Apa yang menyebabkan jantung berdebar kencang?

Jantung yang berdebar kencang bisa disebabkan oleh aritmia. Kondisi ini ditandai dengan malfungsi listrik pada jantung, sehingga mengakibatkan detaknya berirama tidak seperti seharusnya.

Ketika hal ini terjadi, Anda akan merasa jantung sedang berdetak amat cepat dan terasa aneh. Aritmia sering kali dibarengi dengan rasa pusing, mual, nyeri dada, hingga sesak napas.

Apabila keluhan jantung berdebar hanya muncul sekali dan tidak mengganggu, maka hal ini tidak memerlukan tindakan medis. Meskipun begitu, terdapat beberapa tanda jantung berdebar yang memerlukan perhatian medis, contohnya: 

  • Pusing 
  • Kelemahan
  • Pingsan
  • Penurunan kesadaran
  • Berkeringat berlebih 
  • Sesak napas
  • Rasa berat pada dada
  • Nyeri pada dada, pundak, dan rahang
  • Detak jantung 100 kali per menit saat istirahat 

Dibutuhkan berbagai pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, rekam jantung, ekokardiografi, rontgen, dan lain-lain untuk memeriksa penyebab jantung berdebar yang mengganggu aktivitas. 

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi keluhan jantung berdebar. Mulai dari yoga, taichi, olahraga pernapasan, mengurangi konsumsi kafein, hingga menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok. 

Banyak sekali penyebab jantung berdebar kencang. Sering kali, kondisi ini bukan sesuatu yang serius. Namun, apabila disertai dengan nyeri dada atau rasa lelah berlebihan, mungkin Anda perlu memeriksakannya ke dokter.

Jangan ketinggalan berita kesehatan lainnya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter secara gratis melalui fitur Live Chat. 

Untuk mengetahui kemungkinan penyakit jantung, periksakan diri Anda secara online dengan Health Tools Cek Risiko Penyakit Jantung.

Jantung berdebar bisa menjadi pertanda banyak hal, dari reaksi atas peristiwa lazim sehari-hari yang bisa terjadi pada siapa saja hingga penyakit serius yang memerlukan penanganan segera. Gugup karena bertemu dengan gebetan, misalnya. Pasti jantung langsung dag-dig-dug. Perasaan gembira karena mendapat hadiah juga bisa memicu jantung deg-degan. Tapi adakalanya jantung berdebar terjadi karena penyakit tertentu.

buat jani dokter primaya

Mengenal Jantung Berdebar

Jantung berdebar adalah kondisi ketika detak jantung terasa lebih cepat dan melompat-lompat tak teratur seolah-olah berhenti berdetak sesaat. Jantung juga terasa seperti berkepak-kepak layaknya sayap burung yang terbang. Detak jantung ini juga lebih kuat daripada biasanya.

Sering kali jantung menjadi berdebar-debar karena kejadian tertentu yang menimbulkan rasa gugup, cemas, khawatir, atau justru senang. Dalam kasus ini, perubahan detak jantung menjadi lebih cepat tidak membahayakan. Berbeda jika laju detak jantung tiba-tiba meningkat tanpa penyebab jelas. Bisa jadi ada penyakit yang melatari.

Salah satu penyakit yang disebut punya gejala jantung berdebar adalah asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Penyakit asam lambung adalah kondisi ketika cairan lambung naik ke kerongkongan hingga tekak atau langit-langit di bagian belakang mulut. Cairan ini mengandung asam dan pepsin yang diproduksi lambung. Pepsin adalah enzim yang berfungsi mencerna protein di perut. Ketika cairan itu naik, akan muncul sensasi terbakar dan iritasi pada saluran kerongkongan. Tak jarang gejala ini disertai detak jantung yang menjadi lebih cepat. Tapi hingga kini belum ditemukan hubungan langsung antara GERD dan jantung berdebar.

Jantung berdebar lebih berkaitan dengan penyakit jantung, terutama aritmia atau gangguan irama detak jantung. Orang yang mengalami aritmia bisa merasakan gejala berupa detak jantung tak beraturan. Aritmia sering kali tidak membahayakan. Tapi, jika irama detak jantung sering tak teratur, bisa jadi ada masalah pada jantung yang butuh penanganan medis untuk mencegah risiko lebih lanjut.

Kondisi Seseorang Mengalami Jantung Berdebar-debar

Kondisi orang yang merasakan jantungnya berdebar-debar tergantung apa yang menjadi penyebabnya. Bila penyebabnya adalah penyakit jantung, biasanya jantung berdebar diiringi gejala lain seperti:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Kehilangan kesadaran
  • Keringat dingin

Adapun jantung berdebar yang disebut terjadi karena asam lambung tidak memiliki gejala spesifik seperti daftar di atas. Walau begitu, hanya dokter yang bisa menegakkan diagnosis dan menentukan apakah deg-degan yang dialami itu disebabkan oleh penyakit jantung, asam lambung, atau lainnya.

Penyebab Jantung Berdebar-Debar

Ada beragam penyebab jantung menjadi berdebar-debar, antara lain:

1. Faktor gaya hidup

  • Melakukan olahraga berat
  • Kurang tidur
  • Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan minuman energi
  • Konsumsi alkohol
  • Merokok
  • Menggunakan obat-obatan terlarang
  • Makanan pedas

2. Faktor emosional atau psikologis

  • Gembira atau gugup
  • Stres atau cemas
  • Serangan panik (rasa cemas atau takut luar biasa yang disertai munculnya keringat dan tubuh gemetar)

3. Faktor obat

  • Inhaler asma
  • Obat tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Obat alergi
  • Antibiotik
  • Antidepresan
  • Obat antijamur

4. Faktor hormon

  • Menstruasi
  • Kehamilan
  • Menopause

5. Faktor masalah jantung

  • Aritmia
  • Kelainan katup jantung
  • Pembesaran jantung
  • Penyakit jantung bawaan
  • Gagal jantung

6. Faktor medis lain

  • Kelenjar tiroid terlalu aktif
  • Tingkat gula darah rendah
  • Anemia
  • Suhu tubuh tinggi
  • Dehidrasi
Kudis: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Belum ada bukti medis bahwa bisa muncul gejala jantung berdebar-debar karena asam lambung. Asam lambung tidak menyebabkan jantung berdebar-debar karena sumber penyakit ini ada pada lambung, bukan jantung. Alasan kenapa orang yang mengalami asam lambung juga merasakan jantungnya berdebar adalah lokasi lambung dan jantung yang berdekatan.

Jadi ketika cairan asam meluncur naik, ada tekanan dari lambung terhadap jantung. Hal ini bisa menimbulkan sensasi jantung berdebar dan tidak nyaman pada dada sehingga kerap disalahartikan sebagai gejala penyakit jantung.

Tak jarang orang yang datang ke rumah sakit dengan keluhan jantung berdebar ternyata tidak punya masalah jantung, melainkan GERD atau asam lambung. Penyakit itu baru diketahui setelah dokter menjalankan pemeriksaan, terutama dengan elektrokardiogram (EKG) dan tes darah.

Kapan Harus ke Dokter?

Jantung berdebar sering kali bisa reda sendiri, terutama jika dipicu oleh faktor non-medis. Ketika gugup, misalnya, detak jantung akan kembali normal jika kejadian yang memicu gugup sudah berlalu. Atau setelah minum kopi, biasanya jantung tak lagi berdebar begitu efek kafein berkurang.

Ada beberapa situasi terkait dengan jantung berdebar tak biasa yang membutuhkan pemeriksaan oleh dokter, misalnya:

  • Jantung berdebar terus dalam waktu lama atau malah detak jantung makin kencang
  • Pernah mengalami gejala penyakit jantung
  • Ada kekhawatiran jantung berdebar yang dialami adalah gejala penyakit serius

Dengan pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat mengetahui lebih pasti apa yang memicu deg-degan yang tidak biasa itu. Terlebih bila ada gejala lain yang menyertai, seperti sulit bernapas, nyeri dada, pusing, hingga pingsan. Hal itu bisa menjadi indikasi masalah jantung yang bisa berakibat fatal jika tak segera mendapat pertolongan medis.

Apa yang harus dilakukan ketika jantung berdebar kencang?

Sebagai tindakan preventif, setidaknya Anda dapat mengikuti lima cara mengatasi jantung berdebar berikut ini..
Manuver Vagal. ... .
Perhatikan Keseimbangan Elektrolit. ... .
Latihan Pernapasan. ... .
Perbanyak Konsumsi Air Putih. ... .
Hindari Pemicu Jantung Berdebar..

Jantung berdebar kencang tanda penyakit apa?

Jantung berdebar lebih berkaitan dengan penyakit jantung, terutama aritmia atau gangguan irama detak jantung. Orang yang mengalami aritmia bisa merasakan gejala berupa detak jantung tak beraturan. Aritmia sering kali tidak membahayakan.

Jantung berdebar kencang Apakah Berbahaya?

Jantung berdebar-debar merupakan hal yang biasa dialami dan umumnya tidak berbahaya. Hal ini dapat disebabkan berbagai faktor seperti makanan atau minuman hingga suplemen yang dikonsumsi. Akan tetapi, jantung berdebar juga dapat menjadi indikator kondisi lain yang memperlukan penatalaksanaan lanjut.