga: Susu Kambing Mulai Populer, Lebih Sehat Mana dengan Susu Sapi?

Baca Juga: Golongan Obat Statin Paling Banyak Diresepkan Untuk Pasien dengan Kolesterol Tinggi, Simak Cara Kerja dan Efek Sampingnya

Selain itu, daging kambing memiliki kadar zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging lainnya.

Ini memiliki 3,8 mg zat besi per 100 gram porsi sementara daging sapi memiliki 3,4 mg, babi memiliki 3,1 mg, domba memiliki 1,6 mg dan ayam memiliki 1,7 mg zat besi per 100 gram.

Daging kambing juga memiliki kadar kalium dan kadar natrium yang lebih rendah dibandingkan keempat jenis daging lainnya.

Jadi itu adalah pilihan yang lebih sehat bagi penyandang hipertensi, penyakit jantung dan ginjal.

Dengan demikian daging kambing lebih unggul dari keempat jenis daging lainnya termasuk daging ayam.

Jadi selain ikan, daging kambing adalah daging yang paling baik untuk dikonsumsi. Seperti biasa, makan secukupnya adalah kuncinya.

Seseorang dapat mengkonsumsi 250 gram daging kambing dalam sehari, dan masih memenuhi batas aman atas konsumsi kolesterol yang diperbolehkan untuk seseorang dengan kadar kolesterol tinggi yaitu 200 mg.

Selain memberi sumber protein dan zat besi yang sangat baik, daging kambing juga memberi nutrisi penting dalam vitamin B12, yang sama sekali tidak ada dalam makanan vegetarian.

Banyak dokter yang menjelaskan bahwa mengkonsumsi daging domba atau kambing bukanlah penyebab utama hipertensi seperti yang dipahami oleh kalangan tertentu.

Baca Juga: Khusus Peserta, Manfaatkan Skrining Kesehatan dari BPJS Kesehatan Untuk Cegah Risiko Penyakit Kronis

Baca Juga: 8 Manfaat Pijat Wajah, Kencangkan Kulit Hingga Redakan Stres

Daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi namun kandungan lemak tak jenuhnya bahkan lebih tinggi.

Perlu juga dicatat bahwa lemak jenuh dalam daging kambing lebih sedikit daripada yang ditemukan pada daging sapi atau domba.

Jadi, seseorang tidak boleh menghindari mengkonsumsi sate kambing jika mengkonsumsi daging sapi.

Selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, daging kambing tidak akan menyebabkan tekanan darah tinggi atau meningkatkan kadar kolesterol. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

KOMPAS.com - Hari Raya Kurban atau Idul Adha oleh sebagian orang ditunggu-tunggu karena dapat dijadikan kesempatan untuk makan daging kambing.

Daging kambing dapat diolah menjadi sate atau gulai. 

Namun tidak semua orang di Hari Raya Idul Adha dapat mengkonsumsi daging kambing. Terutama bagi mereka yang mempunyai riwayat darah tinggi atau hipertensi. 

Sebab selama ini diyakini, daging kambing dapat memicu darah tinggi atau hipertensi. 

Namun, benarkah daging kambing sebabkan darah tinggi?

Baca juga: Benarkah Konsumsi Daging Kambing Sebabkan Tekanan Darah Tinggi?

Penjelasan ahli

Mengutip Kompas.com, 18 Februari 2020, daging kambing tidak sepenuhnya menjadi penyebab darah tinggi.

Penjelasan terkait hal itu dapat ditemukan dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda dan Mitos (2019) karya Umar Zein dan Emir El Newi.

Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa daging kambing tetap lebih baik daripada daging sapi maupun ayam, sehingga aman dikonsumsi bahkan oleh penderita hipertensi.

Lantas, mengapa kerap muncul keluhan darah tinggi usai mengonsumsi olahan daging kambing?

Cara Mengolahnya

Menurut buku tersebut, konsumsi daging kambing bisa berbahaya bagi kesehatan termasuk hipertensi, jika dimasak dengan cara yang tidak tepat.

Di Indonesia, banyak orang memasak daging kambing dengan cara digoreng lebih dulu sebelum diolah lebih lanjut.

Selain itu, daging kambing kerap juga disajikan dengan cara dipanggang dan dibakar untuk dijadikan sate atau kambing guling.

Memasak dengan cara digoreng, dibakar atau dipanggang dapat meningkatkan kalori makanan daripada versi mentahnya.

Baca juga: 7 Manfaat Daging Kambing bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Terlebih lagi, mengolah daging dengan cara-cara tersebut membutuhkan banyak minyak goreng, mentega, atau margarin, yang akan berubah menjadi lemak yang kemudian diserap oleh daging.

Selain itu, suhu panas ketika menggoreng atau memanggang dapat membuat kandungan air di dalam daging menguap hilang dan digantikan oleh lemak dari minyak.

Lemak yang terserap di daging inilah yang akhirnya menyebabkan makanan yang tadinya mengandung rendah kalori menjadi tinggi kalori.

Sodium dan santan

Peningkatan kalori pada daging kambing setelah dimasak bahkan bisa mencapai 64 persen dari kalori sebelumnya.

Padahal, asupan tinggi kalori dalam tubuh akan diubah menjadi lemak.

Lemak tersebut lama-kelamaan bisa menumpuk di pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah.

Di samping itu, penggunaan beragam bumbu penyedap selama memasak daging kambing juga secara tidak langsung dapat menjadi pemicu tekanan darah tinggi.

Bumbu penyedap seperti kecap, garam, dan MSG, cenderung mengandung sodium tinggi dan pengawet yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi jika dikonsumsi berlebihan.

Baca juga: Resep Gulai Kambing Tanpa Santan untuk Hidangan Idul Adha

Tak hanya itu, daging kambing juga sering diolah menjadi makanan bersantan, seperti gulai kambing, kari kambing, maupun rendang kambing.

Santan secara alami tidak mengandung kolesterol, namun takaran konsumsinya juga harus diwaspadai karena kandungan lemak jenuh pada santan yang tergolong cukup tinggi.

Kandungan gizi daging kambing

Kadar kolesterol daging kambing lebih rendah dibanding daging sapi dan daging ayam.

Kadar kolesterol daging kambing hanya sekitar 57 mg per 100 gram. Sedangkan kadar kolesterol daging sapi sekitar 89 mg per 100 gram dan daging ayam 83 mg per 100 gram.

Kandungan lemak pada daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.

Jika ditotal, kandungan lemak pada 100 gram daging kambing hanya 2,3 gram. Sedangkan kandungan lemak pada 100 gram daging sapi bisa mencapai 15 gram dan daging ayam kurang lebih 7,5 gram.

Selain kandungan kolesterol dan lemak, kandungan kalori daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing

Setiap 100 gram daging kambing mengandung sekitar 109 kalori. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibanding daging sapi yang mencapai 250 kalori dan daging ayam 196 kalori.

Meski demikian, daging kambing tetap merupakan sumber protein hewani yang sama baiknya dengan daging sapi maupun daging ayam.

Total protein hewani dalam 100 gram daging kambing kurang lebih mencapai sekitar 20 gram, sementara daging sapi 25 gram dan daging ayam 30 gram.

(Sumber: Kompas.com/Editor: Irawan Sapto Adhi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah darah tinggi tidak boleh makan daging kambing?

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa daging kambing tetap lebih baik daripada daging sapi maupun ayam, sehingga aman dikonsumsi bahkan oleh penderita hipertensi.

Daging apa yang menyebabkan darah tinggi?

Hindari Bagian yang Mengandung Lemak Peningkatan kolesterol bisa membuat pembuluh darah menyempit dan mengeras sehingga memicu hipertensi. Seperti telah disampaikan, salah satu sumber lemak jenuh adalah daging sapi, domba, dan babi. Lemak jenuh terutama terdapat dalam bagian lemak jenis daging merah tersebut.

Penyakit apa saja yang tidak boleh makan daging kambing?

Bahaya konsumsi daging kambing berlebihan.
Penyakit jantung. Daging merah memiliki kadar lemak jenuh yang lebih tinggi daripada daging putih. ... .
Perkembangan kanker. Badan Internasional untuk Penelitan Kanker pada tahun 2015 mengklasifikasikan kemungkinan daging merah sebagai penyebab kanker. ... .
3. Diabetes tipe 2..