Apakah begadang bisa menyebabkan tidak subur?

Apakah begadang bisa menyebabkan tidak subur?
Begadang ternyata tak baik untuk kesehatan. (Foto: Unsplash)

Muslim Obsession – Aktivitas yang padat sering kali memaksa seseorang untuk begadang atau tidak tidur sepanjang malam. Tapi ada juga orang yang sudah terbiasa tidur ketika malam sudah larut, sehingga mengurangi kuantitas tidurnya.

Kebiasaan begadang disebut-sebut mempengaruhi kesuburan seseorang, sehingga ia diprediksi sulit memiliki anak. Ini mitos atau fakta?

Dikutip dari Hello Sehat, rata-rata pria akan menghasilkan setidaknya 525 miliar sel sperma seumur hidupnya dan melepaskan setidaknya satu miliar di antaranya setiap bulan.

Seorang pria dewasa yang sehat dapat melepaskan antara 40 juta dan 1,2 miliar sel sperma dalam satu ejakulasi. Tapi meski pria bisa menghasilkan jutaan sperma per harinya, kualitas sperma akan sangat bergantung pada beragam faktor eksternal seperti kebiasaan sehari-hari Anda.

Begadang atau kurang tidur merupakan salah satu faktor yang ternyata bisa merusak sperma. Ditambah lagi, kualitas sperma yang buruk bisa berdampak pada kesuburan Anda. Dari 1 dari 10 pasangan yang tidak subur, diperkirakan bahwa sebanyak 30% faktor penyebabnya adalah karena kualitas sperma yang buruk.

Bagi wanita, begadang akan menggangu sekresi hormon kewanitaan. Wanita yang sering begadang juga cenderung memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.

Tak cuma pengaruhi kesuburan, begadang juga berdampak negatif bagi kesehatan. Berikut dampak negatif yang disebabkan begadang.

Daya tahan tubuh melemah

Orang yang sering begadang, diapstikan akan merasa Lelah dan kurang energi pada keesokan hairnya. Rasa letih ini rupanya dapat merusak sel darah putih yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi. So, tidak mengherankan jika orang yang sering begadang akan sangat mudah sakit.

Penyakit jantung

Biasa begadang juga dapat menyebabkan seseorang rentan sakit jantung. Dengan begadang, Anda tidak memberi waktu yang cukup bagi jantung untuk beristirahat. Tanpa istirahat yang cukup, tubuh tidak dapat memperbaiki jaringan otot jantung yang rusak. Dikutip dari 1Health, kurang tidur menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya jumlah penderita penyakit jantung.

Berat badan bertambah

Metabolism lemak terjadi saat seseorang tertidur. Jadi ketika kurang tidur, proses metabolisme itu pun akan terganggu. Dan umumnya, kita akan mengonsumsi lebih banyak makanan yang tinggi lemak dan gula, sehingga cadangan lemak jadi lebih banyak. Ingat, naiknya berat badan juga berbanding lurus dengan kurangnya tidur.

Penyakit diabetes

Tubuh menghasilkan banyak hormon penting saat kita tidur. Ketika begadang, salah satu hormon yang produksinya terganggu adalah insulin, hormon yang meregulasi pencernaan glukosa (gula). Dampaknya, kekurangan insulin dapat menyebabkan diabetes melitus tipe 2.

Mudah berjerawat

Kurang tidur di malam hari juga dapat mengganggu sistem peredaran darah. Alhasil, ini akan menghambat hati untuk menyaring toksin yang berinteraksi dengan kulit, sehingga kulit akan mudah bersisik, berwarna kuning, dan jerawat pun gampang keluar.

KOMPAS.com - Rata-rata pria akan menghasilkan setidaknya 525 miliar sel sperma seumur hidupnya dan melepaskan setidaknya satu miliar di antaranya setiap bulan. Seorang pria dewasa yang sehat dapat melepaskan antara 40 juta dan 1,2 miliar sel sperma dalam satu ejakulasi.

Tapi meski pria bisa menghasilkan jutaan sperma per harinya, kualitas sperma akan sangat bergantung pada beragam faktor eksternal seperti kebiasaan sehari-hari kita.

Nah, mereka yang terbiasa begadang atau tidur larut malam harus mulai waspada. Pasalnya, kurang tidur adalah salah satu faktor yang ternyata bisa merusak sperma.

Ditambah lagi, kualitas sperma yang buruk bisa berdampak pada kesuburan. Satu dari 10 pasangan yang tidak subur, diperkirakan bahwa sebanyak 30% faktor penyebabnya adalah karena kualitas sperma yang buruk.

Baca juga: 5 Tips Meningkatkan Kualitas Sperma Dengan Pola Hidup Sehat

Kenapa kurang tidur bisa merusak kualitas sperma pria?

Dilansir dari dua penelitian berbeda, pria yang kurang tidur memiliki jumlah sperma dan lebih sedikit “kloter” sperma yang terbentuk sempurna jika dibandingkan dengan kelompok pria yang mendapatkan cukup tidur — kurang lebih 7-8 jam per malam.

Sperma milik pria yang suka begadang juga ditemukan berumur lebih pendek dari milik pria yang cukup tidur 8 jam setiap hari.

Kedua studi tersebut, yang satu dari Harbin Medical University di Cina awal 2017 lalu dan lainnya dari University of Southern Denmark tahun 2013, hanya menemukan keterkaitan dengan kualitas sperma yang memburuk dan bukannya hubungan sebab-akibat langsung.

Namun, ada beberapa teori yang masuk akal untuk menjelaskan kaitan tersebut. Berikut penjelasannya.

Kurang tidur memengaruhi produksi testosteron

Testosteron diperlukan untuk reproduksi, dan sebagian besar pelepasan testosteron setiap hari terjadi pada saat tidur. Peneliti mencurigai bahwa gangguan tidur mengubah ritme testosteron di malam hari, tanpa memengaruhi kadar testosteron secara keseluruhan.

Namun faktor gaya hidup lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini juga bisa menjelaskan penyebab di balik kurangnya waktu tidur yang menurunkan kualitas sperma.

Misalnya begini, kebanyakan pria pada umumnya memilih untuk begadang demi menyelesaikan deadline pekerjaannya.

Stres dari pekerjaan inilah yang juga bisa menjelaskan kenapa kualitas tidurnya memburuk, sehingga kualitas spermanya pun ikut memburuk. Stres telah lama diketahui bisa mengganggu hormon-hormon yang memengaruhi kesuburan.

Baca juga: Bagaimana Stres Memengaruhi Pola Tidur?

Di sisi lain, pria yang kurang tidur mungkin memilih untuk mengisi waktunya menunggu kembali tidur sambil merokok atau minum alkohol. Beberapa orang akan merokok atau minum alkohol dan berpikir itu akan membantu mereka tertidur lebih cepat.

Nyatanya, penyalahgunaan alkohol berdampak negatif pada kualitas dan produksi sperma, sementara merokok mengganggu motilitas (pergerakan) sperma. Dan tidak hanya itu.

Selain memperlambat keluarnya sperma, penelitian lain menunjukkan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma dan meningkatkan risiko impotensi.

Kurang tidur memicu peningkatan antibodi anti-sperma (ASA)

Tim peneliti dari Harbin Medical University menduga bahwa kebiasaan tidur larut malam dan kurangnya waktu tidur dapat memicu peningkatan antibodi anti-sperma (ASA) yang dapat merusak kualitas sperma sehat.

Antibodi anti-sperma adalah protein yang diproduksi oleh sistem imun tubuh. Ini bukanlah penyebab mutlak dari ketidaksuburan pria, tapi efeknya jelas; semakin besar respons sistem imun tubuh melepaskan antibodi ini, semakin kecil kemungkinan kehamilan akan terjadi.

Dengan kata lain, tubuh melacak bagian dari fungsi reproduksi ini sebagai musuh dan mengirim sel pembunuh “alami” yang mengandung antibodi anti-sperma untuk menyerang balik.

Antibodi anti-sperma bekerja dengan cara menghalangi pergerakan sperma, mempersulit sperma untuk melakukan pembuahan, dan menghambat implantasi embrio.

Baca juga: Selalu Lapar hingga Libido Lenyap, Inilah 6 Tanda Kurang Tidur

Oleh karena itu, sperma dari pria yang punya jumlah antibodi sperma tinggi akan sulit untuk mencapai telur, dan/atau menyuburkan sel telur, mungkin menyebabkan ketidaksuburan. Antibodi anti-sperma juga bisa merusak sperma yang bertahan, dan ini bisa menyebabkan keguguran.

Menariknya, penelitian dari Cina ini juga menemukan bahwa tidur selama lebih dari sembilan jam juga memicu produksi antibodi antisperma yang berlebihan, sama seperti halnya tidur malam hanya selama enam jam atau bahkan kurang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah begadang bisa mempengaruhi kesuburan?

Selain itu, beberapa penelitian juga menyimpulkan bahwa waktu tidur yang kurang memengaruhi kesuburan perempuan dan laki-laki. Keseringan begadang bisa mengganggu fungsi hormon yang berkaitan dengan kesuburan. Kebanyakan perempuan yang mengalami masalah kesuburan, waktu tidurnya hanya enam jam setiap malam.

Apakah begadang bisa menghambat hamil?

Sering begadang, menurut dr. Upik, akan memicu kenaikan hormon kortisol yang membuat tubuh Anda merasakan stres. Nah, hal itu bisa membuat seorang wanita sulit hamil.

Apa Akibat Sering Begadang bagi wanita?

Apapun alasannya, ternyata risiko begadang cukup serius dan salah satunya adalah naiknya tekanan darah atau hipertensi bagi wanita. Healthline juga menambahkan bahwa efek begadang bagi wanita adalah semakin besarnya risiko terkena serangan jantung dan stroke.

Apakah begadang bisa merusak kualitas sperma?

Tidak hanya berpengaruh pada wanita, efek begadang terhadap pria juga dapat menurunkan kualitas sperma. Pria yang memiliki jam tidur kurang memiliki jumlah sperma yang sedikit.