Ilustrasi anak minum melatonin untuk obat tidur. Foto: Shutterstock
Beberapa anak bisa saja mengalami masalah tidur. Ya Moms, mereka mungkin butuh waktu lebih lama untuk bisa benar-benar terlelap. Ada juga yang bangun beberapa kali dalam satu malam karena tidurnya yang tidak nyenyak.
Sebagai orang tua, wajar bila Anda cemas saat anak tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik. Sebab, kualitas tidur yang kurang bisa berpengaruh pada tumbuh kembang dan kesehatan si kecil.
Untuk mengatasi masalah tidur tersebut, apakah boleh anak mengkonsumsi melatonin?
Bolehkah Anak Minum Melatonin?
Ilustrasi Anak minum obat tidur. Foto: GOLFX/Shutterstock
Melatonin adalah hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak untuk membantu mengantur pola tidur. Dikutip dari Verywell Family, hormon ini biasanya akan meningkat pada malam hari. Namun, paparan gadget sebelum tidur berisiko menghambat peningkatannya.
Beberapa produk obat tidur mengandung melatonin sintetis yang dapat membantu menyinkronkan ritme sirkadian atau tubuh dan mengatasi gangguan tidur. Biasanya, kandungan tersebut juga terdapat dalam obat antimabuk yang digunakan dalam perjalanan.
Tak hanya pada orang dewasa, melatonin sintetis bisa juga dikonsumsi oleh anak-anak. Dalam satu penelitian yang terdiri dari enam uji coba terkontrol secara acak, menunjukkan bahwa suplemen melatonin dapat mengurangi latensi tidur (waktu yang dibutuhkan untuk tertidur) selama 11 – 51 menit pada anak-anak.
Namun, melatonin disebut aman untuk anak jika digunakan dalam jangka pendek. Beberapa penelitian mencoba mencari tahu efek jangka panjang dari penggunaan melatonin untuk anak.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa suplemen melatonin mengandung serotonin yang umumnya digunakan dalam obat untuk gangguan mood. Jika dikonsumsi terlalu banyak, hal itu berisiko membuat tubuh mengalami toksisitas serotonin. Jadi, pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan si kecil melatonin, Moms.
Selain itu, melatonin tidak boleh digunakan sebagai penyelamat pertama jika anak sulit tidur. Orang tua perlu mencari cara lain untuk membantu si kecil mengatasi masalah tidurnya.
“Kebanyakan anak kecil yang tidak bisa tidur sebenarnya memiliki penyebab perilaku insomnia, seperti tentangan penetapan batas atau hubungan dengan kehadiran pengasuh yang diperlukan untuk membantu transisi ke tidur,” jelas Sujay Kansagra, MD., direktur Program Kedokteran Tidur Neurologi Pediatrik di Duke University Medical Center.
“Meskipun mungkin tergoda untuk mencoba mengobati ini dengan melatonin, solusi terbaik adalah menerapkan strategi modifikasi perilaku yang membantu dengan penetapan batas dan mengajar anak-anak untuk menjadi penenang diri sendiri,” tambahnya.
Untuk mengatasi masalah tidur anak, Dr. Kansagra menyarankan orang untuk meningkatkan kebersihan tidur atau sleep hygiene. Caranya dengan menerapkan rutinitas malam hari selama 20 menit, seperti cuci muka dan sikat gigi, berbincang sejenak, atau mendongeng. Setelah itu, jauhkan anak dari gadget dan cahaya terang minimal 30 menit sebelum tidur.
Reporter
Selasa, 19 Juli 2016 20:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bahan kimia yang dapat menyebabkan kantuk, promethazine, sebaiknya tidak diberikan pada bayi. Menurut pendiri lembaga nirlaba Baby Sleep Consultant, Emma Purdue, bahan ini hanya boleh digunakan pada mereka yang berusia di atas dua tahun.
"Banyak orang tua yang ingin tidur bayinya berkualitas dengan memberikan obat mengandung zat ini," katanya. Promethazine, yang merupakan antihistamin untuk anak-anak, juga kerap dijumpai dalam obat batuk.
Menurut Purdue, obat ini memiliki efek samping yang berbahaya bila tidak digunakan dengan benar, beberapa bahkan berpotensi fatal. Kasus yang paling sering dijumpai, kata dia, adalah masalah pernapasan serius saat tidur. Dosis yang berlebihan juga bisa menyebabkan anak hiperaktif, kejang, hingga meninggal mendadak.
Baca juga: Supaya Si Kecil Tidak Obesitas
Purdue mengungkapkan keprihatinannya setelah melihat banyak ruang konsultasi parenting di media online yang menyarankan obat ini untuk mengatasi bayi yang sulit tidur. "Sungguh itu saran yang sangat buruk dan tidak bertanggung jawab," katanya.
Purdue menyatakan ada saat-saat ketika pemberian obat penenang mungkin dapat diterima, seperti untuk balita dengan kecemasan berlebihan atau untuk balita pada penerbangan jarak jauh. Namun, untuk tidur yang lebih baik, kata dia, pelatihan tidur dalam waktu tiga hari akan membawa hasil yang lebih sehat dan bersifat jangka panjang.
Perusahaan farmasi Sanofi, yang memasarkan Phenergan Elixir yang mengandung promethazine, mengatakan obat ini digunakan secara terbatas dan tidak direkomendasikan untuk anak di bawah usia dua tahun. "Seperti semua obat lainnya, penting untuk membaca keterangan yang ada pada kemasannya," kata juru bicara perusahaan itu, seperti dilaporkan Stuff.co.nz.
INDAH P
Rekomendasi Berita
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis
23 Oktober 2021
Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.