Apakah boleh berhubungan badan di Mekkah?

Sudah jelas bahwa berhubungan intim saat beribadah haji adalah hal yang dilarang dalam islam sebagaimana terdapat dalam surat al baqarah 197: “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh berbuat rafats (berkata yang menimbulkan syahwat atau bersetubuh), berbuat fasik, dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.”

Table of Contents Show

  • 1.      Memotong atau Mencabut Rambut atau Bulu Badan
  • 2.      Memotong Kuku
  • 3.      Memaki Minyak Wangi
  • 4.      Menggunakan Penutup Kepala Langsung bagi Laki-Laki
  • 5.      Menggunakan Cadar dan Sarung Tangan bagi Wanita
  • 6.      Memakai Baju yang Dijahit Sesuai Bentuk Tubuh
  • 7.      Berburu Hewan Buruan Darat
  • 8.      Menikah, Menikahkan, dan Melamar
  • 9.      Berhubungan Suami Istri
  • Bolehkah hubungan intim saat umroh?
  • Apa yg tidak boleh dilakukan saat umroh?
  • Apakah boleh berhubungan badan di Mekkah?
  • Apa saja larangan haji dan umroh bagi wanita?

Sebagai manusia, apalagi yang sudah menikah dan mengerti akan indahnya bercinta tentunya akan kesulitan menahan nafsu untuk berhubungan intim, Tapi sebaiknya kekhawatiran anda tidak perlu berlebihan sebab sebagaimana dikutip dari panduanhaji.wordpress.com, pada kenyataan selama 40 hari perjalanan ibadah di kota suci, hanya 5 hari saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ibadah haji secara tuntas, selebihnya jam’ah haji hanya melakukan sholat berjama’ah atau beri’tikaf di masjid saja.

Nah pada waktu selain 5 hari tersebut anda bebas untuk melakukan hubungan suami istri. Tapi di mana tempat yang yang aman dan nyaman? Ya, memang benar jama’ah haji dari Indonesia memang sangat banyak sehingga untuk tidur pun harus berdekatan dengan beberapa jam’ah lainnya, tapi masih tetap ada solusinya kok, dilansir dari detiknews.com bahwa selama musim haji akan terdapat kamar-kamar barokah yang disewakan khusus untuk jam’ah haji yang ingin melakukan hubungan intim.

Tentu harga dari kamar tersebut bermacam-macam, sebagian bisa ditawar sampai 10 real, agar lebih mudah ada baiknya anda memohon bantuan kepada ketua rombongan untuk mencarikan kamar barokah tersebut. Pengalaman bercinta di tanah suci akan memberikan kesan yang berbeda, jadi jangan sampai dilewatkan, apalagi bila hal itu halal-halal saja.

Oleh: Muhammad hilmy

(vem/riz)

  • Apakah boleh berhubungan badan di Mekkah?

What's On Fimela
powered by

Suara.com - Umat Muslim seluruh dunia kini melaksanakan ibadah haji 2022 di Tanah Suci. Mereka berbondong-bondong mendatangi Masjidil Haram dan sekitarnya untuk menunaikan beragam rangkaian ibadah yang menjadi Rukun Islam ke-5 tersebut. Tapi apakah boleh berhubungan suami istri saat haji di Tanah Suci?

Tak jarang bagi jemaah haji yang sudah menjalin hubungan rumah tangga membawa pasangannya untuk menunaikan haji bersama. 

Namun sebagian dari mereka bertanya, bagaimana hukum ketika seorang berhubungan suami istri saat haji?

Berikut penjelasan hukum menurut fiqh.

Baca Juga: Bolehkah Merokok Saat Haji di Tanah Suci?

Hukum berhubungan suami istri saat haji

Perbuatan jima' (bersetubuh) merupakan salah satu larangan dalam haji. Larangan tersebut berlaku ketika seorang jemaah haji masih dalam kondisi berihram. Sehingga, hukum bagi seorang yang sedang berihram melakukn hubungan suami istri adalah haram.

Hal tersebut sesuai dengan yang tertulis di dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 197 yang terjemahannya sebagai berikut:

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal."

Dalam ayat tersebut tercantum istilah rafats yang berarti hal-hal yang menjerumuskan kepada keintiman. Adapun Pembimbing Ibadah Haji Kelompol Bimbimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Ittihad Ustaz Rafiq Zauhari,Lc. menjelaskan tak hanya bersetubuh, kata-kata yang membuat seseorang bernafsu seperti menggoda pasangan juga termasuk ke dalam perbuatan rafats tersebut.

Baca Juga: Jamah Calon Haji Indonesia Diimbau Tidak Foto-foto Berlebihan di Masjidil Haram

Barangsiapa yang melakukan hubungan suami istri saat masih dalam kondisi berihram maka dirinya dikenakan hukuman damm. Tak tanggung-tanggung, hukuman damm bagi seorang yang melakukan hubungan suami istri saat berihram adalah menyembelih seekor unta.

Terdapat beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat umroh. Larangan tersebut dimulai ketika para jamaah umroh memakai kain ihram di miqat. Ihram sendiri artinya adalah “pengharaman”. Larangan tersebut berakhir ketika mereka bertahalul “penghalalan”. Beberapa larangan umroh antara lain dilarang menggunakan pakaian sehari-hari, memakai minyak wangi, bersetubuh, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa larangan dalam ibadah umroh yang tidak boleh dilanggar oleh jamaah umroh.

1.      Memotong atau Mencabut Rambut atau Bulu Badan

Larangan umroh yang pertama adalah memotong atau mencabut rambut atau bulu badan, seperti bulu ketiak, bulu hidung, bulu kemaluan, kumis, dan jenggot. Hal ini sebagaimana yang terdapat pada Q.S Al Baqarah ayat 196.

Namun Jika ada rambut atau alis yang rontok atau Anda tidak ada niat untuk mencabut bulu atau rambut tersebut, maka itu tidak mengapa. Hal ini didasarkan pendapat dari Imam Malik dan juga Ibnu Taimiyyah.

2.      Memotong Kuku

Ulama terdahulu sepakat bahwa orang yang berihram dilarang untuk memotong kukunya, baik kuku kedua tangan maupun kuku kedua kaki. Hal ini juga berlaku untuk orang yang hendak berqurban.

Para ulama sepakat jika kuku yang pecah, maka kuku tersebut boleh dipotong karena mengganggu. Dengan demikian, orang tersebut tidak harus membayar fidyah. Namun jika orang tersebut sengaja memotong semua kukunya, maka dia wajib membayar fidyah.

3.      Memaki Minyak Wangi

Hal yang tidak boleh dilakukan saat umroh yang berikutnya adalah memakai wewangaian, baik di tubuhnya maupun pada kain ihramnya. Hal ini berdasarkan hadist “Janganlah kalian memakai baju atau kain yang terkena za’faran atau wars” (HR Bukhori No.5803). Zafran dan wars sendiri merupakan nama minyak wangi yang ada sejak zaman Nabi hingga kini.

4.      Menggunakan Penutup Kepala Langsung bagi Laki-Laki

Laki-laki dilarang untuk menggunakan penutup kepala langsung bagi kaum laki-laki. Maksud dari secara langsung artinya penutup kepala tersebut berupa topi, kopiah, sorban, ataupun songkok. Larangan ini sesuai dengan hadist Nabi, “ Seseorang yng sedang ihram tidak boleh memakai gamis atau jubah, juga tidak boleh memakai imamah (sorban)” (HR Bukhori No. 1842 dan Muslim No 1177).

5.      Menggunakan Cadar dan Sarung Tangan bagi Wanita

Bagi para wanita tentu saja diperbolehkan menggunakan penutup kepala sebagai penutup aurat. Namun kaum wanita dilarang untuk menggunakan cadar dan sarung tangan selama melaksanakan ibadah umroh.

6.      Memakai Baju yang Dijahit Sesuai Bentuk Tubuh

Bagi laki-laki dilarang untuk menggunakan baju yang dijahit sesuai dengan bentuk tubuh, seperti misalnya qomis (jubah) dan sirwal (celana). Selain itu, penggunaan khuf (sepatu), kaos kaki, kaos dalam, dan celana dalam juga tidak diperbolehkan.

7.      Berburu Hewan Buruan Darat

Para jamaah umroh dan haji dilarang untuk melakukan perburuan hewan buruan darat, seperti misalnya rusa. Sementara itu, ayam, kambing, sapi, ataupun unta tidak termasuk hewan buruan. Selain itu, hewan laut juga tidak mengapa untuk diburu. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al-Maidah ayat 95 dan 96.

8.      Menikah, Menikahkan, dan Melamar

Larangan untuk menikah, menikahkan, dan juga melamar berlaku bagi pria maupun wanita yang sedang berihram. Hal ini sesuai dengan hadist, “Tidak boleh seseorang yang sedang berihram melaksanakan pernikahan, tidak boleh juga menikahkan dan tidak boleh juga melamar” (HR Muslim No. 1409).

9.      Berhubungan Suami Istri

Suami Istri dilarang untuk berhubungan seksual selama menjalani ibadah umroh. Berhubungan badan termasuk ke dalam jima’ yang disebutkan dalam kosa kata “rafats”. Rafats meliputi:

  • jima (berhubungan suami istri)
  • mubasyarah (bercumbu dan menikmati tubuh istri namun tidak sampai melakukan hubungan badan).
  • berkata-kata yang mengundang syahwat dan juga melakukan sentuhan rangsangan.

Demikianlah penjelasan mengenai beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat umroh. Semoga informasi ini membuat Anda jadi lebih berhati-hati dalam melaksanakan ibadah umroh agar Anda tidak sampai melakukan segala hal yang dilarang oleh Allah SWT selama berihram.

Bagi Anda yang berkeinginan untuk melaksanakan ibadah umroh, percayakan kepada Hasuna Tour, biro perjalanan haji dan umroh Jogja yang telah berizin resmi dan memiliki sertifikat Komite Akreditasi Nasional. Hasuna Tour telah berpengalaman lebih dari 22 tahun memberangkatkan lebih dari 21.000 jamaah haji dan umroh dari DIY, Jawa Tengah, dan juga dari seluruh penjuru Indonesia. Bersama Hasuna Tour, biro perjalanan haji dan umroh Jogja paling terpercaya, perjalanan Anda ke Tanah Suci akan semakin nyaman dan mengesankan.

Bolehkah hubungan intim saat umroh?

Seseorang hanya dilarang melakukan hubungan intim dengan pasangannya jika dalam kondisi sedang ber-ihram. Baik ihram tatkala umroh maupun ihram tatkala haji. Adapun setelah bertahallul dari ihram umroh atau haji maka sudah boleh lagi berhubungan dengan istri.

Apa yg tidak boleh dilakukan saat umroh?

Larangan Umrah.

Memotong/mencukur/mencabuti rambut atau bulu badan..

Memotong kuku..

Memakai minyak wangi..

Menutup kepala langsung bagi laki-laki..

Menggunakan cadar dan sarung tangan bagi perempuan..

Memakai baju atau pakaian yang dijahit sesuai dengan bentuk tubuh..

Berburu hewan buruan darat..

Apakah boleh berhubungan badan di Mekkah?

Perbuatan jima' (bersetubuh) merupakan salah satu larangan dalam haji. Larangan tersebut berlaku ketika seorang jemaah haji masih dalam kondisi berihram.

Apa saja larangan haji dan umroh bagi wanita?

Larangan Ihram Bagi Laki-laki dan Perempuan.

Memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat haji/umrah..

Memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan..

Memburu dan menganiaya/ membunuh binatang dengan cara apa pun, kecuali binatang yang membahayakan mereka..

Memakan hasil buruan..

Apakah di Mekah boleh berhubungan intim?

Seseorang hanya dilarang melakukan hubungan intim dengan pasangannya jika dalam kondisi sedang ber-ihram. Baik ihram tatkala umroh maupun ihram tatkala haji. Adapun setelah bertahallul dari ihram umroh atau haji maka sudah boleh lagi berhubungan dengan istri.

Apakah boleh berhubungan badan saat umroh?

Pasangan suami istri juga tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan intim ketika melaksanakan ibadah umrah atau tepatnya sebelum melakukan tawaf ifadah. Jika melanggar aturan tersebut, maka haji mereka harus diulang kembali dengan sempurna.

Apa saja yang dilakukan pada saat umroh?

Simak rukun umroh berikut ini!.
Niat/Ihram. Sumber Gambar: About Islam. Semua kegiatan pasti diawali dengan niat, termasuk ibadah umroh. ... .
2. Tawaf. Rukun umroh selanjutnya adalah tawaf. ... .
3. Sa'i. Sumber Gambar: Kabar Makkah. ... .
4. Tahallul. Rukun umroh yang berikutnya adalah Tahallul. ... .
Tertib. Sumber Gambar: Asia News..

Apa saja yang dilarang selama jamaah haji sedang umroh?

Larangan Umrah.
Memotong/mencukur/mencabuti rambut atau bulu badan..
Memotong kuku..
Memakai minyak wangi..
Menutup kepala langsung bagi laki-laki..
Menggunakan cadar dan sarung tangan bagi perempuan..
Memakai baju atau pakaian yang dijahit sesuai dengan bentuk tubuh..
Berburu hewan buruan darat..