Apa yang kalian ketahui tentang instalasi penerangan bangunan listrik 3 fasa?

Pengertian Listrik 1 Phase dan 3 Phase

Oleh: Muhammad Arief Kategori: Listrik Dibaca: 228994 Tanggal: 12-10-2018
Sering kali kita mendengar tentang listrik 1 phase dan 3 phase disetiap mata pelajaran teknik kelistrik maupun disetiap mata pelajaran kuliah di jurusan teknik.

Banyak yang beranggapan dan juga mempunyai pemahan sendiri tentang apa sih maksudnya 1 phase dan 3 phase. Namun dari penjelasan mereka kita tidak bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan dimengerti bersama.

Baiklah untuk itu saya akan menjelaskan kepada Anda untuk memahami apa sih yang sebenarnya pengertian dari listrik 1 phase dan 3 phase.

Listrik 1 Phase adalah jaringan listrik yang hanya menggunakan 2 kawat penghantar yang kesatu sebagai kawat phase (L) dan yang kedua sebagai kawat neutral (N). Umumnya listrik 1 phase bertegangan 220-240 volt yang digunakan banyak orang.

Biasanya listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase karena kita tidak memerlukan daya besar dan untuk peralatan dirumah kita hanya menggunakan listik 1 phase dengan 220-240 volt.

Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T.

Listrik 3 Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan satu kawat neutral (N) atau sering dibilang kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik.

Listrik 3 fasa adalah listrik AC (Alternating Current) yang menggunakan 3 kawat penghantar yang mempunyai tegangan pada masing-masing Phasenya sama, tetapi berbeda dalam sudut curvenya sebesar 120 derajat.

Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phase ini, yaitu :

- Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line)

- Tegangan phase ke neutral (Vpn : Voltage phase to neutral atau Voltage line to neutral).

Menggunakan listrik 3 phase sebenarnya memiliki keuntungan. Keuntungan Listrik 3 phase yaitu :

- Menyediakan daya listrik yang besar ( biasanya pada industri menengah dan besar ). Industri atau hotel memerlukan daya listrik yang besar sehingga memerlukan jaringan yang banyak. Tapi pada output terakhir untuk pemakaian hanya memerlukan satu phase ( memilih salah satu dari 3 phase yang ada ). Listrik 3 phase biasanya diperlukan untuk menggerakkan motor industri yang memerlukan daya besar.

- Karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa lebih kecil.

Tag:

listrik phase

Instalasi Listrik 3 Phase dan Perencanaannya

Instalasi listrik 3 phase yang di berikan PLN kepada konsumen yang membutuhkan daya besar selalu dengan sistem 4 kawat. Tentunya 4 kawat tersebut terdiri dari 3 line phase dan 1 line Netral.

Berdasarkan standarisasi simbol indonesia maka 3 line phase tersebut di urutkan dengan notasi R, S dan T sedangkan 1 line Netral di beri notasi dengan N.

Lalu bagaimana seharusnya jaringan instalasi listrik 3 phase tersebut direncanakan ?. Setidaknya kita dapat mengelompokkan instalasi dengan dua jalur misalnya jalur penerangan dan jalur tenaga. Jalur penerangan bisa kita rencanakan menggunakan sistem 3 phase atau hanya dengan 1 phase biar mudah.

Instalasi penerangan dapat dikhususkan hanya untuk beban lampu, dengan harapan jika terjadi gangguan pada instalasi tenaga maka penerangan tidak berpengaruh.

Untuk instalasi tenaga secara khusus biasanya dirancang dengan sistem 3 phase dengan sistem pengaman 3 pole serentak misalnya menggunakan MCB 3 phase. Beban yang seperti ini biasanya diperuntukkan beban motor listrik 3 phase.

Dengan kita mengelompokan beban instalasi, maka listrik 3 phase yang kita miliki dapat dimanfaatkan untuk melayani komponen atau peralatan listrik dengan benar.

Sebagaimana kita ketahui bahwa jaringan listrik 3 phase tegangan rendah yang di berikan PLN kepada konsumen dengan tegangan antar phase adalah sebesar 380 Volt dan antara pahse ke Netral adalah sebesar 220 Volt.

Jika jaringan listrik 3 phase yang kita harapkan dapat memenuhi sesuai keperluan peralatan yang mungkin terdapat usaha home industri maka setidaknya listrik 3 phase tersebut direncanakan dengan benar dan mendekati seimbang.

Agar jaringan 3 phase dapat dibagi seimbang, maka instalasi penerangan maupun tenaga hendaklah dibuat dan dirancang dengan 2 panel. Yaitu panel penerangan dan panel tanaga, meskipun pembagian jaringan 3 phasenya dengan 1 panel pun tidak masalah agar lebih irit.

Baca juga : Cara Memperbaiki Lampu Philips Yang Rusak

Gambar berikut ini sebagai ilustrasi mudah mudahan memberi gambaran bagaimana merencanakan pembagian instalasi jaringan 3 phase. Dengan maksud agar persediaan listrik 3 phase dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Komponen-komponen untuk Instalasi Penerangan Bangunan

Dewa De | 12/10/2017 | Instalasi Gedung, Instalasi Listrik | 2 Komentar

Instalasi penerangan merupakan suatu instalasi listrik yang bebannya merupakan komponen penerangan. Rangkaian instalasi penerangan terdiri dari beberapa komponen listrik yang saling terhubung dari sumber listrik ke beban yang terletak pada suatu tempat ataupun ruangan tertentu. Instalasi penerangan umunya di rangkai dari beberapa titik cahaya sehingga dapat terbentuk suatu sistem yang mempunyai fungsi untuk menerangi suatu tempat.

Untuk merancang suatu sistem rangkaian untuk instalasi penerangan, kita harus mempunyai rencana pemasangan sehingga mempunyai acuan dalam pemasangan instalasi tersebut. Selain itu suatu instalasi penerangan dapat berfungsi dengan baik dan aman apabila memenuhi syarat pemilihan pengaman dan juga penghantar. Maka dari itu seorang perencana haruslah memahami betul peraturan-peraturan yang berlaku untuk setiap pemasangan instalasi listrik khususnya pada instalasi penerangan. Untuk mengetahui persyaratan umum istalasi listrik agar dapat merancang suatu rangkaian yang aman dan baik dapat berpedoman pada PUIL. Pada PUIL tersebut dijelaskan peraturan dan persyaratan yang harus ditaati dalam kelistrikan.

Komponen-komponen Instalasi Penerangan

Untuk merancang sebuah sistem instalasi penerangan tentunya kita memerlukan komponen-komponen penting yang digunakan untuk membuat instalasi yang baik. Komponen-komponen instalasi penerangan tersebut diantaranya yaitu saklar, fiting, stop kontak, kabel, pipa dan MCB. Fungsi dari komponen-komponen instalasi penerangan tersebut adalah sebagai berikut :

1. MCB

MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker, Fungsi MCB pada instalasi penerangan adalah sebagai sistem proteksi atau pengaman dalam instalasi listrik apabila terjadi beban berlebih beserta hubung singkat arus listrik (korsleting). MCB ini terpasang pada pada kWh meter listrik PLN dan juga pada Box MCB.

MCB pada instalasi penerangan memiliki tiga fungsi utama yaitu :

  • Sebagai pemutus arus listrik yang mengarah ke beban
  • Sebagai proteksi beban lebih apabila MCB mendeteksi adanya arus listrik yang melebihi batas.
  • Sebagai proteksi hubung singkat apabila terjadi korsleting atau hubung singkat arus listrik.

2. Kabel Listrik

Kabel listrik atau kabel penghantar adalah komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik. Kabel atau penghantar pada instalasi listrik umumnya menggunkan bahan tembaga. Kabel yang digunakan pada instalasi penerangan biasanya ada beberapa jenis yaitu :

  • Kabel NYA

Kabel NYA adalah kabel listrik yang berisolasi PVC dan berisi satu kawat. Kabel NYA ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning, biru, dan kuning hijau. Isolasi kawat dari kabel ini hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat pada gesekan, tekanan atau gigitan binatang. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut, maka dalam pemasangan kabel ini di perlukan pelapis luar atau pipa pelindung yaitu menggunakan pipa conduit dari PVC. Selain itu, kabel NYA juga tidak boleh dipasang dalam tanah atau air. Kabel NYA mempunyai arti sebagai berikut :

N : Kabel jenis standar terbuat dari tembaga.

Y : Berisolasi PVC.

A : Tunggal.

  • Kabel NYM

Kabel NYM adalah kabel listrik yang berisolasi PVC yang berisi lebih dari satu kabel NYA. Kabel NYM biasanya terdiri dari 2, 3, atau 4 kabel jenis NYA. Jenis kabel ini memiliki warna isolasi putih pada bagian luar kabel dan untuk beberapa kabel di dalamnya memilki warna isolasi merah, hitam, kuning, dan biru. Kabel NYM bisa di tempel pada dinding karena kabel NYM relative lebih kuat terhadap gesekan. Kabel NYM juga tidak boleh dipasang di dalam tanah atau air. Kabel NYM mempunyai arti sebagai berikut :

N : Kabel jenis standar terbuat dari tembaga.

Y : Berisolasi PVC.

M : Berselubung PVC.

  • Kabel NYY

Kabel NYY adalah kabel listrik yang berisolasi PVC, yang berisi lebih dari satu kabel . Warna dari isolasi luar kabel ini adalah hitam. Kabel listrik jenis NYY adalah kabel yang boleh di tanam. Kabel NYY mempunyai arti sebagai berikut :

N : Kabel jenis standar terbuat dari tembaga.

Y : Berisolasi PVC.

Y : Berselubung PVC tapi lebih bagus dari NYM.

3. Pipa

Pada instalasi penerangan atau instalasi listrik, pipa adalah komponen yang berfungsi untuk melindungi pemasangan penghantar atau kabel listrik. Selain itu pemasangan pipa juga sangat penting agar instalasi menjadi baik dan rapi. Pipa yang sering digunakan untuk instalasi pnerangan pada tempat tinggal adalah pipa PVC. Pipa PVC sangat baik untuk penghantar karena pipa ini juga terbuat dari bahan isolasi sehingga dalam pemasangannya tidak akan terakibat terjadinya hubungan pendek antara penghantar dengan pipa.

4. Kotak Sambung

Penyambungan kabel listrik dalam instalasi harus dilakukan pada kontak sambung, dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan di dalam pipa. Hal ini disebabkan karena kawat yang disambung didalam pipa dikhawatirkan sambungan akan terputus pada saat kawat di rentangkan pada saat dimasukan kedalam pipa. Sebab apabila bila ini terjadi maka dapat menyebabkan hubungan pendek listrik atau bahaya kebakaran. Oleh sebab itu digunakanlah kotak sambung untuk tempat penyambungan kawat atau kabel listrik. Kontak sambung yang biasanya digunakan pada instalasi penerang adalah kotak sambung cabang dua, cabang tiga dan juga kontak sambung cabang empat.

5. Lasdop

Lasdop adalah komponen yang berfungsi untuk menutup dan melindungi sambungan kabel listrik pada sistem instalasi penerangan sehingga aman dari sentuhan luar. Sebelum sambungan ditutup dengan lasdop ini, sambungan terlebih dahulu dibungkus dengan isolasi.

6. Saklar

Saklar adalah komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai (beban). Pada saat memutus dan menghubungkan arus listrik biasanya akan terdapat busur api diantara kontak-kontaknya, besar dari loncatan api tersebut tergantung dadi kecepatan kontak-kontak dari saklar memutus dan menyambungkan arus listrik. Maka dari itu untuk mengatasi hal ini saklar dilengkapi dengan pegas yang berfungsi untuk membantu memutus dan menghubungkan arus listrik pada saklar dengan cepat.

Pada saat ini ada banyak jenis saklar yang beredar di pasaran. Namun saklar-saklar yang sering digunakan pada tempat tinggal adalah Saklar tunggal, saklar seri, saklar tukar dan juga saklar silang.

Jenis-jenis Saklar untuk Instalasi Penerangan :

  • Saklar Tunggal

Saklar Tunggal merupakan saklar yang berfungsi untuk menyalakan dan memadamkan sebuah lampu atau sebuah rangkaian lampu yang terhubung secara paralel, misalkan dua sampai tiga lampu sekaligus yang terhubung secara paralel yang dikendalikan oleh satu buah saklar. banyaknya lampu tergantung dari kemampuan daya hantarnya.

Baca juga : Cara Memasang Saklar Tunggal

  • Saklar Seri

Saklar seri atau saklar double adalah saklar yang berfungsi untuk menyalakan dan memadamkan dua buah lampu secara bersamaan atau bergantian. Saklar seri ini biasanya digunakan pada ruangan yang menggunakan lebih dari satu buah lampu, contohnya seperti ruang tamu, ruang keluarga dan lain-lain.

Baca juga : Cara Memasang Saklar Seri

  • Saklar Tukar

Saklar tukar adalah saklar yang berfungsi untuk menyalakan dan memadamkan sebuah lampu dari dua tempat yang berbeda. Contoh penggunaanya adalah seperti pada lorong-lorong pada suatu ruangan, dan juga penggunaan pada tangga untuk ruangan yang bertingkat.

Baca juga : Cara Memasang Saklar Tukar

  • Saklar Silang

Saklar silang adalah saklar yang berfungsi untuk menyalakan dan memadamkan sebuah lampu dari tiga tempat. Untuk pemasangannya saklar silang di pasang diantara dua buah saklar tukar untuk pengoperasian dari tiga tempat.

Baca juga : Cara Memasang Saklar Silang dengan Saklar Tukar

7. Fiting

Fiting merupakan suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat untuk memasang bola lampu yang digunakan sebagai penerangan. Fiting akan terhubung ke saklar, agar saklar dapat menyalakan dan memadamkan lampu. Pada bagian luar dari fiting atau menutup dari fitting tersebut merupakan terbuat dari bahan isolasi yang berfungsi agar aman pada saat memasang ataupun mengganti lampu.

8. Lampu

Lampu adalah komponen yang berfungsi sebagai sumber penerangan pada ruangan.

9. Stop Kontak

Stop kontak atau kotak kontak adalah komponen listrik yang berfungsi untuk tempat untuk mensupply arus listrik yang diperlukan oleh peralatan listrik lainnya seperti pemakaian TV, kulkas, setrika dll.

Sekian artikel mengenai komponen-komponen untuk instalasi penerangan bangunan, pengertian instalasi listrik, pengertian instalasi penerangan, perencanaan instalasi penerangan pada tempat tinggal, instalasi penerangan pada gedung.

Tags:Fungsi Fiting, Fungsi Instalasi Penerangan, Fungsi Kabel Listrik, Fungsi Lampu, Fungsi Lasdop, Fungsi Stop Kontak, Instalasi listrik, Instalasi Penerangan, Merancang Instalasi Listrik, Merancang Instalasi Penerangan, Pengertian Instalasi Penerangan, Syarat Instalasi Listrik, Syarat Instalasi Penerangan

Related Posts

  • Fungsi Komponen-komponen pada Chiller
    11 Komentar | Nov 23, 2017
  • Prinsip Kerja Heat Pump Water Heater
    4 Komentar | Nov 28, 2017
  • Pembuatan Kolam Renang dan Fungsi Peralatannya
    Tidak ada komentar | Des 19, 2017
  • Prinsip Kerja Chiller pada Gedung-gedung
    11 Komentar | Nov 24, 2017

About The Author

Dewa De

Saya adalah seorang engineer sekaligus blogger yang mengisi waktu luang untuk berbagi informasi yang saya ketahui seperti halnya dalam informasi mengenai instalasi-instalasi pada gedung seperti instalasi listrik, AC dan sebagainya. Semoga bermanfaat.

Memahami Sistem 3 Phase dalam Kelistrikan

Listrik AC dan DC
Kelistrikan secara umum ada 2 jenis berdasarkan sifat gelombangnya yaitu listrik AC (alternating current) atau arus bolak-balik dan listrik DC (direct current) atau arus searah. Pada listrik AC ada 2 macam sistem 1 fasa dan 3 fasa.

Tegangan AC (Alternating Current)/bolak-balik
AC adalah singkatan dari Alternating Current, yaitu Listrik arus bolak-balik. Dinamakan demikian karena listrik ini mempunyai bentuk gelombang sinusoidal. Artinya adalah listrik ini mempunyai polaritas yang berubah-ubah antara kutub positif dan negative.

Pengertian 1 Phase / Fasa Tunggal
Di dunia kelistrikan, pada listrik AC ini ada 2 sistem yang dikenal yaitu system 1 phase atau biasa disebut dengan single phase dan 3 phase. Tegangan 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kabel penghantar yaitu 1 kabel di fungsikan phasa dan 1 kabel lagi di fungsikan sebagai netral. Lihat pembahasan lebih lengkap di “Pengertian 1 Phase dalam Kelistrikan”.

Di Indonesia, sistem 1 phase ini mempunyai tegangan 220VAC. Sedangkan di berbagai negara, besar tegangan 1 phase ini bervariasi. Untuk lebih detilnya dapat di lihat di “daftar table tegangan 1 phase”.

Pengertian 3 Phase / 3 Fasa
Untuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 phase dikembangkan menjadi 3 phase. Sistem ini menggunakan 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing 120 derajat. Berikut adalah gambaran mengenai gelombangnya.

Di Indonesia, sistem 3 phase umumnya diterapkan pada jaringan listrik yang disuplai oleh PLN mulai dari pembangkit sampai Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang berada di depan rumah pelanggan.

Pelanggan listrik perumahan dengan daya dibawah 3500VA, menerima aliran listrik system 1 phase dengan menggunakan 2 penghantar yaitu kabel phase dan netral. Sedangkan pelanggan listrik daya diatas 3500VA, baik perumahan atau industry, akan menerima aliran listrik 3 phase dengan menggunakan 4 penghantar yaitu 3 penghantar phase dan 1 netral.

Sistem 3 phase yang diterapkan PLN menggunakan tegangan 380V. Tetapi ada juga industry yang mempunyai pembangkit sendiri menggunakan tegangan 400VAC, 480VAC atau 690VAC.

Hubungan bintang (“Y” atau star)
Ciri khas dari hubungan star ini adalah symbol menyerupai huruf alphabet Y terbalik. Pada rangkaian bintang/star ini memiliki titik tengah (dalam hal ini =x), yang biasanya dihubungkan dengan penghantar Netral.

Bila tegangan kerja 380VAC, maka dapat diartikan bahwa:

Tegangan Phase to phase

Tegangan Phase to netral

Berikut ini adalah gambar rangkaian star/bintang


Dalam hubungan bintang ini, jika hambatan atau beban listriknya seimbang (Ra = Rb = Rc) dan disuplai oleh tegangan listrik yang sama besar, maka akan menghasilkan arus phase yang sama dan akibatnya titik “X” yang dihubungkan ke penghantar netral akan mempunyai arus nol.

Hubungan Delta
Ciri khas dari hubungan delta ini adalah symbol segitiganya. Pada rangkaian delta ini tidak terdapat titik tengah sebagai pusat/netral. Bila titik-titik ujungnya di ukur maka ini akan mengukur phase to phase. Bila tegangan kerja 380VAC, maka dapat diartikan bahwa:

Berikut ini adalah gambar rangkain delta


System 3 phase diterapkan mulai dari motor listrik, transformer/trafo, generator, system transmisi, power distribution/distribusi tenaga.

Mengapa Ada Sistem 3 phase?
Sistem 3 phase dikembangkan karena memiliki keunggulan yaitu daya yang ditransmisikan bisa lebih besar dibanding system 1 phase dengan besar penghantar dan arus listrik yang sama. Karena itu mulai dari pembangkitan sampai distribusi, sistem 3 phase ini digunakan.

Pada motor listrik, system 3 phase memberikan daya torsi motor yang lebih besar dibandingkan dengan motor 1 phase. Dengan medan magnet berputar yang dihasilkan sistem 3 phase dengan arah dan besaran konstan yang disederhanakan, maka akan menyederhanakan disain atau konstruksi motor listrik.

Penggunaan Warna Kabel 3 Phase
Secara keseluruhan, sistem 3 phase ini mempunyai 4 penghantar atau kabel yaitu: 3 kabel untuk phase L1, L2, L3 dan netral serta ditambah kabel ke-5 yang berfungsi sebagai grounding. Penggunaan warna kabel ini telah diatur oleh standar nasional dan internasional. Berikut ini adalah rangkuman table yang mengatur colour coding/kode warna kabel.


Referensi

Itulah pemahaman dasar mengenai system 3 phase dan beberapa standar yang bisa dijadikan referensi dalam menentukan warna kabel berdasarkan fungsinya. Secara umum, kita menggunakan PUIL sebagai acuan nasional. Tapi tidak tertutup kemungkinan ada instalasi listrik yang menggunakan standar international dalam instalasi listriknya, sesuai dengan permintaan pengguna.

Apa yang Dimaksud Instalasi Listrik Bangunan Itu?

Instalasi listrik adalah suatu perlengkapan yang digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber listrik ke peralatan- peralatan yang membutuhkan tenaga listrik. Jadi, instalasi listrik itu snediri memang penting dilakukan, terupata untuk konstruksi bangunan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Sumber listrik yang yang bisa diberikan untuk pemasangan listrik pada suatu bangunan konstruksi itu sendiridapat berasal dari genset, dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) atau apapun yang bisa menghasilkan tenaga listrik lainnya. Misalnya seperti misalnya batere, solar cell dan sebagainya.

Sementara itu, peralatan yang membutuhkan tenaga listrik pun seperti yang Anda tahu. itu pun sangat banyak. Hal itu dapat dimulai dari peralatan di rumah tangga, di kantor, di industri, di kendaraan dan lain sebagainya.

Ragam beban beban listrik itu sendiri secara sifatnya hanya dibagi menjadi 3 macam, di antaranya:

Video liên quan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA