Apa yang harus dimiliki penari tunggal dalam menyajikan sebuah tarian

11 simbol-simbol tertentu. Suatu karya seni tidak mengandung arti tetapi mengandung makna tertentu. Begitu halnya dengan penyajian tari Pirdi yang seolah ragam gerak dan properti yang digunakan merupakan suatu tanda atau simbol yang diciptakan oleh seniman memiliki makna tertentu untuk disampaikan kepada penikmat atau penonton seni, kepada orang lain, kepada lingkungan, dan kepada dirinya sendiri.

Apa yang harus dimiliki penari tunggal dalam menyajikan sebuah tarian

Ilustrasi menari. Credit: pexels.com/Trinity

Bola.com, Jakarta - Tari adalah seni ekspresi jiwa dalam bentuk gerak yang indah dengan iringan tertentu. Gerak dalam seni tari memiliki nilai dan berbeda dengan gerak sehari-hari.

Menurut Kamur Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni tari adalah seni mengenai tari menari (gerak-gerik yang berirama). Seni tari dipertunjukkan dengan ekspresi penjiwaan melalui gerakan ritmis yang estetis dan indah.

Jadi, tari merupakan suatu bentuk ungkapan perasaan, yang dibawakan oleh penari dengan perpaduan gerak dan irama, yang dilakukan pada momen tertentu.

Melalui ekspresi penjiwaan yang dibawakan penari, seni tari menjadi daya tarik tersendiri bagi penontonnya. Seni tari biasanya dilakukan untuk pagelaran adat, persembahan, peringatan, dan penyambutan tamu penting di suatu daerah.

Jenis-jenis tarian di Indonesia menurut bentuk penyajiannya dibedakan menjadi beberapa macam. Masing-masing bentuk penyajian tari ada keterkaitannya satu sama lain.

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis tari berdasarkan bentuk penyajiannya, seperti dilansir dari laman smktarunabangsa.sch.id, Senin (20/9/2021).

Ilustrasi menari. (Foto: unsplash.com/Morgan Petroski)

Tari tunggal adalah tari yang disajikan atau dibawakan oleh satu orang penari, baik perempuan maupun laki-laki. Pada tari bentuk tunggal ini, gerak tarinya bisa merupakan penggambaran dari suatu objek tertentu.

Objek tersebut bisa berupa binatang, kegiatan manusia, atau bisa juga penokohan dari suatu cerita (penggambaran seorang tokoh dalam cerita tertentu).

Dalam membawakan tari tunggal, seorang penari dapat lebih bebas mengungkapkan ekspresinya. Hal itu karena seorang penari ridak harus menyesuaikan gerakan penari lainnya.

Namun, dalam tari tunggal dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi serta harus dapat mengisi ruang pentas yang disediakan untuk menari.

Para penari berlatih jelang pementasan pertunjukan tari bertajuk “Hope” di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Minggu (29/11/2020). Pertunjukan yang memadukan balet dan tarian Jawa tersebut akan diselenggarakan pada 6 Desember 2020. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Tari berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang penari dengan karakter tidak selalu sama. Akan tetapi, yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara keduanya.

Tari berpasangan dapat dilakukan dengan sesama jenis atau dengan lawan jenis. Persiapan dalam membawakan bentuk tari berpasangan sama dengan persiapan dalam membawakan tari tunggal.

Hanya, yang penting sering berlatih dengan partner/pasangan tari untuk mewujudkan keserasian atau keharmonisan dalam menari.

Para seniman dari Kelompok Seni Pertunjukan Penyandang Disabilitas China menampilkan tarian kelompok "Bodhisattva Seribu Tangan" dalam pertunjukan bertajuk "My Dream" di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China timur (3/12/2020). (Xinhua/Ji Chunpeng)

Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari di mana antara satu penari dengan penari yang lain gerakannya berbeda. Meski geraknya tidak sama, gerakan tersebut ada hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai keterpaduan.

Jadi, dalam tari kelompok ini penyajiannya berbeda sekali dengan tari tunggal maupun tari massal.

Tari kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Tari kelompok tanpa dialog

Contoh: tari bedhaya, tari srimpi

2. Tari Kelompok menggunakan dialog

Tari kelompok menggunakan dialog dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Berdialog Prosa

Contoh: Wayang orang

b. Berdialog tembang

Contoh: Langendriyan

Peserta saat mengikuti flashmob tari tradisional selama acara MRT Menari di taman MRT Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (23/12). Acara tersebut digelar dalam rangka menyambut kehadiran MRT di Jakarta. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama dan antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi.

Dalam tari massal ini busana/kostum bisa sama, bisa juga berbeda dan mungkin juga ada pembagian penari dengan pola lantai yang berlainan.

Contoh tari massal ialah tari gambyong, tari golek, tari jaranan, tari wanara, dan lain sebagainya.

Sumber: Smktarunabangsa

Ilustrasi penari menampilkan sebuah tari tradisional. Foto: Pixabay

Fenomena seni tari tunggal bukan merupakan hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Tari tunggal adalah tari yang dalam pementasannya dibawakan oleh seorang penari. Tari tunggal lebih menampilkan ekspresi yang dibawakan perseorangan.

Tari tunggal dapat dibawakan oleh seorang penari pria maupun wanita. Mengutip buku Seni Budaya untuk SMA Kelas XI karangan Harry Sulastianto dkk (2006: 41), tari tunggal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Ini adalah tari yang dibawakan oleh seorang penari untuk kebutuhan upacara. Contohnya Tarian Sang Hyang Jaran, Tarian Sang Hyang Lelipi, dan Tarian Sang Hyang Dedari

2. Tari tunggal tradisional

Tarian ini dibawakan oleh penari tunggal yang menarikan tarian daerah atau etnis tertentu dan bertujuan sebagai tontonan. Contohnya Tari Golek Gaya Yogyakarta, Tari Wayang Sunda, dan Tari Topeng Cirebon.

3. Tari tunggal kreasi baru

Tarian ini dibawakan oleh seorang penari yang membawakan karya koreografer yang diketahui nama penciptanya. Koreografer tarian ini memiliki ciri khas tertentu.

Contohnya adalah Tari Kebyar Terompong ciptaan I Mario dari Bali, Tari-Tari Putri karya R. Tjetje Sumantri dari Jawa Barat, dan Tari Jaipong karya Gugum Gumbira.

Lantas, apa saja unsur-unsur yang termuat di dalam tari tunggal? Apa perananan tari tunggal yang hingga kini masih eksis di kalangan masyarakat? Simak uraian lengkapnya berikut ini.

Penari harus menguasai unsur estetis tari tunggal agar tarian yang dibawakan lebih hidup. Foto: Pixabay

Unsur Estetis Tari Tunggal

Dirangkum berdasarkan buku Pasti Bisa Peringkat 1 Rangkuman Pelajaran SMP Kelas 2 oleh Tini Rustini, S.Pd dkk (2011: 399), unsur estetis tari tunggal dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu unsur dasar dan unsur pokok. Adapun berbagai unsur dasar tari tunggal, yaitu:

  • Gerak, merupakan bahasa atau pengucapan yang diungkapkan seorang penari. Gerak yang dimaksud adalah gerak badaniah seperti tangan, kepala, dan kaki.

  • Irama, memiliki fungsi sebagai pendukung gerakan, pengatur gerak, penguat ungkapan gerak, dan pemberi ilham pada setiap gerakan yang dilakukan penari.

  • Ruang, penggunaan ruang dalam tari tunggal harus sesuai dengan kebutuhan gerak. Terdapat berbagai jenis dan penggunaan ruang, yaitu ruang sempit, ruang sedang, dan ruang luas.

  • Tenaga, lahirnya gerak dalam tari tentunya harus didukung oleh penggunaan tenaga yang cukup lincah sesuai dengan kebutuhan.

  • Waktu, dalam sebuah tarian digunakan untuk pengaturan dinamika tarian.

Selain unsur dasar yang harus dikuasai oleh penari, terdapat unsur pokok yang tidak kalah penting agar tari tunggal terlihat semakin hidup. Unsur pokok dalam tari tunggal di antaranya meliputi:

  • Wiraga, yaitu kemampuan penari dalam membawakan tarian secara keseluruhan.

  • Wirama, yaitu kemampuan penari secara musikal dalam membawakan tarian yang selaras dengan musik yang mengiringinya.

  • Wirasa, yaitu kemampuan penari dalam mengekspresikan tarian sesuai dengan konteks serta karakter tarian yang dibawakan.

Tari tunggal merupakan seni mengekspresikan perasaan terdalam yang dialami manusia. Foto: Pixabay

Saat ini, tari tunggal masih banyak digemari oleh sebagian masyarakat. Tari tunggal dapat digunakan sebagai hobi, hiburan, tontonan, hingga masuk ke dalam salah satu materi pembelajaran di bangku sekolah.

Kehadiran tari tunggal sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, yang terus berkembang dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui tari tunggal, banyak nilai kehidupan positif yang dapat diambil manfaatnya bagi manusia, baik secara pribadi maupun kolektif.

Tari tunggal dapat diperlihatkan sebagai sebuah makna kehidupan, karena mampu mengekspresikan perasaan-perasaan terdalam manusia.