Apa yang menjadi ciri utama investor malaikat?

Salah satu masalah klasik dalam mulai berbisnis adalah masalah pendanaan. Tapi itu masa lalu. Di jaman yang sudah maju ini, sebenarnya pendanaan bukan lagi menjadi sebuah isu. Biasanya salah satu cara yang terbesit dalam benak ketika mencari sumber pendanaan adalah Bank. Untuk mendapatkan pendanaan dari Bank, harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya adalah adanya jaminan dan kemampuan membayar pinjaman. Padahal, sangat sulit bagi startup ataupun perusahaan baru untuk memenuhi kedua syarat Bank tersebut.

Guy Kawasaki, seorang entrepreneur sekaligus investor, dalam bukunya “Reality Check” menyebutkan ada 3 sumber pendanaan, yaitu:

  1. Venture Capitalist
  2. Angel Investor
  3. 3 F (Friends – Teman, Fools – Orang-orang bodoh, Family – Keluarga)

Jika Anda baru membaca atau mendengar Venture Capitalist dan Angel Investor, itu wajar. Kedua istilah tersebut memang baru populer beberapa tahun belakangan ini di era berkembangnya bisnis berbasis teknologi.

Apa itu Angel Investor

Meski tidak ada penjelasan resmi, namun berbagai sumber memberikan ciri utama Angel Investor adalah investor individual1, yang seringkali merupakan pebisnis sukses yang menginvestasikan dana pribadi mereka sendiri kedalam bisnis yang berpotensi menguntungkan.

Paul Graham, seorang investor bisnis berbasis teknologi pendiri Y Combinator, menuliskan bahwa peranan Angel Investor begitu pentingnya dalam jagad Sillicon Valley2. Hal ini dikarenakan perlunya memiliki kemampuan untuk memprediksi potensi suatu startup3. Ketika startup sudah mulai menghasilkan prestasi, mulailah para Venture Capitalist berdatangan. Kebanyakan perusahaan yang diinvestasikan oleh Venture Capitalist tidak akan ada bila bukan karena peranan Angel Investor.

Berbeda dengan Venture Capital yang memang butuh publisitas agar dapat menarik perhatian investor – yang merupakan prospek mereka, Angel Investor menggunakan uang pribadi mereka sendiri sehingga mereka tidak suka dengan publisitas.

Berikut ini ciri dari Angel Investor menurut The Business Angel:

  • Investor individual
  • Berinvestasi pada startup atau bisnis tahap awal, serta perusahaan yang sudah mapan
  • Dana investasi: kurang dari USD $1 juta
  • Dapat turun campur tangan ataupun tidak

Apa itu Venture Capitalist

Menurut National Venture Capital Association FAQ4, Venture Capitalist merupakan investor-investor profesional yang mengkhususkan diri dalam pendanaan dan membangun perusahaan baru yang inovatif. Venture Capitalist adalah investor jangka panjang yang mengambil pendekatan terlibat dengan semua investasi mereka dan secara aktif bekerja sama dengan tim manajemen kewirausahaan dalam rangka membangun perusahaan besar. Venture Capitalist menggunakan uang orang lain (para investor yang menginvestasikan uang mereka) untuk berinvestasi diperusahaan-perusahaan baru.

Peranan Venture Capitalist di Indonesia sudah tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1251/KMK.013/1988 Bab II Pasal 4, yaitu:

  1. Kegiatan Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan Pasangan Usaha untuk:
  • pengembangan suatu penemuan baru;
  • pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana;
  • membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan;
  • membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha;
  • pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;
  • pengembangan pelbagai penggunaan teknologi baru, dan alih teknologi baik dari dalam maupun luar negeri;
  • membantu pengalihan pemilikan perusahaan.
  1. Penyertaan modal dalam setiap Perusahaan Pasangan Usaha bersifat sementara dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10 (sepuluh) tahun.
  2. Penarikan kembali penyertaan modal (divestasi) oleh Perusahaan Modal Ventura dalam segala bentuknya, dilaporkan kepada Menteri selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dilaksanakan.

Berikut ini ciri dari Venture Capital menurut The Business Angel:

  • Dalam bentuk perusahaan
  • Jarang tertarik pada bisnis tahap awal, kecuali sangat menarik
  • Dana investasi: USD $1 juta atau lebih
  • Perlu terlibat dalam manajemen

GarudaPreneur

Salah satu tahapan yang akan ditemui oleh Anda dalam program GarudaPreneur adalah Investor’s Night yang diadakan setelah bootcamp selesai. Pada tahapan ini, semua peserta yang mampu bertahan hingga akhir bootcamp akan diberikan kesempatan untuk mempersentasikan bisnis mereka kepada para investor yang telah mempercayakan GarudaPreneur dalam mempersiapkan para peserta. Dan GarudaPreneur memiliki jaringan ke berbagai investor, baik Angel Investor maupun Venture Capital. Saat ini jaringan Venture Capital GarudaPreneur sudah sampai ke luar negeri.

Istilah angel investor sering kali terdengar di kalangan pegiat startup. Angel investor adalah individu dengan kekayaan melimpah yang memberikan dana kepada perusahaan kecil seperti startup.

Apabila mendengar kata pendanaan untuk startup mungkin kamu akan teringat dengan venture capital. Namun, angel investor dan venture capital memiliki perbedaan cukup besar.

Keberadaan mereka juga sangat membantu perkembangan startup untuk bisa mengembangkan produk atau layanannya nanti.

Lantas apa sih pengertian dari investor yang satu ini? Jangan khawatir, berikut Glints akan menjelaskannya kepadamu.

Apa Itu Angel Investor?

© Freepik.com

Dilansir dari Investopedia, angel investor adalah seseorang kaya raya yang memberikan dukungan keuangan kepada perusahaan kecil seperti startup.

Biasanya, ia akan meminta imbalan untuk mendapatkan kepemilikan saham dari startup tersebut.

Sering kali, angel investor justru adalah orang-orang terdekat seperti keluarga atau bahkan sesama teman pengusaha.

Angel investor juga biasa dikenal sebagai malaikat bisnis, pemodal malaikat, atau bahkan pemodal mulia.

Berbeda dengan venture capital, investor ini hanya memberikan investasi dana satu kali kepada startup untuk dapat melalui masa-masa sulitnya.

Pada umumnya, angel investor lebih berfokus untuk membantu startup dalam pembangunannya daripada mengutamakan keuntungan yang mungkin akan didapatkan.

Meskipun risiko mereka terdengar sangat tinggi, keuntungan yang akan mereka dapatkan tentu sangat menggiurkan.

Baca Juga: Ini Dia 5 Cara Mencari Investor untuk Startup

Jenis-Jenis Angel Investor

© Freepik.com

Dilansir dari The Balance SMB, pada dasarnya istilah ini terdengar agak umum, namun kamu dapat menemukan jenis investor ini dalam bentuk yang berbeda.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, investor ini bisa saja berupa orang-orang terdekat kamu.

1. Keluarga dan teman dekat

Keluarga dan teman merupakan salah satu angel investor yang menguntungkan bagi startup.

Tidak heran jika jenis ini merupakan pilihan utama bagi orang-orang yang ingin membangun startup dari nol.

Pasalnya, tidak semua orang dapat membangun startup hingga berhasil. Tak dapat dipungkiri bahwa ada yang mengalami kegagalan di tengah perjalanan.

Keluarga atau teman dekat tentu lebih memahami keadaan tersebut dibandingkan dengan orang-orang profesional lainnya.

Meski dekat, kamu tetap harus membuat perjanjian di awal dengan keluarga atau teman dalam hal bisnis.

2. Orang-orang kaya

Orang-orang kaya jelas bukan orang yang kamu kenal secara dekat. Mungkin kamu kenal dengan sosok seperti ini dalam event tertentu atau pertemuan lainnya.

Contoh dari sosok-sosok ini adalah dokter, pebisnis sukses, dan lain-lain yang memiliki kekayaan bersih tinggi dan bersedia untuk berinvestasi ke perusahaan kecil seperti startup.

Dibandingkan dengan keluarga atau teman dekat, mungkin jenis yang satu ini agak sulit dicari.

Namun, kamu bisa menemukannya apabila mempunyai jaringan yang luas.

3. Grup/jaringan

Angel investor juga tergabung di dalam sebuah jaringan atau grup. Di Indonesia sendiri sudah ada yaitu Angel Investment Network Indonesia (ANGIN).

Lewat ANGIN, wirausaha kecil seperti startup dapat mengajukan pendanaan dengan hanya mengisi kuesioner dan mengikuti tahapan-tahapan yang berlaku.

Nantinya, perusahaan yang terpilih akan mendapatkan suntikan dana.

Baca Juga: Ingin Membangun Tim Startup? Yuk Pahami 5 Cara Ini!

Kelebihan dan Kekurangan Angel Investor

© Freepik.com

Saat kamu memutuskan untuk menerima investor ini masuk ke dalam bisnismu, ada keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan.

Dilansir dari The Balance SMB, salah satu keuntungan yang akan didapatkan adalah kamu tidak perlu khawatir untuk mengembalikan uang saat mengalami kerugian.

Apabila kamu meminjam uang di bank untuk pendanaan startup, mau tidak mau kamu harus mengembalikannya suatu saat nanti, meskipun startup-mu mengalami kegagalan.

Hal tersebut berbeda dengan angel investor. Mereka sudah meneliti dan menganalisis dengan baik perusahaan yang berpotensi besar dalam jangka panjang.

Dengan begitu, menjadi pendana merupakan keputusan dari mereka sehingga apabila terjadi risiko mereka yang harus menanggungnya.

Modal yang sudah diinvestasikan pun tidak harus dikembalikan jika mengalami kegagalan.

Namun, kekurangan yang akan dialami adalah investor tentu akan mengambil alih beberapa bagian dari perusahaanmu.

Hal ini membuat kendali penuh dibagi dua sesuai kesepakatan, termasuk juga soal keuntungan yang didapatkan.

Baca Juga: Ingin Membangun Startup? Ketahui Berbagai Tahapan Pendanaannya

Itu dia penjelasan singkat mengenai angel investor. Dengan adanya penjelasan ini kamu dapat lebih memahami pendanaan di dalam dunia startup.

Jika kamu ingin mendapatkan informasi-informasi menarik lainnya seputar startup atau dunia kerja, kamu bisa lho mendaftarkan diri secara gratis ke newsletter blog Glints.

Jangan lupa untuk daftar, ya!

  • Angel Investor
  • The Pros and Cons of Angel Investors

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA