Apa yang dimaksud teknik fabrikasi logam

Fabrikasi secara sederhana diartikan sebagai proses membuat sesuatu dari bahan baku selain produk jadi. Seperti halnya dalam konstruksi struktural, fabrikasi adalah proses pemotongan, pembengkokan, dan pencetakan struktur baja untuk membuat balok kolom agar dapat digunakan sebagai konstruksi.

Hanya bahan fabrikasi yang mengutamakan konstruksi yang sempurna dan kuat bisa dijadikan sebagai material yang bagus. Tanpa bahan fabrikasi, tidak ada yang bisa menggunakan bahan normal pada konstruksi. Mau tahu apa saja jenis fabrikasi dan seperti apa sih proses kerjanya?

Pengertian

Fabrikasi adalah istilah yang digunakan untuk beberapa metode yang berbeda untuk mengubah material/logam menjadi bentuk yang berbeda atau menjadi produk mempunyai nilai jual. Fabrikasi logam adalah proses mengubah bahan baku seperti logam atau paduan seperti baja struktural menjadi bentuk yang telah ditentukan.

Bahan dibentuk dan dirakit untuk mendirikan bangunan prefabrikasi khusus untuk memenuhi tuntutan proyek komersial dan industri. Fabrikasi logam membantu menghadirkan segala jenis penyesuaian di bangunan prefabrikasi. Jadi untuk memahami fabrikasi lebih baik, maka Anda harus mengetahui proses atau sistem fabrikasi yang berbeda.

Fabrikasi berbeda dari proses manufaktur lainnya. Misalnya, tidak seperti bahan yang dirakit dari komponen atau suku cadang yang sudah jadi. Fabrikasi dapat menghasilkan produk akhir atau dapat memproduksi suku cadang untuk digunakan dalam melengkapi produk tersebut.

Jenis Jenis Fabrikasi

Proses manufaktur fabrikasi berbeda tergantung pada bahan dan produk akhir yang diinginkan. Proses tersebut dapat digunakan dalam membuat produk yang diproduksi secara massal atau desain khusus.

Apakah diproduksi secara massal atau dirancang khusus, produk akhir dibuat dengan berbagai macam logam dan paduannya seperti baja tahan karat, baja karbon, aluminium, tembaga, kuningan, dan lain-lain.

Dalam proses fabrikasi industri, kemungkinan satu atau lebih metode berikut akan digunakan untuk menyelesaikan atau menghasilkan bagian atau produk akhir. Berikut adalah beberapa jenis fabrikasi berdasarkan prosesnya :

  • Cutting.Pemotongan benda logam adalah teknik fabrikasi umum di mana bahan dipecah atau dipotong menjadi bagian yang lebih kecil. Pemotongan dapat digunakan sebagai langkah pertama dalam proses fabrikasi yang jauh lebih besar atau satu-satunya langkah yang diperlukan dalam proses tersebut.

    Penggergajian kuno telah digantikan oleh bentuk pemotongan modern yang menggunakan mesin-mesin canggih. Dari perkakas listrik hingga computer numerical computer (CNC). Metode ini bisa melakukan pemotongan laser, pemotongan waterjet, gunting listrik, dan pemotongan busur plasma.

  • Forming.Di bidang manufaktur, forming adalah proses fabrikasi yang membengkokkan atau mendistorsi logam untuk menghasilkan bagian dan komponen. Logam juga dapat dibentuk melalui rolling, metode kompresi yang memanfaatkan rem tekan CNC yang mampu menghasilkan tekanan hingga 400 ton.

    Strip atau lembaran logam terus menerus dimasukkan melalui rol paralel yang membentuk benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan. Selama proses forming, bahan logam tidak kehilangan massanya, hanya bentuknya saja yang berubah.

  • Punching.Merupakan alat mekanis atau mesin yang digunakan untuk melubangi atau membuat lubang pada logam. Punching, sebagai proses fabrikasi, memiliki tujuan ganda. Punching press menciptakan lubang yang dirancang secara unik pada logam.Produk jadi dapat berupa potongan-potongan berbentuk unik yang dilepas yang dilubangi dari logam, yang dikenal sebagai blanko, atau lubangnya dapat digunakan untuk tujuan pengikatan. Secara tradisional, di toko-toko fabrikasi yang lebih kecil, punching press bersifat mekanis, tetapi lebih kecil dan dapat digerakkan dengan tangan.

    Dalam operasi fabrikasi skala besar, mesin press terprogram CNC industri digunakan untuk menghasilkan desain kompleks pada output yang lebih besar untuk memenuhi pengerjaan logam berat dan ringan.

  • Shearing.Shearing digunakan untuk memotong atau menghilangkan material yang tidak diinginkan dari material logam, pemotongan dilakukan dengan memasang dua bilah di atas dan di bawah logam untuk menghasilkan satu potongan lurus yang panjang.Proses ini terutama digunakan untuk memotong panjang logam yang lebih kecil dan bahan berbentuk berbeda. Bilah dapat dipasang pada sudut untuk mengurangi gaya geser yang diperlukan.

    Pemotongan lurus bisa dilakukan dengan menggabungkan dua alat. Pada dasarnya bilah, dengan salah satu alat di atas logam dan yang lainnya terletak di bawah untuk menerapkan tekanan. Bilah atas memaksa logam turun ke bilah bawah tetap atau stasioner untuk mematahkan potongan dan menyelesaikan pemisahan.

  • Stamping.Mirip dengan punching, stamping menciptakan lekukan daripada lubang selama fabrikasi. Proses ini menekan logam untuk mencap bentuk, huruf, atau gambar ke dalam logam workpiece. Bentuk, huruf atau gambar bisa diubah menggunakan cara mekanis atau hidrolik.

    Ya, lembaran logam dengan ketebalan hingga 6mm dapat dibentuk menjadi sebuah motif dan ukuran tertentu. Mesin stamping juga dapat mencetak, memotong, dan membentuk lembaran logam untuk membuat berbagai macam produk. Operasi seperti pembuatan logam dan pembentukan motif, semuanya dilakukan dengan mesin stamping.

  • Proses Pengelasan.
    Salah satu proses fabrikasi yang lebih umum adalah pengelasan. Pengelasan merupakan seni menggabungkan dua atau lebih potongan logam bersama-sama menggunakan kombinasi panas dan tekanan. Logam dapat bervariasi dalam bentuk atau ukuran.

Tujuan Fabrikasi

Fabrikasi mempunyai tujuan untuk mengubah logam mentah menjadi barang-barang yang dapat digunakan dalam konstruksi, rumah, jalur perakitan, dan beberapa tempat lainnya.

Proses ini melibatkan berbagai teknik untuk membuat produk akhir seperti pemotongan, permesinan, pengelasan, dan pelapisan. Beberapa industri mengandalkan prosedur ini dengan berbagai cara.

Rangkaian Kerja Fabrikasi

Mendesain produk Sebelum proses fabrikasi logam dapat dimulai, Anda harus membuat gambar atau desain barang yang akan dibuat. Membuat gambar merupakan tahap penting dalam proses produksi karena memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi potensi masalah dengan konsep produk dan membuat perubahan sebelum bahan digunakan.

  • Tahap Perencanaan.
    Tahap desain juga memungkinkan pabrik fabrikasi logam untuk merencanakan proses manufaktur, termasuk dengan memutuskan prosedur mana yang akan diperlukan untuk membuat produk akhir. Selain itu harus dipastikan juga proses pembelian material harus datang sesuai tepat waktu, sehingga diperlukan jasa pengiriman barang atau material yang sudah terpercaya.
  • Membengkokkan Logam.
    Salah satu prosedur yang paling umum dalam proses fabrikasi logam adalah pembengkokan menjadi bentuk. Beberapa perusahaan merekomendasikan untuk mendesain bagian dengan lembaran logam yang lebih tipis, karena meningkatkan akurasi pembengkokan material.
  • Pengelasan.Ketika dua atau lebih potongan logam perlu disatukan, pekerja di pabrik fabrikasi akan mengelasnya. Pengelasan memastikan produk logam yang kuat dan tahan lama dan agar mendapatkan produk dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.

    Dalam proses pengelasan, kawat las dipanaskan untuk mengikat kedua potongan logam dengan kuat menjadi satu. Penting bahwa proses ini dilakukan oleh welder profesional terlatih, baik untuk alasan akurasi maupun keamanan.

  • Memotong Logam.
    Tahap penting lainnya dalam proses fabrikasi adalah pemotongan. Berbagai peralatan digunakan untuk melakukan ini, termasuk gergaji dan gerinda yang dirancang khusus. Pemotong laser juga menjadi semakin populer karena akurasi dan kemampuannya untuk memotong berbagai macam bahan.

Contoh Fabrikasi dan Produknya

Beberapa contoh dari proses fabrikasi adalah :

  • Hopper
  • Conveyor pabrik
  • Tangki
  • Ducting

Seperti itulah contoh dari fabrikasi kami lansir dari Blog Trawlbens. Sudah paham mengenai apa itu fabrikasi, jenis, proses, cara pengerjaan dan contohnya bukan?

Industri manufaktur sangat identik dengan istilah ‘fabrikasi’. Pada dasarnya, produk-produk yang dihasilkan oleh industri ini umumnya melewati proses fabrikasi. Namun sebenarnya, apa itu fabrikasi?

Fabrikasi adalah sebuah proses operasional di dalam industri manufaktur yang membuat barang dari bahan baku atau bahan setengah jadi. Contoh yang paling umum dan mudah adalah baja. Baja akan melalui proses fabrikasi terlebih dahulu sebelum menjadi alat dengan fungsi baru seperti menjadi rangka baja.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mengecek artikel berikut ini untuk mengetahui definisi, jenis, proses dan contoh produk fabrikasi.

Apa itu Fabrikasi ?

Perusahaan manufaktur umumnya memiliki produk yang bermacam-macam dengan desain dan fungsi yang berbeda. Untuk mewujudkan tujuan pembentukan produk yang sesuai dengan standar desain tersebut itulah bahan baku akan terlebih dahulu melalui proses fabrikasi. 

Jadi secara sederhana, fabrikasi adalah proses pengolahan komponen material baku atau setengah jadi yang dirangkai, dibentuk, dan dimanipulasi untuk menghasilkan barang baru yang memiliki nilai tambah dan fungsi.

Bisa dikatakan juga bahwa fabrikasi adalah rangkaian pekerjaan membangun sesuatu dengan berbagai cara manual (tenaga manusia) maupun dengan bantuan otomatisasi seperti menggunakan alat-alat pabrik manufaktur.

Adapun material mentah yang umumnya menjadi bahan baku adalah pelat, pipa, baja, stainless steel, aluminium, dan logam lainnya. Nantinya, material mentah ini akan dibentuk oleh mesin fabrikasi sesuai dengan fungsi yang diinginkan pabrik manufaktur. 

Pada proses fabrikasi, mesin-mesin yang digunakan fabrikasi adalah mesin bending, roll, sharing, las, shotblast, hingga mesin pengecatan dan lainnya.

Jenis Jenis Fabrikasi

Proses fabrikasi dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan tempat dimana proses ini dilakukan. Jenis-jenis fabrikasi adalah sebagai berikut.

1. Workshop Fabrication

Workshop fabrication adalah jenis fabrikasi yang berlangsung di dalam sebuah bangunan atau gedung workshop yang di dalamnya dilengkapi alat dan mesin pemroses fabrikasi dan produksi seperti alat mesin potong plat, las, overhead crane, mesin bending, dan lainnya.

2. Site Fabrication

Berbeda dengan workshop fabrication yang dilakukan di dalam gedung, site fabrikasi adalah proses fabrikasi yang dilakukan diluar gedung seperti pada area terbuka seperti area konstruksi bangunan. Tujuan dari fabrikasi jenis ini memang ditujukan untuk menghasilkan rangkaian struktur konstruksi bangunan.

Pada site fabrication, proses-proses fabrikasi ini dilakukan mulai dari pengolahan bahan material seperti pemotongan, pengeboran, pengelasan, assembling, finishing hingga pemasangan langsung pada konstruksi bangunan.

Selain itu, ada pula istilah offshore fabrication dan onshore fabrication. Jenis fabrikasi ini juga berdasarkan tempat dilakukannya proses tersebut. Onshore fabrication dilakukan di darat, sedangkan offshore fabrication dilakukan di tengah laut.

Rangkaian Kerja Fabrikasi

Secara umum, terdapat sembilan rangkaian kerja fabrikasi yang dilakukan. Sembilan rangkaian kerja fabrikasi adalah sebagai berikut ini.

1. Marking

Proses marking adalah tahap dimana pihak manufaktur akan mengukur dan membuat desain berbentuk sketsa langsung pada bahan material sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang diinginkan.

2. Cutting

Proses ini melibatkan pemotongan material bahan baku yang sudah ditandai sesuai dengan sketsa yang dibuat dengan menggunakan mesin potong atau cutting torch. 

3. Drilling

Selanjutnya, bahan yang sudah dipotong tersebut akan dibuat lubang-lubang untuk dipasangkan baut sesuai dengan ukuran yang digunakan pada tahap marking.

4. Assembling

Proses assembling adalah proses dimana manufaktur akan menyetel dan merakit material tersebut hingga menjadi bentuk jadi. Sebelum memasuki tahap kelima yaitu welding atau pengelasan, material akan melalui rangkaian proses fit-up pada proses ini. 

5. Welding

Welding adalah proses pengelasan yang berfungsi untuk menyambung dua bagian bahan dengan menggunakan energi panas dari alat las. Pengelasan merupakan proses yang penting untuk mengunci hasil rangkaian dari proses assembling tadi.

6. Checking

Setelah melalui proses welding, produk yang setengah jadi ini akan dicek kualitasnya terlebih dahulu oleh seorang Quality Control dimana ia akan meninjau produk secara keseluruhan agar sesuai dengan standar pabrik.

7. Finishing

Proses finishing adalah proses dimana produk yang lulus standar tersebut akan dibersihkan dan dipoles permukaannya dengan menggunakan mesin gerinda. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan bekas-bekas dari proses cutting.

8. Blasting

Selanjutnya, produk yang sudah difinishing akan disemprot menggunakan pasir bertekanan udara ke semua permukaan produk fabrikasi tersebut guna menghilangkan kotoran-kotoran seperti kerak atau logam yang mengganggu.

9. Painting

Pada langkah akhir ini, produk jadi fabrikasi akan diberi pewarnaan sesuai dengan kebutuhan dan sketsa yang sudah dibuat oleh pihak manufaktur.

Contoh Produk Fabrikasi

Sejatinya, produk-produk yang diproduksi oleh manufaktur yang melalui proses pengolahan dan manipulasi material mentah dengan rangkaian kerja fabrikasi di atas dapat dikategorikan sebagai produk fabrikasi. Sebagai contoh, contoh produk fabrikasi adalah sebagai berikut.

  • Conveyor pabrik
  • Ducting
  • Dust cooler
  • Hopper
  • Tangki
  • Struktur konstruksi

Itulah penjelasan mengenai fabrikasi. Fabrikasi adalah proses yang terdapat di dalam industri manufaktur yang mampu menambah nilai fungsi dari material baku. Dengan adanya fabrikasi, pengerjaan beberapa bidang area pekerjaan dapat terbantu.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA