Apa yang dimaksud dengan tekstur pada desain grafis

Tekstur dapat mengacu pada permukaan sebenarnya dari suatu desain atau pada tampilan visual suatu desain. Dalam kasus pertama, penonton benar-benar dapat merasakan teksturnya, membuatnya unik dari elemen desain lainnya. Pemilihan kertas dan bahan dalam desain kemasan dapat mempengaruhi tekstur yang sebenarnya. Dalam kasus kedua, tekstur tersirat melalui gaya desain. Grafis yang kaya dan berlapis dapat menciptakan tekstur visual yang mencerminkan tekstur sebenarnya.

Sementara sebagian besar elemen desain seperti warna dan jenis hanya dilihat oleh audiens, orang dapat merasakan teksturnya. Contoh paling umum dari ini adalah dengan kertas. Rasa dan berat kertas dapat secara signifikan memengaruhi persepsi desain, membuat keputusan desainer menjadi keputusan yang penting. Kartu nama atau brosur pada kertas kelas berat dapat dianggap lebih profesional daripada yang berbobot lebih ringan. Sepotong promosi di kertas koran mungkin lebih murah, tetapi juga membawa nuansa kampanye akar rumput yang diinginkan. Anggaran masuk ke sini sebagai kertas berkualitas tinggi dapat sangat meningkatkan biaya proyek, jadi penting untuk menemukan keseimbangan antara biaya dan gambar yang Anda coba capai.

Tekstur juga merupakan elemen kunci dalam kemasan. Perasaan dan berat logam, plastik, kaca dan bahan lain yang menyusun paket mempengaruhi pendapat konsumen tentang suatu produk.

Tekstur Visual

Tekstur juga dapat disimulasikan melalui gaya desain. Lapisan teks, bentuk, dan garis dapat membawa perasaan tekstur pada halaman atau di layar. Fotografi, ilustrasi, dan seni rupa yang dikombinasikan dengan elemen grafis juga dapat membantu mencapai tampilan tekstur. Umumnya, foto-foto dari permukaan yang sebenarnya seperti kertas digunakan sebagai latar belakang dalam suatu desain. Perangkat lunak desain modern seperti Photoshop membuat bereksperimen dengan lapisan dan tekstur visual mudah.

Blogger91 artikel grafis, elemen desain Edit

Assalamualaikum. dalam desain terdapat beberapa element sebagai dasar terbentuknya desain. pada pertemuan ini, kita hanya akan fokus pada "Pengertian Pattern dan Texture". kedua istilah ini sangatlah sering diterapkan pada desain grafis 2d maupun 3d. keduanya memiliki perbedaan mendalam dan fungsi yang sama-sama menarik.

Mengapa harus mengetahui 2 istilah tersebut ? karena apapun desain yang diciptakan, pasti akan akan element tersebut. maka dari itu, silahkan pelajari baik-baik penjelasannya dibawah ini.

Pattern (Pola) adalah struktur dasar yang mengatur permukaan secara konsisten dan teratur. pola dapat digambarkan dalam sebagai bentuk berulang yang tak terhingga. pola yang paling sederhana adalah pengulangan bentuk kotak dan bentuk balok persegi yang vertikal maupun horizontal.

Pola atau pattern fokus pada pengulangan objek yang sama. pattern dapa dibuat di komponen berbeda yang kemudian diulang dengan cara yang sama pada seluruh desain. Sementara Seamless Pattern atau dalam bahasa indonesia "Pola yang mulus" tanpa cacat. pola ini adalah pola yang mulus dari awal sampai akhir desain, seluruh pola merupakan satu kesatuan yang koheren. Penggunaan Pola menjadi pendekatan penting dalam desain, ketika ingin mengkombinasikan warna, tekstur dan kedalaman (depth).
Perbedaan desain abstrak dan simbolik

Texture

Texture (tekstur) lebih mengacu pada kualitas permuakaan dalam suatu desain dan karya seni. tekstur dapat dapat tafsirkan dengan cara benda terlihat ataupun merasakan (meraba) permukaannya. ada banyak jenis-jenis tekstur, semuanya dapat digambarkan dalam bentuk, kasar, halus, mengkilap, dan lain-lain. 

Tekstur yang bisa dirasakan secara nyata disebut Actual Texture (tekstur nyata). tekstur aktual lebih karya seni 3 dimensi atau lukisan yang bahannya memang ditempelkan pada kertas.  contohnya lagi seperti tikar anyaman bambu, yang memiliki tekstur ketika di raba.

Tektur nyata pada anyaman bambu

Sedangkan tekstur yang kelihatannya halus dan ternyata kasar, atau tidak sesuai dengan apa yang kita lihat disebut Visual Texture (tekstur visual atau tersirat). Tekstur jenis ini lebih ke 2d atau dwimatra. misalnya wallpaper dinding yang terlihat seperi susunan batu yang kasar, namun ternyata permuakaannya halus.

lukisan bertektur ketika diraba

Dalam desain interior, tekstur digunakan untuk menguatkan konsep desain. seperti :

  • Membedakan berbagai objek dan permukaan
  • Mengubah cahaya
  • Mempengaruhi skala
  • Juga untuk mengkomunisasikan gaya desain tertentu
Pengertian warna CMYK dan RGB serta perbedaannya

Okelah, itu saja yang bisa diberikan kali ini. selanjutnya kita akan membahas beberapa elemen desain lainnya. semoga bisa membuka jendela wawasan sobat yang baru. terima kasih.

Jago desain grafis? Banyak lho yang mencari jasa freelancer desain grafis ke kita, daftarkan segera Jasa Desain Grafis mu atau keahlian lain di Freelancer Design Grafis (Klik) supaya langsung banyak orderan jasa desain grafis. Di tunggu lho yaa iklan jasa desain grafis dari kamu semua.


Lowongan design grafis, jasa design grafis, jasa pembuatan logo, jasa manipulasi foto, jasa edit foto, lowongan freelancer design grafis, lowongan freelancer design grafik

Artikel SMK jurusan Multimedia kelas X ini membahas mengenai unsur-unsur dan prinsip dasar desain grafis.

--

Kamu mungkin sudah nggak asing lagi ya dengan istilah desain grafis. Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan contoh penerapan desain grafis. Salah satu yang paling sering kamu temui adalah desain pada kemasan produk. Tapi, kamu tau nggak sih, apa itu desain grafis?

Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang memanfaatkan elemen grafis, seperti gambar, teks, warna, dan sebagainya untuk menyampaikan informasi secara efektif. Contoh penerapan desain grafis selain pada kemasan produk, di antaranya poster, papan iklan, brosur, dan masih banyak lagi.

Nah, kalo kamu amati beberapa contoh desain grafis di atas, keempatnya punya kombinasi warna, gambar, dan tulisan yang selaras dan saling menyatu, ya. Jadi, terlihat sangat menarik untuk dilihat. 

Kamu perlu tau, dalam membuat desain, kita nggak bisa asal. Kita perlu memikirkan perpaduan warna yang pas, ukuran gambar, tulisan, proporsi, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari dasar-dasar desain grafis.

Ada dua hal yang menjadi dasar desain grafis, yaitu unsur-unsur dan prinsip. Kita akan bahas keduanya secara rinci di artikel ini. So, baca sampai habis, ya!

Unsur-unsur Desain Grafis

Terdapat 9 macam unsur desain grafis, di antaranya titik, garis, bidang, ilustrasi, tipografi, warna, gelap terang, tekstur, dan ruang. Di artikel ini, kita akan bahas 6 unsurnya aja, ya. Nah, kalo kamu mau tau penjelasan lebih lengkapnya, bisa cekicek di aplikasi ruangbelajar!

1. Titik

Titik adalah suatu bentuk kecil yang nggak mempunyai dimensi. Umumnya, titik berbentuk bundaran sederhana, mampat, nggak bersudut, dan tanpa arah. Titik cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu. Titik dapat membentuk wujud jika didukung dengan gerak, sinar, dan warna. Titik yang digerakkan bisa memberi kesan adanya garis, tampilnya sinar dalam titik memberikan kesan adanya pancaran, dan tampilnya titik-titik berwarna yang ditempatkan saling berdekatan memberi kesan seolah-olah ada warna lain, atau memberi kesan adanya warna baru.

2. Garis

Garis adalah gabungan beberapa unsur titik yang saling sejajar, sehingga membentuk satu kesatuan. Unsur garis akan selalu ada di setiap desain. Bisa berbentuk garis panjang, pendek, lurus, melengkung, tebal, tipis, putus-putus, dan lain sebagainya. Setiap bentuk garis akan menciptakan kesan yang berbeda-beda. Misalnya, garis tebal akan menimbulkan kesan yang tegas, sedangkan garis tipis atau lengkung terkesan lebih luwes dan dinamis. Garis pada desain berfungsi untuk membuat keteraturan, memperjelas poin tertentu, dan dapat diaplikasikan dalam pembuatan bagan atau grafik.

Baca juga: Konsep Desain pada Toko dalam Pemasaran

3. Bidang

Bidang merupakan garis yang ujungnya saling bertemu dan membuat area tertutup. Unsur yang satu ini juga sering digunakan dalam desain. Bidang menempati ruang dua dimensi atau dwimatra, yaitu hanya memiliki dua ukuran (panjang dan lebar). Penggunaan unsur bidang dalam desain grafis nggak hanya untuk mendefinisikan sebuah objek aja, tapi juga menambah daya tarik layout, serta membantu mengkomunikasikan ide desainer kepada audiens.

4. Warna

Warna merupakan unsur yang nggak kalah penting dalam desain grafis. Warna dapat memberi makna dan tema pada sebuah desain. Unsur ini terbagi dalam dua kategori, yaitu warna yang timbul karena sinar (RGB) dan warna yang dibuat dari unsur tinta (CMYK). Nah, untuk mendapatkan hasil karya yang menarik, pemilihan warna nggak boleh asal. Biasanya, desainer akan membuat color palette atau sekumpulan warna yang dipadukan, sehingga menghasilkan kombinasi warna yang unik dan menarik. Selain itu, ukuran pemberian warna juga harus sesuai takaran, ya. Pemberian warna yang terlalu banyak (variatif) pada desain justru akan terkesan norak.

5. Tekstur

Tekstur merupakan visualisasi dari permukaan suatu objek yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Contohnya, corak dari suatu permukaan benda. Ada yang halus, kasar, lembut, licin, berpori, mengkilap, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dapat menambah dimensi dan memperkaya sebuah layout, sehingga objek jadi lebih hidup. Selain itu, tekstur juga bisa membawa audiens supaya lebih mendapatkan feel (rasa) atau emosi tertentu dalam sebuah desain. Tekstur bisa dibedakan menjadi 2, yaitu tekstur tekstur visual dan tekstur taktil.

  • Tekstur visual adalah tekstur yang bisa dirasakan langsung oleh penglihatan. 
  • Tekstur taktil adalah tekstur yang bisa dirasakan dengan penglihatan dan perabaan.

6. Ruang

Saat membuat desain, mungkin kamu ingin memasukkan berbagai macam objek agar terlihat lebih kaya dan menarik. Namun, terkadang objek yang terlalu banyak dan menumpuk akan membuat mata audiens menjadi jenuh. Oleh karena itulah, unsur ruang dibutuhkan. Ruang merupakan jarak antara unsur-unsur desain grafis, seperti objek, background, dan teks. Tanpa adanya ruang, kita akan sulit untuk mencerna informasi yang ingin disampaikan.

Nah, sekarang kamu sudah tau kan macam-macam unsur pada desain grafis. Selanjutnya, kita akan bahas cara mengatur unsur-unsur tersebut supaya menghasilkan karya yang bagus dan menarik jika dipandang mata, nih. Kuncinya adalah kamu harus paham mengenai prinsip desain grafis. Wah, apa aja ya prinsip desain grafis itu?

Baca juga: Konsep dan Struktur Dasar Bisnis Ritel

Prinsip Desain Grafis

Dalam desain grafis, terdapat delapan prinsip utama yang perlu diperhatikan. Di antaranya ada kesatuan, keseimbangan, proporsi, penekanan, irama, kesederhanaan, kejelasan, dan ruang. Kita akan bahas lima dari delapan prinsip desain grafis tersebut, ya. Materi lengkapnya bisa kamu simak di ruangbelajar

1. Kesatuan (Unity)

Kesatuan (unity) dalam desain grafis berarti kohesi, konsistensi, keutuhan, dan keselarasan semua unsur desain. Dengan memperhatikan prinsip kesatuan, karya yang kita buat bisa lebih padu dan menghasilkan tema yang kuat. Contohnya, saat memilih tone warna pada desain, kamu bisa menggunakan color palette supaya nggak ada warna yang saling bertabrakan. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan jenis font yang sama atau setipe jika desain kamu banyak mengandung teks.  

2. Keseimbangan (Balance)

Nah, dalam desain, selain semua unsurnya harus saling menyatu, kita juga perlu memperhatikan masing-masing komposisinya. Untuk itu, perlu adanya prinsip keseimbangan. Dengan menerapkan prinsip keseimbangan, desain yang kita buat akan memiliki estetika yang baik dan lebih komunikatif. Ada dua pendekatan dalam prinsip keseimbangan desain grafis, yaitu keseimbangan simetris ,asimetris, sederajat dan radial.

3. Proporsi (Proportion)

Secara matematis, proporsi merupakan perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dalam desain, proporsi digunakan sebagai skala untuk membandingkan tiap-tiap unsur. Misalnya nih, kamu ingin membuat desain poster film. Maka, bagian yang ingin kamu tonjolkan ke audiens adalah gambar dan judul film. Jadi, porsi kedua unsur tersebut tentunya akan lebih besar dibanding yang lain. 

4. Penekanan (Emphasis)

Penekanan adalah cara untuk menentukan bagian mana yang menjadi prioritas dalam desain yang kamu buat. Biasanya, bagian ini merupakan informasi atau kesan yang ingin kita sampaikan ke audiens. Nah, penekanan dan proporsi tentunya saling keterkaitan, ya. Unsur-unsur yang menurutmu menjadi prioritas pasti akan memiliki proporsi yang lebih besar daripada unsur yang lain. Jenis penekanan dalam desain grafis ada 3, yaitu:

1. Hierarki, yaitu ditentukan berdasarkan urutan atau susunan.
2. Skala dan proporsi, yaitu menonjolkan informasi utama dengan ukuran font yang lebih besar atau memakan space desain yang lebih banyak.
3. Kontras, yaitu menempatkan dua unsur desain yang saling bertentangan satu dengan yang lainnya dalam satu frame desain.

5. Irama (Rhythm)

Irama dalam desain grafis adalah pengulangan atau variasi pada unsur-unsur desain. Irama bisa dihasilkan dari pengulangan unsur-unsur yang sama dengan cara yang konsisten, atau unsur-unsur yang berbeda (dari segi bentuk, ukuran, posisi, atau unsur) tapi membentuk pola berirama. Oleh karena itu, irama dapat membuat pandangan audiens bergerak dari satu pola ke pola yang lainnya, sehingga tercipta aliran pandangan saat melihat desain yang kamu buat.

Nah, itulah unsur-unsur dan prinsip dasar dalam desain grafis yang harus kamu pahami dengan baik. Semoga, setelah mempelajari materi ini, kamu jadi semakin mahir lagi ya dalam membuat desain. Balik lagi ke definisi awal, desain grafis itu bukan cuma sekedar karya, tapi media penyalur informasi juga. Jadi, jangan sampai inti yang ingin kita sampaikan nggak tersalurkan dengan baik karena desain yang kita buat kurang memperhatikan prinsip desain di atas.

Oke, selesai sudah materi kali ini. Tentunya, bahasan tentang desain grafis masih sangat luas untuk dibahas. Jadi, tunggu artikel selanjutnya di blog Ruangguru, ya. Tapi, kalo kamu sudah nggak sabar, kamu bisa pelajari materi ini lebih lanjut di aplikasi ruangbelajar. Di sana, sudah lengkap banget kok. Ada rangkuman dan latihan soalnya juga lagi. Yuk, download aplikasinya dan langganan sekarang!   

Referensi:

‘Ingin Jago Mendesain? Kenali Dulu Dasar Desain Grafis!’ [Daring]. Tautan: //kreativv.com/seni-rupa-dan-desain/dasar-desain-grafis/ (Diakses pada: 25 Juni 2021)

‘7 Elemen Desain Grafis Paling Penting’ [Daring]. Tautan: //markey.id/blog/bisnis/skill/7-elemen-desain-grafis (Diakses pada: 29 Juni 2021)       

‘7 Prinsip Desain Grafis yang Perlu Kamu Ketahui dan Pelajari’ [Daring]. Tautan: //markey.id/blog/development/7-prinsip-desain-grafis (Diakses: 30 Juni 2021)

Sumber gambar:

Gambar 'Keseimbangan Simetris' [Daring]. Tautan: //www.dumetschool.com/blog/5-Contoh-Design-Simetri-Paling-Wonderful (Diakses: 30 Juni 2021)

Gambar 'Irama Melalui Variasi Ukuran' [Daring]. Tautan: //www.blogernas.com/2016/08/pengertian-irama-pada-prinsip-desain.html (Diakses: 30 Juni 2021)

Gambar 'Irama Melalui Variasi Warna dan Ukuran' [Daring]. Tautan: //sekolahdesain.com/konsep-dasar-nirmana/ (Diakses: 30 Juni 2021)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA